How Can I Get A Lover

by

Achan Van Jeevas

.

Cast :

Kim Jonghyun (JR) – Hwang Minhyun

Min Yoongi (Suga) / Lu Han (Xi Luhan) / Choi Minki (Ren) / Kang Daniel

Oh Sehun – Kim Kai

Jung Yunho – Kwon BoA – Clara (OC)

.

.

.

.

Chapter 1

.

.

"JR!"

Si lelaki tampan yang namanya dipanggil oleh sang ayah tercinta hanya memutar matanya dengan bosan, sudah biasa namanya dipanggil dengan nada kesal bercampur marah oleh sang ayah, dan disusul dengan suara halus Ibunya yang cantik mencoba menenangkan suaminya.

"Sayang, sabarlah. Dia hanya seorang remaja."

Lelaki tampan berambut hitam itu menjatuhkan tubuhnya yang hanya dibalut kemeja yang kancing teratasnya sudah terbuka, memperlihatkan dadanya yang bidang.

JR sudah lelah, dia lelah dengan semua yang ada dihidupnya, sebagai anak tunggal dari keluarga sukses se Asia bahkan dunia dia bisa mendapatkan segalanya, dia bisa memiliki teman yang datang dengan sendirinya, dia bisa membeli semuanya dengan uang dan dia bisa mendapatkan gadis manapun di dunia ini dengan satu ayunan tangan. Namun, bukan itu yang dia inginkan.

Ayahnya yang jarang pulang kerumah besar mereka hanya memberikannya uang dengan angka nol yang banyak dan Ibunya yang selalu memanjakannya, akan memberikan apapun yang anak semata wayangnya inginkan.

Dia berharap dia tidak ingin dilahirkan sebagai anak tunggal pasangan Kim Yunho dan Kim BoA. Walaupun yah, dia menyayangi mereka namun andai saja mereka orang biasa bukan konglomerat dunia.

Mendapatkan tittle anak tunggal dan calon pewaris sah saham Kim bukan yang JR inginkan. Akibat tittle itu, tidak ada orang yang tulus dengannya. Mereka mendekatinya karena uang dan ingin menyandang sebagai teman Junior Royal aka JR atau kekasih dari JR dan itu memuakan.

Dia sudah muak dan kemuakannya itu membuatnya terjun kedunia para pembuat masalah, dia mabuk, suka berpesta, tidur dengan berbeda gadis yang tidak ia kenal namanya dan hal lainnya namun walau begitu dia tidak berani mencoba dengan obat-obatan terlarang ataupun mentato tubuhnya. Bisa dicincang ia sama Kim BoA.

Dan tentang teriakan yang keluar dari mulut sang ayah, itu dikarenakan JR yang dipaksa oleh kedua orangtuanya untuk menghadiri acara bisnis di Jeju, JR menolak dengan keras tentu saja namun bujukan manis Ibunya meluluhkan hatinya yang keras.

Setengah jam acara berjalan dengan lancar, hanya setengah jam karena detik berikutnya JR menghina seorang janda yang dengan genitnya menepuk pantatnya dan menggodanya. Dan setelah itu sang janda yang ternyata adalah tuan rumah acara menamparnya dan berbalik menghinanya.

Dibesarkan dengan setiap keinginannya terpenuhi membuat harga dirinya berada dilangit ke sembilan puluh sembilan, dihina seperti oleh sang janda. JR berbalik menghina dan mengatakan jika sang janda adalah tante-tante girang yang minta dibelai dan acara ini hanyalah kedok belaka untuk mencari daun muda seperti dirinya.

Setelah mengatakan itu JR segera angkat kaki dari sana, dan sekarang disinilah dia, hotel tempat menginap mereka. Besok, mereka akan kembali ke Seoul.

"Sampai kapan dia akan bertingkah seperti itu. Memalukan sekali."

"Aku akan berbicara dengannya, ok. Dinginkan kepalamu."

Setelah itu suara heels terdengar mendekati pintu kamar JR.

"Sayang, boleh Mama masuk?"

JR menatap datar langit-langit kamar hotel. "Masuklah, Ma." Ujarnya tanpa menoleh sama sekali.

"Hey, Sayang." BoA berjalan dengan tenang dan duduk di kasur kamar hotel putranya itu sambil mengelus rambut hitam anaknya yang masih memandangi langit-langit kamar. "Mama, percaya kok sama kamu, Jessica –nama si janda memang seperti itu, dulu saat kamu belum lahir juga, dia suka menggodai Papa-mu. Tapi kamu juga harus minta maaf sama Papa."

JR menatap mata Ibunya yang menatap dengan teduh. "Iyah, saat sarapan nanti."

BoA tersenyum lembut. "Mama tunggu permintaan maafmu, yah. Sekarang selamat malam dan mimpi indah." Dan mencium kepala JR.

"Ma, aku sudah besar sampai kapan Mama akan memperlakukanku seperti anak kecil."

Yang dijawab dengan cekikikan kecil BoA.

.

.

Jam sudah menunjukan angka dua dini hari namun JR masih membuka matanya memandangi pemandangan kota Jeju dari balkon kamar hotelnya, disamping kanannya ada Alcohol yang menemaninya dimalam yang dingin walaupun sekarang bukan musim dingin.

JR menghela nafas kecil memikirkan tentang kehidupannya yang menyedihkan. Remaja bersurai hitam itu menegakan tubuhnya untuk kembali kedalam. Tepati setelah JR masuk kedalam dan menaruh botol alcohol di meja kecil angin berhembus dengan kencang membuat laki-laki tampan itu kembali membalikan tubuhnya.

Ekspresi bingung tercetak di wajah rupawannya, perasaan saat dia masuk tadi dia sudah menutup pintu balkon tersebut namun kenapa sekarang terbuka lebar. Namun JR hanya mengangkat bahu acuh dan berjalan untuk menutup pintu balkon kamar hotelnya. JR tidak menyukai udara dingin namun dia juga tidak suka udara panas karena JR suka tidur tanpa memakai baju dan hanya memakai celana dalam saja. JR mengunci pintu balkon dan segera berbalik untuk menuju ke kasurnya.

"Hello, Kim Jonghyun aka Junior Royal aka JR."

JR hanya beberapa detik menutup pintu balkon dan sudah ada seorang gadis yang memakai kostum peri duduk dikasurnya.

Calon pewaris kekayaan keluarga Kim itu hanya menatap datar perempuan yang duduk dikasurnya dan berujar. "Pembersih kamar sekarang memakai kostum Ibu peri yah?"

Perempuan berkostum peri langsung menatap JR tidak suka. "Pembersih kamar? Kau bahkan mengunci pintu kamar hotelmu. Dan Aku itu memang peri, Namaku adalah Clara. Aku kesini untuk merubahmu." Ujar Peri bernama Clara sambil berdiri dan melayang-layang di udara kamar hotel JR.

"Merubahku?" JR mengangkat satu alisnya dan menyatukan kedua lengannya, masih menatap Clara dengan datar yang tengah terbang didalam kamar hotelnya. "Harus ada alasan untuk itu."

Clara berhenti didepan wajah JR, kakinya masih melayang di udara. "Tenang saja, aku sudah memiliki alasan. Sikap burukmu. Yang Maha Kuasa memerintahku untuk merubahmu."

"Menjadi buruk rupa?" ujar JR dengan datar sambil berjalan menuju kasur.

"Iyah!" ujar Clara penuh semangat. "Aku suka film itu, kau bisa menjadi buruk rupa."

JR duduk santai di atas kasurnya dan berkata. "Oh, Silahkan saja."

Clara langsung menggelengkan kepalanya dengan kuat. "Tidak, tidak, tidak. Walaupun aku sangat ingin mengubahmu menjadi buruk rupa karena sikap burukmu tapi Yang Maha Kuasa hanya mengatakan jika aku harus merubahmu."

JR menghela nafas. "Dengan menjadikanku buruk rupa."

"Bukan!" Clara berteriak lalu menghela nafas lelah dan terbang menuju JR dan duduk disamping JR yang tidak bergeming. "Aku tahu perasaanmu. Kau tidak bisa berbohong padaku. Aku tahu kau lelah dengan dunia ini. Kau bersikap buruk karena kau tahu mereka semuapun tidak ada yang bersikap baik dan tulus padamu. Mangka dari itu Yang Maha Kuasa memerintahku untuk merubahmu."

Keduanya sama-sama diam dan menerawang dengan pemikiran masing-masing.

Clara tiba-tiba tersenyum. "Menjadi buruk rupa."

Clara memandang JR yang juga memandangnya. "Yang Maha Kuasa hanya mengatakan rubahlah Kim Jonghyun aka Junior Royal aka JR. Dia tidak mengatakan merubahmu dalam hal apa." Clara berdiri didepan JR. "Kau bisa berubah menjadi buruk rupa untuk melihat siapa yang tulus denganmu."

JR yang memiliki otak jenius langsung mengerti apa yang dimaksud oleh Clara. "Maksudmu, Aku harus merubah penampilanku atau berpura-pura menjadi jelek dan lihat siapa yang ingin berteman dengan tulus denganku?"

"Yup! Atau yang lebih bagus lagi. Kau akan mendapatkan seseorang yang tulus mencintaimu. Tapi bukan hanya penampilan kau juga harus merubah sifatmu."

"Aku akan menjadi orang lain, aku tahu."

.

.

Keesokan paginya JR memberitahu kedua orangtuanya saat sarapan menceritakan rencana dan kedua orangtuanyapun setuju dengan keputusannya dan mendukung 100%. Bahkan BoA sudah tidak sabar menanti siapa yang bakal menjadi calon menantunya.

Dan saat mereka sudah sampai di Seoul, JR langsung menjalankan rencananya.

Yunho dan BoA duduk diruang tamu rumah besar mereka menunggu putra mereka keluar dan melihat penampilan barunya. Mereka berdua sengaja tidak pergi bekerja untuk putra satu-satunya mereka.

"Pa, Ma."

Pasangan suami istri itu pun langsung berdiri dari kursi untuk melihat pemandangan didepan mata mereka.

Ditengah tangga berdirilah sosok laki-laki berambut hitam klimis dengan kacamata besar yang menutupi matanya, baju kebesaran dan celana yang dipakai hingga melawati pusarnya .

Putra semata wayang mereka yang tampan dan selalu berpakaian acak-acakan yang selalu mengeluarkan aura bad boy sejati kini telah hilang digantikan sosok yang ada ditangga yang mengeluarkan aura nerd boy sejati.

"Sayang, apa itu putra kita?" tanya BoA masih memandangi JR dengan mulut terbuka.

"Aku tidak tahu, Darling." Jawab Yunho, tidak membantu sama sekali.

JR hanya memandang orangtuanya dengan ekspresi datar andalannya.

"Oh, Sayang. Lihat ekspresi wajah itu. Dia putra kita, yang aku lahirkan 20th yang lalu."

Yunho tersenyum mendengar ucapan sang istri tercinta. "Tentu saja, Darl."

.

.

.

.

TBC

.

.

Adakah yang tertarik dengan ff ini? Kalau nggak ada yang tertarik nanti Achan hapus.

Btw plot cerita ff ini udah Achan buat waktu Achan kelas 2 SMA tapi dengan straight couple (bukan couple kpop) tapi sayangnya ke format untungnya Achan masih inget sama plotnya.

.

Bye Bye Bye

L.O.V.E Ya