Namaku Yuta Nakamoto, kalian belum mengenalku bukan? Aku adalah model pakaian untuk beberapa majalah fashion. Terlahir sebagai orang Jepang memiliki wajah dan tubuh yang memadai ini tak ayal mebuatku kebanjiran job, apalagi gosipku dengan pengusaha besar Jung Jaehyun, jobku melimpah bagaikan diterpa air stunami.

Kalian tau siapa seseorang yg merintis kehidupan permodelanku? Fotografer yang berhadapan denganku ini jawabannya, Hansol yang kini juga semakin sibuk dan bayak tawaran memoto ini adalah kekasihku, sudah lama bahkan bisa dibilang dari awal karirku berjalan 2 tahun terakhir mungkin.

Jikala aku tidak berteman dengan Jaehyun itu, pemilik perusahaan yg menggunakanku sebagai model mereka, mana mungkin hidupku bisa nyaman seperti sekarang dan juga Hansol yang selalu mendukungku. Walau kini entah mengapa rasanya seperti menghambar, rasa hubungan ini berubah entah karena waktu atau diantara kami berdua tidak ada yang ingin berusaha. Katakanlah kami sibuk, sibuk menggali uang. Hari ini kami berpijak di satu studio bahkan dia tidak menyapaku. I know we should act profesional tapi tetap saja aku kekasihnya! Memang masih ada sedikit cinta untuknya, aku khawatir hanya aku yang memikirkan hubungan kami.

Tiga bulan terakhir pula aku memiliki partner, wajahnya benar-benar tampan dan aku yakin he might be more popular than me! Look at his face! Looks like art! Aku tidak bohong! Kurasa di awal dia akan menjadi rivalku dalam bekerja tapi kami banyak mendapat tawaran foto bersama. Namanya Lee Taeyong laki-laki kelahiran korea dan lebih tua beberapa bulan dariku. Mulai dari itu saat aku yang lelah dengan Hansol , dia datang menghampiriku dan menyapa seperti biasanya

"Hey, duckface" jangan lupakan senyum dan ekspresi wajahnya yang bersinar.

Saat mula-mula berbicara dengannya, Taeyong benar-benar dingin dan aku sulit untuk bersosialisasi dengannya. Karena geram kadang aku memaksanya untuk meresponku, seperti orang bodoh di break time sambil mengoceh dan memberikan chiken wings untuknya, ah tidak aku memang sering memberinya makanan untuk makan bersama kadang makanan korea dan makanan kesukaan ku takoyaki, tapi Taeyong tidak pemilih dan selalu makan bersamaku. Hansol mana mau makan bersama, bahkan di waktu istirahat, dulu dia sering menemaniku apalah sekarang, Yuta Nakamoto ini tidaklah penting untuknya. Lebih baik aku menghabiskan waktu dengan Taeyongie, kenapa Taeyongie? Itu panggilan kesayanganku untuknya, terasa lucu saat lidahku mengejakannya dan dia bilang tidak masalah jadi ya sudah.

Kontrakku untuk beberapa brand pakaian bersama Taeyong masih lama, mungkin saja kami akan sering bertemu dan hal yang tidak kuduga datang juga ketika penata rias kami bercanda bahwa aku dan taeyong akan memiliki hubungan gelap.

Hanya bercanda, aku bersumpah! walaupun kulihat tidak ada perubahan air wajah Hansol saat mendengarkan candaan itu. Aneh bukan? Atau aku saja yang terlalu kekanak-kanakan ? tapi yang benar saja Taeyong dan aku memang semakin dekat, terlampau dekat untuk dipanggil sahabat.

Skinship seperti hal biasa saja, tidak hanya kami lakukan di depan kamera. Dan matanya saat melihatku lambat laun kian memikat, senyumnya bibirnya cara bicaranya dan semua tentangnya terlihat begitu menarik.

Sekarang pun dia merangkulkan tangannya kepinggangku sambil berkata

"Hai manis, eat lunch together with me hm?"

Prasetan dengan Hansol, aku lupa siapa dia? Aku lupa memiliki kekasih ah amnesia mendadak.

"Oh right, do in our privat room Taeyongie~"

Setelah itu ia menarik tanganku sambil berlari kecil. Kulihat senyuman terpatri di wajahnya, Meninggalkan kerumunan orang yang mungkin setengah jam lagi akan mencari kami berdua.

"Ah kita sampai Yuta, apa yang kau bawa?" kudengar suara pintu yang terkunci, siapa peduli bukan? We just have lunch together.

"Bukan ayam hari ini tapi coklat, Taeyongie kau suka cokelat bukan?" dia duduk mendekatiku senyumku merekah saat dia mencondongkan tubuhnya padaku. Aroma nafasnya saja aku suka, dasar Taeyong!

"Aku lebih suka Yuta~ feed me with your mouth pleaseee" sambil beraegyo dengan wajah tampannya. Bukannya menolak tapi aku tersenyum geli sambil mengangguk.

"Ingat ! dengan mulutmu" katanya menegaskan dan kekehanku membuatnya banyak mengoceh tak jelas.

Aku buka bungkus coklat batangan itu kupatahkan hingga berbentuk balok kecil. Kugigit pangkalnya dan menyodorkan pada mulutnya sambil terkikik geli, ya kukira hanya bercanda tapi wajahnya tidak seperti bercanda, ku kalkulasi untuk beberapa saat kemudian akan ku patahkan agar bibir kami tidak bersentuhan

But damn you Lee Taeyong, jangan tatap aku seperti mangsamu. Perlahan semakin dekat, wajahnya semakin dekat deru nafasnya semakin hangat dan terakhir ku pejamkan mataku. Membiarkan benda kenyal manis itu menyapu permukaan bibirku, tangannya menggiringku untuk berdiri dan menyuruhku memeluk lehernya. Belum lagi tangannya yang memeluk pinggangku erat, mengulum mengecup pelan dan memikat. Tanpa sadar selagi ia menghimpitku di tembok mulus itu aku ikut membalas lumatan pelannya. Kubuka mataku saat kurasa gigitan gemas pada bibir atasku dan lmatanya tersenyum meminta izin. Dengan senang hati kubuka sedikit bibirku dan lidahnya menyapu habis isi mulutku, salivanya kadang tertelan dan terasa manis seperti cokelat dan tak lama menjadi vanilla, lututku serasa melemah walaupun bersandar pada tembok rasanya ingin merosot turun saja. Walau lengannya semakin merapatkan tubuhnya padaku hingga suara kecupan akhir kami tanda akhir pungutan manis tadi.

"I don't care who is your boyfriend but I know you want me too little cat" tubuhnya makin menghimpitku dan bersmirk ria menatapku yang kurasa terlihat semakin kacau.

"Darimana kau tau hm? Do you know I'm loyal person ?" kukata sambil mengeratkan pelukanku pada lehernya.

"Kau akan setia padaku dan tidak akan pernah membiarkanmu lepas, putuskan Hansol dan berbahagialah bersamaku manis" aku terkekeh, senyum mengejek. Dan dengan keberanian kecil untuk mengecup bibirnya sebentar.

"Itu jawaban untukmu khehehe" kudorong kecil dadanya ketika terdengar suara ketukan di pintu. Dan makeup artist yang mengomeli kami berdua.

"Ah bagaimana bisa, barusan kupakaikan kalian riasan bibir yang tahan lama" sambil memoleskan lipstik pada dikuasnya pada bibirku

"Kami makan sayap ayam pedas tadi noona, jadi banyak minum benar kan Yut?"

"Iya noona, enak sekali tapi sudah habis hehehe" kataku memaksakan agar terlihat naturan, sambil mencubiti lengannya disampingku.

"Kalian ini ada ada saja ckckc kali ini sudah kupakaikan yang lebih tahan lama dan please dont kis-.. ah jangan di hilangkan lagi"

"Hahaha noona riasan wajah kita kali ini akan kita lunturkan after photoshoot. Right honey?" noona itu hanya terkekeh mengira ini hanya candaan. Ya menang candaan yang akan benar2 terjadi nanti.

TBC

akh its my first fanfiction yang aku post:))))))

ini karena anu, karena nga tahan lagi mau baca taeyu tapi malah bikin(?) dan masih banyak kurang kan ya? mana sering typo dan uda benerin publish benerin publish:(( maaf baru memulai. emang memulai itu selalu susah:(

kaka adek reader rercinta tolong saran dan kritiknya. selagi naluri mau ngetik nih. I wish semoga bisa lebih bagus lagi.

apa ga ada yang mau minta naikin rate?:) aku suka rate M loh(G)

semoga kalian suka kalo banyak yang review kan jadi mau lanjutin:) kalo ga ada.. delete kah? wkwkwk.

thanks a lot!!