Shmnlv's present

.

.

Let popo team know

.

.

A soonhoon fanfiction

.

Warning!

BxB, tidak sesuai EYD,typo(s)

.

.

.

Enjoy

Jihoon keluar dari ruang rekamannya, matanya terfokus pada ponselnya yang menampilkan beberapa percakapan dengan composser dan arranger yang bekerja sama dengannya.

Sreet

Jihoon hampir mengumpat karena kaget kalau tidak melihat senyum konyol pemuda yang menarik tangannya.

"Hai.."

Jihoon menatap bosan, "kenapa?"

Pemuda itu menggeleng, "tidak apa, rindu saja. Kita seharian tidak bertemu."

Jihoon melirik jam di lengannya, seharian apanya, ini baru jam 12 siang. Bahkan jam delapan tadi mereka sarapan bersama.

"Ya sudah, aku pergi dulu aku ada banyak kerjaan." Jihoon hampir melangkah menjauh saat tangannya kembali di tahan.

"Tidak bisakah kita bicara sebentar? Aku benar-benar merindukanmu." Orang itu sedikit merengek.

Jihoon diam-diam tersenyum, ia tidak menjawab namun tidak juga pergi.

"Bagaimana rekamannya?" Basa-basi.

"Lumayan," jawab jihoon, "tidakkah kau harus ke ruang latihan?"

"Iya sebentar lagi. Setelah ngobrol denganmu."

Jihoon sedikit tersentak saat rasa hangat melingkupi jemarinya. Ia melirik kebawah dimana tangan yang lebih besar itu menggenggam tangannya lembut. Ia membalas genggaman tangan itu dan mengalihkan pandangannya ke segala arah agar tidak ada yang curiga.

"Kwon soonyoung!"

Dengan buru-buru keduanya melepas tautan tangan dan berdeham canggung.

"Oh, Jihoon, kau disini juga?"

Jihoon membungkuk memberi salam pada pelatihnya yang telah berdiri dihadapan keduanya.

"Ya, hyung.."

"Kau masih sibuk soonyoung-ah?"

Kwon soonyoung menggeleng, "aku hanya sedikit bicara dengan jihoon masalah ... lagu?"

Jihoon hampir tertawa karena wajah soonyoung konyol sekali. Anak itu memang tidak pandai berbohong.

"Oh, kalau sudah selesai segeralah ke ruang latihan, ada gerakan yang mau ku tunjukkan."

"Siap, hyung."

Keduanya masih menatap kepergian salah satu pelatih tari di agensi mereka itu sampai menghilang di belokan.

"Ck, jangan lakukan yang tadi lagi, membuat jantungan saja." Gerutu jihoon.

Soonyoung tekekeh, "tidak apa, seru juga, memacu adrenalin."

Jihoon berdecak, "sudah sana pergi latihan, aku juga ada yang harus dikerjakan."

Soonyoung mengangguk tidak rela, ia menarik tubuh jihoon kepelukannya dan memeluk erat tubuh yang lebih mungil darinya itu sampai pukulan keras terasa di punggungnya.

"Jangan macam-macam."

"Iya-iya maaf. Sudah aku pergi dulu ya. Jangan lupa makan."

Jihoon hanya mengangguk. Ia menunggu sampai soonyoung menghilang dibelokan yang sama dengan pelatihnya tadi sebelum memutar tubuh untuk kembali ke studionya karena jihoon sudah lupa alasannya keluar tadi.

.

.

.

Jihoon masuk ke ruang grupnya biasa berlatih tari setelah membaca pesan soonyoung.

'Aku membeli makan, ke studio 4 sekarang.'

Jihoon hampir membatalkan niatnya untuk masuk saat melihat soonyoung tidak sendiri, tapi chan menangkapnya lebih dulu dan memaksanya masuk.

"Oh, jihoon hyung! Ayo kemari!" Tambah myungho yang juga ada disana.

Jihoon terpaksa melangkah mendekat,

"kalian makan tanpa mengajak yang lain?" Tanya jihoon karena melihat hanya tim soonyoung saja yang ada diruangan itu dengan makanan melimpah.

"Aku sudah memberikan pada yang lain, kecuali kau karena aku tidak menemukanmu. Kemarilah, duduk." Itu soonyoung menepuk lantai di hadapannya.

Jihoon duduk disana, disamping jun yang sudah menyantap makannya.

"Ini makanmu, ku pikir kau tidak akan kesini karena kau tidak balas pesanku. Aku hampir saja berangkat ke studiomu." Soonyoung mengeluarkan beberapa makanan jatah untuk jihoon dari plastik dan menyajikannya di depan pemuda mungil itu, ia bahkan menyiapkan sumpit untuk jihoon.

Jihoon menerima dan siap melahap makanannya saat chan menyela.

"Soonyoung hyung dan jihoon hyung semakin dekat saja. Maksudku, kalian benar-benar jadi dekat, bukan berarti dulu kalian tidak dekat, hanya saja sekarang berbeda..."

Aduh,

Jihoon jadi tidak nafsu makan, kenapa chan peka sekali.

Jihoon diam-diam melirik soonyoung yang sepertinya merasakan hal yang sama dengannya.

Soonyoung berdeham gugup dan menatap rekan satu timnya satu persatu, "Eum.. Guys.. Ini jihoon—"

Chan menyela, "ya, siapa juga yang tidak ta—"

"—kekasihku.."

Makanan chan menggantung depan mulut, jun menghentikan kunyahannya, dan myungho terdiam dengan mulut terbuka.

Jihoon menutup mata memikirkan reaksi terburuk dari teman-temannya —seperti melemparinya dengan makanan misalnya.

"Kami berdua sudah meresmikannya beberapa bulan lalu, dan ya, dia kekasihku."

Soonyoung berdeham, ia berusaha melepas kecanggungan dengan menuang minum untuk semua member timnya dan memaksakan senyumnya.

Jihoon kembali ke alam sadarnya dan melanjutkan makan, sudah masa bodoh dengan pemikiran membernya —toh kalau dilempar makanan, dia tinggal mandi lagi.

"Wow.." Chan yang pertama bersuara.

"Bagus kalau begitu, kau jadi tidak sendiri lagi. "—ini jun.

"Selamat.." Ucap myungho dengan tulus.

Kali ini ganti jihoon dan soonyoung yang membuka mulut tak percaya.

"Kenapa baru bilang sekarang?"

"Kita semua sibuk. Dan aku tidak mau membebani pikiran kalian."

Jun tidak ambil pusing dengan alasan soonyoung, ada benarnya juga, "Bagaimana kau mengatakan perasaanmu pada jihoon?"

Soonyoung mengangkat bahunya, no comment, bisa dibully habis-habisan dia kalau cerita.

"Kenapa jihoon mau padamu?"

Soonyoung menatap jun tajam, "kau ini temanku atau bukan?"

"Ya teman, tapi aku teman jihoon juga, kasian sekali dia harus punya kekasih kelebihan gula macam kau."

"Jihoon kan juga kelebihan gula, dia manis."

Semuanya membeku —backsound crazy in love part wonwoo yang eoreum eoreum itu seolah terputar di otak mereka—, jihoon terbatuk, soonyoung nyengir tak bersalah.

"Kau tau kalau kau menjijikkan?" Jun berkata sadis.

"Jadi.. Hyung berdua sudah mengatakan ini ke member lain?" Myungho menyela untuk menghindari pertengkaran dua hyung seumuran itu.

"Sebenarnya belum. Kalian yang pertama." Jawab soonyoung, sedikit lega karena ada myungho yang membuatnya batal ingin membunuh jun.

"Kenapa mengatakan pada kami?"

"Kalian kan spesial."

"Ada ada saja.."

"Kapan hyung mau cerita pada yang lain?"

Soonyoung melirik jihoon, "kalau jihoon siap saja. Aku tidak ingin dia kena serangan jantung seperti hari ini."

Myungho tersenyum, "kalian manis sekali."

Pipi jihoon memerah dan itu lucu menurut soonyoung jadi tangannya terulur untuk mengusap pipi jihoon.

"Tolong, ini tempat umum. Tolong pikirkan perasaan kami yang melihat kalian bemesraan." Dehaman jun terdengar.

Soonyoung kembali akan membunuh jun saat jihoon tiba-tiba beranjak setelah melihat ponselnya,

"Aku harus pergi."

"Huh? Kenapa?" Dahi soonyoung berkerut.

"Bumzu hyung butuh bantuanku."

Soonyoung menatap khawatir, "makananmu? Kau bahkan baru makan dua suap."

"Nanti saja. Aku pergi dulu, ya."

Soonyoung menahan tangan jihoon, "satu suap lagi."

Jihoon menunduk untuk menerima suapan soonyoung.

Chan, myungho dan jun dibuat takjub dengan cara soonyoung mengontrol jihoon, padahal biasanya jihoon bukan orang yang mau menurut begitu saja, bahkan jihoon tidak sungkan menolak permintaan atasan mereka kalau memang tidak sesuai dengan apa yang produser muda itu pikirkan.

"Aku pergi dulu, nanti malam aku traktir kalian makan, bilang saja mau makan apa aku akan kasih kartuku pada soonyoung." Jihoon berlari pergi setelahnya.

Meninggalkan soonyoung yang menatap khawatir.

"Aku tau hyung itu perhatian. Tapi aku cukup terkejut hyung menjadi manis begitu didepan jihoon hyung." Komentar chan.

"Diamlah.."

"Aku merinding melihat tingkahmu." Kali ini jun.

"Tiba-tiba aku penasaran bagaimana hyung menyatakan cinta pada jihoon hyung."

"Aku yakin itu cheesy sekali."

"Diamlah kalian." Wajah soonyoung memerah sampai telinga, "aku sungguh menyesal memberitahu kalian."

Yang lain hanya menatap geli dengan senyum menggoda, "aku tidak akan tahan tidak menggoda kalian nanti." Tambah jun sebelum berlari karena melihat soonyoung hendak melempar sepatunya.

"Wen Junhui! Kembali kau!"

.

.

.

End

HAIIIIIIII~~~

Long time no see ^^

Ini aku upload sesuatu disini karena kangen post di ffn..g

Ini adalah versi revisi dari yang ada di wattpad aku..

Semoga typonya sudah benar-benar menghilang atau paling nggak berkurang lah dari yang di wattpad wkwk

Semoga (2) kalian suka sama cerita pasaran ini.

Dan jangan lupa buat klik fav dan isi kolom review dibawah ya^^

Lobeu yu guys 3

N/B:

*shameless promotion*

Oh ya kalo kepo sama versi asli (yang sebenarnya gak jauh beda dari ini) bisa cek story/129424281

Atau bisa buka akun wattpad aku shmnlv dan open work terbaru aku dengan judul "[!soonhoon!] Guys, he is my boyfriend"

Bisa juga cek work lainnya karena buanyaakk ff yang gak ku post disini hehe