All Characters of Naruto © Masashi Kishimoto

One Flower © Miinami

Warn; alternate universe, ooc, typo, etc. enjoy!


ONE FLOWER
( Satu Bunga )


Napasnya terengah. Ia berlari mencari tempat untuk menghindari tetesan air hujan, mengabaikan sepatu dengan tinggi 6 sentimeter kesayangannya yang menginjak dataran bumi dengan tergesa-gesa. Haruno Sakura mendesah lega ketika melihat sebuah halte bus yang sepi penunggu, ia berlari ke sana, berdiam diri seraya menepuk-tepuk kain bajunya yang basah tanpa menyadari seseorang yang berada di sampingnya.

"Sial!" ia mengumpat pelan, menyadari bahwa kain pakaian atasannya menjadi tembus pandang, membuat akses mata bebas untuk melihat bra hitam yang tercetak jelas di sana. Sakura bergulir, melihat sekelilingnya yang benar-benar seperti pemakaman. Sampai akhirnya ia menyadari bahwa di sini ia tidaklah sendiri.

Ada seorang pria di sana. Tepat di ujung halte yang cukup jauh dari tempatnya berdiri di tepi tempat mengantre. Sakura kembali mengumpat, menutupi area permukaan dadanya agar tidak terlihat oleh pria tersebut. Namun sampai beberapa waktu lamanya, hanya keheningan, terlalu hening hingga rasanya ia dapat mendengar deru napasnya dan suara air hujan yang semakin deras.

Sakura kembali menoleh pada samping kanan tubuhnya. Pria itu masih di sana, masih dengan posisi yang sama, melihat ke arah jalanan dengan kedua mata gelapnya yang terlihat kosong. Seolah tak melihat.

Ia menghela napas, kemudian menggeleng kecil. Pria itu mungkin tipe orang yang benar-benar tidak memedulikan keadaan sekitar lingkungannya.

Arah jarum jam di pergelangan tangannya menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Hujan deras dan ia sama sekali tidak bisa menghubungi siapapun untuk diminta jemputan, karena ponselnya mati kehabisan baterai.

Sakura mengentak-entakkan kedua kakinya di atas keramik halte, merasa sangat sial dan luar biasa kesal. Senar biolanya putus, membuat Sakura hanya dapat bernyanyi setengah lagu di dalam restoran tadi. Dan kini, ia terkurung di dalam halte sampai entah kapan langit akan berhenti menangis.

Ragu, ia mulai mendekat ke arah pria tersebut yang masih terdiam dalam posisinya. Sakura berdeham pelan, lantas berucap. "Permisi, bolehkah aku meminjam ponselmu? Hujan tidak akan berhenti malam ini."

Tidak ada jawaban, yang Sakura dapatkan hanyalah gerakan kepala yang terasa sangat samar. Pria itu menggeleng kecil tanpa menatapnya.

"Tuan, apa kau mendengarku?" ucapnya mengulang, jika halnya pria itu tidak dapat mendengar suaranya karena terpaan angin serta suara gemercik air. Sakura sedikit berteriak, tetapi yang ia dapatkan hanyalah berupa anggukan kepala kecil. Apa yang salah dengan pria ini? Amarah mulai menggerayanginya. Pria itu tampan, tapi sayang sekali memiliki sedikit rasa sopan.

Sakura mendesah, lantas berbalik, mencoba kembali mengabaikan pria tersebut di sudut tempat lainnya. Namun sebelum Sakura melangkah, sebuah tangan menahan pergerakannya, memaksa Sakura agar diam di sana.

Pria itu mengeluarkan sesuatu di belakang saku celananya. Sebuah memo kecil dan sebuah bolpoin, kemudian berbalik seraya meraba-raba dinding dengan permukaan keras untuk menulis di sana. Sedangkan Sakura terdiam, menyadari sesuatu yang membuat pria itu tetap bungkam meski Sakura mengajaknya berbicara.

Uchiha Sasuke kembali berbalik seraya memberikan Sakura memo, lengkap dengan tulisan tangannya.

'Maaf, aku sudah tidak memakai ponsel.'


To be continued...


A/n: masih prolog, chapter 1 saya update besok yeaa. Semoga kalian suka ehehe

Review? ;)