Kagami bergerak gelisah di ruang tengah apartemennya. Setelah beberapa kali membawa Tiger ke apartemennya, baru kali ini kucing gempal berwarna oranye miliknya hilang begitu saja. Ia tidak tahu harus bagaimana. Dan yang paling ia takutkan ialah ketika Tiger ketahuan seluruh penghuni apartemen.

Tiba-tiba terdengar suara pesan masuk ke ponselnya.

'Aku sudah diluar'

Kagami segera menyambar jaket dan dompetnya lalu keluar apartemen dan mengunci pintu. Dilihatnya Aomine sudah berdiri di depan sambil memegang tali kekang milik Shiro. Sontak tubuh Kagami menegang.

"Tidak usah takut. Shiro datang untuk membantu mencari Tiger," ujar Aomine yang disahuti dengan gonggongan seolah mengiyakan dari Shiro.

Kagami hanya bisa menghela napas pasrah dan berjalan takut-takut mendekati keduanya. Ketiganya pun berjalan beriringan dengan Aomine berada di antara Kagami dan Shiro. Shiro yang agak sedih karena tak bisa dekat dengan Kagami pun memilih fokus mengendus aroma kucing tambun berwarna oranye yang ia klaim sebagai sahabatnya yang beda kebangsaan tersebut.

'WUF! WUF!'

Gonggongan Shiro membuat kedua lelaki didekatnya menatap anjing siberian husky tersebut dengan pandangan penuh tanya.

"Kau yakin?" Tanya Aomine.

'WUF!'

"Baiklah kalau begitu. Ayo, Kagami. Kita ikuti Shiro." Aomine menarik tangan Kagami dan keduanya setengah berlari mengikuti Shiro yang ternyata menuju kearah taman bermain.

'WUF!'

'WUF!'

Nigou yang ternyata sedang bermain di taman pun menyapa Shiro yang baru datang. Tak jauh dari kedua anjing tersebut, terdapat Kuroko yang tengah duduk di bangku taman seraya mengelus kucing oranye yang bergelung manja di pangkuannya.

"Tiger!" Seru Aomine mendekati Kuroko dan kucing tersebut. Shiro dan Nigou dan sudah saling bertegur sapa dengan riang pun berlari menuju pemilik mereka.

"Kau akhirnya bisa melihatku, Aomine-kun." Sapa Kuroko.

"Tetsu. Tentu saja. Karena kau tengah memangku kucing yang kami cari." Ujar Aomine.

"Aku melihatnya tengah bermain pasir di taman ini." Ujar Kuroko yang masih asyik mengelus bulu halus Tiger.

"Kucing nakal. Kau membuat Kagami khawatir." Aomine mengusap kepala Tiger dengan gemas. Tiger yang terusik hanya mengeong malas kearah Aomine.

Tatapan Tiger pun berpindah kearah Kagami yang mematung di depan pintu taman. Rupanya pegangan tangan Aomine terlepas dan ia tidak menyadarinya.

'MIAUWW~'

Tiger mengeong cukup keras kearah Kagami. Shiro dan Nigou yang mendengar panggilan Tiger kepada sang pemilik pun menatap kearah Kagami yang bergidik ngeri.

Aomine dan Kuroko pun baru tersadar jikalau Kagami tidak mendekati mereka sama sekali.

"Doumo, Kagami-kun." Sapa Kuroko pada Kagami yang mengangguk patah-patah kearahnya.

"Kagami, tidak usah takut." Ujar Aomine yang tahu pasti seberapa takut macan Seirin itu karena melihat dua anjing miliknya dan Kuroko berada di taman. Satu saja sudah membuatnya panas dingin. Apalagi dua?

'WUF! WUF! WUF!'

'WUF! WUF! WUF!'

Shiro dan Nigou menggonggong senang begitu melihat manusia favorit mereka.

"Shiro, Nigou! Jangan!" Ujar Aomine tegas. Aomine sangat tahu betapa kedua anjing tersebut sangat menyukai Kagami. Namun sayang sekali manusia yang mereka sukai trauma sekali dengan anjing. Mengabaikan ucapan Aomine, keduanya berlari menerjang Kagami yang membatu kemudian jatuh pingsan.

"Kagami!"

"Kagami-kun."