Daehwi pov -

" Kang dongho! Aku mencintaimu, kamu mau ga jadi pacarku? "

Aku mengulurkan tanganku, hendak memberinya bunga liar berwarna coklat yang tadi aku petik di halaman sekolah dengan susah payah. Menurut drama yang suka ibuku lihat di tv, beginilah cara romantis untuk menyatakan cinta pada seseorang.

Sebenarnya aku takut menyatakan cintaku pada kang dongho seperti ini. Dimataku dia sangat menyeramkan. Bukan menyeramkan sih mungkin dia memang sangat keren sampai mengeluarkan aura menyeramkan yang membuat kakiku gemetaran sekarang. Ralat, bukan kakiku saja yang gemetaran. Sepertinya seluruh tubuhku gemetaran.

Tapi aku sangat menyukainya….

Masa bodo lah aku harus menyatakan perasaanku sekarang. Kata bu guru matematika kami, suatu pekerjaan yang di tunda – tunda tidak akan pernah selesai. Aku mendapatkan nasehat ini ketika tidak mengerjakan pr tambah - tambahanku.

Tapi aku tidak kunjung mendapatkan respon. Dia hanya melihatku dengan tatapan aneh saja. Apakah bunga yang kuberikan kurang cantik? Dia tidak suka ya?

" heh anak kecil, emangnya udah boleh pacar – pacaran sama mama? "

Ughh dia malah ngatain aku anak kecil. Dia ga tahu kalau aku sudah mandi sendiri dan bisa membuka toples selai kacang tanpa bantuan mama ya? Aku sangat kuat, berarti aku sudah besar!

" aku bukan anak kecil, aku pria dewasa! "

Tiba – tiba dia menatapku intens. Tatapannya berubah menjadi tatapan mengintimidasi. Aku jadi takut.

Aku jadi lebih takut lagi karena dia tiba - tiba memajukan kepalanya, menatap seluruh inchi wajahku dengan teliti.

Ketakutanku menjadi maksimal ketika aku merasakan aliran hangat yang mengalir di antara kakiku.

" kamu ngompol tuh "

Ia melirik celanaku yang basah dan menarik tanganku.

" ayo ke kamar mandi "

.

.

.

Tiba – tiba aku jadi teringat masa – masa kelamku saat sd. Aku bodoh banget, bisa – bisanya ngompol di depan orang yang ku suka T-T

Ga tahu deh ini bisa dibilang beruntung atau engga karena keesokan harinya dongho pindah sekolah. Ayahnya dipindah tugaskan untuk bekerja di luar kota. - setidaknya ini yang aku dengar ketika menguping pembicaraan wali kelas –

Aku menggelengkan kepalaku berusaha menghapus bayang – bayangan masa kelamku ketika sd. Sangat memalukan. Aku tidak boleh mengingatnya lagi.

Aku berjalan dan memasuki ruang kelas bertanda 11-3. Berjalan ke arah pojok belakang dan duduk dibangku ku sambil menyesap yoghurt yang baru ku beli semalam di supermarket.

" hei, hei kalian tahu tidak? Katanya hari ini ada anak pindahan baru dari jeju "

Aku melihat teman – temanku yang sedang berkumpul membicarakan sesuatu. Anak baru katanya? Dari jeju?

" iya, aku dengar dia anak orang terpandang dan wajahnya sangat tampan "

Temanku yang lain menanggapi dengan semangat. Setampan dan sekaya apa sih dia sampai bikin kelasku heboh pagi – pagi begini.

Aku jadi penasaran.

" daehwi, bangku sebelahmu kosong ya? Bisa jadi anak baru itu duduk di sebelahmu loh. Wah kamu sangat beruntung "

Minki, teman dekatku yang duduk tepat di depanku berbalik dan membuatku melirik bangku kosong di sebelahku.

Sebenarnya aku lebih suka duduk sendirian, tapi jika memang ia tampan seperti kata teman – teman, aku akan dengan senang hati memberikan kursi kosong disebelahku pada anak baru itu.

Kan lumayan bisa sering lirik – lirik buat cuci mata.

" kamu abis nyelametin negara kali ya dikehidupan sebelummu? Kamu beruntung banget sih, jadi iri aku "

Hahaha nyelametin negara katanya? Berlebihan deh. Seganteng apa sih anak baru ini?

Minki lalu menatapku dengan tatapan tukar-tempat-duduk-yuk-?

Lalu aku menatapnya dengan tatapan tidak-no-big-no.

Teet

Bel sekolah tiba – tiba berbunyi dan para murid langsung berlarian masuk ke kelasnya masing – masing.

Wali kelas kami masuk dan mengumumkan sesuatu yang sudah kami tahu dari tadi.

" anak – anak, hari ini kalian akan bertemu dengan teman baru ya. Ayo, silahkan masuk "

Seseorang dengan tubuh tegap, bahu lebar, dan aura maskulin itu memasuki kelas kami.

Entah mengapa wajahnya terkesan familiar dimataku.

" halo, aku murid pindahan dari sma jeju "

Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas kami. Mata kami tak sengaja bertemu, tiba – tiba firasatku jadi buruk. Tatapan mata itu juga sangat familiar.

Jangan bilang kalau dia-

" namaku kang dongho. Senang bisa bertemu kalian semua. Mohon bantuannya "

Ketika dia membungkukkan badannya rasanya seluruh badanku akan bungkuk juga. Dia?! Kang dongho?! Orang yang aku suka ketika sd dan ngompol di depannya?!

" ya kami juga senang bisa bertemu denganmu dongho. Semoga kau betah dan kau bisa duduk di- "

Tolong jangan disini, jangan disebelahku. Tuhan, tolong aku kali ini saja. Aku berjanji akan menjadi anak baik, lebih sering membantu ibuku, dan-

" -sebelah daehwi, di pojok sana. Semoga kalian semua bisa akur ya "

Dia tersenyum dan berjalan ke kursi kosong di sebelahku. Aku langsung reflek membuka bukuku dan berusaha menutupi wajahku dengan buku itu. Aku hanya berharap dia tidak ingat dengan lee daehwi yang menyatakaan cintanya dengan bunga layu dan ngompol di depannya ketika sd.

Dia menaruh tasnya dan duduk di sebelahku. Aroma parfum mint yang dia pakai langsung masuk ke indera penciumanku.

Dia sepertinya sedang menatapku sekarang. Aku takut. Bagaimana jika dia ingat?

" hey, aku kang dongho. Semoga kita bisa akrab. Mohon bantuannya "

Aku mau tidak mau menurunkan bukuku, dan menatapnya.

" a-aku lee daehwi. Y-ya semoga k-kita bisa akrab "

Dia hanya tersenyum dan mengangguk. Lalu mengeluarkan buku – bukunya.

Apa ini? Dia tidak ingat? Ya, mungkin dia tidak ingat. Kan yang bernama lee daehwi bukan aku saja.

Aku sebenarnya merasa lega namun agak… kecewa?

Dasar lee daehwi pabbo. Seharusnya kau senang karena dia tidak mengingatmu bodoh.

Aku merutuki diriku sendiri lalu menatapnya yang sedang fokus memperhatikan keadaan kelas. Seperti semua anak perempuan di kelasku yang sedang fokus memperhatikannya dan membuat wali kelas kami berteriak kesal karena diabaikan.

Ya dia tidak mengingatmu adalah suatu hal yang baik, lee daehwi.

.

.

.

.

.

Hai! Aku balik lagi bawain ff baru. Maaf ya yang nunggu update-an buat ' who you? ' aku ga bisa update sekarang karena otak aku mentok mikirin jalan cerita ff itu huhuhu T_T

Tapi aku bakal usahain update kok!^^

Makasih banyak buat yang udah ngebuang – buang waktunya buat baca ff aneh aku T-T

Mohon maaf kalau masih banyak kekurangan. Silahkan tinggalkan kritik dan sarannya di kolom komentar ya!