"Tsunayoshi." Ucap seorang pemuda bersurai raven sambil membelai rambut pemuda bersurai brown yang berada dalam pelukannya yang tanpa busana. Terlihat jelas di tubuh si brunette banyak kissmark dari aktivitas mereka sebelumnya yang mana membuat si raven sangat puas dengan pemandangan yang ada di hadapannya sekarang.

Di liriknya Jam dinding yang ada di kamar mereka tersebut. Pukul 02.35 am. 2 jam. Selama 2 jam ia memandang si brunette tanpa lelah sedikit pun. Ia tidak peduli jika ia akan mengantuk saat bekerja ataupun hal-hal lainnya. Ia tidak peduli. Ia hanya ingin memandang Tsunayoshi selama mungkin. Sedetik pun ia tidak sia-siakan. Ia tidak ingin melewatkan moment apapun jika itu menyangkut si brunette. Apapun itu. Bahkan ingatan saat pertama kali mereka bertemu di SMP dulu masih segar seakan itu terjadi kemarin. Heck. Padahal sudah 10 tahun mereka lalui bersama.

Saat first date, first kiss, first make love, first anniversary, apalagi saat si brunette menyatakan perasaan kepadanya saat SMP dulu di atap sekolah. Saat itu Kyoya tidak percaya dengan apa yang didengarnya mengingat si brunette dulu menyukai adik perempuan Sasagawa itu.

Mengingat itu lagi membuat Kyoya menjadi cemburu lagi. Bahkan sekarang, setiap melihat mereka berduaan saja membuat Kyoya terbakar kecemburuan. Bukan hanya adik Sasagawa saja, wanita bernama Haru itu juga. Ditambah Akanbo, para guardian dan si Bronco terus- Tunggu. Coba di hitung dulu.

.

.

.

Kyoya kesal. Tsunayoshi nya terlalu baik. Karna ini, banyak masalah s'lalu datang ke dia. Karna ini, banyak Herbivore yang mendekatinya. Dan Karna ini juga akar dari kecemburuannya selama ini. Karna kesal, si raven itu mencubit pipi si brunette pelan.

Di tatap lagi wajah tidur si brunette dengan lembut.

"Karna ini juga aku jatuh cinta padamu."gumam pelan si raven sambil membelai pipi si brunette yang barusan di cubitnya. Hah. Kyoya tidak ingin tidur. Tapi, ia harus tidur sekarang. Ia tidak ingin Tsunayoshi nya khawatir. Walaupun Tsunayoshi yang lagi cemas terlihat menggemaskan.

"Tsunayoshi." Ucap pemuda raven itu lagi sambil mengecup pucuk kepala si brunette dengan lembut, berharap si brunette dapat merasakan rasa sayang si raven untuknya. Hanya untukknya. Kemudian si raven mengecup kening si brunette perlahan ke kelopak mata, kemudian kedua pipi brunette, dagu, leher, pundak, hingga di dada kiri si brunette ia tempatkan kissmark. Ya. Tepat di jantung si brunette berada.

Si brunette yang mendapat perlakuan seperti itu hanya bergumam nyaman saja. Tidak tahu kenapa, Tsuna merasa nyaman dan hangat dengan sentuhan yang di berikan kepadanya. Hanya seperti si raven berikan kepadanya. Mengingat si raven itu membuat si brunette tersenyum bahagia.

"Kyoya~" Ucap si brunette pelan sambil mendekat ke dalam pelukan si raven. Si raven yang melihat si brunette nya tersenyum bahagia sambil menyebut namanya membuatnya tidak kuasa menahan gejolak yang berada di dadanya. Tanpa sadar, Kyoya mencium bibir Tsunayoshi dengan lembut. Bukan ciuman panas yang barusan mereka lakukan sebelumnya. Ini berbeda. Ciuman ini menyalurkan perasaan bahagia dan cinta si raven kepada si brunette.

Di kecup kening si brunette sekali lagi dan di dekapkan si brunette ke dada bidangnya dengan erat, seakan Tsunayoshi nya dapat menghilang dari sisinya kapanpun juga. Cukup hanya sekali saja si brunette itu meninggalkan dia sendiri. Cukup ia harus menahan amarah, kesedihan dan kepahitan demi rencana yang Tsunayoshi nya buat bersama herbivore itu. Cukup. Walaupun dirinya 10 tahun lalu yang datang, tapi itu bukan brunette nya. Bukan Tsunayoshi nya. Itu Tsunayoshi milik dia yang 10 tahun lalu. Bukan miliknya. Karna itu.

Kyoya membuka kotak kecil bewarna hitam yang entah dimana disimpannya. Didalamnya berisi 2 cincin sepasang dengan size berbeda. Cincin itu dilapisi Emas murni dengan 3 permata sejajar secara vertikal. Yang mana permata itu adalah berlian bewarna orange, ruby merah, dan amethyst dan didalam cincin tersebut terdapat inisial H.K & S.T. Kemudian kyoya memasangkan cincin itu ke jari manis Tsuna dan di kecupnya lalu di pasangkan cincin yang lain di jarinya.

" Dengan ini, kau menjadi milikku dan aku menjadi milikmu selamanya." Ucap Kyoya pelan sedangkan si brunette tidur tenang. Kyoya membayangkan bagaimana reaksi Tsunayoshi nya ketika terbangun nanti. Kyoya terkekeh pelan. Akhir-akhir ini Kyoya merasa dia semakin OOC saja. Dan ini disebabkan si brunette cute nya,"Jadi, kau harus bertanggung jawab Tsunayoshi." Sambil mengecup pipi Tsuna nya.

Di dekapkan lagi Tsunayoshi nya dalam pelukannya dan Si brunette langsung mencari posisi yang nyaman. Melihat reaksi manis dari Tsunayoshi nya membuat dia terkekeh lagi.

Hangat. Tsunayoshi nya terasa sangat hangat dan nyaman. Entah kenapa rasa ngantuk mulai merasukinya. Dengan perlahan sang raven menutup matanya sambil membenamkan wajahnya di rambut si brunette.

"My Tsunayoshi." Gumam si raven tersenyum dan menit berikutnya, sang raven mulai terlelap ke dunia mimpi. Yang mana cuman hanya dia dan brunette nya. Hanya dia dan Tsunayoshi nya.