CRACK PAIR CHILD

HunKai = Taerin (17), Taera (14)

ChanChen = Chanjoo (17)

KrisHo = Lauren(16), Kevin (14)

XiuHan = Minji – Daehan (17), Ziyu (4)

LaySoo = Anson(17), Insoo (14)

TaoBaek = Taehyung (16)

x

x

x

Namanya Taerin, atau biasa dipanggil TaeTae oleh teman-temannya. Gadis bermata mirip sang ibu berkulit putih dan berbibir tipis turunan ayah, masih saja bergelung dengan guling kesayangannya. Jongin, sang ibu sudah angkat tangan menangani Taerin. Anak sulungnya sangat susah untuk dibangunkan. Kalau kata suaminya itu adalah turunannya. Jika tahu anaknya kelak akan seperti ini, mungkin Jongin akan merubah kebiasaannya. Jongin itu benar-benar susah dibangunkan saat masih remaja. Dan itu berdampak kepada anaknya.

" ayolah taeriiiin, cepat bangun. Kau mau tidur sampai kapan huh "

Zzzzttt zzzztttt

Jongin menahan amarahnya. AC sudah dimatikan, selimut sudah dibuang tapi Taerin masih saja bergelung dengan guling tercintanya.

" OH TAERIN JIKA KAU TIDAK BANGUN, IBU AKAN MENENDANGMU "

Zzzzzt zzzzttt

Jongin melipat sweaternya sampai siku dan bersiap untuk menendang Taerin.

DUAGH

BRUUUKKK

Zzzzzzzttt zzzzttt

Sungguh ajaib, Jongin sudah menendang putrinya sampai ke lantai beralaskan karpet dan Taerin masih saja tidur. Jongin sampai berfikir apa dia juga seperti itu dulu.

" ya tuhan, ibuuu maafkan aku "

Ujarnya ketika dia mengingat bagaimana perjuangan ibunya ketika membangunkan dulu. Jongin keluar dari kamar dan berjalan ke meja makan dimana suami dan anak bungsunya disana.

" masih tidur ?"

" ya tuhan oh sehun, aku sudah menendangnya tapi dia masih saja tidur "

Ucapnya dengan kesal dan duduk disamping Taera.

" ibu menendangnya?"

" hmmmbbb "

" uuuhh itu kurang mempan bu. Biar aku bangunkan "

Taera meletakkan roti isi di mulutnya dan bangkit dari duduk. Jongin mengeryit tidak tahu melihat anak bungsunya pergi ke apartemen lantai 2 mereka.

Benar kata ibunya, kakak satu-satunya ini masih tidur dengan posisi tidak elit di bawah ranjang. Kepala masuk di kolong tempat tidur dan kaki berada diluar. Taera menelan gigitan terakhir roti isinya dan melipat kemeja seragamnya sampai siku. Mirip Jongin tadi. Ditariknya tubuh sang kakak sampai kepalanya terlihat dan detik selanjutnya, Taera melompat ketubuh Taerin dan berlonjak-lonjak diatasnya sambil

Plak plak plak

" YA UNNIE TUKANG TIDUR BANGUUUUUNNNNN "

Plak plak plak

Taera menampar nampar pipi Taerin dan wallaaa Taerin melebarkan matanya dan terkejut melihat Taera di atas tubuhnya sambil menampar-nampar pipinya

" YA YA YA OH TAERA. MENYINGKIR DARI TUBUHKU "

Kedua tangan mereka saling berada di masing-masing kepala lawan. Taerin berusaha menjambak rambut panjang Taera tapi sayang rambut adiknya itu sudah dikuncir kuda terlebih dahulu. Ayah dan ibu mereka yang sengaja mengekor dibelakang hanya bisa membulatkan matanya melihat kelakuan kedua putri mereka.

" BANGUUUUNN TUKANG TIDUR "

DUAGH

" AAWWWH "

" YAAAA "

Dan terjadilah perkelahian. Taerin yang berkekuatan besar mendorong tubuh adiknya membuat tubuh Taerin yang tak kalah tinggi itu terduduk di karpet kamar kakaknya. Taera yang tak terima langsung bangun berjalan ke arah kakaknya namun sebelumnya Sehun dan Jongin sudah berlari dan melerai mereka berdua. Sehun mendekap tubuh Taerin yang lebih tinggi sedang istrinya mendekap tubuh anak bungsu.

" aiiisssh ibu lepaaassss "

" ayaaah lepaassss "

Dan kedua saling meronta dan lihat tangan Taera sudah mulai menggapai-gapai tubuh kakaknya yang berada 2 meter darinya.

" OH TAERIN OH TAERA. DIAM "

Dan bentakan dari sang kepala keluarga membuat keduanya terdiam tapi masih saja masih saling bertatap tajam.

X

X

X

Setelah mengecup pipi ibu mereka, kakak beradik yang berjalan lebih dahulu dari ayahnya itu saling melipat tangan di dada dan tidak saling tatap. Sama-sama membuka pintu mobil dengan posisi Taerin di depan, dan Taera di belakang. Masih tidak bersuara sampai...

" AYAAAH JANGAN MAKAN BIBIR IBU/AYAH JANGAN MAKAN BIBIR IBU "

Dan Sehun mulai melepas pagutannya di bibir tebal sang istri karena teriakan kedua putrinya.

Masih ada waktu sekitar 30 menit untuk sampai di sekolah dan tempat kerja. Sehun mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia melirik ke sisi kanan dan mengintip Taera lewat spion atas mobilnya. Sedikit berdehem untuk mengalihkan pandangan mereka dari luar jendela.

" kalian sudah mendengar ucapan ibu bukan? "

Keduanya menatap sang ayah dan mengangguk malas.

" ayah tidak akan mengulanginya lagi. Khususnya taerin. Belajarlah bangun lebih awal seperti adikmu "

" ta... "

" tidak ada tapi-tapian. Ibumu bahkan menendangmu dari kasur dan kau masih saja tidur "

Sehun memotong ucapan Taerin dan sedikit melirik Taerin dari ekor matanya. Anak sulungnya berdecih sebal kepada adiknya yang tertawa mengejek sambil menjullurkan lidah

" dan kau taera "

" ya "

" berhenti bertindak brutal kepada kakakmu "

" ta... "

" tidak ada tapi-tapian. Apa kau mau membuat kakakmu kesakitan karena ulahmu? Ayah dan ibu sampai kaget melihatmu seperti itu. "

" tapi unnie tidak akan bangun jika tidak seperti itu ayah "

Bela si bungsu dengan raut wajah keras turunan Sehun

" oooh jadi selama ini kau membangunkanku dengan cara seperti itu "

" kalau iya kenapa ?"

Jawabnya menantang

" YA OH TAERA "

" girls stop it "

Dan keduanya diam di tempat. tidak ingin mendengar bentakan dan teriakan dari ayahnya lagi.

Sehun sudah mengantar keduanya ke sekolah. Alumni sekolahnya ini sama sekali tidak berubah. Hanya cat dan beberapa tanaman sebagai penghias diperbanyak. Setelah mencium pipi ayahnya, kakak beradik Oh turun dari mobil dengan sebelumnya berjanji tidak akan membuat ulah dan bertengkar kembali. Taerin jalan lebih dahulu dari adiknya. Merasa ditinggal Taera menyusul kakaknya dan melingkarkan lengan kanan Taerin manja.

" maafkan adikmu ini kakakku sayang "

Ucapnya dengan senyum menampilkan eye smile milik Ayahnya. Taerin berhenti sebentar dan berdecak malas. Tapi ujung-ujungnya di mengusak rambut adiknya sayang

" jangan diulangi. Dasar bayi "

Dan keduanya kembali tersenyum ketika masuk kelas. itulah mereka, selalu bertengkar dan akan cepat kembali berbaikan.

Keduanya berpisah tepat di lorong pertama. Taera harus berjalan menyebrangi lapangan untuk menuju ke sekolahnya sedang sang kakak berbelok ke kanan menuju sekolahnya. Yuup, mereka 1 sekolah atau bisa dikatakan 1 yayasan. Taera masih di Junior High School kelas 1 dan kakaknya Senior High School kelas 2. Selama berjalan menuju kelasnya seseorang menepuk pundak Taerin membuat gadis itu berjengit.

" hai taerin "

Itu senyum lima jari dari teman seangkatan dan masa kecilnya. Persis sekali seperti paman Chanyeol

" eeeyyy aku fikir siapa "

" mana adikmu?"

" tuuuh "

Taerin menunjuk dengan dagunya dan namja tinggi itu ngikuti arah sang sahabat dan bergumam Ooh ketika melihat Taera sudah berjalan bersama teman-temannya.

" kau tidak bersama minji ?"

" tidak, aku terlambat bangun dan ayah mengantarku "

" tumben sekali "

" aku lelah membantu ayah mereset ulang laptop. Biasa ayah selalu ceroboh dan kali ini tertimpa kopi "

" tapi sudah bisa ?"

" tentu, siapa dulu "

" yeah yeah si jenius park chanjoo "

Taerin berucap mengejek sambil menyiyirkan bibirnya sedang sang sahabat menepuk dadanya bangga lalu memeluk bahu Taerin untuk berjalan bersama.

Mereka berpisah di depan kelas Chanjoo karena mereka tidak sekelas dan Taerin harus melewati 1 kelas untuk sampai kelasnya. Disana sudah ramai, tentu saja ini mendekati jam pertama masuk kelas pasti ramai. Taerin duduk di bangku belakang pojok. Tempat yang sangat diincar oleh banyak murid dan betapa beruntungnya Taerin mendapat bagian tempat disana. Yaa masalah tinggi badan menjadi salah satu faktornya. Ditaruhnya tas punggung di meja dan dirinya mulai meletakkan kepala di atas tasnya.

" selalu seperti ini. Apa taera menendangmu lagi ?"

Itu si cantik Minji, kekasih si senyum 5 jari Chanjoo. Mereka sekelas bahkan duduk berdampingan. Taerin meliriknya dari bawah dan menaik turunkan alisnya sebagai jawaban dari si rambut bob.

" eiiiissh salah sendiri susah bangun. Jika aku jadi taera aku pasti melakukan hal itu "

" jika ibu ayahku memperbolehkanku menukar taera dengan ziyu, aku akan sagat berterima kasih "

" dan aku akan sangat marah jika ziyu jadi adikmu "

Taera tidak menggubris dan memilih untuk menenggelamkan wajahnya di atas tas.

Pelajaran telah usai, Minji dan Taerin akan ke kantin memakan bekal buatan dari ibu bermata almond, yap itu adalah ibu Minji. Xi Minseok. Seperti biasa mereka akan pergi ke taman belakang dan duduk di meja dna bangku yang ada disana sambil menunggu teman-teman merka yang lain. benar saja dari jauh mereka melihat Anson dan Taehyung serta Lauren berjalan mendekati mereka. Lauren si cantik berambut cokelat bergelombang dengan tinggi seperti ibunya dan diapit oleh 2 lelaki tampan. Lauren itu cantik ngomong-ngomong. Banyak yang menyukainya, bisa dikatakan dia seorang diva. Lihat saja wajah bak bule, rambut cokelat asli, berkulit putih dan tinggi badannya yang pas untuk dipeluk. Uuuhh siapa yang tidak ingin menjadikan Lauren sebagai kekasih mereka. Sama seperti 2 lelaki itu. Sejak kecil mereka selalu berebut perhatian dari si cantik Lauren, tapi dasar Lauren yang masih suka bermain, dia lebih memilih bermain bersama Minji atau Taerin ketimbang mereka.

" hai oppa, unnie "

" hai cantik "

" eheeem "

Chanjoo terkikik melihat kekasihnya yang cemburu dengan imutnya. Lauren ikut terkikik dan duduk di samping Taerin dan meletakkan bekal makanannya di meja.

" myeonnie eomma memberimu apa lau ?"

" hanya nasi goreng sosis. Mama bangun kesiangan jadi hanya ini "

" kau mau? Ibu membawa kimbab cukup banyak "

Tanpa banyak bicara Anson sudah mengambil potongan kimbab itu dan memakannya. Untuk sementara mereka makan dalam diam sampai pada saatnya para adik datang ke tempat biasa kakak mereka berkumpul.

" kemana kevin soo ?"

" oppa sedang bermain basket. seperti biasa "

" kau tidak menontonnya ?"

" tidak, dia sudah banyak yang menonton "

Ucap Insoo dan ikut memakan sisa kimbab di kotak itu. Taera juga ikut menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan adik kelasnya.

" hari ini lau unnie ikut kelas vocal ?"

" hmmb kau mau ikut? "

" tentu "

Sahut Insoo dengan semangat.

" ok, tunggu unnie di tempat biasanya okay "

Dan Insoo mengangkat jempolnya pertanda OK. Anson sebagai kakak hanya bisa mengangguk melihat betapa antusiasnya sang adik jika menyangkut masalah vocal. Memang turunan sang ibu, sedang dirinya lebih menyukai dance seperti ayahnya.

" soo, nanti tunggu oppa pulang. Kita pulang bersama dan jangan membantah "

Ucap Anson ketika adiknya itu ingin melayangkan protesannya.

" oppa tidak seru "

" dan kau membuat ibu mencerca banyak pertanyaan karena kau selalu pulang terlambat adikku sayang "

" ck dasar "

" YA ZHANG INSOO "

" berhenti berteriak bodoh "

Pletak

" YA OH... "

" apa?"

Taerin menaikkan dagunya ke arah Anson yang mau protes. Insoo meneliti satu persatu barisan para kakak yang ada disini. Keningnya berkerut ketika menyadari jika tidak mendapati kakak tampannya.

" daehan oppa dimana ?"

" mungkin diperpustakaan. Kenapa ?"

" tidak. Hanya saja seperti ada yang kurang "

" ya, dia harus mencari buku mengenai perbintangan. Dia begitu semangat jika mengenai perbintangan "

" dan berbeda sekali denganmu yang maniak dengan boyband exo "

" YAAA "

Minji berteriak tidak terima ketika Taehyung membandingkannya dengan sang kembaran. Tak lama sosok yang dibicarakan itu datang. Daehan datang membawa sebuah buku yang sudah mereka pastikan jika itu buku perpustakaan.

" hai oppa tampan "

Sapa Taera dengan genitnya. Taerin yang melihat adiknya genit ingin sekali menjitak kepalanya itu. Daehan tersenyum dan mengusak rambut adik sahabatnya itu. Daehan itu irit bicara, entah menurun dari siapa. Babanya Luhan sangat hiperaktif, tak terkecuali ibunya. Minji sang kembaran menurun dari baba dan mamanya. Sedang Ziyu, bocah berumur 4 tahun itu masih senang-senangnya manja. Yaa bisa dikatakan mirip kedua orang tuanya. Lalu Daehan? Entah mirip siapa. Dia itu namja misterius diantara semua. Daehan lebih suka mendengarkan daripada berbicara. Dia akan menghargai setiap pendapat sahabatnya. Lauren yang tahu jika Daehan datang langsung menarik rambut yang ada dibelakangnya menjadi kedepan dan matanya berbinar menatap Daehan. Minji sebagai yang tertua dari semuanya hanya bisa melirik ke arah gadis bermata bulat putri sulung Sehun appa. Disana Taerin menolehkan wajahnya tidak melihat bagaiman Lauren bersikap menarik perhatian Daehan.

" cepat makan. Aku tahu kau pasti belum makan "

" hmmb terima kasih "

Insoo dan Taerin yang duduk dihadapan Daehan, mencondongkan tubuh mereka dan menyangga dagu mereka dengan kedua tangan dan jangan lupa dengan pandangan berbinar ala fangirls. Merasa di tatap, Daehan menatap kedua gadis belia itu dan sontak keduanya memekik tertahan ketika ditatap secara langsung oleh sang idol sampai...

X

X

X

Tbc...

Holaaa,, cerita dikit. Sebenernya sebelum aku mengenal dan faham dalam dunia ff, aku sudah suka membuat cerita kecil seperti ini. dulu dibilang cerpen. Udah suka dengan namanya menulis sejak 13 tahun yang lalu. Pas kelas 6 sekolah dasar. suka menulis karena saat itu penulis favoritku JK Rowling, tahu kan siapa beliau? Yuup, penulis novel terkenal dengan karyanya Harry Potter. Semua buku HP sudah aku baca, dna itu memunculkan ide menulisku. Bahkan ff ini sudah ada di laptop sejak tahun 2015. Masa-masa suka lihat Oh My Baby sama TROS. Menjamur, mau dipost tapi udah ciut duluan karena cerita di FFn semuanya keren-keren.. sekian, annyeong pay pay