"Tentu saja, ayo kita hancurkan dunia yang penuh kebusukan ini dan membuat dunia baru, dimana para pahlawan tidak ada didalamnya." Seringai pria itu terkembang dengan apik didalam topeng yang dikenakannya.

"Baiklah, Oji-san. Aku menerima tawaranmu dan siapa namamu?"

Okaa-san.. kuharap kau tak membenciku..

"Keputusan yang bagus, nak. Namaku―"


Unimaginable Truth


Izuku masih menunggu pria yang berada dihadapannya untuk berbicara.

"..."

"Kau bisa memanggilku All for One."

"All for One?"

"Ya. Kalau begitu, mulai sekarang kau akan menjadi anak angkatku dengan villain name : Izuku. Mengerti?"

"Aku mengerti, Otō-sama."

Ada yang membutuhkanku.. All for One-santidakOtō-sama.. ia membutuhkanku. Izuku tersenyum kecil.

"Baiklah kalau begitu. Kurogiri―"

All for One memanggil nama itu pelan, lantas sebuah warp gate muncul didepannya bersamaan dengan si pria pemilik quirk itu.

"Ada apa, All for One-sama?"

"Bawa kami ke markas Aliansi Penjahat sekarang juga."

"Kami?"

"Ya. Bersama dengan anak ini."

All for One menunjuk Izuku yang berdiri tak jauh dibelakangnya.

"Siapa dia?"

"Kau akan tahu nanti."

"Baik, All for One-sama."

Kurogiri mengangguk pelan dan membuka akses warp gatenya menuju markas Aliansi Penjahat. Membiarkan All for One dan Izuku masuk kedalamnya.

Tak membutuhkan waktu lama, mereka telah sampai disana, lebih tepatnya berada disebuah ruangan dengan pencahayaan yang redup. Izuku dapat melihat sebuah counter bar dan sebuah lemari kayu berisi berbagai jenis wine bermerek disana.

Etto.. tempat apa ini? Sebuah bar?

"Duduklah disini, Izuku."

All for One menarik sebuah kursi kayu, memerintahkan agar Izuku duduk disana.

"E-eh? U-um.. Ano.. Otō-sama? Apa tidak masalah jika aku berada disini?"

Izuku menatap sekelilingnya cemas. Ia melihat sebuah poster ukuran A3 dengan potret All Might terpajang dengan apik di dinding dekat lemari penyimpanan wine.

Sebenarnya bukan itu yang membuat pemuda mungil bersurai hijau gelap itu cemas. Namun, sayatan yang ada di poster itulah yang melakukannya.

Sepertinya poster itu sudah ditikam berkali-kali dengan pisau..

"Tenang saja. Mulai saat ini kau adalah anak lelakiku dan bagian dari Aliansi Penjahat. Kau bisa menganggap semua anggotanya sebagai keluargamu, nak."

All for One mengusap pelan surai hijau Izuku, merasakan kelembutannya.

Seperti inikah mempunyai seorang Ayah?

Izuku tersenyum kecil saat diperlakukan seperti itu. Tangan milik All for One terasa besar dan hangat.

"Arigatō, Otō-sama."

Izuku mendongak dan tersenyum manis kearah All for One, interaksi antara All for One dan Izuku membuat Kurogiri terperangah. Tidak menyangka jika ketua dari League of Villains ini memiliki hati yang lembut.

Gomen, Okaa-san. Karena para pahlawanlah kau terbunuh.. Maka dari itu, sekarang aku bergabung dengan Aliansi Penjahat untuk membalaskan kematianmu Okaa-san. Aku akan membuat para pahlawan itu merasakan akibatnya karena telah mengabaikan keselamatanmu dan membiarkan dirimu terbunuh didepan mataku. Dunia tanpa pahlawan itu adalah yang terbaik.

"Kurogiri."

"Ya? All for One-sama?"

"Segera perintahkan Tomura untuk membereskan kekacauan yang ada di distrik Musutafu."

"Akan saya lakukan, All for One-sama."

Setelah diperintahkan seperti itu, Kurogiri pun kembali membuka warp gatenya dan menyampaikan amanat All for One kepada Shigaraki Tomura.

"Kurogiri."

"Ada lagi yang ingin disampaikan, All for One-sama?"

"Bawa mayat seorang pria yang tadi kubunuh. Ia memiliki death scyhte berbentuk sabit berwarna hitam. Aku ingin menjadikannya salah satu bahan penelitianku."

"Ha'i, All for One-sama."

Bersamaan dengan itu, Kurogiri menghilang didalam warp gate miliknya.


Musutafu district.

Sejauh mata memandang hanya ada puing reruntuhan bangunan dan juga beberapa villain yang terlibat pertarungan dengan pahlawan.

"Cih.. aku heran. Bukankah distrik ini dekat dengan Yuuei? Kenapa pertolongannya lambat sekali? Memuakkan."

Buagh!

Duk!

"Menjengkelkan! Mereka hanyalah sekumpulan pahlawan lemah! Dimana.. dimana.."

"Bukankah disetiap kejadian seperti ini, All Might akan datang?"

Brugh!

Dak!

Buagh!

"Lemah. Memuakkan. All Might.. aku bersumpah akan membunuhmu begitu kau sampai disini.."

Pria itu tertawa keras, menghancurkan para pahlawan yang mencoba melawannya melalui pertarungan jarak dekat.

"Hora.. kenapa kau tidak kemari? Kau pahlawan bukan? Si pembela keadilan?"

Ia berjalan mendekat ke seorang hero yang jatuh terduduk didekatnya. Seringaiannya melebar.

"T-tidak.. j-jangan mendekat.."

"Hihi.. kau menyedihkan sekali.. hero."

Dug!

Ia menendang pahlawan yang tengah sekarat itu dan dengan cepat kelima jari tangannya mencengkram erat kepalanya.

Crash!

"Ah.. sudah mati.. membosankan."

Brugh!

Mayat pahlawan itu tersungkur dengan keadaan yang menyedihkan seperti belasan mayat lainnya. Iris crimson pria itu menajam saat ia melihat sebuah asap hitam keunguan melayang tepat didepannya.

"Ada apa, Kurogiri?"

"Shigaraki Tomura."

Ya, pria yang sudah membunuh belasan hero dan beberapa sidekicknya adalah Shigaraki Tomura. Quirk miliknya memungkinkan ia untuk merusak apapun bahkan sel tubuh sesorang yang disentuh dengan kelima jarinya.

"..."

"All for One-sama menyuruhmu agar segera membereskan kekacauan yang ada disini, lalu kembali ke markas secepatnya."

"Sensei berkata seperti itu?"

"Ya."

"Lalu, mayat siapa yang ada dibelakangmu?"

"Mayat salah satu aliansi penjahat yang melanggar peraturan sepertinya. Kurasa ia dibunuh langsung oleh All for One-sama dan aku disuruh membawanya ke markas karena ia ingin menggunakan tubuh ini sebagai objek penelitiannya." Kurogiri menatap mayat itu jijik. Bagian kepalanya hampir hancur separuh dan tubuhnya dipenuhi darah."

Terlihat sekali dari damage di tubuhnya. Ini sudah pasti All for One-sama yang melakukannya.

"Ho― baiklah kau tunggu saja disini. Ini tidak akan lama. Aku akan membereskannya sekarang juga."

Belum sempat Kurogiri merespon pernyataannya, Shigaraki sudah pergi dari sana. Untuk apa? Membunuh para pahlawan yang tersisa tentu saja.

Shigaraki membuktikan ucapannya dengan cara menyelesaikan hal itu dalam waktu yang terbilang tidak lama. Anggota Aliansi Penjahat banyak yang terluka, namun tidak banyak memakan korban jiwa. Sebaliknya, para pahlawanlah yang kalah disini.

Ini adalah kejadian paling memalukan bagi setiap agensi pahlawan yang ada di distrik Musutafu daerah pinggiran Tokyo dan merupakan kemenangan besar bagi para Aliansi Penjahat untuk memulai debutnya menantang dunia.

Blar!

"Kita pergi dari sini. Kurogiri."

"Aku mengerti, Shigaraki Tomura."

Ledakan besar di distrik Musutafu menjadi penutup serangan kejutan Aliansi Penjahat sore itu.


Markas League of Villains.

"Otō-sama?"

"Ada apa Izuku?"

"Boleh aku bertanya sesuatu?"

"Bertanyalah, nak."

"Mengapa Otō-sama menolongku saat itu?"

"Hm.. kenapa? Tentu saja karena ingin." All for One terkekeh.

"H-huh?! A-aku percaya saat ini kalau Otō-sama pasti tengah bercanda.."

Izuku tertawa terbata, wajahnya tidak menunjukkan kalau ia tergelak mendengar pernyataan Ayah angkatnya barusan.

"Aku merasa kau memiliki potensi yang hebat, nak. Terutama dengan bibit kebencian yang mulai mengakar disudut hatimu."

Deg!

Izuku menegang, pundaknya menegak seketika.

"Jangan kau kira aku tidak tahu tujuanmu bergabung dengan Aliansi Penjahat, nak. Begitu merasakan aura milikmu, aku tahu kalau kau akan menghancurkan dunia dengan sistem pahlawan seperti ini eh?"

"Otō-sama.. b-bagaimana bisa?"

Mengapa? Padahal aku berniat untuk menyembunyikan tujuanku untuk bergabung dengan Aliansi Penjahat. T-tapi

"Itu sangat mudah, nak. Kau itu seperti sebuah buku yang terbuka. Isi pikiranmu sangat mudah dibaca."

"..."

"Tapi tenang saja, Izuku. Aku memilihmu karena aku tau kau adalah wadah kosong. Aku ingin mengisi tubuhmu dengan quirk yang sudah kurebut dari beberapa pahlawan hebat dan akan kupindahkan kedalam dirimu."

"Otō-sama.. ucapanmu perihal memberikan quirk untukku.. tidak bercanda?"

"Tentu saja tidak, nak. Kau akan menjadi senjata terbesar dan terhebat yang dimiliki Aliansi Penjahat suatu saat nanti." All for One tertawa kecil.

"..."

"Baiklah, aku akan memberikan sedikit informasi tentang quirkku. Quirkku bernama All for One, sama seperti panggilanku. Aku dapat mencuri semua quirk yang kumau, bahkan memindahkannya."

"Benarkah?" Izuku terperangah, ternyata ada sebuah quirk yang seperti itu.

"Tentu saja, nak. Kau keberatan menjadi salah satu objek percobaanku, Izuku?"

"Tentu saja tidak, Otō-sama." Izuku berujar mantap. Ia akan melakukan apapun untuk mencapai tujuannya. Selain itu, dengan begini Izuku merasa keberadaannya dibutuhkan.

"Keputusan yang sungguh bijaksana, nak. Kalau begitu sudah diputuskan."

"Ha'i."

"Izuku, tunggulah disini. Aku akan menyiapkan laboratoriumku yang ada di lantai atas markas ini."

"Ya. Otō-sama."

All for One berjalan meninggalkan Izuku sendirian yang tengah terduduk didepan counter bar. Dalam kegelapan, ketua League of Villains itu menyeringai.

Pemuda itu benar-benar akan menjadi senjata mematikan yang paling hebat.


Saat ini Izuku hanya menatap datar monitor yang terpasang di dinding dekat almari yang berisikan botol bir dan wine berbagai ukuran.

Iris hijaunya meredup. Pikirannya menerawang.

Ne, Okaa-san.. Apakah semua yang kulakukan ini benar?

Sudah sangat terlambat jika aku mundur sekarang. Okaa-san.. Kau akan tetap menyayangiku walaupun aku berubah menjadi penjahat yang mengerikan sekalipun 'kan?

Air mata memenuhi pelupuk matanya, mengingat sang Ibu membuat dirinya merasa emosional. Bagaimana tidak? Beberapa jam yang lalu ia baru saja kehilangan sosok perempuan yang begitu berarti di hidupnya . Bagaimana ia bisa tenang?!

"Kurogiri. Letakkan mayat itu di laboratorium milik sensei, aku tidak ingin melihatnya. Menjijikan."

"Tak usah kau suruhpun aku akan langsung membawanya kesana, Shigaraki Tomura."

"Cih." Lelaki bersurai light blue itu mendecih kesal. Ia masih belum menyadari jika ada pemuda mungil―

"Siapa kau?!"

―ah.. ia menyadarinya.

Izuku tersentak kaget, dengan cepat ia menolehkan kepalanya ke sumber suara.

"A-aku―" Izuku bingung, siapa lelaki bersurai light blue yang seluruh wajahnya hampir tertutup topeng berbentuk potongan telapak tangan yang terlihat kaku bahkan di leher, lengan, pundak dan belakang kepalanya pu ―tunggu dulu―TELAPAK TANGAN?!

Shigaraki mendekat kearah Izuku. Mencengkram pipinya erat.

"Shigaraki Tomura, jangan sakiti anak itu."

"Hah?! Berani sekali kau memerintahku, Kurogiri!"

Shigaraki mempunyai kebiasaan buruk ketika ia sedang kesal. Jika suasana hatinya memburuk hingga berada di titik terendah, ia akan mencakar leher pucat miliknya yang sudah seperti mayat hidup itu dengan kuku tajam miliknya,

dan tentu saja kini ia tengah melakukannya. Hingga membuat beberapa goresan memanjang itu mengeluarkan darah segar.

"Itu perintah All for One-sama. Ia yang membawa anak itu kesini."

"Sensei yang membawanya?" gerakan jari tangannya terhenti.

"Ya. Kalau begitu, tahan dirimu Shigaraki Tomura. Kau harus mendengarkan alasan dari All for One-sama terlebih dahulu."

"Cih." Lelaki bermahkotakan light blue itu membuang mukanya kesal dan melepaskan cengkraman tangannya di pipi Izuku.

"Baiklah, kau tunggu sini, aku akan membawa mayat ini ke laboratorium dan memanggil All for One-sama kemari."

"Lakukan dengan cepat, Kurogiri. Aku tidak memiliki stok kesabaran yang melimpah."

Tanpa menjawab Shigaraki, Kurogiri segera mengaktifkan quirknya dan berpindah tempat ke laboratorium All for One.

Tanpa menunggu lama, All for One muncul dari warp gate milik Kurogiri. Ia berjalan menuju kearah Shigaraki dan Izuku.

"Oh, kau sudah kembali, Tomura."

"Sensei?! Siapa bocah ini?"

B-bocah?!

Telinga Izuku terasa menegak mendengar perkataan yang keluar dari mulut Shigaraki.

"Ah.. Izuku?"

"I-Izuku?" Shigaraki menegang, netra crimsonnya kembali menatap Izuku lekat disela-sela topeng yang ia gunakan. Tak lama kemudian seringai kecil muncul disudut bibirnya.

Melihat reaksi Shigaraki saat All for One menyebutkan namanya membuat Izuku sedikit bingung.

Ada apa dengan namaku?

"Izuku adalah anak angkatku, Tomura. Mulai sekarang, ia adalah adikmu. Izuku, perkenalkan dirimu kepada kakakmu."

"K-kakak? E-eh? Etto.. U-um.. Midoriya Izuku desu. Yoroshiku Onegaishimasu, Nii-san."

Sudah kuduga.

Seringaian Shigaraki melebar. Dengan cepat ia melesat kehadapan Izuku dan mencengkram pergelangan tangan mungil itu dengan keempat jarinya.

"H-huh? A-apa―" Izuku panik. Kenapa tiba-tiba lelaki itu mengunci pergelangan tangannya seperti ini?

"Izuku.. kau tidak mengingatku?" Intonasi yang dikeluarkan Shigaraki terdengar menyendu.

"S-siapa?" Izuku menatap lelaki bersurai light blue yang wajahnya ditutupi oleh potongan telapak tangan itu dengan bingung.

"Bukankah kau berjanji.. kalau kita akan selalu bersama?"

"...j-janji?"

Apakah aku mengenal lelaki yang ada dihadapanku ini?

Izuku masih menatap Shigaraki bingung. Hingga akhirnya, lelaki yang memiliki sepasang netra crimson itu melepaskan potongan telapak tangan kaku yang sedari tadi menutupi wajahnya. Seringainya terkembang sempurna.

"Masih melupakanku? Izuku?"

Iris berwarna hijau milik Izuku membola. Ia merasa kedua matanya menghangat dan bersiap untuk meluncurkan sesuatu yang akan membasahi wajahnya.

Shigaraki tersenyum kecil. Menatap Izuku lekat dan tiba-tiba saja pemuda mungil bermarga Midoriya itu menubruk raga milik Shigaraki dan memeluknya erat. Menumpahkan tangisannya di dada bidang pemilik quirk bernamakan; decay itu.

"Aku bersyukur kau baik-baik saja―"


Tbc.


Note : Well, untuk tempat tinggal Izuku dan Ibunya, Ao dapat informasi dari bnha wikia. Nah, disana ditulis kalo Izuku dan Mama Inko tinggal di kota Musutafu daerah pinggiran Tokyo. Hihi~ Ini berdasarkan Trivia ya! Dan tentu saja, Ao ubah sedikit demi kepentingan cerita^^


And well.. AKHIRNYA SHIGARAKI-KUN MUNCUL~ YEAH! AYO KITA TOS BARENG SHIGARAKI-KUN~ IZUKU-KUN~

Izuku-kun : Apanya yang tos hah? Author gila! Shi-Shigaraki Tomura?! Shin Aoi.. aku tak menyangka kau menjadikanku villain dan memiliki kakak bernama Shigaraki Tomura?! Apa kau sudah gila?!

Ao : Maa.. Maa.. tenanglah, Izuku-kun.. ini semua demi asupah bukan apa-apa.. lagian kamu ukeable banget sih.. bikin kepala Ao makin liar.. apalagi ngebayangin kamu dikerubungan para seme yang laphaaar~

Izuku-kun : Sudah kuduga, kau sudah gila Shin Aoi.. /facepalm

Shigaraki : *kasihjempolkeAoi* Kerja bagus, Shin Aoi.

Ao : *kedipkearahShigaraki* *nyengirlebar*

Izuku-kun : Sudah kuduga! Kalian bekerja sama hah?! Detroit Smaaaaaassshhhh! Mati kau, Kuso Author!

Ao : /lari

Sekarang, saatnya balasan review :

kyunauzunami : Ohohoho.. berarti kyu-san mengakui kalo Ao itu kawaii? /shy /digiling hehehe.. dan untuk Manual-san itu, dia salah satu hero yang tampil di bnha season 2 eps 14 XD dan, siyaap! Ini udah dilanjut kok~ tetap baca dan tunggu kelanjutannya ne~

Hikaru Rikou : HOHOHO! Yes jugaa~ Hikaru-san hooh.. ini villain!Deku dan etto.. iyap, bisa dibilang ini ShigaDeku, soalnya porsi Shigaraki buat deket-deket sama deku bakal banyak.. apalagi mereka satu organisasi sekarang XD

blackreaperofspring : Ohoho! Yatta ne~ etto.. Ao panggil rea-san saja ne? Salam kenal jugaa, rea-san Hihihi~ Yapp, betul sekali, ini villain!Deku. Um.. untuk mas dispenser.. udah pasti ada dongs~ tapi mungkin agak lama munculnya, soalnya lagi fokus untuk membangun awalan cerita antara Izuku-chan dan League of Villains. Btw.. terimakasih sudah menunggu kelanjutannya~ terus tunggu chappie selanjutnya ne~

shirocchin : HALOOO JUGAA, SHIROCCHIN~ ndak apa, menurut Ao apa yang shirocchin tulis di kotak review cerita Ao selalu bermutu kok /diinjek OHOHO XD untuk bagian ena-ena masih Ao rahasiakan /woy dan iyaaap~ mungkin kedepannya bakal ada cinta bersegi-segi dan acara rebutan uke oenyoe kita~ umuuu~ jadilah pembaca setia fic ini shirocchin /sungkem selalu tunggu kelanjutannya ne? Ao juga bikin fic ini karena kurang asupan villain!Deku.. padahal kalo dia jadi villain kan kayaknya mantap soul gitu /halah dan benar sekali! FIC PUNYA SHIROCCHIN MANIS SANGAT, BIKIN AO DIABET MENDADAK /woy siip! Kita tunggu saatnya dimana uke manis nan oenyoe kita, Izuku-chan melawan dan memilih(?) para seme yang ada~

Um.. etto.. Terimakasih untuk kalian semua yang sudah membaca, mereview, dan mengklik folow/favorite untuk fic ini.. Ao senang

Ditunggu kelanjutannya ne? Last, Mind to Review?