Disclaimer ©Fujimaki Tadatoshi

Story's Mine ©Shin Aoi

Warn! AU, YAOI, BXB, DLDR

Pairing : Nash Gold Jr x Akashi Seijuurou

Cover by Pixiv and Pinterest

Edited by me~

Tidak menerima FLAME!


Kedatangan Jabberwock. Tim streetbasket terkenal asal Amerika yang datang untuk melawan tim basket Strky yang berakhir dengan kekalahan telak bagi tim Strky dan mengundang balas dendam bagi tim Vorpal Swords.

Pertandingan digelar di gymnasium terbesar di Jepang. Ya, karena penghinaan yang dilakukan oleh Kapten tim Jabberwock, Nash Gold Jr. menyangkut seluruh pemain basket yang ada di Jepang. Pertandingan berlangsung sengit. Dan akhirnya dimenangkan oleh Vorpal Swords dengan selisih poin tipis.

Tidak ada yang tahu. Ditengah pertandingan saat itu, seorang Akashi Seijuurou. Telah berubah.

Kini Akashi menjabat sebagai CEO Akashi Corporation. Meskipun ia sudah menjadi pria yang mapan, namun ia belum memiliki seorang pendamping.

Masing-masing dari Kiseki no Sedai meraih mimpinya. Begitu pula Akashi. Meninggalkan kehidupan basket yang mengangkat namanya sebagai kapten Kiseki no Sedai. Kini ia menjadi penerus perusahaan milik Ayahnya.

.

.

Tok Tok Tok

"Masuk, Tetsuya."

"Ha'i, Akashi-sama."

Kuroko Tetsuya, siapa sangka pria yang memiliki cita-cita untuk menjadi guru di taman kanak-kanak ini menjadi sekretaris pribadi dari seorang Akashi Seijuurou.

"Tidak usah terlalu formal, Tetsuya."

"Ha'i, Akashi-kun."

Kuroko berjalan pelan, membawa bertumpuk berkas yang ada di tangannya menuju ke meja kerja Akashi.

"Jadi, ada apa Tetsuya?"

"Ada permintaan kerjasama dari Gold Corporation, Akashi-kun,"

"Begitukah? Kau membawa berkasnya? Aku ingin melihatnya dulu."

"Ini, Akashi-kun."

Akashi membacanya dengan teliti. Gold Corp ingin menanam saham di perusahaannya. Ini memang menguntungkan untuk perusahaannya. Selain itu, Gold Corp adalah perusahaan luar negeri, yang sudah berbasis internasional.

Tapi, ada yang satu yang Akashi tau tentang perusahaan ini. Mereka juga seorang Mafia. Tidak ada yang tahu soal ini selain Tetsuya dan juga mata-mata khususnya. Perusahaannya adalah bagian dari kamuflasenya untuk menjalankan bisnis illegal.

"Akashi-kun. Mereka ingin meminta diadakan meeting tentang ini besok dan mereka tidak menerima penolakan."

"Souka? Maa ii. Kita adakan meeting besok."

"Apakah tidak apa-apa Akashi-kun? Kau tau kan—"

"Tidak apa-apa Tetsuya. Aku jamin. Aku bisa mengatasi ini."

"Baiklah kalau begitu. Aku permisi, Akashi-kun."

"Ya, Tetsuya."


Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Akashi pulang ke mansionnya yang berada di Tokyo. Selama berada di dalam mobil, ia hanya diam. Memikirkan meeting yang akan diadakan besok.

Gold Corp. Ia tau siapa pimpinannya tahun lalu. Seorang pria tua yang merupakan generasi ketiga dari pemegang nama Gold. Yaitu, Edward Gold jr.

Ya, Akashi telah mengorek informasi tentang Gold Corp sejak lama. Dengan bantuan Aomine Daiki yang bekerja di Kepolisian Jepang. Pria pemalas pecinta majalah porno itu, kini menjadi seorang Intelijen di Kepolisian Jepang daerah Tokyo.

"Akashi-sama, kita sudah sampai."

"Terima kasih, Tanaka-san."

"Ha'i, Akashi-sama. Sudah kewajiban saya."

Sang supir yang sudah berumur itu pun membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Akashi untuk keluar dari mobil dan masuk kedalam mansionnya.

Aku memiliki firasat yang tidak menyenangkan esok hari.

Akashi membuang jauh pikiran negatif nya. Ia pun masuk kedalam mansionnya dengan tenang dan disambut oleh kepala pelayan yang ada di mansion itu.

"Okaerinasai, Akashi-sama."

"Hn."

Akashi melenggang masuk. Menuju kamarnya. Ia benar-benar lelah. Ia membersihkan tubuhnya dan turun untuk makan malam.

Setelahnya ia kembali ke kamarnya dan beristirahat dengan tenang.

.

.

Priiiiiiit.

Pemenangnya! Vorpal Swords!

Derai tepuk tangan menggema dalam

gymnasium itu. Tawa bahagia para penonton dan juga Kiseki no Sedai bersama dengan Kagami.

Akashi tersenyum. Menghampiri Nash Gold jr yang berada di hadapannya yang tengah menundukkan kepalanya.

"Terimakasih, karena telah melawan kami. Berkat tim mu. Aku bisa berubah menjadi lebih baik dan juga, bisa berteman dengan mereka kembali."

Akashi melirik Aomine, Kise, Kuroko, Midorima, Murasakibara dan juga Kagami yang tengah

berhigh five ria.

"Lain kali, ayo bermain basket bersama. Kami akan dengan senang hati melawanmu."

"Fufu.. kau menarik sekali.. Akashi Seijuurou."

Nash mendesis pelan. Akashi yang mendengarnya hanya menatap pria yang tengah menunduk itu bingung.

Nash pun, angkat bicara.

"Tidak—

Nash mendongakkan wajahnya. Sedikit menunduk menatap sejajar Akashi.

—sampai saat itu tiba. Aku akan mengalahkan kalian dan juga menghancurkanmu. Akashi Seijuurou."

Nash menyeringai bengis dan berdiri sejajar di samping Akashi. Membisikkan kata-kata yang membuat Akashi menegang.

"Aku akan membuatmu takluk dan juga mendesah dibawah kungkunganku. Akashi Seijuurou."

.

Gasp!

.

Akashi terbangun didalam tidurnya. Keringat dingin sebesar biji jagung bermunculan di dahinya.

"Mimpi? Dari semua mimpi kenapa aku memimpikan pria brengsek itu?!" Akashi menopang dahinya. Berusaha tenang. Ia melirik ke sampinya. Menatap jam weker itu dalam diam.

[01.38]

"Sebaiknya aku kembali tidur. Besok pasti akan menjadi hari yang sangat melelahkan."

Akashi pun tertidur kembali. Otot wajahnya perlahan rileks. Menandakan bahwa ia mulai nyenyak dalam tidurnya.


Skip Time

Maid yang bekerja di kediaman Akashi mengetuk pelan pintu kamarnya.

"Ohayou Akashi-sama, menu sarapan telah disiapkan."

"Aku akan turun 3 menit lagi." Akashi menyahut dari dalam kamarnya.

"Ha'i, Akashi-sama."

Suara langkah kaki pun perlahan terdengar menjauh. Akashi pun telah siap dengan kemeja merah dan juga jas hitamnya.

Ia pun turun dari kamarnya menuju ruang makan.

"Ohayou Gozaimasu. Akashi-sama."

Seluruh maid yang ada di ruang makan itu mengucapkan salam dengan membungkukkan tubuhnya 90°

"Ohayou." Akashi membalas singkat dan memakan sarapannya.

Setelah selesai memakan sarapannya. Akashi segera berjalan menuju keluar mansionnya. Berjalan dengan anggun dengan menenteng tas kerjanya. Sebagai seorang CEO dari Akashi Corp, ia memang harus selalu terlihat berwibawa.

"Akashi-sama. Mobil nya sudah siap."

"Ya. Tanaka-san. Kita berangkat sekarang."

"Ha'i, Akashi-sama."

Sang supir pun membukakan pintu mobil, mempersilahkan agar sang majikan untuk masuk ke dalam mobilnya.


Sesampainya di perusahannya. Ia disambut oleh Kuroko yang tengah berdiri membelakanginya.

"Ohayou. Tetsuya."

"Ohayou Gozaimasu. Akashi-sama."

Akashi pun duduk dengan angkuh di kursi kebesarannya. Menatap penuh atensi terhadap segunung berkas yang ada di pelukan tangan ringkih milik pemuda biru langit itu.

"Apakah itu jatah pekerjaan hari ini?"

"Ya. Akashi-kun."

"—ttaku. Terkadang aku menyesal menjadi CEO seperti ini—

Akashi menghela nafasnya pelan.

Padahal ini masih pagi, tapi pekerjaan sudah menumpuk saja.

—pekerjaan ku seperti tak ada habisnya."

Akashi menatap malas berkas yang telah Kuroko letakkan di meja kerjanya. Sementara itu Kuroko terkikik pelan tanpa suara. Jarang sekali, tuan muda Akashi Seijuurou sepertinya mengeluh tentang pekerjaan.

"Baiklah, Akashi-kun. Aku akan kembali ke tempat ku."

"Ya. Tetsuya."

Kuroko hendak berbalik menjauh dari Akashi namun, Akashi tiba-tiba memanggilnya.

"Tetsuya—

"Ya? Akashi-kun?"

—untuk pertemuan hari ini dengan Gold Corp

Ekspresi Kuroko mengeras. Akashi menyadarinya. Ia tahu.

—akan diadakan setelah meeting dengan Mitsu Corp?"

"Ya. Akashi-kun. Pukul 12.45 nanti siang."

"Souka, baiklah. Kau boleh kembali."

"Ha'i."

Sepeninggal Kuroko, Akashi pun mulai mengerjakan berkas yang menumpuk itu.

.

.

Tok Tok Tok

"Masuk."

"Akashi-sama. Perwakilan Gold Corp. Telah hadir di sini."

"Begitukah? Siapkan ruangan khusus klien. Pastikan ia nyaman berada disini."

"Ha'i."

Akashi kembali mengerjakan laporan-laporan yang ada di meja kerjanya.

Aku benar-benar merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi.

Batinnya berbicara. Tapi ia mengabaikannya. Ia adalah seorang Akashi Seijuurou. Perintahnya adalah mutlak.


Skip Time

.

.

Tok Tok Tok

"Masuk, Tetsuya." Kuroko pun membuka pintu ruang kerja Akashi.

"Akashi-kun, waktunya rapat. Semua sudah berkumpul. Termasuk perwakilan dari Gold Corp."

"Baiklah. Aku akan segera kesana."

"Akashi-kun

Raut muka mantan pemain bayangan misterius Kiseki no Sedai itu menyiratkan kekhawatiran. Ekspresi yang biasanya sedatar triplek itu memancarkan gestur khawatir yang amat sangat.

"Tak apa, Tetsuya. Aku bisa mengatasinya."

—tapi, Akashi-kun?!"

"Zettai wa boku da. Daijoubu Tetsuya. Aku bisa mengatasi ini."

"Baiklah. Ayo Akashi-kun."

"Hn."

Mereka berjalan beriringan. Meeting diadakan di lantai teratas Akashi Corp.

"Kita sudah sampai. Akashi-kun." Kuroko pun membuka pintu ruangan itu.

Cklek!

Akashi masuk ke dalam ruangan itu. Aura disekitarnya memancarkan kewibawaan. Klien yang ada di ruangan pun berdiri membungkuk 90°

Begitu pula Akashi.

Ia tidak terlalu memperhatikan sekitarnya. Sampai ketika ia kembali menegakkan tubuhnya, sepasang iris merah delima nya menatap wajah pria arogan bermahkota pirang pucat yang tidak ikut membungkuk hormat. Melainkan hanya duduk dengan gestur bossy dan menampilkan seringaian liciknya.

つづく


Halo~ Ao-chan disini~
Ini adalah fic request pertama Ao-chan
Ini request kamu salamahsany semoga hasrat kamu akan otp yang susah dicari ini terpuaskan ya^^

Jadi, maaf ya kalo aneh

Oh iya, disini Akashi mempunyai dua sifat ya!

Secara fisik warna matanya punya Oreshi, yaitu merah delima. Tapi kepribadiannya Bokushi. Walaupun terkadang akan jadi Oreshi juga.

Ini short fic kok. Jadi kemungkinan hanya 2 chapter saja.

Gomen, kalau di fic ini Nash + Akashi terlihat OOC. Namun, aku berusaha agar mereka tidak terlihat OOC kok.

Jadi, Review Onegaishimasu. ^°^