Proudly Present

A Produce 101 Fiction.

"The Hybrid Boy."

Im Youngmin x Takada Kenta

Rate T

© Lee Mico Malfoy

[!] BoysLove. Alur kecepetan. Typos. OOC. DLDR s . ayan . g :)

.

.

.

"Panti Asuhan Hybrid Seoul". Seorang pemuda bermarga Im menatap plang besar di depannya dengan pandangan ragu. Kalau saja bukan karena rekomendasi Park Woojin —sang tangan kanan- ia takkan mungkin menginjakan kakinya di halaman panti asuhan yang terlihat kumuh tersebut.

Kalian pasti sudah paham apa yang akan dilakukan sang pemuda tersebut, bukan? Yap. Youngmin —si pemuda Im- berniat mengadopsi seorang hybrid untuk dijadikan seorang teman. Ya, ia membutuhkan seseorang —atau mungkin seekor hybrid- untuk menemaninya dan mengisi apartemennya yang terasa kosong dan sepi. Dan sang tangan kanan menyarankannya mengadopsi seorang hybrid. Jika kalian bertanya, kenapa Youngmin memilih mengadopsi seorang hybrid dibanding anak manusia normal, jawabannya sederhana, karena Woojin bilang para hybrid lebih penurut dan gampang diatur, itu tidak akan terlalu merepotkan seorang Youngmin yang sering sibuk nantinya.

"Ah, tuan Im, anda sudah datang? Kenapa berdiam diri saja disana? Silahkan masuk." Seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari pintu utama membuat Youngmin kembali ke alam sadarnya. Sebuah senyuman tipis dipatri sang pemuda tampan.

"Ah, iya bibi Kwon." Yang dipanggil bibi Kwon ikut tersenyum, seraya kembali mempersilahkan Youngmin masuk ke bangunan kumuh yang sebenarnya tak layak untuk dijadikan panti asuhan.

"Ini daftar anak-anak disini, anda bisa mengeceknya, nanti akan saya panggilkan anaknya jika tuan sudah memilih." Youngmin hanya mengiyakan ketika sebuah buku cukup tebal berwarna maroon di sodorkan kepadanya. 'Seperti memilih menu untuk sarapan', begitulah sekiranya pikiran Youngmin sekarang. Fokusnya menjelajahi daftar di buku tersebut dengan seksama, ada begitu banyak hybrid yang ditampung disini, sekitar mungkin 30 orang. Membuatnya sedikit bingung harus memilih yang mana.

"Bibi Kwon, apakah mereka semua yang ada di daftar, besar disini sedari lahir?" Rasa penasaran sang pemuda Im mencuat begitu melihat beberapa daftar nama dengan usia yang tidak jauh berbeda dengannya.

"Sebagian ya. Biasanya orang tua mereka merasa malu karena memiliki anak seorang hybrid jadi memilih menitipkannya disini." Jelas bibi Kwon. Memang faktanya, seorang hybrid sering dianggap manusia yang mendapatkan kutukan, mungkin itu alasan orang tua para hybrid membiarkannya anaknya tumbuh dipanti asuhan.

"Hm, bibi, bagaimana dengan yang ini?" Youngmin menunjuk pada foto seorang hybrid yang tertera di buku. Dilihat dari infonya, ia memiliki umur yang sama dengan Youngmin. Mungkin jika mereka seumuran, ia akan lebih mudah mengerti sang 'teman adopsi' nantinya.

"Ah, Kenta ya? Dia salah satu yang paling tua disini. Dititipkan sedari lahir juga. Dia anak yang ceria dan aktif, hanya saja sering ceroboh terkadang. Apakah masuk kriteria anda, tuan? Jika ya, akan saya panggilkan anaknya." Youngmin tampak terdiam sejenak kala bibi Kwon menjelaskan tentang pilihannya. Maniknya kembali menatap foto hybrid bernama Kenta tersebut beberapa saat, manis. Youngmin merasa yakin sekarang. Sebuah anggukan di berikan pada bibi Kwon, membuat sang wanita paruh baya pamit sejenak untuk memanggil pilihannya. Oh, semoga saja pilihannya benar.

Bibi Kwon kembali beberapa menit kemudian dengan seorang pemuda manis yang tadi dipilihnya. Youngmin tertegun sejenak, seolah tersihir dengan senyum sang pemuda lain di hadapannya.

"Halo, namaku Takada Kenta. Senang bertemu dengan anda, tuan." Kenta memperkenalkan dirinya dengan nada ceria. Ekornya tampak mengibas senang. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Youngmin baru melihat ada hybrid semanis ini.

"Nah, Kenta, tuan Im ingin mengadopsimu. Apakah kau mau tinggal bersama tuan Im?" Tanya bibi Kwon. Salah satu aturan untuk mengadopsi hybrid adalah, menanyai mereka terlebih dahulu apakah ingin pergi dengan sang tuan atau tidak, karena pihak panti tidak mengizinkan sang hybrid dibawa jika mereka tidak menginginkannya.

"Apakah tuan Im baik? Apakah tuan Im tidak akan marah jika Kenta ceroboh? Apakah tuan Im akan sayang pada Kenta? Apakah tuan Im mau membelikan Kenta mainan dirumah baru?" Manik jenaka milik Kenta menatap sang ibu asuh penuh tanya, membuat seorang pemuda lain diruangan tersebut menahan gemas karena pertanyaan bertubi-tubi dari si manis dihadapannya.

"Aku tidak yakin jika aku baik. Tapi, aku berjanji akan merawatmu semampuku, aku akan menyayangimu, aku akan membelikanmu apapun asal kau mau ikut tinggal denganku." Sahut Youngmin dengan sebuah senyum tampan yang begitu meyakinkan.

"Benarkaaaaaah? Tuan Im akan membelikan Kenta apapun?" Youngmin tidak bisa untuk tidak tersenyum lebar kala melihat manik jenaka milik si manis tampak berbinar.

"Apapun. Apapun asal kau mau ikut denganku." Youngmin mengusap surai sekaligus telinga kucing milik Kenta, membuat si empunya mendengkur senang. Oh Tuhan, bodoh sekali orang yang dulu membuang makhluk semanis Kenta.

"Yay! Kenta mau!" Si manis meloncat senang seraya bertepuk tangan heboh, membuat Youngmin heran apakah Kenta benar-benar lahir ditahun yang sama dengannya?

"Yasudah kalau begitu Kenta berkemas sekarang, oke?" Si manis mengangguk dengan semangat.

"Kenta akan segera kembali!" Ujarnya riang seraya berlari keluar ruangan tersebut.

.

.

.

"Bagaimana hyung?" Seorang pemuda manis dengan telinga puppy menatap Kenta yang baru saja melangkah masuk ke kamarnya.

"Aku akan pergi. Tuan Im tampan sekali, dan sepertinya ia baik hati. Aku menyukainya, Eunki-ya." Jawab Kenta bersemangat, ekornya kembali mengibas senang.

"Apakah itu artinya aku ditinggal lagi?" Yang di panggil Eunki tampak murung.

"Aku sudah kehilangan Ong hyung, Seobie, dan sekarang aku harus kehilangan Kenta hyung." Manik berbinar milik Eunki berganti sendu, genangan bening tampak jelas berada disana.

"Aigoo, tidak usah khawatir. Aku akan sering mengunjungimu, aku janji!" Kenta memeluk yang lebih muda erat.

"Hyung berjanji? Pokoknya hyung harus sering kesini. Jangan seperti Seobie dan Ong hyung." Kenta mengusap punggung sahabat terbaiknya dengan erat.

"Aku janji, aku akan datang lagi. Jadi, berhenti menangis, oke?" Yang lebih muda mengangguk, walau dengan isakan yang belum sepenuhnya mereda.

"Kenta, apa kau sudah siap? Tuan Im sudah menunggumu sayang." Teriakan sang ibu asuh membuat keduanya melepas pelukan satu sama lain.

"Aku harus pergi sekarang, jaga dirimu baik-baik. Oke?"

.

.

.

"Kenta, kau harus memakai sabuk pengamanmu." Youngmin menoleh pada kursi penumpang di sampingnya, menatap si manis yang tampak bingung menatap isi mobilnya.

"Sabuk pengaman itu apa? Maaf, Kenta tidak tahu tuan Im." Si manis menunduk dalam, membuat Youngmin mengernyit heran. Eih, masa iya dia tidak mengerti sabuk pengaman?

"Ini. Ini namanya sabuk pengaman. Jika sedang berkendara, kau harus menggunakannya demi keselamatanmu. Biar ku perlihatkan cara menggunakannya." Youngmin mencondongkan tubuhnya ke arah Kenta, menarik sabuk pengaman dan memakaikannya pada si manis.

"Nah, seperti ini. Kau mengerti sekarang?" Youngmin menatap manik jenaka milik Kenta, membuat si empunya merona malu karena jarak wajah keduanya yang begitu dekat.

"Kenta mengerti, terima kasih." Si manis menunduk malu, membuat Youngmin tidak tahan untuk tidak mengusak surai coklat gelap miliknya.

Tidak ada lagi percakapan setelahnya. Youngmin yang sibuk menyetir, dan Kenta yang sibuk dengan fikirannya sendiri, walau sesekali si manis tampak menoleh pada pemuda bermarga Im disampingnya dengan malu-malu.

"T-tuan Im, bolehkah Kenta bertanya sesuatu?" Cicit si manis hati-hati, maniknya berfokus pada wajah si tampan, mengantisipasi reaksi yang akan diberikan orang yang baru saja mengadopsinya tersebut.

"Hm? Apa yang ingin kau tanyakan, Kenta?" Youngmin menoleh sekilas pada si manis.

"Apakah nanti Kenta masih boleh bermain ke Panti? Eunki sedih karena Kenta pergi. Kenta tidak mau membuat Eunki sedih." Tutur si manis dengan nada sendu, menundukkan wajahnya dengan bibir melengkung kebawah. Youngmin tidak tahu kenapa bisa ada makhluk semanis dan semenggemaskan Kenta di dunia ini. Sebuah senyuman simpul di patri si tampan.

"Eunki itu sahabat baikmu ya? Tenang saja. Kita bisa berkunjung nanti, aku janji akan meluangkan waktu untuk mengajakmu berkunjung kesana." Manik jenaka si manis yang sempat meredup kembali berbinar, menatap penuh harap pada pemuda bersurai merah di belakang kemudi.

"Benarkah? Benarkah?" Youngmin mengangguk mantap, membuat sebuah cengiran imut terlukis di wajah si manis dalam sekejap.

'Cup!'

Youngmin menoleh karena sedikit kaget ketika si manis mencondongkan tubuh ke arahnya dan mengecup pipinya. Dan retinanya mendapati wajah berseri Kenta yang masih menatap ke arahnya.

"Kenapa kau menciumku tiba-tiba?" Tanya Youngmin yang malah di sambut kekehan renyah dari si manis.

"Kata Eunki, kalau kita menyayangi seseorang, kita boleh memberikan ciuman kepadanya. Karena itu, Kenta mencium tuan Im. Kenta sayang tuan Im!" Dan untuk kesekian kalinya Youngmin menarik sudut bibirnya untuk membentuk sebuah senyuman simpul karena pemuda disampingnya tersebut.

"Aku juga menyayangimu, Kenta." Tolong ingatkan Youngmin untuk memberi bonus lebih di gaji Park Woojin bulan ini.

TBC.

HAI GAES. MICO KEMBALI MEMBAWA YOUNGKEN / ALPATA / MINTA / APALAH ITU NAMANYA POKOKNYA YOUNGMIN X KENTA WKWKWKWKWKWK. ADA YANG KANGEN MEREKA GAK?!

TIDAK TAHAN UNTUK TIDAK MENGETIK MINTA, HATIKU DAG DIG DUG SER MELIHAT MEREKA BERPELUKAN DI KONSER KEMARIN. MANA MEREKA SELCA BERDUA LAGI. AMBYAR AQ. KAPALKU BERLAYAAAAAAAR /joget alpaca/

Jadilah sebuah ff tidak jelas ini ditulis muehehe. Suka gak? Kudu suka sih gamau tau /g

Jadi ini ceritanya Kenta, Eunki dan kawan-kawannya itu hybrid lah ya. Buat yang gak tau apa itu hybrid, hybrid itu semacam manusia yang setengah hewan buat penjelasan gampangnya(?) Mereka berbentuk(?) manusia tapi punya tambahan telinga & ekor binatang gitu deh/? Kayak foto Kenta di poster FF ini. Untuk jelasnya cek gugel aja eak muehehe.

Ini sepertinya akan jadi ff tak tentu ujung, soalnya Mico belum ada ide bikin akhirnya gimana, yha taboque sahaja aq qaq. Karena itu jangan lupa tinggalkan jejak kalian ea readernim tersayank '3'

Sampai ketemu lagi dichapter selanjutnya! Jangan lupa, review juseyong~~~~~