Pegawai Pemerintah

Rating: T dengan tanda tanya(?). walaupun bahasannya mungkin agak parah dan agak susah, tapi aku cuma akan memberi adegan ranjang yang sangat implisit.

Notes:

1) Omegaverse dengan alpha!Yoongi dan Omega!Taehyung. Alpha!Jungkook dan Omega!Jimin, intinya siapa yang bisa jadi pegawai pemerintah itu berarti alpha.

2) PNS!AU dengan setting 1960-an yang terinspirasi masa muda kakekku, dia suka fotografi jadi aku punya banyak bahan, sepertinya...

3) Fiktif. menyadur kehidupan PNS (Di suatu jaman dimana PNS itu sangat dijamin) tapi ini semua cuma karangan, semua hal yang aku sebutkan tidak serta merta terjadi di lingkungan PNS seperti apa yang aku ceritakan.

4) Tokoh dalam fiksi ini punya kekurangannya masing masing dan mereka hidup dalam AU dimana omega itu selalu ada di bawah alpha. maafkan aku kalau ada sesuatu yang tidak mengenakan.

5) Dan iya, di AU ini Yoongi lebih mikirin uang daripada anak istrinya, secara tersirat Yoongi itu perhitungan banget dan dia sebenarnya tidak berharap apa apa pada istri dan anaknya.

XXX

Di dunia ini pekerjaan terbaik untuk seorang alpha seperti Yoongi adalah menjadi pegawai pemerintah.

Kenapa?

Jawabannya mudah saja, karena itu adalah pekerjaan yang disukai mertua, Yoongi sendiri jadi sering dikenalkan -kalau tidak mau bilang dijodohkan dengan banyak omega.

Tapi menurut Yoongi sendiri alasannya bukan itu tapi; pertama) gaji pokok tetap dikisaran angka upah minimum yang ditetapkan pemerintah untuk pegawai baru yang akan terus berlipat tiap naik tingkat, kedua) tunjangan istri dan dua orang anak, ketiga) honor honor lainnya seperti honor rapat dan honor perjalanan dinas yang jumlahnya bisa setara dengan gaji pokoknya.

Jadi itulah yang Yoongi lakukan; menjadi pegawai pemerintah.

Tingkat Yoongi dalam pekerjaannya masih belum tinggi, dia masih staff saja, tapi dia ingin sekolah lagi -lewat beasiswa dari pemerintah kalau dia lulus seleksi- untuk bisa naik ke level pejabat tingkat empat, satu tingkat diatasnya sekarang.

Tapi ternyata yang mendaftar seleksi beasiswa bukan Yoongi saja. Yoongi tahu dia jenius, tapi dia juga punya sedikit rasa takut kalau sampai dia tidak lolos seleksi. Persaingan antar pegawai agak membingungkan, di satu sisi semuanya saling bekerja sama untuk menjadi lebih baik, tapi disisi lain mereka sering berebutan dana, slot waktu untuk rapat, pengajar untuk diklat, dan saling menyerang dengan halus kalau sampai Kepala Pusat -pejabat tingkat dua, tingkat tertinggi di kantor Yoongi- tahu ada kesalahan.

Yoongi diam diam panik, kerjanya hanya kerja-belajar-berdoa, sampai Kepala Bidang-nya -pejabat tingkat tiga- memanggil Yoongi -si pegawai setingkat di bawah pejabat tingkat empat.

Bapak Kepala Bidang ini seorang alpha yang sudah tua, dia sebentar lagi pensiun, orangnya baik dan banyak membantu Yoongi di awal Yoongi bekerja. Dia tersenyum pada Yoongi, menyuruhnya duduk, dan bertanya, "Apa kau benar benar ingin sekolah lagi."

"Benar, Pak."

"Kau tahu kan ini bukan seleksi yang mudah." Katanya lagi.

"Iya, saya tahu, Pak." Jawab Yoongi.

"Sejujurnya tahun ini hanya ada satu orang yang berhasil lolos." Kata Bapak Ketua Bidang lagi.

Yoongi terkejut, siapa orang itu? Apa Yoongi lolos atau itu orang yang lebih jenius dari Yoongi?

"Marganya Kim jadi sayangnya itu bukan kau, Min Yoongi." Katanya. Sebelum Yoongi menjawab, dia bicara lagi, "Tapi aku bisa meloloskan mu dengan satu syarat."

Yoongi merasa tidak enak, apa dia akan disuruh menyuap?

"Aku bisa membuka satu slot nama untukmu, karena selisih nilaimu dan si Kim ini cuma 0.1, dengan satu syarat."

"Syarat apa itu, Pak?"

Bapak Ketua Bidang-nya tersenyum, "Tapi kau harus berjanji kau mau menerima syarat ini."

Yoongi diam, tapi dia tidak punya pilihan lain, ini penawaran yang sangat menggiurkan untuknya, "Baik, Pak. Saya menerima syarat dari anda."

"Syaratnya kau harus menikahi anakku."

Sejujurnya Yoongi belum berpikir soal menikah, walaupun kalau dia menikah tunjangan keluarga -tunjangan untuk istri dan dua orang anak- akan cair ke tangannya tiap bulannya. Jadi Yoongi pikir menikah juga tidak ada salahnya.

Jadi bertemulah keluarganya dengan keluarga Ketua Bidang-nya alias calon mertuanya. Di pertemuan itu selain membicarakan segala sesuatu tentang perayaan satu hari yang memakan banyak uang bernama pernikahan, Yoongi bertemu dengan calon omeganya. Mereka tidak bersentuhan tapi Yoongi bisa melihat jelas wajahnya, postur tubuhnya, gaya berdandannya, senyumnya yang khas dan mendengar suaranya yang dalam.

Namanya Kim Taehyung, dia seorang omega dan segala tentangnya benar benar terkesan sebagai omega manja yang hidupnya terjamin karena pekerjaan ayahnya yang mapan. Yoongi tiba tiba terbayang kalau dia ada di posisi ayah Taehyung yang mapan dan punya anak yang sangat dimanja seperti Kim Taehyung ini.

Ibu dan calon ibu mertuanya mulai menggodanya, "Sepertinya Yoongi benar benar jatuh cinta pada Taehyung."

Taehyung tersenyum malu malu mendengarnya.

Akhirnya Yoongi dan Taehyung bertunangan, ayah Taehyung bisa pensiun dengan tenang karena ada Yoongi yang menjaga anaknya, dan Yoongi mulai sekolah lagi.

Mereka tidak menikah sampai Taehyung lulus SMA, waktu itu Yoongi ada di tahun keduanya sekolah.

Yoongi jarang melihat Taehyung, jarang bertemu dan mengobrol dengannya, jadi dia tidak merasakan yang namanya pangling pada Taehyung di hari pernikahan mereka, tapi dari cara Taehyung menciumnya di altar, Yoongi merasa Taehyung sangat manja dan berharap banyak padanya dan Yoongi besar kepala dia bisa memenuhi harapan Taehyung dan juga harapan mertuanya padanya.

Hari itu semua orang menyebut Taehyung sangat cantik.

Mereka tinggal di sebuah rumah dinas yang lebih dari cukup untuk Yoongi. Berdua saja, satu kamar, satu ranjang, dan Taehyung memandangi Yoongi yang sudah mau tidur, dia memakai piyama sutra yang berkilauan dan sangat lembut, menunjukkan kemapanannya, atau lebih tepatnya kemapanan ayahnya.

"Kau mau apa, hah?" Tanya Yoongi.

Taehyung diam, malu dan takut takut.

"Jawab aku, Omega." Kata Yoongi.

"Apa kita tidak..."

Taehyung bicara dengan lambat, Yoongi jadi mengantuk.

"Mau minta malam pertama?"

Muka Taehyung langsung merah.

"B-bukan." Gagapnya.

"Kalau begitu apa? Aku mau tidur, aku harus berangkat pagi besok."

"Apa kita tidak pergi ke suatu tempat, Alpha?"

"Hm?"

"Maksudku bulan madu."

"Sekarang tidur saja dan bulan madu lah di dalam mimpi." Kata Yoongi sebelum dia benar benar tidur.

Yoongi tidak merencanakan bulan madu sebelumnya, dan dia bermimpi tentang pantai dan bulan sabit yang meneteskan madu ke bumi.

Yoongi berangkat pagi pagi sebelum Taehyung bangun karena dia sibuk dengan diklat yang sedang bagiannya selenggarakan.

Yoongi menjaga buku absen peserta diklat, hari ini bagiannya dan Kim Seokjin piket pagi dan mereka harus memastikan semua peserta hadir dan mengisi buku absen.

Seokjin membawakan Yoongi segelas kopi, "Nih, supaya kau sadar." Katanya.

"Sadar apaan?" Tanya Yoongi.

"Sadar kalau kau baru menikah dan harusnya memanfaatkan waktu cutimu untuk bermesraan dengan omegamu!" Seru Seokjin.

Yoongi bersumpah, Seokjin adalah teman kerja paling asyik, paling pengertian kalau Yoongi kesulitan mengurus kerja dan sekolah sekaligus, dan juga jago masak dan suka menjejali Yoongi dengan makanan jadi Yoongi tidak perlu khawatir kalau dia akan mati karena lupa makan.

Tapi Kim Seokjin sangat menyebalkan kalau sedang teriak teriak seperti ini.

"Aku ambil cutinya nanti saja." Kata Yoongi.

"Nanti kapan, Yoongi? Jatah cuti tahunanmu masih penuh? Kau harus libur setidaknya seminggu. Apalagi sekarang ada omegamu, dia juga butuh dimanjakan."

"Ya, nanti kalau diklat ini sudah beres."

"Aku pegang ucapanmu." Kata Seokjin, "Sini janji kelingking dulu."

Seokjin sangat kekanakan tapi Yoongi tidak bisa menolaknya. Sambil menautkan jari kelingking seperti anak kecil, Yoongi berjanji, "Aku janji aku ambil cuti setelah diklat ini selesai. Puas?"

"Sangat."

Saat mengurus diklat, Yoongi bisa dibilang benar benar meninggalkan Taehyung, makan bersama peserta diklat bahkan tidurpun bersama peserta diklat, di hari kerja dan di akhir minggu pun sama saja.

Mejanya selalu penuh dengan berkas peserta diklat, juga buku materi diklat yang akan dibagikan, dan tas, kaus, atau jaket seragam diklat yang tiap angkatan ganti model.

Seokjin memberinya selembar amplop putih, dan diletakkannya di atas semua pekerjaan Yoongi.

"Apa ini, Jin Hyung?" Tanya Yoongi.

"Sesuatu yang menyangkut janjimu kemarin."

Yoongi mendadak bodoh, mendadak melupakan segala hal kalau sudah fokus bekerja, "Janji apa?"

Seokjin terlihat ingin menampar Yoongi, tapi dia malah menepuk jidatnya sendiri, "Kau kan bilang mau ambil cuti!"

Yoongi baru ingat. Dia memang suka melupakan sesuatu di luar urusan sekolah dan kantor.

Jadi waktu diklat sudah selesai dia baru sadar tentang keadaan rumahnya.

Taehyung berbenah tidak terlalu baik, tapi masih bisa Yoongi terima, entah kenapa Yoongi dengan mudah memakluminya dengan alasan Taehyung adalah omega yang biasa dimanja kemapanan ayahnya.

Taehyung yang menyambutnya menawarkan, "Mau aku siapkan air mandi?"

"Ya, terimakasih." Kata Yoongi.

Satu hal yang Yoongi sukai dari Taehyung adalah caranya menyiapkan air mandi. Agak konyol memang, tapi untuk Yoongi waktu mandi adalah saat untuk melepas penat dan mengistirahatkan badan sama seperti tidur. Dan Taehyung benar benar bisa membuat Yoongi menikmati waktu mandinya. Taehyung selalu menyiapkan air dengan suhu yang pas dan memasukkan suatu wewangian ke dalam air mandi Yoongi.

Yoongi jarang punya waktu lama untuk menikmati hal ini, tapi karena sekarang diklat sudah selesai dan itu sama dengan Yoongi belum punya pekerjaan lagi di kantornya, dia jadi bisa menikmati mandinya.

Yoongi keluar kamar mandi hanya dengan jubah handuk.

Dan dia mencium bau gosong.

Dia cepat cepat menuju dapur, takut kalau sampai terjadi kebakaran.

Dan ternyata itu Taehyung, dia mengacaukan dapur.

"Apa yang kau lakukan, hah? Masak saja tidak becus." Kata Yoongi, tegas, tajam, dan dingin.

Taehyung benar benar seperti omega yang biasa dimanja, tidak terbiasa berbenah rumah dan memasak. Dia bergetar karena omongan Yoongi.

"Bereskan semua ini." Kata Yoongi. Dan Taehyung membereskan wajan yang dia pakai memasak.

"Apa yang coba kau masak?" Tanya Yoongi. Memperhatikan bahan apa saja yang Taehyung siapkan dan buku resep yang Taehyung buka.

Taehyung mencuci wajannya dalam diam. Sepertinya dia tidak berani menjawab Yoongi.

Yoongi sendiri tidak peduli. Dia menyiapkan bahan masakan dari bahan bahan yang tidak dihancurkan Taehyung, dia biasa membantu neneknya masak waktu kecil dulu jadi memasak adalah hal yang mudah untuknya juga harus dia kuasai karena dia tinggal sendiri sebelum menikah dengan Taehyung.

"Alpha,-"

"Kau duduk saja dan jangan pernah pegang dapur lagi tanpa pengawasanku."

"Tapi ini tugas omega." Kata Taehyung.

Yoongi mendengarnya tapi dia tidak membalasnya.

Omega memang harus cantik, pintar memasak dan mengurus rumah, kalau dia tidak pintar memasak dan mengurus rumah berarti dia bukan omega yang baik, dan Taehyung bukanlah omega yang baik karena dia tidak pintar memasak dan mengurus rumah.

Tapi menurut Yoongi dua hal itu adalah hal sebenarnya seorang alpha pun harus bisa. Belajar dari pengalamannya tinggal sendiri.

Tapi Yoongi juga jadi terpikir, apa ini alasan ayah Taehyung asal mengawinkan Taehyung dengannya, karena Taehyung bukanlah omega yang baik yang mungkin saja diceraikan di bulan pertama pernikahannya karena itu.

"Alpha." Taehyung merengek menggenggam lengannya. Suaranya bergetar seperti mau menangis. Tinggi mereka kurang lebih sepantaran, tapi Taehyung terasa lemah dan rapuh -dan kecil- sekali menangis di bahunya.

"Sudah." Kata Yoongi, "Minum dan duduk saja sana, jangan ganggu aku."

Taehyung dengan penurutnya mengambil segelas air minum dan duduk di depan meja makan.

Yoongi melupakan amplop putih hadiah dari Seokjin.

Taehyung masih saja murung sampai malam, dia terisak saat Yoongi tidur memunggunginya, melingkar ke dalam posisi kesukaannya yang seperti posisi tidur kucing.

Dan jelas saja Yoongi terganggu, "Ada apa, Taehyung, kenapa menangis?" tanyanya.

"Jangan ceraikan aku." kata Taehyung sambil terisak isak, "Aku bisa melakukan apapun supaya kau cepat naik tingkat, tapi jangan ceraikan aku."

Yoongi diam, dia tidak berpikiran begitu sebenarnya, murni karena tunjangan keluarga bisa ditarik kembali kalau dia bercerai dengan omeganya ini tanpa memiliki anak, setidaknya sebelum akhirnya berpisah Yoongi harus menghamilinya dulu. Selain itu mungkin Taehyung memang benar bisa membuat Yoongi cepat naik tingkat.

'Sst..." jadi Yoongi menenangkan Taehyung, mengusap usap bahunya, punggungnya, dan badannya, pelan pelan mencium Taehyung.

Malam itu Yoongi mengambil apa yang harusnya dia ambil sejak awal pernikahan dengan Taehyung. Dia memenuhi Taehyung, membuat omega itu menangis, berdarah sampai darahnya mengotori ranjang mereka dan memeluknya sangat erat.

Paginya Taehyung tidak bisa berjalan.

Yoongi membawakannya sarapan ke ranjang dan bocah polos yang belum genap duapuluh tahun itu terlihat sangat bahagia.

Yoongi bertanya, "Memang kau bisa membuatku cepat naik tingkat?"

Taehyung mengangguk, "Aku bisa mempromosikanmu sampai kau jadi menteri. Menteri Min Yoongi."

"Ngawur." canda Yoongi, "Bagaimana caranya? Menteri itu jabatan politik, Tae Sayang, bukan jabatan struktural."

Taehyung tertawa, "Tapi kalau sampai pejabat tingkat satu, aku benar benar bisa."

"Bagaimana caranya?" Tanya Yoongi.

"Gampang, ayahku kenal dengan banyak pejabat berpengaruh, terutama dalam penempatan."

Yoongi terpukau.

"Aku juga bisa aktif di Organisasi Istri, untuk membuat namamu terlihat."

Yoongi tersenyum, "Lakukan apa yang tidak memberatkanmu, Sayang."

Taehyung tersenyum.

"Oh, iya." kata Yoongi, dia menyodorkan amplop putih dari Seokjin pada Taehyung.

"Apa ini? gajimu, Alpha?"

"Lihat saja."

isinya tiket perjalanan bulan madu ke Jeju.

"Aku ambil cuti." kata Yoongi.

Dan mereka pergi ke Jeju dengan tiket gratis hadiah pernikahan -yang sengaja ditunda- dari Seokjin dan teman teman Yoongi yang lain. Penginapan gratis, tiket untuk masuk ke beberapa area wisata pun gratis, makan pun hampir gratis karena voucher diskon. Secara tidak langsung mereka memberi Yoongi jadwal yang tiap hari harus dijalani.

Yoongi tidak keberatan, dia bisa berendam dengan nyaman karena tiap kali Taehyung bertanya, "Alpha, hari ini kita mau kemana?" Yoongi sudah punya jawabannya.

Kecuali di hari terakhir, Yoongi sudah tidak punya rencana dan dia ingin bersantai di kamar sambil siap siap pulang.

Yoongi berendam dan Taehyung masuk ke kamar mandi begitu saja, Yoongi tidak ambil pusing karena Taehyung omeganya dan Yoongi alphanya.

"Alpha, hari ini kita mau kemana?" Tanya Taehyung. Duduk di lantai di pinggir bathtub tempat Yoongi berendam.

Yoongi balas bertanya, "Kau mau kemana, kita sudah jalan jalan dan sudah beli oleh oleh kan?"

"Kalau begitu kita tidak kemana mana hari ini, ya?"

"Atau kau ingin ke suatu tempat?"

Taehyung menggeleng, "Aku mau berdua saja dengan Alpha-ku."

Tangan Yoongi yang basah mengelus pipi Taehyung, "Buka bajumu dan masuk ke bathtub, ayo."

Taehyung berbisik, "Hari ini hari ulang tahunku, bulan madunya seperti hadiah ulang tahun untukku. Terimakasih, Alpha."

Yoongi mencoba mengingatnya, walaupun mungkin dia lupa kalau sudah terlalu fokus bekerja.

Sepulangnya mereka dari bulan madu itu, Taehyung mulai aktif di Organisasi Istri; isinya adalah istri istri pegawai. Dan Yoongi membayar pembantu untuk mengurus rumah.

Taehyung sudah punya nama dalam organisasi karena ibunya dulu aktif, istri teman teman ayahnya juga sangat mengenalinya sebagai anak yang pandai bergaul tapi manja, beberapa saudaranya juga ada yang menjadi anggota organisasi. Yoongi bisa melihat kalau Taehyung itu terkenal, tidak salah dia menikahi Taehyung.

Taehyung selalu terlihat bahagia dan sangat manja pada Yoongi yang biasanya sangat tegas di kantor. Kalau Taehyung sedang punya urusan yang mengharuskannya datang ke kantor -ke ruang Organisasi Istri- mereka biasa makan siang berdua.

Di dunia di mana perjodohan adalah hal biasa, jarang sekali melihat pasangan yang seperti Taehyung dan Yoongi. Para omega biasanya sangat menjaga apa yang mereka lakukan pada alpha mereka, sangat menghormati tanpa saling mengenal sampai terlihat sekali batasan di antara mereka. Tapi Taehyung terlihat sangat memuja Yoongi, dan teman teman Yoongi bilang Yoongi melunak di hadapan Taehyung sampai rasanya mereka tidak mengenali Yoongi lagi.

Banyak teman Yoongi mengeluhkan omega yang dijodohkan pada mereka, berkata kalau omega mereka sangat buruk dalam memasak atau berbenah atau menjelekan kemampuan memuaskan omega tersebut yang ada di bawah ekspektasi alphanya.

Yoongi diam saja dan tersenyum, dia tidak akan pernah bilang kalau Taehyung bukan hanya memasak makanan yang tidak enak, tapi pernah hampir membuat dapur kebakaran.

"Kenapa senyum senyum Yoongi? Apa Taehyung sangat jago di ranjang." Tanya salah satu temannya.

Temannya yang lain berceletuk, "Lihat saja mukanya dan senyumnya itu, Taehyung pasti jago sekali."

Yoongi tersenyum, "Aku cuma teringat waktu pertama Tae 'pecah'."

Dan bahasan langsung berpindah membahas tentang keperawanan omega.

Keperawanan selalu jadi topik yang membuat grup diskusi panas terbakar.

Kemudian bahasan kembali membahas tentang istri istri.

"Bagaimana caranya dapat yang seperti Taehyung? Pakai sihir, ya?" Yoongi dapat pertanyaan lagi.

Disitu ada Seokjin juga, dia teman kesukaan Yoongi jadi mana mungkin Yoongi tidak mengajaknya gabung ke obrolan tidak jelas tapi seru ini.

"Tidak pakai sihir, kok." Jawab Yoongi.

"Taehyung kan suka berkeliaran di kantor, harusnya semua orang punya kesempatan yang sama mendekatinya. Dulu sebelum dia menikah dengan Yoongi aku lumayan dekat dengannya." Kata Seokjin.

Yang lain protes, "Tapi waktu itu kan dia masih bocah sekali."

Yoongi tertawa, Taehyung sampai kapanpun akan selalu seperti bocah, "Aku bertunangan dengannya waktu dia kelas 2 SMA."

"Kok bisa?" Tanya temannya yang lain.

"Dia kan anak Ketua Bidang-ku dulu, seperti Jin Hyung, aku juga kenal Taehyung dari kantor." Kata Yoongi. Yang tidak sepenuhnya salah, tapi lebih tepat kalau dibilang kenal dari urusan beasiswa dari kantor.

Mereka yang yang berkumpul di sana akhirnya menarik kesimpulan, bahwa omega yang baik -dalam kasus ini adalah Taehyung- bisa didapat dari perjodohan saat si omega masih muda, supaya dia tahu siapa alphanya dan pelan pelan belajar mencintainya.

Tapi menurut Yoongi membuat citra pasangan ideal salah satunya adalah dengan cara tidak menceritakan masalah rumah tangga pada sembarang orang.

Cerita bagaimana dia bisa menikah dengan Taehyung biarlah Yoongi dan bapak mertuanya saja yang tahu, walaupun mereka entah kapan akan bertemu lagi.

Di dunia ini menantu alpha mendatangi keluarga omeganya adalah hal yang buruk, tetangga keluarga omega itu akan mulai menyebar gosip kalau sang alpha ingin mengembalikan si omega ke keluarga asalnya, makanya Yoongi tidak pernah bertamu ke rumah mertuanya.

Walaupun Yoongi yakin Taehyung sering menghubungi ibunya lewat telepon.

Taehyung mengenakan setelan seragam Organisasi Istri lengkap dengan topi yang semuanya berwarna biru; warna omega. Warnanya terlihat berlawanan dengan seragam pegawai pemerintah Yoongi yang berwarna merah; warna alpha.

Di perjalanan pulang Taehyung bercerita tentang kepanitiaan acara bakti sosial yang akan Organisasi Istri laksanakan.

"Kita juga mau mengundang istri istri pensiunan." Cerita Taehyung, Yoongi hanya menyimak, "Dan coba tebak apa artinya itu?"

"Apa?"

"Aku akan bertemu dengan ibuku lagi!" Seru Taehyung.

"Oh, bagus." Kata Yoongi.

"Terus," Taehyung memulai cerita baru, "Dua minggu lagi ada jamuan penyambutan Kepala Pusat baru, kita akan datang, kan?"

"Tentu saja, Sayang."

Sampai di rumah Yoongi bertanya, "Apa kau ada acara besok?"

"Tidak." Jawab Taehyung.

Yoongi melepas topi Taehyung dan pita di kerah bajunya, dia bilang, "Aku mau minta jatah."

Dan Taehyung tidak bisa menolaknya. Dia tidak boleh menolak Yoongi.

Walaupun omega memang dilarang keras menolak keinginan alphanya, tapi Yoongi tidak semena-mena pada Taehyung. Dia bertanya tentang jadwal Taehyung dan mementingkannya karena Taehyung akan lebih lelah darinya. Dia tidak akan meminta terutama kalau ada pesta pesta yang mengharuskan Taehyung tampil cantik dan dengan gesit bersosialisasi dengan orang orang kantor Yoongi.

Yoongi melarang Taehyung pakai sepatu tinggi, karena walaupun omega lebih tinggi dari alpha adalah hal biasa, tapi Yoongi tetap tidak mau Taehyung jadi jauh lebih tinggi darinya. Dia sendiri diam diam membeli sepatu yang solnya tebal, sepatu yang memang biasa dipakai alpha yang -dengan malangnya- bertubuh lebih pendek dari alpha lain.

Tapi Yoongi tidak pernah melarang Taehyung pakai baju apapun, setelan serba hitam, setelan dengan hiasan berkilauan, atau motif motif aneh, semua boleh Taehyung pakai, selama itu bagus dipakai olehnya, tapi sejauh ini Taehyung selalu cantik dengan pakaian pesta apapun.

Yoongi membelikan Taehyung perhiasan yang cantik dan berkilau, jadi sesederhana apapun pakaian pesta yang Taehyung pakai dia masih tetap bisa bersinar diantara istri pegawai yang lain.

Walaupun sudah naluri omega untuk merasa semacam terancam kalau bertemu dengan orang asing yang lebih cantik darinya.

Taehyung sudah sangat amat cantik dengan segala ritual kecantikan omeganya yang tidak Yoongi pahami, tapi di sebuah pesta, di mana Yoongi tidak bisa menikmati pesta itu karena cemas dengan nilai karya siswanya -yang adalah sidang pada pegawai yang disekolahkan, untuk melihat apa yang mereka pelajari dan bisa lakukan untuk kemajuan instansi. Untuk Yoongi rasanya seperti sidang skripsi kedua- Taehyung merapat sampai anting anting gantungnya yang panjang menyentuh bahu Yoongi, Yoongi pikir Taehyung mau menciumnya, tapi ternyata dia bertanya,

"Siapa omega di sana itu? Yang pakai baju biru itu? Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya."

Yoongi melihat ke arah omega itu, "Entahlah. Tunggu sampai alphanya datang, mungkin aku kenal alphanya."

Dan begitu alpha yang ditunggu datang menghampiri omega yang mereka bicarakan itu, Yoongi baru mengenalinya.

"Itu Jeon Jungkook, pegawai baru, dia baru ditempatkan di sini dari daerah." Jelas Yoongi.

"Omeganya cantik sekali, ya." Kata Taehyung, nadanya sedih karena akhirnya ada yang lebih cantik darinya.

"Ayo ajak bicara, siapa tahu kau bisa mencuri tips tips kecantikan darinya." Kata Yoongi.

Jadi mereka menghampiri pasangan yang baru pertama datang ke pesta itu.

Jeon Jungkook dan omeganya tidak berpakaian sebagus Taehyung dan Yoongi, riasan omeganya juga tidak benar benar cantik, Yoongi sangat bisa menyimpulkan bahwa mereka adalah orang baru.

"Yoongi-sshi! Senang bisa bertemu anda disini." Tapi Jeon Jungkook tetap menyapanya dengan ramah.

"Yoongi Hyung saja, Jungkook. Jangan terlalu formal." Kata Yoongi. Lalu dia memperkenalkan Taehyung, "Ini omegaku, Min Taehyung."

"Salam kenal." Sapa Taehyung.

"Salam kenal, Taehyung." Balas Jungkook, "Dan ini Jeon Jimin, kami masih baru jadi tolong bantuannya, ya, Hyung." Katanya memperkenalkan omega di sampingnya.

Jeon Jimin memang manis dan mungil, dan walaupun tidak terpoles dia tetap sangat menarik. Ada sesuatu di dalam dirinya yang membuat Yoongi menyukainya, mungkin itu aura atau karisma.

Yoongi tahu ada potensi yang besar dalam diri Jungkook, hanya saja dia masih pegawai baru di kantor yang belum tahu banyak hal. Seingat Yoongi minggu kemarin waktu Jungkook pertama masuk dia benar benar diam, tapi begitu seminggu dia tahu Yoongi dia langsung tersenyum ramah pada Yoongi.

Jungkook juga tersenyum pada Taehyung.

Entah kenapa ada perasaan untuk menonjok rahang Jungkook di dalam dada Yoongi.

Jadi Yoongi banyak minum, berharap air bisa melarutkan perasaan ingin menghajar seseorang-nya.

Dan begitu dia dan Taehyung sampai rumah, dia mendorong Taehyung ke ranjang.

Malam itu mereka tidak cepat tidur, mereka berpelukan, dan Taehyung bertanya, "Gara gara Jeon Jungkook? Tapi Alpha tidak pernah marah kalau aku bicara dengan alpha lain."

Yoongi tidak tahu cara menjelaskannya, dia makin erat memeluk Taehyung, "Mungkin aku kaget dengan perubahan sikapnya dari sangat pendiam jadi sangat ramah setelah merasa aku temannya." Kata Yoongi.

Taehyung mengeratkan pelukannya juga.

Jungkook adalah pegawai yang sangat potensial dengan omega yang tidak terlalu cantik sebenarnya tapi sangat menarik. Tapi semua itu tidak akan ada gunanya kalau tidak bisa dijadikan alat untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi.

Jadi Yoongi merasa beruntung, dia jenius dan salah satu pegawai terbaik -salah satu yang lain Yoongi jamin pasti si Kim yang membuatnya hampir tidak dapat beasiswa, belakangan ini setelah seleksi untuk bisa naik tingkat yang Yoongi ikuti, Yoongi baru tahu namanya Kim Namjoon- dan Yoongi juga memiliki omega seperti Taehyung yang punya kenalan pejabat berpengaruh dan sangat aktif di Organisasi Istri, yang bahkan Jeon Jimin pun tidak bisa melakukan yang seperti Taehyung.

Jadi Yoongi tidak kaget begitu dia dipanggil untuk menghadiri prosesi pelantikan yang akan melantiknya menjadi pejabat tingkat empat; menjadi Ketua Subbidang di subbidang tempatnya bekerja sekarang.

Jeon Jungkook yang polos dan masih baru memberinya selamat. Yoongi merasa menang bisa meninggalkannya di jajaran staff.

Kim Seokjin, teman kesayangannya, juga ikut dilantik, tapi ditugaskan di kantor yang berbeda dari Yoongi. Yoongi berharap mereka bisa bekerja di bidang yang sama sebagai sesama Ketua Subbidang di bawah Ketua Bidang yang sama.

Dan Namjoon, yang bisa dibilang musuh bebuyutannya, juga dilantik tapi Yoongi tidak peduli dimana dia ditempatkan.

Taehyung berdandan dengan cantik lagi seperti saat pesta pesta tapi kali ini dengan baju pesta yang seragam antara para anggota Organisasi Istri, sebagai anggota Organisasi Istri yang baik dia ikut menghadiri prosesi pelantikan alphanya.

Yoongi terlihat sangat senang, Taehyung mencium pipinya dan Yoongi membisikinya, "Selanjutnya jadi Ketua Bidang, Sayang."

Taehyung tersenyum, dia berbisik, "Santai, kau harus selesaikan rangkaian diklat pejabat tingkat empat dulu, lalu sekolah lagi, dan baru kita bisa melesat."

Yoongi mencium pipi Taehyung juga, "Terimakasih, Sayang."

"Apa aku tidak dapat hadiah?" Tanya Taehyung.

"Hadiah apa? Minta saja."

"Bukan hadiah, sebenarnya, tapi aku ingin punya anak."