Matahari bersinar dengan lembut. Cahayanya menerobos melalui sela-sela tirai kamar tidur.

Jaejoong dan Yunho masih berbaring saling berpelukan. Enggan melepaskan diri dari kenyamanan.

Jaejoong bergelung dalam dekapan Yunho. Mendekapnya erat.

"Jae..." panggil Yunho dengan suara serak khas bangun tidur.

"Hn.." jawab Jaejoong malas.

"Bisa kau renggangkan pelukanmu? Aku tercekik.." seru Yunho tersiksa.

Jaejoong mengerjapkan matanya dan segera terbangun. Sambil duduk di pinggir ranjang, Jaejoong menatap horor Yunho.

"Kenapa kau memelukku?" pekik Jaejoong histeris.

Yunho menyenderkan tubuhnya dengan malas.

"Kau yang memelukku, Jae.. Bukan aku.." seru Yunho setengah kesal.

"Itu tidak mungkin.." sanggah Jaejoong.

Yunho memicingkan matanya.

"Tidak mungkin?" tanya Yunho sinis.

Jaejoong mengangguk sambil menutupi tubuhnya dengan selimut. Yunho memutar bola matanya malas.

Puk!

Yunho memukul pelan kepala Jaejoong dan bangkit berdiri.

"Aku mau mandi.. Tolong kau siapkan sarapan untukku.." seru Yunho.

Jaejoong mengkerucutkan bibirnya.

"Kenapa harus aku yang menyiapkan sarapan? Apakah tak ada pembantu?" tanya Jaejoong.

Yunho yang hendak masuk ke dalam kamar mandi berbalik dan menatap Jaejoong.

"Jaejoong honey... Untuk pemberitahuan ya.. Posisi istri di hubungan ini adalah dirimu.. Kemudian di rumah ini tidak ada pembantu.." jelas Yunho.

Jaejoong memberikan tatapan tajam kearah Yunho.

"Bagaimana.." seru Jaejoong tertahan.

Yunho melipat tangannya dan menatap Jaejoong tajam.

"Aku memimpikan tinggal di sebuah rumah yang hanya berisi aku, pasanganku dan anak-anakku kelak.. Tanpa pembantu atau orang lain.." seru Yunho.

Jaejoong membuka mulutnya ingin protes tetapi diurungkan.

"Aku menikah, bukan berarti kau menjadi pembantuku.. Aku akan membantumu untuk urusan pekerjaan rumah tangga dan hal lainnya.. Sudah kukatakan kita akan bekerja sama.. Kau faham, Jae?" Yunho menjelaskan maksudnya.

Jaejoong terdiam kemudian mengangguk.

"Tetapi.. Apakah aku masih boleh bekerja, Yun?" tanya Jaejoong pelan.

"Apakah kau bahagia dengan pekerjaanmu?" Yunho balik bertanya.

Jaejoong membalas tatapan Yunho kemudian mengangguk.

"Sangat.. Aku sangat bahagia.." jawab Jaejoong yakin.

Yunho sudah mencari tahu artikel tentang Jaejoong.

Kim Jaejoong, aktor multi talenta. Dia tak hanya memiliki suara yang indah dan dapat menciptakan lagu tetapi berbakat pula dalam acting.

Dia memang sebagai yang mendominasi tetapi dia tak mungkin bersikap egois dengan mematahkan talenta yang dimiliki Jaejoong hanya karena mimpinya.

"Aku akan membebaskanmu bekerja tetapi aku tak ingin kau melupakan rumah ini dan tanggung jawabmu.." seru Yunho.

Jaejoong mengkerjap matanya kemudian tersenyum lebar.

"Tenang saja.. Aku akan menjadi pasanganmu yang terbaik.. Kau tidak akan menyesal.." Jaejoong menyombongkan diri.

Yunho tersenyum tipis.

"Baiklah.. Sekarang buatkan sarapan.. Aku lapar.." seru Yunho lalu menghilang dari balik pintu kamar mandi.

Jaejoong mengkerucutkan bibirnya. Tetap saja dia harus melayani si beruang itu.

Tetapi dia akan memenuhi ucapannya. Jaejoong pantang menjilat ludahnya sendiri.

Dia akan buktikan bahwa Jaejoong bisa diandalkan dan dia akan menunjukkan pada Yunho bahwa dia akan menjadi pasangan yang pantas untuk Yunho.

"Jaejoong Fighting!!!" seru Jaejoong.

TBC