Dia berusia dua puluh depalan tahun yang matang dan dewasa, dan masih lajang, masih perawan. Kepala nya selalu nyut nyut an ketika orang tua dan saudara saudara nya selalu bertanya seperti ini.

"Kapan kau akan mengenalkan calon mu kepada kami?"

Itu adalah pertanyaan wajib setiap bertemu sejak ia berusia dua puluh tiga tahun dan tentu saja kalimat itu seperti momok dan selalu membuat nya setress, semakin setress pula ketika ia melihat kepada teman teman nya yang telah memiliki anak dan sudah sekolah TK.

Oh God, dimana jodoh seorang Kyungsoo berada?

.

"Kyungsoo, sudah berapa kali ku katakan untuk berhenti selalu bermain social media. Jodoh mu tidak akan datang dengan kau membuat curhatan seperti itu"

Kyungsoo bahkan tidak bergeming, dia masih tetap menatap kepada layar ponsel nya dan membiarkan saudara aneh dan menyebalkan nya itu mengganggu pagi yang tak pernah indah.

Mengecek seluruh akun social media nya seperti telah menjadi jadwal tetap Kyungsoo, hal itu justru membuat Baekhyun- kakak nya Kyungsoo sangat geram dan ingin membanting ponsel adik nya itu.

"Itu salah satu yang membuat mu tetap menjadi jomblo berkualitas tinggi" kata Baekhyun yang langsung membuat Kyungsoo melirik.

"Tidak ada hubungan nya bebek sawah" Kyungsoo memutar bola mata nya kemudian dan meletak kan ponsel nya sambil menunggu sarapan yang di siapkan ibu nya di dapur.

Terdengar durhaka karena tidak membantu ibu nya memasak, tapi mau bagaimana? Kyungsoo tidak ahli memegang panci, memegang kendali hidup saja dia tidak ahli.

"Tentu ada, kau itu hanya punya dunia yang fana. Dunia mu yang sebenar nya sepi seperti kuburan, belajar lah untuk mencari teman yang bisa kau jadikan pacar! Dasar banteng afrika!"

"Baekhyun!" Pekik Kyungsoo tak terima, sebenar nya yang di katakan oleh Baekhyun pun ada benar nya juga tapi Kyungsoo jelas gengsi untuk mengakui nya. Dia memang kelewat pasif dan tidak ahli untuk curi pandang cari perhatian ke lawan jenis, yang bisa di lakukan hanya berkoar tentang seseorang yang di suka melalui social media dan selalu menyembunyikan perasaan nya ketika jatuh cinta kepada seseorang. Jangan kan untuk cari perhatian, kadang kadang untuk curi pandang saja Kyungsoo tidak kuasa.

Katakan dia itu pecundang kelas ikan teri.

"Baekhyun, aku ini tidak jelek, aku ini kata ibu menawan. Rambut ku berkilau, mata ku bercahaya, bibir ku seksi, baju ku modis, tapi kenapa aku ini tidak laku? Kurang ku apa Baekhyun? Apa?" Rengek nya yang membuat Baekhyun tertawa lepas lalu berdiri dari duduk nya dan mengusap puncak kepala Kyungsoo dengan sayang, begitu begitu dia kakak yang perhatian dengan adik nya walau setiap hari selalu ia jahili sampai menangis.

"Kau itu kurang pergaulan, sudah itu saja"

"Sial"

.

Sekali lagi, nama nya Kyungsoo. Dia anak kedua dari dua bersaudara dan memiliki kakak laki laki yang badung dan ingin Kyungsoo tendang sejauh mungkin sampai ke Zimbabwe biar tidak bisa pulang lagi, biar tidak menaruh pencukur ketiak nya di gelas sikat gigi Kyungsoo lagi.

Kyungsoo, dia berusia dua puluh delapan tahun. Sudah sangat sangat dewasa, menurut ibu nya dan bibi bibi nya. Seseorang yang sangat cerdas menurut dirinya sendiri, dia adalah seorang penulis dan karya nya sudah terbit di toko buku terdekat. Tapi kata Baekhyun Kyungsoo itu tidak ada cerdas nya sama sekali, sehari hari hanya menghayal tentang bagaimana tokoh dalam buku nya untuk saling jatuh cinta dan memadu kasih dengan kisah yang bahagia dan begitu mudah untuk menemukan jodoh nya. Contoh nya begini, seorang lelaki bertemu dengan gadis di sebuah bus lalu entah takdir yang beruntung atau bagaimana mereka jatuh cinta lalu menjadi kekasih.

Mudah di imajinasi kan tapi Kyungsoo tidak bisa menerapkan di hidup nya sendiri, kasihan sekali.

Pernah memang Kyungsoo jatuh cinta, itu adalah cinta pertama nya setelah ia pubertas dan cinta itu terbawa hingga ia tumbuh dewasa dan tidak terungkap sehingga hanya menjadi cinta bertepuk sebelah hati saja. Mengenaskan memang, tapi apa yang bisa di harapkan dari seseorang berhati kerdil seperti Kyungsoo? Tidak ada, tidak ada yang senang dengan sikap Kyungsoo yang pendiam dan jarang bersuara kalau tidak di tampar tidak akan pernah bersuara keras, itu kata Dinah teman sepopok dan satu satu nya yang Kyungsoo sebut sebagai sahabat.

Ya, sahabat yang memakai uang Kyungsoo dengan atas nama hutang tapi tidak pernah ada perwujudan untuk bayar sama sekali.

Jadi, ini lah kisah hidup Kyungsoo.

.

"Kadang kadang, ada hal yang sangat tidak masuk akal di sebut pandangan pertama. Tetapi dari sana lah sebuah perasaan kadang tumbuh, entah itu hanya sebuah ketertarikan biasa atau bisa kita sebut dengan jatuh cinta. Jatuh cinta pada pandangan pertama, mudah dan indah"

"Aku sedih mendengar nya"

Kyungsoo segera melirik ke arah samping dimana Baekhyun berdiri di sisi nya dengan tampang prihatin, mendecak decak tentang apa yang di ucapkan adik nya itu sambil mengetik nya di .

"Kau ini pintar menghayal sekali, sekali kali buat cerita tentang perselingkuhan lalu salah satu nya terjun dari atap gedung bukan yang jatuh cinta dengan love love di awan" komentar nya lagi yang membuat nya mendapatkan cakaran di lengan dari Kyungsoo, Baekhyun tertawa tawa sambil menggendong seorang balita perempuan yang lucu tengah tertawa tidak mengerti apa yang terjadi. Yang di tahu oleh bayi berusia delapan belas bulan itu adalah ayah nya yang lucu selalu tertawa untuk dirinya, walau menurut Kyungsoo tawa Baekhyun menandakan perang di mulai.

Si Baekhyun ini ngomong ngomong dulu nya Playboy sekali, sedikit cerita saja untuk yang tidak tahu. Baekhyun menikah bahkan ketika anak nya sudah di luar perut, hasil duluan. Hasil dari kencan malam malam di dalam mobil dan berakhir di kamar hotel, hasil dari bergenit ria di sana dan di sini.

Perbedaan yang sangat jauh dengan Kyungsoo yang imut imut.

"Ku harap yang jatuh dari atas gedung itu dirimu" kata Kyungsoo sambil menutup kasar laptop nya dan berdiri dengan berkacak pinggang, dia bahkan belum mandi dan gosok gigi tapi pagi pagi sudah mencurahkan mimpi nya ke dalam sebuah cerita. Masih memakai piyama, Kyungsoo bahkan kalah dengan keponakan kecil nya yang sudah harum minyak telon.

"Kalau Jangmi dengar nanti dia marah, itu sama saja kau mendoa kan nya menjadi janda"

"Terserah" ungkap nya lagi tidak perduli, dengan langkah yang mencak mencak Kyungsoo meninggalkan Baekhyun dan putri nya itu untuk menyusul ibu dan kakak ipar nya ke dapur. Tidak membantu juga, dia pun berakhir duduk di meja makan dengan mulai mengotak atik ponsel nya untuk berselancar di dunia fana. Siapa tahu jodoh nya Kyungsoo akan datang dari sana, tidak ada yang tahu juga kan?

"Oh God, akun dengan user asli pcy ini suka sekali tampil di explore ku. Sudah begitu isi akun nya hanya gambar kota kota di luar negri dan gunung, tidak kreatif pula untuk mencari username. Apa itu real pcy? Memang nya ada yang mau menjadi fake pcy? Sok terkenal sekali memang nya dia Zayn Malik? Dasar peceye" dumel nya pada akun yang ia intip page nya, padahal tidak kenal pula pagi pagi sudah ia banding banding kan dengan idola nya yang membuat patah hati karena pacaran dengan si Hadid. Dia merasa kerdil sekali, sudah idola nya taken tapi dirinya sendiri tidak taken taken.

Menyedihkan sekali.

"Heh alien, real pcy itu blogger traveler. Kau ini doyan social media tapi tidak tahu real pcy" Baekhyun yang menyusul berkomentar lagi membuat kening Kyungsoo nyut nyut an, laki laki satu ini selalu saja merusak pagi nya yang tak pernah indah.

"Mana aku tahu real pcy, kenal saja tidak. Lagi aku kan tidak suka traveling jadi aku tidak kenal ce ye" sengaja untuk di eja seperti itu sehingga Baekhyun berdecak lalu menduduk kan bayi bernama Jenifer itu di atas meja dan mencium cium perut nya hingga tawa geli yang menggemaskan terdengar lagi, Kyungsoo mau tak mau ikut tersenyum untuk Jenifer bukan untuk ayah nya yang ceriwis.

"Nama nya Park Chanyeol bocah, dia itu terkenal dan sering kemana mana. Sudah begitu dia itu bisa apa saja, bermain segala alat musik, bisa bernyanyi, bisa-" ucapan Baekhyun terputus.

"Stop, kau terdengar memuji nya oppa ku"

"Dan dia juga tampan Kyungsoo, kau-" ucapan nya terputus lagi.

"Dan kau memuji seorang laki laki di depan perempuan seperti ku kalau dia tampan? Ku pikir kau waras Baekhyun" ucap Kyungsoo yang membuat Baekhyun menganga, bahkan tidak percaya dengan tuduhan adik nya yang tidak berbobot sama sekali. Maksud nya begini, kalau Baekhyun tidak waras mana mungkin sekarang Jenifer ada di antara mereka. Bayi itu adalah satu satu nya wujud kewarasan Baekhyun, dan juga keperkasaan nya.

Ya anggap saja pemikiran itu bukan berasal dari orang yang SGM alias sinting gila miring.

"Aku berkata seperti itu supaya kau mungkin saja bisa tertarik kepada nya badak Afrika!" Nada Baekhyun sudah naik se-oktaf dan uap sudah ada di ubun ubun nya.

"Aku tidak akan tertarik kepada ceye!" Dan Kyungsoo pun tidak mau kalah lalu-

"Ehm" seorang wanita berdiri dengan membawa mangkuk berisi sup panas tampak kesal dan malas kepada dua bersaudara yang tak pernah diam, "kalau kalian ingin duel mulut terus, ku harap please nagajuseyo" dagu nya pun menunjuk kepada dinding kaca, yang di maksud kan oleh istri Baekhyun ini adalah beranda luar.

Maksud nya lagi, mereka tidak usah makan pagi sekalian.

.

Hari ini adalah hari minggu di musim panas yang cerah ceria penuh dengan warna warni di atas awan, tapi tidak secerah itu hati seorang Kyungsoo. Melihat kepada kalendar mendadak bangun tidur kepala nya pening dan berpikir untuk berada di bawah selimut sepanjang hari kalau saja ayah nya tidak masuk ke kamar dan bertanya apakah kening Kyungsoo panas karena hari ini mereka sekeluarga akan menghadiri reuni keluarga rutin yang di adakan setiap tahun.

Nah, ini adalah bencana besar bagi Kyungsoo. Dia ingin di rumah saja daripada menghadiri acara seperti itu dan berakhir menjadi bulan bulanan bibi bibi dan sepupu nya yang sudah menikah dan punya anak, bisa bisa pulang dari acara itu tensi darah Kyungsoo naik drastis dan berakhir seperti banteng gila mengamuk sana sini.

Tapi entah bagaimana Kyungsoo pun sekarang berakhir di sini, di acara yang menurut nya tidak membuat ia bahagia walau bertemu keluarga besar nya. Duduk dengan segelas jus jeruk, Kyungsoo di apit oleh sepupu nya yang super duper ingin tahu kehidupan Kyungsoo bagaimana. Akankah seperti ini saja atau akan kah tiba tiba ada jodoh jatuh dari langit dan besok menikah, ya tidak ada yang tahu kan semua itu takdir Tuhan.

"Jadi kapan kau akan membawa seorang Jonny untuk di kenalkan kepada kami ha?" Yang ini nama nya Minseok, sepupu tertua nya yang sangat menyebalkan dan suka ingin tahu kehidupan semua orang. Dasar biang gosip, belang nya kehidupan istri dari ketua Rukun Tetangga di komplek rumah nya saja dia bisa tahu. Padahal suami nya itu pejabat, bisa bisa Luhan lengser dari kursi empuk nya hanya karena bibir istri nya itu.

Ngomong ngomong Jonny itu tokoh laki laki di dalam novel nya Kyungsoo yang tergambarkan tampan dan blasteran Korea Amerika, kaya raya dan sedang mencari seorang kekasih. Kyungsoo yang merasa bahwa dirinya di ejek hanya memekarkan hidung nya tanda bahwa dia tersinggung setengah mati.

"Iya, kapan kau akan serius untuk mencari pasangan hidup Kyungsoo? Kita ini sudah dewasa, sudah waktu nya untuk menata diri sehingga masa depan pun jelas" kalau yang ini nama nya Yixing, dia itu sebenar nya kakak sepupu kesukaan Kyungsoo tapi sayang saja walaupun kesan nya lemah lembut tapi dia suka sekali untuk ceramah seperti mama yang muncul di tv setiap pagi itu.

Lagipula tidak di ingatkan selalu pun Kyungsoo sudah tahu kalau dia sudah waktu nya menikah, Kyungsoo juga ingin menikah. Kyungsoo juga ingin seperti yang lain, Kyungsoo juga ingin suami!

Kyungsoo jadi ingin menangis keras sekarang juga supaya mereka mengerti, supaya mereka faham kalau mencari jodoh itu tidak semudah membeli bawang di pasar. Butuh hal yang teliti, ini masalah hati pula. Kalau sembarang menikah Kyungsoo pun bisa dengan lelaki manapun, tapi kalau hati tidak cocok dan ternyata juga bukan lelaki baik baik bagaimana pula? Bisa bisa Kyungsoo minta talak satu jam setelah sah menikah, itu nama nya amit amit.

"Aku mau pulang saja" gumam nya kemudian dan ingin berdiri tapi di tarik duduk lagi oleh Minseok yang tidak rela di tinggal pergi, padahal anak nya memanggil manggil karena adik nya mengompol.

"Eits, mau kemana? Begitu saja sudah sakit hati, harus nya kebal dengan pertanyaan seperti itu. Kau juga sih, harus nya kau seperti ku biar tidak berlarut menjadi perawan-" dengan segera Yixing menutup bibir Minseok menggunakan tangan nya dan tersenyum kepada Kyungsoo yang sudah melebarkan mata mendengar ucapan Minseok yang terputus itu.

Apa nya yang harus kebal? Apa nya yang harus seperti Minseok? Kenapa orang seperti dia harus di jadikan panutan? Kenapa punya anak dulu baru menikah harus di bangga bangga kan? Yang di panggil Benjimen atau bocah badung dengan muka kopian ayah nya yang lahir dengan nama asli Benjamin itu kan juga sama seperti Jenifer, ikutan hadir di pesta pernikahan orang tua nya. Setipe dengan Baekhyun, ya memang mereka itu sekutu yang pas untuk selalu menyudutkan Kyungsoo sampai ke pinggir jurang. Jahat.

"Kalian ini ya, jahat sekali selalu mem-"

"Ma, mama. Ma!" Kalimat Kyungsoo di putus oleh suara ini, si tampan dari Beijing yang memanggil ibu nya. Si Minseok kemudian mengalihkan atensi nya kepada si sulung yang nakal, badung, dan sedikit genit seperti ayah nya itu. "Didi ngompol!" Adu nya lagi seperti terkena bencana, yang di maksud Didi itu bukan bahasa Cina yang berarti adik, mana mau bocah itu memanggil sayang Didi dengan kata adik seperti itu. Didi untuk Darren, bayi seumuran Jenifer yang menggemaskan walau kata kakak nya Didi adalah bencana karena merebut mama darinya. Tsk.

"Ayah saja, panggil ayah sana" tangan Minseok mengibas untuk menyuruh nya pergi tapi tangan nya malah di tarik.

"Ayah sibuk!"

"Sibuk apa sih? Dia bawa pekerjaan nya kesini?"

"Sibuk makan dengan paman B"

Jadi, hal seperti itu yang harus Kyungsoo tiru dari rumah tangga Minseok?

Tidak berbobot.

.

Benar kan? Tebakan Kyungsoo benar benar akurat, tajam dan terpercaya. Pulang dari acara itu kepala nya sekarang pening, duduk sendirian dengan perasaan sendu di dalam bus lalu memandang keluar jendela yang memberikan pesona kota dan gedung gedung tinggi bersama gerimis yang tak di undang. Persis seperti model video music patah hati, sekalian saja Kyungsoo memutar lagu What Is Love biar semakin pas.

Lagi, kali ini Kyungsoo menghela nafas nya. Bahkan dia tidak perduli kepada seseorang yang baru saja duduk di sebelah nya, malah dia semakin merapatkan dirinya ke jendela dan bertampang merana. Kenapa? Kenapa dirinya seperti ini? Mungkin benar ucapan Baekhyun, mungkin benar dia hanya bisa menghayal, mungkin nanti sampai rumah dia akan membuat buku dengan cerita perselingkuhan seperti ucapan kakak nya, atau mungkin cerita seseorang yang bunuh diri dan menjadi hantu, atau mungkin dia akan menceritakan dirinya yang jomblo sampai usia matang.

"Eh maaf, apa aku membuat mu sesak sampai sampai kau menyudutkan diri seperti itu?"

Kyungsoo kemudian menoleh dengan ogah, dia mendapati seorang laki laki duduk di sebelah nya itu bertanya. Kemudian dia menyunggingkan senyum dan menggeleng, bukan karena sesak sebenar nya tapi Kyungsoo hanya ingin jaga jarak. Bukan mukhrim. Tapi kemudian atensi Kyungsoo teralihkan kepada laki laki itu, dia membawa tas besar yang mungkin isi nya peralatan hidup atau mungkin saja orang itu berniat minggat. Tampan sebenar nya, kulit nya putih dengan suara nya berat dan serak. Sayang penampilan nya dekil seperti habis kesasar di hutan, kemudian Kyungsoo mengerjapkan mata nya. Sadar bahwa dia baru saja memuji orang tak di kenal tampan, bergidik ngeri lah yang di lakukan nya kemudian sebelum semakin melesak kan dirinya mepet jendela.

"Ku pikir aku membuat mu sesak" laki laki itu berucap lagi dan Kyungsoo tersenyum.

"Tidak kok, aku memang suka menyudutkan diri seperti ini" jawab nya setengah curhat, Kyungsoo mengumpati dirinya dalam hati.

"Senyum mu indah ngomong ngomong"

Wah, kenapa Kyungsoo ingin tersipu dengan pujian orang tak di kenal seperti ini?

"Terima kasih, tapi kata kakak ku senyum ku ini menyedihkan"

"Tidak juga, senyum mu indah menurutku" laki laki itu menyangkal apa yang di ucapkan Kyungsoo, tolong ya untuk memegangi kedua lengan gadis ini karena seperti nya ia ingin melayang tinggi karena ucapan itu.

"Ehm.. begitu ya?"

"Kita belum kenalan ngomong ngomong, siapa nama mu? Aku Chanyeol, Park Chanyeol" uluran tangan Kyungsoo dapatkan dan ia membalas nya dengan tersenyum lagi, sejak di puji seperti tadi dia jadi ingin tersenyum terus sampai pipi nya robek.

"Aku Kyungsoo, Do Kyung-"

Chanyeol, senyum Kyungsoo yang secerah matahari tadi pudar. Memori memori duel mulut nya dengan sang kakak kemudian muncul di benak nya bagai rol film, bagaimana dia sedang scrolling social media dan menemukan sebuah akun acak. Yang ia hina tidak kreatif mencari username, yang ia banding bandingkan dengan si Malik.

"Chanyeol?" Tanya nya tidak percaya, kemudian jantung nya berdetak cepat layak nya orang maraton.

Ini dia si ceye.

'Aku tidak akan tertarik kepada ceye!' Ucapan nya kepada Baekhyun dengan nada membentak itu terngiang di telinga nya, kemudian ia memandang wajah seseorang yang mengaku sebagai Chanyeol itu dengan shock seperti melihat hantu.

"Ya, Chanyeol. Nama ku Chanyeol, kenapa melihat ku seperti itu?" Geli Chanyeol karena tampang Kyungsoo, melotot dan tersudut. Baru kali ini dia bertemu gadis yang seperti itu.

"Hah?" Sadar, mungkin dia terlihat idiot. Kyungsoo segera mengembalikan wajah nya ke semula, "itu, anu. Kakak ku ngefans padamu" kilah nya cepat dengan tersenyum yang di paksa paksa kan, kalau Baekhyun dengar ini pasti dia langsung mendapatkan pukulan di pantat.

"Oh begitu ya?" Chanyeol tersenyum.

Tuhan, dada Kyungsoo berdetak detak ingin lepas. Tanda apa kah ini? Apakah kisah dalam buku nya akan terjadi pada dirinya sendiri? Apakah seorang gadis bertemu dengan laki laki di dalam bus lalu entah takdir yang bagaimana mereka akan saling jatuh cinta dan menjadi pasangan kekasih? Mungkin saja ini akan menjadi sebuah khayalan yang jadi nyata.

Mungkin juga, mungkin dia akan menarik ucapan nya kepada Baekhyun.

Mungkin saja dia tertarik kepada ceye.

Mungkin juga setelah ini dia akan memfollow akun dengan user tidak kreatif milik si ceye.

.

.

.

.
Tbc / end.

.

Hai lama gak mampir, mau curhat dikit.

🐾 Di dunia ini yg berharga itu bukan harta/uang/tahta, tapi sebuah nyawa. Beberapa waktu ini atau dalam kurun waktu 6bln ini kenapa aku hapus semua ff ku karena aku lagi fokus ngehargain sebuah nyawa, nyawa ku sendiri. Maka dari itu kalian yg masih sehat jaga kesehatan kalian! 🙌🙌

🐾 Bayi kelinci ku yg beli minggu lalu sakit, aku sedih takut dia mati saking takut nya aku gamau nengok ntar di tengok malah gak ada nyawa nya :'3

Sekilas berita; ff ini di buat untuk hiburan. Jikalau mungkin menyenggol merk/slogan atau hal hal tertentu itu sengaja/eh/, asli nya baper masukin LuMin kaya 'oh God jiwa shipper suka cenat cenut sendiri why oh wae' tapi gapapa lah biar bahagia aku menyenangkan diri sendiri 😂😂 ( sebener nya yg suka menghayal itu sini sendiri bukan Kyungsoo hahahaha ).

Dan juga buat saudara semua, author di ffn ini juga manusia biasa yg punya hidup di dunia nyata. Kalo dia gak publish/nepatin janji nya buat update berarti ada alasan di balik itu entah mager, gak ada kuota, sibuk, ada masalah atau parah nya yg mau di publish gak ada/lah. Jangan lah ngata ngatain yg gak gak atau nagih, orang yg tanggung jawab itu pasti nepatin janji nya entah update nya mungkin dua tahun sekali wkwkwk.

Dah ah, banyak curhat. Ntar di kira caper/eh. Bye deh, ketemu minggu depan. 🙋🙋👋👋