Perubahan

Cast: Jeon Jungkook, Kim Taehyung and Others

Romance And Friendship

Rated T

Yaoi, Typo, Alur ga jelas

By: KeniGyu

Cast milik Tuhan, Agensi dan orang tua mereka. Alur cerita milik saya, tertuang dari imajinasi level dewa.

2 tahun tidak bertemu, tapi Taehyung sudah tidak mengenali sahabatnya sendiri.

''Kau Jungkook? Kenapa jadi tampan, sih?''

.

Disini untuk percakapan ada yang non baku, jadi kalau ada yang tidak nyaman bisa langsung close.

.

Happy Reading

.

Keesokan harinya, Jungkook sudah berdiri didepan mobilnya dan menunggu seseorang yang mungkin mulai hari ini akan terus bersamanya seperti dua tahun yang lalu. Sesekali telapak tangan kirinya sibuk mengusap rambut belakang agar tetap terlihat rapi, tak lupa menyibak poni berantakannya kebelakang agar terlihat keren. Intinya, Jungkook sudah menyiapkan diri untuk Kim Taehyung.

Bibirnya mengembangkan senyuman ketika mendengar suara derap kaki melangkah keluar gedung apartement, namun senyuman itu luntur seketika karna bukan Taehyung yang berjalan dari gedung apartement.

''Oh, kau siapa?'' Tanya seseorang itu berdiri 1 meter dari tempat Jungkook berdiri. Jungkook segera menyadari kalau orang itu adalah kakak sahabatnya, Kim Seokjin. Langsung saja dirinya membungkukkan tubuhnya dan tersenyum sopan.

''Halo hyung, apa kabarmu? Aku Jungkook.'' Ucap Jungkook memperkenalkan dirinya sebaik mungkin. Seokjin tertegun sejenak dan memperhatikan sosok yang mengaku Jeon Jungkook dari ujung kepala sampai ujung kaki. Cukup terkejut melihat perubahan mantan tetangga keluarga saat masih tinggal di Seoul. Seingatnya Jungkook itu sangat gembul bukan bertubuh ramping ideal para lelaki.

''Kau Jeon Jungkook? Yang hobinya menempeli Taehyung dan akan memakan apapun yang diberikan adikku itu?'' Tanya Seokjin mencoba meyakinkan diri tanpa sadar membuat Jungkook mengangguk pelan; menunduk malu sembari mengusap tengkuknya.

''Wah kau banyak berubah, aku sampai tidak mengenalimu.'' Ucap Seokjin melangkah maju untuk menepuk pundak sebelah kanan milik Jungkook yang ternyata sangat kokoh.

''Kau menunggu Taehyung pasti, tunggu sebentar. Aku duluan.'' Setelah mengucapkan beberapa kata Seokjin memilih pamit untk bekerja, membiarkan Jungkook kembali sendirian menunggu sahabat kecil yang juga menjadi cinta pertamanya sejak mereka baru masuk sekolah menengah pertama.

Beberapa menit berlalu tapi sosok yang ditunggu belum juga datang, dalam hati merutuk karna yang didapatinya adalah penghuni gedung apartement lain keluar gedung sembari menatapnya heran.

''Eoh, Kookie-ah?'' Sapa seseorang mengganggu Jungkook yang sibuk menatap arloji Rolex, sontak kepalanya menoleh cepat dan mendapati sosok yang membiarkan dirinya menunggu sekitar 15 menit tengah menatap polos dan tersenyum begitu lebar sampai membentuk persegi.

Lengan kanannya terangkat dan tak lupa tersenyum tipis, ''Selamat pagi.'' Sapa Jungkook membuahkan kernyitan tak paham dari pemilik wajah manis didepannya.

''Pagi, kamu ngapain kesini?'' Tanya Taehyung membetulkan tali ranselnya dibahu dengan sebelah tangan, karna tangan lainnya sibuk membawa tas kecil yang biasanya diisi kotak bekal.

''Jemput kamu, ga boleh?'' Jawab Jungkook juga melontarkan pertanyaan yang dibalas gelengan pelan.

''Boleh kok, tapi ngabarin dulu kalau mau jemput. Kan jadi nunggu lama.'' Jawab Taehyung berlari kecil ke pintu penumpang dan membuka pintu tersebut tanpa izin pada pemiliknya dulu.

Jungkook yang menyaksikan tingkah lucu Taehyung hanya bisa terkekeh dan ikut membuka pintu kemudi dan memasukinya. Menyalakan mesin mobil dan menggendarainya. Membiarkan Taehyung berceloteh mengenai dirinya yang bangun kesiangan dan harus mendengar ceramah dari sang kakak sepanjang perjalanan menuju sekolah. Sesekali melirik sosok manis disampingnya yang terkadang juga mengomentari apa yang dilihat mata kucingnya.

...

Jungkook dan Taehyung tengah berjalan melewati koridor yang sudah lumayan penuh oleh banyak murid. Saking sibuknya mengobrol, keduanya tidak sadar kalau mereka menjadi pusat perhatian dikoridor tersebut. Ah, lebih tepatnya Jungkook yang menyadarinya, namun ia lebih memilih menghiraukannya dan terfokus pada sahabat kecilnya.

''Lihat, Jungkook jalan sama Taehyung!''

''Ya Tuhan, mereka keliatan serasi banget..''

''Sekarang Taehyung mainnya sama Jungkook, Jeongguk dikemanain ya.''

''Biasa lah, mungkin dia baru sadar kalau temenan sama si babi ga ada untungnya.''

''Sialan, ternyata Taehyung diem-diem deketin JK.''

Begitulah kiranya perbincangan siswi sepanjang pasangan KookTae berjalan dikoridor.

Tidak menyadari ada sepasang mata menatap tajam mereka, lebih tepatnya ke punggung Taehyung.

Keduanya kembali menjadi sorotan tatkala memasuki kelas dengan Taehyung terlebih dahulu disusul oleh Jungkook dibelakangnya. Semua mata memandang keduanya dengan mata membulat sempurna dan mulut terbuka setengah. Sangat tidak mempercayai apa yang dilihat oleh mereka. Beberapa siswi disana sudah saling berbisik dengan teman sebangkunya mengenai kedekatan Jungkook dan Taehyung yang terkesan tiba-tiba ini.

Taehyung yang dasarnya tidak peka dan Jungkook yang terkesan cuek, biasa saja menghadapi tatapan teman-teman sekelas mereka. Keduanya malah asik duduk di kursinya masing-masing.

''Tae, kau mengenal Jungkook?'' Tanya Jimin sesaat Taehyung sudah mendudukkan bokongnya di kursi dan menaruh tas bekalnya diatas meja. Kepalanya mengangguk mengiyakan.

''Dia sahabat kecil aku.'' Jawab Taehyung tersenyum lebar, mengabaikan Jimin yang semakin dibuat terkejut dengan fakta yang didengarnya dari teman barunya ini.

''Jadi, Jeongguk bukan sahabatmu tapi Jungkook?'' Taehyung kembali mengangguk cepat, sama ssekali tak menghilangkan senyum lebarnya seolah dirinya baru saja memenangkan sebuah undian.

Sejenak Jimin terdiam, mencoba memahami alur yang ada dan mengangguk ringkas seolah telah sudah paham, padahal dirinya tak sepenuhnya memahami itu. Namun secara singkat, Jimin tau kalau sahabat kecil Taehyung adalah Jungkook bukan si babi Jeongguk.

.

.

Bunyi bel tanda istirahat berbunyi, semua murid bergegas keluar setelah guru bahasa Korea pergi terlebih dahulu. Termasuk Jungkook dan Taehyung yang sudah berjalan beriringan dikoridor menuju kantin. Namun, mata Jungkook tak bisa berhenti melirik tas bekal berukuran besar milik sahabatnya; mulutnya sampai membuka tutup karna gatal ingin bertanya.

''Tae, kamu bawa apaan tuh?'' Akhirnya Jungkook melontarkan pertanyaan yang sudah ingin ia ucapkan sedari mereka masih dikelas. Kepala Taehyung menoleh kearah sahabat yang kini sudah tidak gembul lagi dan mengangkat tas bekal ditangan kanannya didepan dada.

''Ini? Bekal dong, aku buatin bekal buat kita.'' Ujar Taehyung penuh semangat sembari menggoyangkan tas bekal ukuran besar dan kembali menentengnya dibawah lalu berjalan didepan Jungkook. Tidak menyadari ada yang tengah menggigit bibir bawah mencoba menahan senyum lebarnya manakala sahabat kecilnya membuatkan bekal untuk dirinya.

Namun, raut wajah pemuda Jeon nampak begitu datar dan aura tidak bersahabat mengeliling sekitarnya, menatap datar dua orang didepannya yang sibuk berbincang meski hanya satu orang lah yang paling banyak berbicara. Kalian bingung? Oke, akan aku jelaskan.

Jadi, setibanya kedua sahabat sedari kecil itu sampai dikantin, Jungkook sudah bersiap menarik Taehyung ke tempat biasa dirinya duduk. Tapi apa daya, ketika pemuda berwajah manis itu malah berlari kecil dan langsung duduk begitu saja disamping sosok gembul berkacamata yang sibuk menunduk karna banyak tatapan benci mengarah ke sosok gembul tersebut. Membuat Jungkook menghela nafas kasar sembari mengumpat, mengabaikan beberapa orang yang langsung menoleh karna apa yang dilakukannya sangat menarik perhatian.

Begitulah singkat cerita bagaimana Jungkook dengan tidak ikhlasnya duduk didepan Taehyung dan Jeongguk. Dalam hati mengumpat dan berharap si gembul Jeongguk sadar lalu membiarkan dirinya duduk disamping sang pujaan hati.

''Nah, karna kita udah ngumpul, kita makan bareng ya. Aku udah buatin makanan buat kalian berdua.'' Ujar Taehyung riang; tangannya sibuk membuka tali ditas bekalnya dan mengeluarkan kotak bekal yang ternyata ada 3. Membagikan pada Jungkook dan Jeongguk masing-masing satu dan juga untuk dirinya.

''Loh, Junggi kenapa? Udah pesen makanan ya?'' Tanya Taehyung karna Jeongguk sedari tadi hanya menjawab ala kadarnya dan kini menatap dalam diam kotak bekal berwarna hijau tua didepannya.

Jeongguk hanya menggeleng, awalnya ia berpikir setelah Taehyung mengetahui fakta kalau dirinya memang bukan sahabat semasa kecil Taehyung, maka pemuda manis itu akan menjauhinya. Tapi, pada kenyataannya Taehyung malah menemuinya di kantin dan mengajaknya berbincang. Dan yang lebih pentingnya lagi, Jeon Jungkook yang kini menjadi idola sekolah tengah duduk didepannya meski dengan wajah yang tidak bersahabat. Jeongguk sebenarnya sangat sadar kalau Jungkook tidak suka kedekatannya dengan Taehyung. Namun mau bagaimana lagi, Taehyung yang lebih dulu mendekati dirinya, bukan Jeongguk.

''Yaudah, kalau gitu kita makan!'' Seru Taehyung menepuk tangan dan membuka tutup kotak bekal berwarna merahnya diikuti oleh Jungkook dan Jeongguk.

Namun wajah kedua orang berbeda porsi tubuh itu menunjukkan raut bingung. Bahkan tanpa sadar kedua pasang mata itu melirik kotak bekal lawan dan segera memandang sosok yang sudah sibuk dengan telur gulungnya.

''Tae, kok porsi makan aku banyak?'' Tanya Jungkook tak habis pikir dengan apa yang sahabatnya coba lakukan pada dirinya dan Jeongguk.

''Apa? Loh kan aku udah bilang mau bikin kamu gembul lagi.'' Jawab Taehyung sangat santai dengan mulut penuh dengan nasi.

''Tapi Taehyung, kenapa kotak bekal aku lebih didominasi sayur?'' Kali ini Jeongguk yang bertanya, sosok gembul itu sudah mulai berani rupanya.

''Hehe, aku mau kamu diet Jeong, Kookie bilang dia dapet badan gitu hasil diet. Kamu coba deh, kali aja kan bisa kayak Kookie.'' Sekali lagi Taehyung menjawab dengan santai dan tersenyum lebar. Mengabaikan salah seorang dari mereka yang berdecak, sangat ingin protes tapi pasti akan gagal. Dirinya tidak ingin apa yang sudah Taehyung lakukan untuknya menjadi sia-sia. Akhirnya Jungkook maupun Jeongguk memakan isi kotak bekal mereka dengan hati dongkol.

Sebenarnya Jungkook dan Jeongguk sungguh memprotes isi kotak bekal mereka ditambah alasan yang Taehyung berikan pada mereka sangat tidak dimasuk akal. Bayangkan saja, isi kotak bekal Jungkook dipenuhi nasi kepal dan tumpukan daging cingcang yang nyaris memenuhi kotak bekal tersebut dan sayurannya bisa dihitung dengan jari. Sedangkan isi kotak bekal milik Jeongguk didominasi sayuran dan buah dengan porsi nasi yang teramat sedikit serta irisan daging yang mungkin hanya sekali makan. Lalu milik Taehyung? Jangan ditanya, porsinya pas; tidak kurang apalagi lebih.

Setelah selesai memakan bekal masing-masing dan Taehyung dengan telaten membereskan kotak bekal yang sudah kosong ke dalam tas, mereka kembali berbincang. Oh bukan, lebih tepatnya hanya Taehyung dan Jeongguk saja yang berbincang dan mengabaikan Jungkook yang sedaritadi mengetuk meja dengan jari telunjuknya tanda bosan.

''Sampai jumpa Junggi!'' Taehyung melambaikan tangan ke Jeongguk sebelum pemuda gembul itu memasuki kelasnya dan Jungkook memilih berjalan ke kelasnya meninggalkan Taehyung yang harus berjalan cepaat menyusulnya.

''Kamu kenapa si? Kok dingin banget sama Jeongguk.'' Celetuk Taehyung setelah dirinya mampu menyamai langkahnya dengan Jungkook yang memang sedari tadi terus berjalan dan diam.

Jungkook hanya berdeham dan mengedikkan bahu tak acuh. Taehyung yang melihat itu berdecak dan menggembungkan kedua pipinya, tak lupa bibirnya mengerucut. Aih, terlihat sangat menggemaskan, sayangnya Jungkook terlalu kesal untuk sekedar menoleh ke sahabat kecilnya.

''Ga boleh gitu tauu, Jeongguk sekarang temen kita. Kamu ga boleh dingin-dingin gitu, nanti jodohnya kabur loh~'' Dan kalimat terakhir mampu membuat Jungkook menoleh cepat ke arah pemuda manis disampingnya; menatap sengit sahabatnya yang kini terkekeh melihat raut wajahnya yang nampak menggemaskan dimata Taehyung.

''Iiih, lucunya Kookienya Taetae~~'' Dengan gemas Taehyung mencubit pipi kanan Jungkook dan berlari memasuki kelas, takut Jungkook mengamuk karna pada kenyataannya pemuda Jeon selalu protes ketika pipinya dicubit.

Tapi, sepertinya Taehyung harus berpikir ulang untuk kabur karna yang Jungkook lakukan bukan berteriak penuh protes melainkan mematung disamping kelasnya sembari menyentuh pipi yang menjadi korban cubitan Taehyung.

''Ck. Bocah itu..'' Gumam Jungkook kembali sadar dari melamunnya dan berjalan memasuki kelas, sambil mencoba menahan hawa panas yang menjalar dikedua pipinya.

#...#

''Kook, kapan-kapan main kerumah kamu ya? Aku mau ketemu sama Ahjumma.'' Ujar Taehyung memelas dan Jungkook yang sibuk menyetir mobilnya untuk mengantar sahabat kecilnya ke apartement dan memastikan pemuda manis itu tidak main kemana-mana.

''Iya, eomma juga ga sabar mau ketemu kamu.'' Balas Jungkook memilih fokus ke depan.

Setelah bel pulang berbunyi, Jungkook bergegas merapihkan barang-barangnya dan menyuruh Taehyung untuk pulang bersama. Inginnya Taehyung menolak ajakan itu dikarenakan dirinya ada tugas tambahan dan ingin menyelesaikannya diperpustakaan kota. Tapi apalah daya Jungkook memaksanya untuk pulang dan katanya akan mengirimkan e-mail mengenai tugas yang diberikan guru sejarah pada kelas mereka.

Beberapa belas menit dilalui dan Jungkook memberhentikan mobil sportnya dengan hati-hati didepan gedung apartement yang ditempati Taehyung. Pemuda bersurai madu segera melepaskan sabuk pengaman dan membuka pintu mobil setelah mengucapkan kata-kata berpisah dan menyuruh Jungkook untuk berhati-hati dalam menyetir.

''Kookie, akhir pekan kosong?'' Tanya Taehyung sesaat setelah menutup kembali pintu mobil dan membungkuk didepan kaca pintu mobil. Jungkook mengernyit dan menggeleng menandakan dirinya tak ada kegiatan apapun di akhir pekan.

''Bagus! Akhir pekan ini ke sungai Han kita piknik, oke?'' Ajak Taehyung tanpa pikir panjang dan segera berlalu begitu saja memasuki gedung apartement. Sungguh tidak memikirkan bagaimana raut wajah tampan Jungkook yang sudah tidak bisa dijabarkan bagaimana rupanya.

Plak!

''Aw!'' Bibirnya meringis sesaat telapak tangannya menampar keras pipinya mencoba menyadarkan dirinya jikalau ini hanya mimpi belaka.

''Bukan mimpi..'' Lirih Jungkook mengusap pipinya yang terasa sangat perih dan matanya mengerjap.

''Ini bukan mimpi..'' Gumam Jungkook kembali memasang wajah blanknya. Lalu beberapa detik kemudian senyuman lebar merekah dibibir tipisnya.

''Ini bukan mimpi, Taehyung mengajak piknik ke sungai Han.''

''Dia ngajak aku kencan?!''

''Yeaaayyyyy!''

''Kencan! Kencan! Kencan!''

Mari biarkan Jungkook dengan kegilaannya akibat ajakan dadakan Taehyung mengenai piknik diakhir pekan. Yeah, memang hanya seorang Taehyung yang bisa membuat Jungkook bersorak ria, bahkan sampai berjoget tidak jelas didalam mobil. Tidak memperdulikan ada orang lain yang melihat kegilaannya.

Jungkook sampai lupa kalau dirinya sedang marah dan cemburu pada Taehyung karna memilih mengakrabkan diri dengan Jeongguk.

Cinta memang bisa merubah mood seseorang dengan sedemikian rupa ya.

.

.

.

TBC

a/n: jangan gantung aku karna tbc disini. Dan makasih banget karna kalian masih mau baca.. ih aku udah ga update lam yaa. Maaf banget kalo makin ga jelas. terus buat yang nunggu may i love you, mentok aku yg jalan baru ini, dan malah mau update yg baru, ih kesel sama diri sendiri T-T.

Jangan lupa reviewnya ya~~ kamsahamnida ^^