Tittle: Expectation
Author : Junra
Genre: romance/frienship
Cast: Produce 101 s 2 Member
Pairing:
Lai Guanlin X Yoo Seonho (main couple)
Kim Samuel X Lee Daehwi
Lee Woojin X Ahn Hyungseob
Peringatan: bahasa tidak baku dan cerita murni khayalan author. Don't like don't read, if you read and didn't like it don't blame me.
.
.
Pesan dari author:
kali ini Jun nulis pesannya di atas, biar di baca. Jujur Jun sempet kecewa berat di ff Jun yang sebelumnya dengan couple Guanho juga, pasalnya banyak yang baca FF itu tapi yang komen dikit banget, sungguh Jun merasa gak di hargai. Jadi please mari kita saling menghargai dengan cara ketika kalian baca FF Jun, kasih komentar atau masukan biar Jun juga semangat. Banyak FF Jun yang akhirnya terbengkalai kerena Jun udah gak semangat dan kehilangan ide di tengah di tambah lagi liat jumblah review yang makin dikit. Jadi Jun mohon dengan sangat kalian bisa dukung setiap karya Jun yang sebenernya jauh dari kata bagus ini dengan review. Untuk FF ini Jun bakal update Cepet. Semakin banyak review semakin cepet juga updatenya. Sekian untuk bacotan gak penting author, silahkan membaca.
.
.
.
The Story
.
"udahlah dek, gue udah bilang kalo di sekolah jangan deket deket gue. Kalo ada yang liat gimana" Guanlin terus berjalan untuk menhindari Seonho yang mengikutinya.
"iya iya Seonho nanti gak akan deket deket, Seonho cuman mau ngasih ini. Seonho bawain burrito buat kakak makan siang nanti" Seonho masih mengikuti Guanlin.
"gua gak butuh, udahlah dek buruan ke kelas lu sana" Guanlin makin mempercepat langkahnya dan berbelok kea rah kelasnya.
"kenapa kakak berubah gini sih…" Seonho berhenti mengikuti Guanlin dan menatap punggung orang yang di sukainya itu dengan tatapan sedih.
Seonho dan Guanlin telah berteman dan tumbuh bersama sejak kecil. Ketika pertama kali Guanlin pindah ke Korea saat umur 10 tahun, Seonho lah yang menjadi teman satu satunya karena dia belum bisa bahasa Korea dan saat itu hanya Seonho yang bisa berkomunikasi dengannya walaupun menggunakan bahasa Inggris seadanya atau bahasa isyarat, lagi pula rumah mereka berhadapan jadilah mereka mudah akrab. Persahabatan mereka terus berjalan lancar dan sangat erat hingga timbul rasa cinta di hati Seonho, iya… hanya Seonho, karena Guanlin hanya menganggap Seonho sebagai adiknya. Tidak papa, bagi Seonho asalkan dia masih bersama kakak tercintanya itu tidak masalah cintanya tidak terbalas kan.
Mereka tumbuh bersama dengan baik bagaikan sepasang saudara, bahkan tetangga mereka bilang jika wajah Seonho dan Guanlin mirip, tapi itu semua hanya bertahan sampai Guanlin memasuki jenjang sekolah menengah atas. Guanlin dan Seonho seperti menemukan jalan berbeda, atau bisa di bilang Guanlin yang menemukan jalan berbeda. Tanpa di duga karena wajah tampan dan style nya selama ini yang lebih condong ke American style membuat Guanlin di lirik agensi model dan membuatnya menjadi siswa populer di sekolahnya. Sedangkan Seonho, hanya tetap menjadi Seonho yang kutu buku dan hobi belajar, dia tidak terlalu memperhatikan style kerena terlalu sibuk dengan belajar, kegiatan band dan basket di SMP nya. Karena ini lah Guanlin berubah, dia menjadi pribadi yang kasar, tak tau aturan dan sombong, bahkan dia secara langsung berkata pada Seonho jika dia malu berdekatan dengan Seonho karena penampilan Seonho yang nerd atau culun.
Hubungan Seonho dan Guanlin yang awalnya sangat dekat bagaikan kakak dan adik kini berubah, Guanlin selalu menghindari Seonho dan memaki sahabat yang sudah ia anggap adik nya sendiri itu. Guanlin memang hanya bersikap kasar pada Seonho saat di sekolah atau lebih tepatnya saat tidak ada orang tua mereka, ketika di depan orang tua mereka Guanlin akan bersikap sama seperti sebelumnya, menjadi kakak yang baik bagi Seonho.
.
.
.
Hari ini di kantin sekolah, seperti biasanya Guanlin akan berkumpul dengan geng nya, geng anak anak keren katanya. Geng itu terdiri dari Guanlin, Samuel si Bule yang nge top abis, Woojin si anak dance yang swag abis, dan Justin model remaja yang satu agensi sama Guanlin, juga jangan lupakan pacar Samuel dan Woojin yang ikut ngumpul juga yaitu Daehwi dan Hyungseob.
Saat Guanlin sedang berjalan ke meja nya dengan membawa makanan tiba tiba ada seseorang yang menabraknya dengan cukup keras hingga makanan Guanlin sukses mengotori baju depannya.
"aduh kak maaf, Seonho gak sengaja. Maaf banget kak, Seonho bakal bersih'in baju kakak, nanti kakak ganti baju Seonho aja, Seonho ada candangan seragam kok di loker" ucap panik Seonho melihat keadaan kakaknya yang sangat berantakan.
"apaan sih lo, gak punya mata main nabrak nabrak!" Guanlin mendorong Seonho yang mencoba membersihkan bajunya.
"iya iya maaf kak Seonho bener bener gak sengaja, sekarang mending kakak ganti baju cadangan Seonho, terus baju kakak biar Seonho cuci di rumah" Seonho kembali mendekat setelah dia terjatuh Karena Guanlin mendorongnya dengan cukup keras.
"gak butuh! Udah sana lo pergi, enek gue liat muka lo!" bentak Guanlin.
"tapi kakak gimana?"
"Guanlin bilang lo pergi culun!" timpal teman Guanlin berparas bule, Kim Samuel.
"tapi…"
"gue bilang pergi ya pergi!" Guanlin membentak Seonho makin keras, dan itu membuat Seonho memutuskan untuk pergi dari sana.
"lu kenal ama anak culun itu lin?" itu adalah Samuel adik kelas Guanlin yang seangkatan dengan Seonho, numun karena perkenalan mereka yang sangat American style dan mereka sering menggunakan bahasa inggris jadilah Samuel memanggil Guanlin tanpa embel embel kakak.
"kagak, gue cuman sekedar tau aja, rumah gue sama di satu blok, mana mungkin gue kenal sama anak culun kayak dia" jawab Guanlin dengan nada kesal.
"syukur deh, kaget gue denger dia panggil lo kakak tadi, gue kira model papan atas kayak lo temenan ama curut nya guru kayak Seonho. Itu anak emang ya, walaupun dia anak basket dan anak band, tapi gayanya sama dandananya cupu abis" tambah Samuel.
"tapi dia tinggi lho, dan dia juga jago dalam banyak hal, mungkin dia aja yang gak bisa dandan jadi culun gitu" kata Justin yang kebetulan dia satu kelas dan rumayan dekat dengan Seonho. "di kelas dia anak yang baik kok, walaupun pinter dia gak pelit dan dia juga gak pilih pilih temen"
"alah lo ngomong gitu karena lo biasa nyontek ke dia kan? Munafik" cela Woojin.
"bener kata Justin, gak ada yang salah sama Seonho, dia itu baik, pinter dan multi talent. Cuman ya emanang dia gak terlalu perduli sama penampilan, cobak kalo dia mau dandan pada mangap semua lo pada" cerca Daehwi yang mengenal Seonho karena Seonho pernah membantunya mengarasement lagu yang akan ia nyanyikan di pensi.
"gak usah alay deh sayang, anak culun begitu mau di dandani kayak gimana pun pasti gak jauh beda" Samuel menimpali pacarnya.
"Muel! Aku gak suka deh kalo kamu ngerendahin orang kayak gitu, emang kamu berasa paling oke?" Daehwi mulai meninggikan suaranya.
"udah udah gak usah berantem, gue bukan mau belain siapa siapa di sini, tapi Daehwi bener, kalian jalan ngeremehin orang se enaknya gitu, toh Seonho itu nilai masuk nya ke sekolah ini lebih tinggi dari kalian semua. Dan Guanlin, lo harusnya jangan sekasar itu sama orang, dia tadi gak sengaja dan lo keterlaluan banget bentaknya padahal niatnya dia baik mau tanggung jawab. Gue harap lo jadi orang yang bijaksana lin" ujar Hyungseob yang tumben bener.
"omongan lu bikin gue enek kak, kayak lo orang bener aja" jawab Guanlin.
"setidaknya gue ma Daehwi masih lebih bener dari lo pada yang kerjaannya, dugem, nyebat, hedon, pamerin harta sama sana sini, dan nindes orang yang kalian anggap culun. Dosa kalian bejibun tau, kena karma baru tau rasa lo pada" Hyungseob jadi naik darah, dia tau geng pacarnya ini memang isinya anak berandal semua, tapi dia gak nyangka aja mereka sepicik ini.
"sayang ku, gak usah marah marah dong, toh itu urusannya Guanlin" Woojin merangkul menenagkan pacarnya.
"oke kita gak bakal ikut campur urusan kalian, tapi gue cuman ngingetin aja karma berlaku, apa lagi lu Lin, lu yang paling songongong diantara kita semua, ati ati aja suatu saat ada yang bales" kata Daehwi.
"perduli setan" jawab Guanlin malas.
.
.
Saat kembali kekelasnya Guanlin melihat Seonho sedang berdiri di depan kelasnya sambil membawa seragam ganti yang dia janjikan. Sebelum ada banyak orang yang melihat Guanlin langsung membawa Seonho ke tempat dimana tidak ada orang yang melihat.
"lu ngapain ke kelas gue, udah gue bilang kalo di sekolah jangan deket deket gue, udah pura pura gak kenal aja!" Guanlin menyentakan tangannya dan mendorong Seonho hingga Seonho membentur tembok di belakangnya.
"Seonho cuman mau kasih baju ganti ini ke kakak, gak mungkin kan kakak peke baju kotor kayak gitu sampek pulang" ujar Seonho sedikir gemetar karena takut.
"ya udah biarin aja napa! Lu tau tadi gue malu banget lu manggil gue kakak, lu tau gak di situ tadi ada kak Jihoon orang yang gue suka, pasti dia ilfeel banget liat lu sok akrab ma gue" kemarahan Guanlin makin manjadi.
"tapi tadi itu Seonho reflek kak, Seonho cuman kahawatir sama kakak" Seonho menundukan kepala tak berani menatap sabahat yang sudah seperti kakaknya itu, sungguh Seonho tidak bisa menahan tangisnya sekarang.
"alah alesan! Lo mau bales dendam ke gue kan soalnya gue selalu nyuekin lo di sekolah. Asal lo tau aja semenjak kita satu sekolah di SMA hidup gue gak tenang, lo kayak terror di hidup gue. Apa kata orang orang kalo Lai Guanlin model remaja yang sedang terkenal malah punya adek dekil dan culun macem lo. Dan karena lo juga gue jadi gak bebas deketin orang yang gue suka, karena setiap kali gue PDKT sama seseorang lo langsung masang mukak sok sedih. Ngapain sih lo? Lo suka sama gue?" Tanya Guanlin dengan nada meremehkan.
"kalo aku memang suka ke kakak gimana?" ujar Seonho di tengah tangisnya.
"itu urusan lo, yang penting lo musti inget kalo gue gak suka sama sekali ke lo, udah untung utungan gue masih nganggep lo adek, lo malah ngelunjak gini. Mulai sekarang lo bukan lagi adek gue, jangan pernah nganggu gue, jangan pernah ngurusin hidup gue, pergi dari kehidupan gue karena gue muak banget sama lo" Guanlin membentak keras Seonho dan membuat tangis adiknya itu makin menjadi.
"oke… kalau itu mau kakak, aku gak akan ganggu kakak lagi mulai sekarang" Seonho pergi meninggalkan Guanlin dengan tangis yang belum mereda.
.
.
.
Di sinilah Seonho sekarang, dia taman kota dekat tempat lesnya. Hanya tempat ini saja tempat yang tidak di ketahui Guanlin atau pun orang tuanya. Sepulang sekolah tadi dia langsung menuju tempat ini untuk menenangkan diri, Seonho menangis dan mengeluarkan segala sakit hatinya disini, dia tidak perduli lagi banyak orang yang memandang aneh pedanya, termasuk kakak kakak tinggi yang kini ada di depannya.
"permisi dek, kamu kenapa nangis sendirian di sini?" Tanya kakak kakak yang tingginya menjulang itu.
"HHHUUUAAA… udah jangan nannya aku nangis kenapa" tangis Seonho makin kenceng.
"aduh, kok makin kenceng gini. Udah dong dek nangis nya, entar kakak di kira berbuat jahat ke kamu" kakak itu duduk di samping Seonho dan berusaha menangkannya.
"kakak…siapa… jangan jangan kakak orang jahat lagi, kakak penculik ya?" setelah tangisnya mereka Seonho bertanya dengan nada waspada.
"mana ada penculik ganteng kayak gini, kenalin nama kakak Hyunbin, Kwon Hyunbin nama kamu siapa? Terus ngapain nangis di sini sendirian?" Hyunbin ganti bertanya.
"aku Seonho kak Yoo Seonho, kan udah aku bilang jangan Tanya kenapa aku nangis. Dan lagi kenapa kakak malah ngajak aku ngomong, biasanya gak ada yang ngajak ngomong waktu aku nangis disini" ujar Seonho.
"tuh kan berarti kamu sering nangis sendirian disini"
"udah gak usah bahas tentang nangis jawab pertanyaan ku dulu kak" Seonho cemberut imut.
"sebenernya aku ini lagi galau cari orang, bukan cari orang sih tapi cari model buat pemotretan tahunan di agensi ku, agensi ku lagi butuh model remaja yang tinggi nya gak beda jauh sama aku trus konsepnya ceria tapi cool gitu, ya kali aja jalan jalan di taman aku bisa nemu anak kayak gitu, eh aku malah ketemu anak lagi nangis nangis sendiri, ya udah aku deketin aja" jela Hyunbin.
"ya sorry deh kalau aku ganggu atau ngagetin kakak"
"tapi kalo di liat liat kamu tinggi juga loh dek, tinggi mu berapa sih?" Tanya Hyunbin ketika melihat Seonho dari atas ke bawah.
"179,7 kak, emang kenapa? Kakak mau jadi'in aku model?" Tanya Seonho yang sebenarnya bercanda.
"iya, kayak nya kamu cocok deh jadi model, tingginya pas tinggal makeover aja" jawab Hyunbin.
"kakak seriusan? Aku tadi bercanda lho" ujar Seonho kaget, yang benar saja, Dia? Jadi model? Gak salah tuh?
"serius, tampang mu oke kok, cuman gaya mu aja yeng perlu di perbaiki" hyungbin menarik Seonho untuk berdiri dan melihatnya dari atas ke bawah lagi. "postur mu udah model banget kok, mau ya jadi model agensi kakak?"
"kakak bukan penipu yang bermodus ngorbitin model terus morotin duit kan? Seonho gak butuh nge top kak" Tanya Seonho hati hati, pasalnya bagi Seonho wajah Hyunbin itu terlalu ganteng jadi kayak penipu penipu ganteng di film action.
"buat apa juga kakak nipu anak SMA kayak kamu dek, pasti uangnya juga gak seberapa. Gini aja, kantor agensi kakak ada di depan pintu masuk taman ini gimana kalau kita kesana aja dan sekalian kakak mau Tanya boss nya kakak kamu bisa jadi model di sana apa enggak" tawar Hyunbin.
"tapi seriusan deh kak, Seonho gak pingin jadi model" walaupun dia menggerutu tapi tetap saja Seonho mengikuti Hyunbin ke agensinya.
"sekali ini aja bantuin kakak dek, itung itung amal. Kalo agensi kakak gak nemu model secepatnya, proyek tahunan nya bisa mundur dan gaji kakak gak turun turun dek, kakak musti cepet cepet bayar kuliah" Hyunbin memohon pada Seonho sambil menggiring anak itu berjalan ke kantor agensinya.
"ya itu kan urusan kakak, lagi pula kita juga baru kenal" ujar sewot Seonho karena demi apa pun Seonho emang gak mau jadi model dan gak terlalu kenal sama kakak ini.
"kan tadi udah kenalan, sekali aja kamu bantuin kakak, kalo ternyata kamu gak suka jadi model ya udah gak usah terima job lagi cuman pemotretan sekali itu aja, ya ya ya, please" akhirnya mereka sampai di depan kantor agensi Hyunbin yang bertuliskan YG K+.
"sekali aja ya kak, kalo emang ternyata Seonho gak srek jadi model jangan maksa Seonho lagi"
"iya iya, pokoknya kamu mau ikut pemotretan tahunan ini"
Hyunbin mengajak Seonho untuk bertemu beberapa staff dan manager di sana, dan pihak YG K+ pun tanpa di duga suka dengan image Seonho yang polos dan fresh, Hyunbin pun di beri mandat untuk merubah atau istilahnya melakukan makeover untuk Seonho guna persiapan pemotretan. Tidak tanggung tanggung pihak YG K+ pun langsung melepon orang tua Seonho untuk minta ijin agar anaknya bisa ikut dalam kampanye agensi mereka itu. Seonho memang tidak perlu tanda tangan kontrak dulu karena dia masih dalam masa percobaan, jika di pemotretan tahunan ini Seonho berminat untuk menjadi model seterusnya barulah dia tanda tangan kontrak.
Setelah selesai dengan rapat dadakan di kantor YG K+ akhirnya Hyunbin mengantarkan Seonho pulang karena sudah terlalu larut. Walaupun tadi sudah minta ijin orang tua Seonho tetap saja Hyunbin seperti punya tanggung jawab mengembalikan anak orang ke rumahnya.
"dek, besok hari sabtu kamu kan libur, kakak bakal jemput kamu jam 8 kita mulai dandanin kamu, jangan sampai telat bangun" ujar Hyunbin saat mereka sudah sapai di rumah Seonho.
"iya iya, kakak jadi bawel ah" Seonho turun dari mobil Hyunbin. "makasih kak udah nganterin, sampai ketemu besok!" setelah membungkuk sopan Seonho langsung masuk ke dalam rumah, sungguh banyak yang terjadi hari ini dan jujur dia sangat lelah fisik maupun batin.
.
.
.
Keesokan harinya tepat pukul 8 pagi eomma Seonho sudah teriak teriak heboh membangunkan anaknya karena Hyunbin sudah menjemputnya. Sebelumnya Hyunbin telah menjelaskan secara detail tentang keikutsertaan Seonho dalam proyek agensinya dan recana untuk makeover Seonho hari ini. Orang tua Seonho sih senang senang saja, karena merasa sudah saatnya Seonho di ajari peduli penampilan dan tidak ada salahnya kalau Seonho mencoba jadi model siapa tau jadi ketularan ganteng kayak Hyunbin.
Karena Seonho tak kunjung bangun, eomma Seonho mempersilahkan Hyunbin untuk masuk ke kamar Seonho dan membangunkan sendiri anak itu.
"Seonho! Dek! Bangun, ayo kita musti ke salon terus ke belanja, keburu siang dek" Hyunbin berusaha membangunkan Seonho.
"males kak, udah Seonho tampil apa adanya aja gak usah di makeover segala" ujar Seonho di balik selimutnya.
"ya elah dek biar cakepan dikit lah, mau nampang di majalah ama baliho musti ganteng. Emang kamu gak pengen apa tampil lebih waw gitu, kamu gak pingin orang lihat kamu berbeda. Kamu itu sebenernya manis dek, tapi kamu kurang perhatian sama penampilan" mendengar ucapan Hyunbin membuat Seonho teringat pada teman teman yang sering menjauhi nya dan dia paling teringat dengan Guanlin dan geng nya yang sering mencibir Seonho kecuali Daehwi, Hyungseob dan Justin teman sekelasnya.
"sindiran kakak ngena banget deh, aku emang sering di pandang rendah ama temen temen, mereka selalu bilang aku culun" Seonho mendudukan dirinya dan menatap kea rah Hyunbin.
"lha maka dari itu sekarang saatnya kamu bukti'in ke mereka, bikin mereka nyesel pernah ngehina kamu, dandan yang cantik biar semua orang naksir ke kamu"
"ih kakak aku cowok, masak cantik sih"
"abis emang kamu cantik, udah ah sekarang kamu mandi dulu terus kita berangkat, keburu telat nih janjian sama orang salonnya" Seonho menuruti perkataan Hyunbin dan langsung masuk ke kamar mandi.
.
.
.
Di lain tempat Guanlin and the geng sedang berkumpul seperti biasa tanpa pacar mereka Daehwi dan Hyungseob. Mereka kumpul di tempat dance Woojin karena kebetulan tempat itu lagi kosong dan tempatnya enak buat ngumpul. Jika tidak ada Daehwi dan Hyungseob seperti ini mereka akan bebas kumpul di temani rokok dan beberapa kaleng bir, biasa anak jaman sekarang.
Guanlin memang bukan peminum berat yang selalu meminum bir, lagi pula dia juga belum cukup umur, dia hanya ikut ikutan saja, lagi pula kehidupan nya menjadi model juga lah yang memperkenalkannya dengan minuman dan dunia malam diskotik, jadi tak heran dengan umur se muda itu Guanlin sudah sering keluar masuk diskotik. Lalu mengapa orang tua Guanlin tidak tahu? Jawabannya karena orang tua Guanlin selalu sibuk bolak balik Korea Taiwan dan Seonho juga selalu menjaga rahasianya, Seonho selalu menyelamatkannya saat dia hampir ketahuan. Setiap orang tua Guanlin datang ke Korea dan Guanlin pulang dalam keadaan mabuk, Seonholah yang menyembunyikan Guanlin di kamarnya dan merawatnya yang sedang hangover keesokan harinya. Hanya saja kebaikan yang seperti itu masih belum bisa membuat Guanlin sadar akan betapa pentingnya Seonho di hidupnya.
"lin, gara gara ngomongin si Seonho anak culun itu, kak Daehwi jadi ngambek ama gue" ujar Samuel sambil menyesap rokok di tangannya.
"ya itu urusan lo, kenapa malah sewot ke gue" Guanlin mematikan rokoknya di asbak lalu beralih meminium birnya.
"kalo gak karena lo bentak bentak an sama tu anak guwe gak bakal kepancing juga" kata Samuel.
"habisan lo sendiri kan yang mulai, udah tau kak Daehwi sama kak Hyungseob itu benci ke bejatan lo pada, eh malah lo umbar, mamam noh kemarahan istri" sahut Justin santai tampa melepas rokoknya.
"lo ngomong gitu kayak lo orang bener aja, lo juga sama bejat nya kayak kita kita" Samuel makin sewot.
"gue emang bejat, tapi gue gak pernah ngerugi'in orang apalagi ngerendahin orang, gue selalu bersikap sama ke semua orang gak kayak lu pada yang songongnya amit amit" sindir Justin benar.
"udah ah enek denger lu ceramah" Guanlin menendang asal kaki Justin agar diam.
"tapi gue penasaran, sebenernya Seonho sama lu itu emang beneran gak kenal? Kok gue ngerasa elu ama dia kayak udah kenal lama gitu" Tanya Samuel pada Guanlin.
"kan gue udah bilang dia tetangga gue, ya pasti lah gue tau" jawab asal Guanlin.
"gak usah bohong juga lin, lihat dari wajah dan cara ngomongnya keliatan banget kalo Seonho itu kenal baik ama lo" ujar Woojin yang mulai angkat bicara.
"iya iya gue ngaku, gue temenan ama Seonho karena di tetangga gue, puas lo" ujar Guanlin jengah.
"jadi lo temenan ama si culun itu, ya maap Lin, gue gak maksud jelek jelekin temen lo karena dia udah jelek, hahaha" tawa Samuel hanya di jawab dengusan tidak suka oleh Guanlin.
"udah ah gak usah bahas Seonho, malah bikin enek aja tau gak. Gue ngajak kalian kumpul biar ngilangin sumpek gue ama tu anak, ini malah lu pada ingetin" ujar Guanlin.
.
.
.
TBC
.
Bersambung dulu ya….
Bakal cepet update kok tenang aja.
Jangan lupa Review.
Sampai ketemu di chapter selanjutnya.
XOXO
Junra