Disclaimer © Masashi Kishimoto

"Perfect Husband"

Story by 'Ms. Hatake Yamanaka'

Pairing : Yamanaka Ino X Uchiha Sasuke

Genre : Romance, Drama, Family, Friendship

Warning : OOC, Little bit Humor, Mainstream Idea Maybe?

Rate : M

Summary : Seorang gadis remaja 19 tahun memiliki sifat yang labil, cerewet, manja, sering menghabiskan waktu bersenang-senang di klub malam dan tidak memikirkan masa depannya. Tiba-tiba di jodohkan dengan seorang pria dewasa berusia 26 tahun yang memiliki sifat berkebalikan dengannya yaitu dingin, tenang, cuek. Dan yang terpenting dia telah di anggap sebagai pria gay? Bagaimanakah kehidupan rumah tangga mereka? Apakah mereka bisa mempertahankannya?

Chapter 1

Enjoy My Story!

.

.

.

Yamanaka Residence, 5 Februari 2017

- Minggu, 7.11 PM -

"Apa?!" Gadis pirang itu menatap horor kedua orangtuanya.

"Tapi aku masih 19 tahun tou-chan, aku masih terlalu muda untuk menikah. Dan juga ini tahun 2017, sudah tidak jaman yang namanya perjodohan!" Cerocos gadis pirang itu panjang lebar, sedangkan orangtuanya hanya mendesah pelan.

"Pokoknya tou-chan tidak mau tahu, kau harus menikah minggu depan! Kami sudah menyerah mendidikmu, tou-chan sudah muak melihatmu hanya bersenang-senang dan mengabaikan kuliahmu." Yamanaka Inoichi memijit pelipisnya merasa pusing melihat kelakuan putrinya.

"Aku janji tidak akan mengabaikan kuliahku lagi, aku janji akan mulai belajar dengan rajin. Tapi aku mohon jangan nikahkan aku tou-chan, kaa-chan." Mohon Ino dengan puppy eyesnya sambil menangkupkan tangan di depan dada.

"Kau selalu melanggar janji-janjimu, kami sudah terlanjur kecewa padamu Ino." Ujar ayahnya lagi yang terlihat sedih memandang putrinya itu. Ino merasa tidak tega melihat wajah ayahnya yang terlihat sedih. Matanya bergulir pada ibunya, ia juga menampilkan wajah sedih sambil terisak pelan menatapnya. Ya, ibunya sedang menangis.

Apa aku sudah keterlaluan selama ini? Tapi, menikah?!

What the hell?!

Seorang Yamanaka Ino, gadis populer yang dipuja banyak pria menikah muda karena di jodohkan?! Yang benar saja!

Tapi, aku tidak tega melihat mereka bersedih..

Ino terus berperang dengan pikirannya, apakah ia harus menerima perjodohan ini atau tidak. Tapi dia tidak bisa menolak, apa dia harus kabur saja? Tapi kabur kemana? Ino tidak pernah pergi jauh sendirian. Ya, walaupun dia sering keluar malam, ke klub, tapi dia selalu pergi bersama teman-temannya.

"Memangnya aku menikah dengan siapa?" Gumamnya pelan sambil memainkan jari-jari lentik tangannya. Orangtuanya merasa gemas sendiri melihat kelakuan imut putrinya itu.

Ayahnya tersenyum tipis, sang ibu menghentikan isak tangisnya. "Jangan khawatir sayang, dia pria yang baik, dewasa, mapan, cerdas, dan sangat tampan. Kau juga sudah mengenalnya." Jelas Hanami sambil tersenyum lebar.

Sangat tampan?!

Sudah mengenalnya?!

Siapa?!

Shikamaru 'kah?!

Ya, deskripsi ibunya sedikit cocok dengan pria itu. Tapi, Shikamaru kan hanya berbeda 2 tahun dengannya. Dia juga masih kuliah dan belum bekerja. Dewasa? Shikamaru orang yang pemalas namun jenius, itu membuat Ino sangat iri padanya. Sangat tampan? Menurut Ino, Shikamaru tidak terlalu tampan namun ya, cukup menarik.

Dan yang paling penting, Shikamaru benci yang namanya pernikahan dan perempuan, menurutnya dua hal itu sangat merepotkan. Jadi, mana mungkin Shikamaru mau menikah dengannya yang notabene sangat cerewet. Dan kemarin saat mereka bertemu, Shikamaru bersikap biasa saja dan tidak mengatakan apapun. Lalu siapa? Chouji? Tidak mungkin, pria itu sudah memiliki kekasih.

"Aku mengenal banyak pria kaa-chan, jadi siapa namanya?" Rengek Ino merasa geregetan sendiri dengan teka-teki yang dibuat ibunya. Inoichi dan Hanami hanya terkekeh melihat tingkah Ino.

"Jadi, kau mau menikah dengannya 'kan?" Tanya Inoichi memastikan. Ino hanya mendengus, "Bukankah aku tidak bisa menolak? Walaupun aku tidak mau, kalian akan tetap memaksaku 'kan?" Jawab Ino cemberut.

"Baguslah, tou-chan senang mendengarnya." Inoichi tersenyum senang, begitupun Hanami. "Jadi, siapa calon suamiku?" Lanjut Ino penasaran. Orangtuanya terkekeh melihat Ino yang sangat penasaran.

"Uchiha-"

Bruk!

"Apa?! Itachi-nii?! Tapi dia sudah punya kekasih tou-chan!" Teriak Ino horor sambil menggebrak meja. Orangtuanya melongo lalu menepuk dahinya pelan, "Ya, Itachi-nii memang tampan. Tapi aku tidak mau di cap perebut kekasih orang lain. Dan aku juga tahu siapa ke-"

"Dengarkan tou-chan dulu sampai selesai. Bukan Itachi sayang, tapi Uchiha Sasuke."

Ino langsung berdiri dan berteriak, membuat orangtuanya tercengang. "Apa?! Menikah dengan Sasuke-nii?!"

"Iya, Sasuke juga sudah setuju. Dia bahkan sudah mengurus segalanya, besok kalian akan fitting gaun pengantin. Jadi kau jangan kha-" Kini ucapan Hanami yang di potong, "Kalian tahu, Sasuke-nii itu gay! Aku tidak mau menikah dengannya!" Ino merasa kesal dan melipat kedua tangannya.

Bruk!

Ino dan Hanami tersentak kaget, "Jangan bilang begitu Ino, dia calon suamimu! Jangan membuat alasan yang tidak masuk akal karena kau tidak mau menikah dengannya! Pokoknya tou-chan tidak mau tahu, kau tetap harus menikah dengan Sasuke! Titik!" Inoichi menggebrak meja dan terlihat sangat marah, ia segera meninggalkan mereka berdua yang terbengong di ruang keluarga.

Ino tidak pernah melihat ayahnya semarah itu, dan selama 19 tahun hidupnya baru kali ini ia di bentak oleh sang ayah. Walaupun dia sering berbuat kenakalan dengan pergi ke klub, paling tidak ayahnya hanya menceramahi dan menatapnya tajam. Tapi membentak dengan penuh amarah? Tidak pernah.

Ino dan Hanami masih tercengang, terlihat syok. Ino meneguk ludah, wajahnya terlihat pucat dan tubuhnya terasa lemas. Ia jatuh terduduk, kepalanya terasa pusing melihat amarah sang ayah di tambah pernikahannya dengan Sasuke yang akan dilaksanakan minggu depan.

Mimpi apa aku semalam? Kenapa banyak sekali masalah berdatangan?

Apa ini yang namanya karma? Sialan!

Ino menatap ibunya memelas, rasanya ia ingin menangis sekencang-kencangnya sekarang di pelukan sang ibu. Hanami yang mengerti tatapan Ino, ia segera menghampiri dan memeluk putrinya penuh sayang. Ino segera menangis dan terisak begitu memeluk Hanami, walaupun Ino manja tapi dia bukan gadis cengeng. Selama ini Ino jarang menangis, gadis itu selalu terlihat kuat dan tegar. Tapi sekarang, pertahanannya runtuh dan terlihat sangat rapuh.

"Hiks. . . kenapa jadi seperti ini kaa-chan? Tou-chan tidak pernah membentakku dan memarahiku, tapi. . Hiks. . Dia sekarang sangat marah padaku, dia membenciku. Apa aku sudah keterlaluan?" Tanya Ino sambil terus terisak.

"Sudahlah sayang, jangan menangis. Tou-chan tidak pernah membencimu, dia hanya sedikit kecewa padamu. Ini semua juga demi kebaikanmu Ino, kami hanya ingin kau bisa bersikap lebih dewasa dan mandiri. Dan Sasuke, dia pria yang baik dan bertanggung jawab. Dia pasti akan selalu melindungi dan menjagamu sayang." Ucap Hanami menjelaskan mencoba menenangkan Ino.

"Tapi Izumi bilang dia gay kaa-chan, dia tidak pernah memiliki kekasih dan dekat dengan seorang wanita. Apa kaa-chan mau aku menikah dengan pria gay dan tidak bisa memberimu cucu?" Jelas Ino sambil merengek membuat Hanami terkekeh.

"Bagus kalau Sasuke tidak pernah dekat dengan wanita lain, dia pria baik-baik dan pasti akan setia padamu. Dan jangan pernah berprasangka buruk pada orang lain. Belum tentu dia gay karena tidak pernah dekat dengan seorang wanita." Hanami tersenyum, Ino mengangkat alisnya heran.

"Kami tidak mungkin memilihkan untukmu pria yang tidak baik sayang. Kaa-chan tahu bagaimana pertumbuhan Sasuke sedari kecil. Kau tahu sendiri kan dia memiliki sifat dingin dan cuek, namun dia seorang yang penyayang dan bertanggung jawab. Dia bahkan selalu menjagamu dan Izumi waktu kecil. Sasuke pria yang cerdas, dia selalu melakukan hal-hal yang berguna dan membuatnya selalu sibuk.'' Hanami menghela nafas dan melepaskan pelukannya, ia menatap Ino serius.

''Kau tahu sendiri kan kesuksesan yang telah dicapai Sasuke sekarang? Makanya dia tidak memikirkan masalah percintaan karena terus fokus bekerja, dia pria yang bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Tidak mencari pun, banyak sekali wanita yang menginginkannya. Kau sangat beruntung bisa mendapatkan Sasuke, sayang. Kami sangat senang dia menerima perjodohan ini dan menikahimu. Jadi Ino, tolong jangan membuat kami semua kecewa padamu dengan menolak pernikahan ini. Kaa-chan mohon padamu sayang.." Ucap Hanami memegang kedua pundak Ino dengan wajah yang memohon membuat Ino tidak tega.

Ino menghembuskan nafas pelan dan memejamkan mata, ia sudah mengambil keputusan. Kepalanya mengangguk, "Baiklah. . Aku mau menikah dengan Sasuke-nii." Putus Ino dan segera mendapat pelukan erat dari sang ibu.

"Terima kasih sayang, terima kasih banyak. Kaa-chan sangat bangga padamu!" Ujar Hanami sambil menangis haru, ia merasa sangat bahagia dengan keputusan putrinya. Ino juga merasa senang melihat ibunya sangat bahagia dan membalas pelukan erat Hanami, apalagi ibunya bilang sangat bangga padanya.

Mungkin ini memang keputusan yang tepat.

Selama ini aku selalu membuat mereka kecewa dan bersedih.

Tanpa disadari mereka berdua, Inoichi ikut tersenyum bahagia mendengar keputusan yang Ino buat. Ya, sedari tadi ia berdiri di balik dinding mendengarkan percakapan istrinya dan Ino.

Terima kasih Ino..

- Perfect Husband -

Uchiha Mansion, 29 Januari 2017

- Minggu 8.05 PM -

"Sasuke, kami sudah sepakat menjodohkanmu dengan putri Inoichi, Yamanaka Ino. Kalian akan menikah 2 minggu lagi." Ucap Fugaku tegas dengan menatap tajam Sasuke.

Semua orang di ruangan itu terdiam dan menoleh pada pria yang di maksud. Sedangkan pria yang ditatap hanya terdiam dengan tenang, seakan-akan ucapan sang ayah tidah berpengaruh apa-apa padanya.

"Aku bisa mencari pendamping hidupku sendiri." Jawab Sasuke datar, wajahnya tetap terlihat datar dan dingin.

"Kau tidak pernah dekat dengan wanita manapun nii-chan, kami khawatir kau seorang gay!" Seru seorang gadis tiba-tiba membuat semua orang meringis pelan mendengar perkataannya. Sasuke? Ia jelas sangat terkejut, tubuhnya terasa membeku seketika. Wajah datarnya terlihat berubah, rahang tegasnya mengeras, mata hitamnya memandang tajam.

"Aku bukan gay." Desis Sasuke tajam sambil menatap Izumi.

"Lalu kalau buk-"

"Izumi!" Panggil Itachi tegas, mencoba membuat si bungsu Uchiha itu diam agar tidak semakin memperkeruh keadaan.

"Tapi Itachi-nii, memang ben-"

"Buktikan kalau kau bukan gay dengan segera menikahi Ino. Aku tidak mau ada aib memalukan di keluarga ini." Tegas Fugaku final masih menatap tajam Sasuke.

"Baiklah." Ucap Sasuke datar dan segera beranjak pergi menuju kamarnya di lantai 2. Semua orang terpaku diam melihat putra kedua keluarga Uchiha itu pergi.

"Sasuke-kun!" Panggil Mikoto dan beranjak dari duduknya, namun Fugaku mencegahnya dengan menarik pelan lengan kanan istrinya itu. Membuat Mikoto terduduk kembali, "Biarkan dia sendiri dulu dan memikirkan semuanya." Ucap Fugaku menenangkan.

Semua orang bernafas lega setelah ketegangan yang terjadi beberapa menit yang lalu. Izumi tersenyum senang, "Keputusan yang bijak nii-chan, akhirnya aku dan Ino akan jadi saudara!" Teriaknya gembira dengan keputusan kakak keduanya itu, dan segera beranjak menuju kamarnya juga di lantai 2 sambil bersenandung kecil. Sungguh berbeda sekali Uchiha yang satu ini.

Sedangkan tiga orang yang tersisa hanya tersenyum geli melihat tingkah putri bungsu keluarga Uchiha itu. Dan yang paling membuat mereka bahagia adalah keputusan sang putra kedua keluarga Uchiha.

"Apa kita tidak keterlaluan sudah memaksa Sasuke-kun?" Mikoto memecah keheningan, walaupun ia juga bahagia dengan keputusan Sasuke, tapi tetap saja ia merasa bersalah telah memaksa putranya itu.

"Tidak ada cara lain." Jawab Fugaku tenang lalu menyeruput tehnya. "Tou-san benar, jika kita tidak bertindak sekarang, Sasuke akan tetap seperti itu. Ini demi kebaikannya juga." Timpal Itachi menenangkan ibunya.

"Aku harap ini keputusan yang tepat. Kau tidak apa-apa kan dilangkahi adikmu Itachi-kun?" Tanya Mikoto menatap khawatir putra sulungnya.

"Tentu saja kaa-san, aku sangat senang dengan keputusan ini." Jawab Itachi tersenyum tipis. "Lalu kapan kau akan menyusul adikmu?" Tanya Mikoto lagi membuat Itachi menghela nafas pelan.

"Setelah Hana mendapatkan gelar S2-nya, aku berencana akan melamarnya kaa-san." Jawaban Itachi membuat Fugaku dan Mikoto tersenyum senang. Hari ini mereka mendapatkan dua kabar yang membahagiakan.

"Aku sudah tidak sabar ingin mendapatkan cucu dari kalian berdua!" Ucap Mikoto antusias dengan senyuman lebarnya membuat Fugaku tersenyum geli. Sedangkan Itachi hanya menghela nafasnya pelan merasa pening dengan perkataan ibunya.

.

.

.

- To be Continued -

Author Note :

Halo, aku datang lagi dengan ff yang baru nih. Tiba-tiba muncul ide ini dan langsung aku buat deh sebelum menghilang dari otak aku. Ini rekor kedua aku setelah memutar otak selama -+ 4 jam dengan banyak gangguan yang menyebalkan. Untung aja bisa tetep fokus bikinnya. Maaf aku sedikit menistakan Sasuke disini, hehe... Dan ini sedikit terinspirasi dari He is My Husband milik Mala_Blue senpai. Kalian bisa mencarinya di Wattpad. Terinspirasi bukan berarti plagiat ya, jalan ceritanya akan sangat jauh berbeda dari He is My Husband.

Aku tunggu review kalian semua, jangan lupa juga untuk memfolow dan memfavouritkan ff ini dan ff aku yang lain ya? ;) #promosi

Kritik dan saran kalian sangat membantuku dalam menulis dan menentukan apakah aku akan tetap melanjutkan atau tidak. Aku tahu ini kejam, tapi setelah melihat ff ku yang lain dan hanya mendapat tanggapan sangat sedikit sedangkan views udah lebih dari 1000. Rasanya aku kecewa pada kalian SILENT READER! Setelah susah payah menulis dan meluangkan waktu, tidak ada apresiasi dari kalian sama sekali. Rasanya aku ingin menghapus semua ff aku, tapi aku gak tega sama reader yg udh review, ngefav, dan ngefolow. Jadi, aku akan putuskan untuk HIATUS sementara waktu. Entah HIATUS berapa lama, yang pasti aku akan menenangkan diri dulu.

Maaf malah jadi curcol begini. Terima kasih sudah membaca, aku tunggu review kalian! SEE YOU AGAIN!

P.S : DON'T BE SILENT READER!

- HIATUS, 15 September 2017 -

Sincerely,

Ms. Hatake Yamanaka