Bae Jihoon

HADIAH

WARN! Yaoi, Tijel, nonbaku, typo, de el el...

Bae Jinyoung x Park Jihoon

WINKDEEP (sem!baejin)

rated : T++ (?)

genre : Drama (?)

cr pic: ling p19

Sebelumnya diminta kebijakannya untuk membaca ff ini (ambil +nya, buang -nya) :*

.

.

.

.

.

.

.

Menurut jihoon, hari ini berbeda dari hari yang lain. Jadi, harusnya pacarnya itu peka.

Jihoon tidak marah kalau setiap di sekolah pacarnya cuek atau seperti tidak kenal dengan jihoon, cuma jihoon marah karena biasanya setiap malam pacarnya akan mengunjungi rumahnya tapi malam ini jangankan ke rumah jihoon, kabarnyapun tidak ada.

Jihoon itu bagaikan burung dalam sangkar. Yap, orang tuanya sangat overprotektif terhadap anak tunggalnya. Makanya setiap pacarnya ke rumah jihoon tidak masuk lewat pintu, melainkan lewat jendela atau balkon jihoon.

Bae Jinyoung, pacar jihoon. Tidak ada yang tau kalau jinyoung itu pacar jihoon, karena mereka memang sepakat untuk menyembunyikan hubungan mereka.

Walau mereka backstreet, tanpa jihoon sadari jinyoung selalu mengawasi jihoon dari kejauhan ketika di sekolah.

Jinyoung itu orangnya pendiam berbeda dengan jihoon yang aktif bicara setiap saat. Jihoon dan jinyoung itu bagaikan siang dan malam, sangat jauh berbeda kepribadiannya. Tapi jihoon tidak masalah dengan itu, begitu juga dengan jinyoung.

Menurut jihoon, jinyoung itu unik, berbeda dengan yang lain. Jika orang lain sangat memperhatikan kekasihnya di sekolah, jinyoung malah seperti tidak mengenal jihoon. Jika orang lain meminta hadiah romantis ke pacarnya, jinyoung malah mengartikan lain permintaan hadiah romantis jihoon.

Ah iya, Jihoon teringat kembali pertemuan pertamanya dengan jinyoung bahkan sampai berpacaran dengan jinyoung.


FLASHBACK

Jihoon yang baru selesai dengan kewajibannya sebagai pelajar, yaitu les agak pulang terlambat. Supir yang biasa menjemputnya mendadak harus mengantar orang tuanya ke bandara karena orang tuanya juga mendapat panggilan kerja di luar kota.

Jihoon yang menunggu di depan tempat lesnya hanya merenung tidak menentu, sampai orang yang berseragam sama dengan seragamnya lewat di depannya.

Orang itu penuh dengan luka babak belur dan jangan lupa darah yang lebih dominan di bajunya. Mau tidak mau jihoon langsung menarik orang itu ke apotik terdekat dan membawanya ke taman yang agak sepi.

Orang itu hanya kaget melihat tingkah jihoon yang menurutnya sok kenal tapi tidak menolak perlakuan jihoon yang mengobatinya karena dia juga terlalu capek untuk menolak.

''Kamu bae jinyoung, kan?''

''...''

''Iya, kamu yang orangnya pendiam di sekolah. Aku jihoon, park jihoon, teman kelasmu'' jihoon yang masih mengajak berbicara orang yang terkenal dengan pendiamnya di sekolah

''Diam! Jangan pernah mengajakku berbicara di sekolah kalau kau tidak mau terjebak dalam situasi bahaya'' akhirnya jinyoung berbicara

''Ne, berarti selain sekolah boleh kan? Heheh'' jihoon malah menanggapi santai ancaman jinyoung

Jinyoung malah menatap tajam dan serius ke jihoon.

''Aku. serius! Kalau. hidupmu. tidak. mau. dalam. keadaan. bahaya. berhenti. mengganggu. ku!'' jinyoung menekan di setiap katanya menandakan bahwa dia sangat serius

Jihoon hanya terdiam dan melanjutkan mengobati jinyoung dalam keheningan.

.

.

.

Sepertinya jihoon tidak menanggapi serius perkataan jinyoung, malah setiap hari setiap pulang les selalu menunggu jinyoung. Bahkan jihoon berbohong kepada supirnya mengenai jam pulang lesnya.

Seperti hari lainnya jihoon selalu mendapati jinyoung dalam keadaan babak belur, tapi jihoon juga selalu mengobati jinyoung di taman dekat tempat lesnya.

Berapa kali jinyoung selalu memperingati jihoon agar tidak selalu mendekatinya atau mengajaknya berbicara karena jinyoung itu tipe orang yang akan sangat berbahaya jika menyukai orang. Tapi jihoon malah santainya bilang kalau jihoon menyukai jinyoung juga.

.

.

.

Jinyoung gelisah karena perbuatan yang jinyoung lakukan setiap hari malah ketahuan oleh jihoon. Yap, Jinyoung ternyata menyukai jihoon dan jinyoung tau kalau dia itu berbahaya menurut semua orang. Jinyoung juga takut kalau jihoon menjauh karena mengetahui kedok yang selama ini ditutupi jinyoung.

Tapi kegelisahan itu terganti dengan perasaan kaget ketika jihoon mengejarnya dan ada di hadapannya berdiri.

''Jinyoung, kau jahat! Bahkan apa yang kau lakukan aku tetap menyukai mu! Aku membenci perasaan ini!'' jihoon menangis di depan jinyoung setelah mengetahui perbuatan jinyoung

Jinyoung sebenarnya tidak tega melihat jihoon menangis. Walau jinyoung adalah orang yang berbahaya tetap saja jinyoung masih memiliki hati untuk orang yang jinyoung cintai dan itu jihoon yang sedang menangis karenanya.

Jinyoung memeluk jihoon erat. Awalnya jinyoung tak yakin cara ini meluluhkan jihoon sampai jihoon membalas pelukan erat jinyoung.

''Mulai sekarang kau adalah pacarku dan tidak ada kata penolakan. Kau juga sudah ku peringati berkali-kali, jadi kau tidak bisa lari dariku'' jinyoung bertitah dan kemudian mencium dahi jihoon

Jihoon hanya mengangguk tak lupa dengan senyum manisnya tapi masih mengeluarkan air matanya. Melihat jihoon menerimanya, jinyoung menutupnya dengan ciuman yang panjang di bibir jihoon.


Jihoon yang sudah bernolstalgia pergi ke atas loteng untuk melihat bintang dan indahnya malam untuk melupakan kekesalannya terhadap jinyoung.

Hari ini adalah hari spesialnya dan jinyoung melupakannya.

''Kau merindukanku?'' jihoon kaget tiba-tiba mendengar suara deep, suara pacarnya, suara jinyoung

''Jin..jinyoung?'' jihoon yang masih tidak percaya dengan apa yang ada di depannya

''Happy birthday sayangku, Bae Jihoon''

Jihoon kaget ternyata pacarnya tidak melupakan hari specialnya apalagi yang membuatnya bahagia dan merasa special di malam ini.

''Huuu,, enak saja, aku ini masih park tau'' jihoon memang menyela tapi daritadi senang sendiri mulai dari jinyoung datang, buktinya pipinya yang memerah

''Hmmm, mungkin sebentar lagi kau akan menjadi bae, park jihoon'' jihoon sebenarnya tidak terlalu mendengar ucapan jinyoung karena biasanya jinyoung hanya ngelantur menurutnya

Gimana tidak ngelantur, buktinya bagaimana marganya bisa berubah kalau bukan dengan cara menikah. Itupun, apakah jinyoung sudah dapat restu dengan orang tua jihoon? Belum lagi segala perlengkapan pernikahan yang sangat rumit.

Jihoon heran saat jinyoung memberikan beberapa bunga krisan putih. Bukannya bunga ini melambangkan kematian? Seharusnya kalau ulang tahun paling tidak bunga yang sangat umum memiliki kesan romantis seperti mawar. Tapi, jinyoungnya jihoon memang unik dan berbeda.

''Bukan untukmu, tapi untuk rumah mu''

''Eh?'' jihoon memberikan tatapan 'kalau begitu kenapa kau memberinya kepadaku?' dan jihoon hanya perlu pasrah lagi dengan ucapan jinyoung yang ngelantur

''Ini baru hadiahmu sayang'' jinyoung memberikan sesuatu dari kantong celananya dan itu adalah kertas origami yang dilipat menjadi burung berwarna hitam

Jihoon hanya menerima kertas origami burung hitam tersebut dengan pikiran yang positif. Sekali lagi jinyoungnya itu unik dan berbeda. Karena jauh sebelum hari ulang tahunnya jihoon meminta hadiah romantis ke jinyoung, tapi malah diartikan lain oleh jinyoung.

''Hadiahku itu kebebasan. Origami burung hitam tersebut menandakan kebebasan dan sebentar lagi kamu akan mengetahui makna yang sesungguhnya, sayang'' jinyoung bicara lagi melihat keterdiaman jihoon

''Kalau begitu, ayo turun ke bawah'' jinyoung mengajak jihoon turun ke bawah

Jihoonpun heran, bukannya kalau setiap malam jinyoung selalu lewat jendela dan balkonnya kalau mau keluar, tapi jinyoung malah mengajaknya turun ke bawah.

Awalnya jihoon hanya biasa saja saat jinyoung dan dirinya keluar dari kamarnya, sampai pandangan jihoon ketemu sesuatu di dekat tangga. Jihoon hanya diam dan kaku tidak bisa mengikuti jinyoung yang sudah jauh bahkan turun dari tangga.

Jinyoung yang seperti tau keadaan jihoon berbalik dan segera menggendong jihoon dengan bridal style. Kemudian berjalan melewati tangga.

''Yap, ini hadiahku, kebebasan. Romantis bukan? Untung saja orang tuamu tidak ada di rumah sayang''

Yang sedari tadi membuat jihoon terdiam kaku itu beberapa pembantu atau supirnya yang sedang tidur di lantai dan jangan lupa cairan merah kental di sekelilingnya. Tentu saja jihoon tidak bodoh, dia tau arti pemandangan di depannya. Entah jihoon merasa bersyukur karena orang tuanya lagi keluar kota sehingga tidak terlibat dengan jinyoung.

''Aku juga sudah memberi pesan untuk orang tuamu kalau aku mengambilmu dan jangan pernah mencarimu'' jihoon hanya diam menanggapi jinyoung

Kalau pandangan orang lain, jinyoung itu sedang menculik jihoon. Tapi menurut jinyoung, jinyoung hanya mengambil miliknya, jihoon. Sudah cukup jinyoung hanya memperhatikan jihoon dari kejauhan saat sekolah. Itupun waktu untuk bersama jihoon setiap malam hanya 5 jam dan itu tidak cukup buat jinyoung.

''Jadi, kemana kita selanjutnya?'' jihoon yang sudah bisa mengendalikan rasa terkejutnya sedikit akhirnya buka suara

''Seperti yang ku bilang, aku akan mengubah margamu. Mungkin kita akan singgah sebentar ke gereja. Aku juga sudah menelpon pendeta dari keluargaku''

Ah sungguh, perlakuan jinyoung malam ini tidak bisa membuat jihoon berkata-kata. Terlalu kaget atau terkejut yang mungkin bisa menggambarkan keadaan jihoon sekarang.

Lagian percuma saja kalau jihoon memberontak atau menolaknya. Karena tetap saja jinyoung akan memaksanya dan tetap membawanya pergi. Jadi mau tidak mau jihoon hanya menurutinya sambil mengeratkan pelukannya di leher jinyoung.

Jihoon tak habis pikir dengan hadiah jinyoung yang sungguh di luar nalar jihoon.

Oh iya, izinkan jihoon memperkenalkan pacarnya sekali lagi dengan jelas dan lengkap /kepada para pembaca/

Bae Jinyoung, pacar jihoon yang sekaligus teman sekelas jihoon yang terkenal akan pendiamnya ini juga sebenarnya adalah...

.

.

'PEMBUNUH BAYARAN'

.

.


END


.
.

Side Story

Flashback

Jihoon memang menyukainya, menyukai jinyoung. Tetapi melihat apa yang sudah dilakukan jinyoung membuat jihoon kecewa.

Jihoon melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa jinyoung membunuh teman sekolahnya.

Entah jihoon harus senang atau tidak karena orang yang dibunuh jinyoung adalah orang yang selalu mengganggu jihoon di sekolah. Tapi, jihoon juga tidak membenarkan perbuatan jinyoung walau jihoon sebenarnya sudah berapa kali bersumpah bahwa jihoon akan membunuh orang itu.

Jihoon kira jinyoung hanya orang yang pendiam di sekolah tetapi suka berkelahi saat di luar sekolah. Tapi nyatanya babak belur tersebut hanya menutupi kedoknya dari aksi membunuhnya.

Yap, jihoon melihat jinyoung habis menikam teman sekolahnya di lorong sempit dan sepi. Jihoon yang memang bolos dari les hanya untuk mengikuti jinyoung untuk mengetahui alasan yang membuat jinyoung babak belur setiap jihoon pulang les.

Lihatlah, bahkan dengan lihainya jinyoung menyembunyikan mayat orang tersebut. Tapi anehnya jinyoung tidak menyadari kehadiran jihoon yang sudah melihatnya dari tadi.

''Ji..jihoon?'' akhirnya jinyoung menyadari kehadiran jihoon setelah menyembunyikan mayat dan bukti pembunuhannya

''Jinyoung? Kenapa?'' jihoon menangis karena tidak percaya apa yang dilakukan oleh jinyoung

''Kau melihatnya bukan? Tenang, aku tidak akan membunuhmu. Lagian kalau kau mau melaporkanku silahkan saja'' jinyoung yang hanya bicara santai menanggapi jihoon

Sebenarnya jinyoung tidak bisa dibilang santai. Jinyoung kaget juga melihat jihoon yang mengetahui rahasianya. Bukannya jinyoung takut dilaporkan oleh jihoon, tapi jinyoung belum siap kalau jihoon mengetahui semuanya walau jinyoung tau lama-kelamaan rahasianya akan terbongkar.

Jadi, dengan berat hati jinyoung pergi meninggalkan jihoon yang masih menangis tanpa penjelasan apapun. Jinyoung tidak tega melihat jihoon menangis. Ingin sekali jinyoung merengkuh tubuh mungil itu, menenangkan tangisannya. Tapi jinyoung juga takut kalau jihoon menolak perlakuannya.

Jihoon yang menangis sedari tadi tiba-tiba merenung, mengingat peringatan jinyoung setiap kali jihoon mendekatinya atau memberikan perlakuan yang manis untuk jinyoung. Yap, jihoon sadar, sebagian juga salahnya yang tidak menanggapi atau terlalu mengabaikan ancaman jinyoung saat pertama kali mengobati jinyoung.

Jihoon menghapus air matanya dengan kasar. Jihoon sudah membulatkan tekadnya.

''JINYOUNGGGG! BERHENTI DISITU!''

Jihoon sudah memantapkan hatinya. Jihoon akan berusaha menutup mata dan telinganya atas perbuatan jinyoung. Yap, jihoon bahkan bersusah payah agar bisa bisa berbicara dengan jinyoung tetapi masa hubungannya harus rusak karena kekecewaannya terhadap perilaku jinyoung.

Apalah daya jihoon yang terlalu mencintai jinyoung, mencintainya sejak jihoon satu kelas dengan jinyoung, mencintainya dalam kejauhan.

Yap, jihoon sudah ada di depan jinyoung. Jihoon bahkan sudah mempersiapkannya dari rumah yang membuatnya juga bolos dari les. Jihoon akan mengungkapkan perasaannya walau jihoon kecewa dengan perilaku jinyoung.


END SIDE STORY


.

.

Maaf, sekedar tambahan:

*Bunga krisan putih melambangkan kematian. Jadi, maksud jinyoung memberikan bunga krisan untuk orang tuanya jihoon atau rumah jihoon karena jinyoung udah ngebunuh para pembantu dan supir jihoon yang ada di rumah jihoon. (Cr: Google)

*Kertas origami burung berwarna hitam itu melambangkan kebebasan. Jadi, ini hadiah jinyoung untuk jihoon, yaitu kebebasan. Jinyoung ngebunuh orang-orang yang ada di rumah jihoon untuk membebaskan jihoon dari kukungan orang tuanya. (Cr: Google)

*Jadi jihoon akan menjadi istri jinyoung dan tinggal bersama jinyoung.

.

Annyeong~

Neomu gamshanida buat yang sudah favorite, follow apalagi review :*

Maaf sebesar-besarnya karena aku sudah membiarkan ff ini berdebu /bow/

Maaf karena ff ini ada typo, kalimat kurang efektif bahkan mungkin tidak layak untuk dipublish /bow/

Maaf juga gak ngasih gambaran buat chapter selanjutnya /bow/

.

Tapi disini ada yang chamseob shipper? aku mau publish ff chamseob juga... Bahkan di akun wattpad belum pernah dipublish dan masih tersimpan rapi disana... niatnya mau resmiin di ffn heheheh #cielahh


sinopsisnya begini:

Ahn Hyungseob -

seorang yang gamon dari mantannya jeju boy sedang mencari hiburan untuk dirinya sendiri dan malah jatuh ke teman kelasnya si gingsul

.

Park Woojin -

seorang yang baper dan hanya pasrah dibaperi sama cabe elit


.

gimana? ada yang minat? klo gak ada gak apap heheheh

.

Maaf berceloteh panjang,, tpi selamat 2k17 menjadi 2k18 dan selalu jaga kesehatan kalian :*

*wanna cry ingat bulan januari *

.

btw, jan lupa RnR yaa calon masa depan oppa-oppa koriya :))

Aule22-