Homesick and Sick Chimchim

.

Cast : BTS (Bangtan Boys); Jimin Centric

Genre : Friendship and Family

Length : 1/? (Multichapter)

Rating : T (Teen)

Pairing : None

Disclaimer : Cerita ini murni dari saya. Saya hanya meminjam tokoh beserta namanya dari Tuhan Yang Maha Esa; Big Hit Entertainment; dan tentu saja para orang tua member tercinta.

.

Don't like, go away.

Like, RnR please ^^

#Chapter 1 -Prologue-

.

.

.

...

Hening.

Tidak ada gelak tawa yang terdengar selama hampir lima menit ke depan.

Tidak ada teriakan frustasi untuk mencairkan suasana.

Tidak ada harmonisasi suara yang biasanya muncul secara tidak sengaja.

Semua diam.

Tidak ada leader yang berceramah.

Tidak ada "eomma" yang cerewet.

Tidak ada umpatan kasar terdengar.

Tidak ada teriakan tanpa sebab.

Tidak ada suara cempreng mengisi.

Tidak ada alien yang mengoceh.

Tidak ada panggilan-panggilan kurang ajar -tak sopan- terdengar.

Tidak sama sekali.

Selain tarikan nafas kasar dari ke tujuh namja tampan yang sedang kehabisan nafas itu. Berbaring telentang dengan peluh membanjiri tubuh mereka. Mata terpejam. Mulut terbuka.

Tarik nafas...hembuskan.

Tarik nafas...hembuskan.

Tarik nafas...hembuskan.

Jangan salahkan koreografer mereka ya, yang dengan senang hati memberikan latihan selama 5 jam nonstop. Yang sukses membuat mereka bertujuh kelabakan harus fokus disetiap detik. Dan berakhir dengan terbaring kejang-kejang dan mulut berbusa.

Ah~ maaf. Berlebihan sekali.

Ayolah, itu untuk melatih fisik dan konsentrasi mereka selama di panggung. Alasan yang bagus bukan?

Ya.

Benar.

ALASAN YANG BAGUS DARI MANA NYA, COBA?!

Haruskah mereka langsung ditinggal pergi begitu saja hanya dengan ucapan tidak berdosa, 'Kerja bagus semuanya! Pertahankan power kalian. Kita bertemu lagi lusa. Bye~ Jangan lupa istirahat.'

Keterlaluan.

Benar-benar keterlaluan.

Ingin sekali Namjoon melemparkan sepatunya tepat di wajah pelatih mereka itu. Kalau saja tidak ada bayang-bayang ia akan digugat dengan tidak indah dan berita yang memenuhi majalah se-Korea, "Leader BTS Dijatuhi Hukuman Penjara 2 Tahun Karena Melempari Pelatihnya Sepatu Busuk Yang Belum Dicuci Selama Lima Hari".

Namjoon bergidik. Reputasinya sebagai "Brain of BTS" akan benar-benar tercoreng jika ia melakukannya.

Nah, bahkan sosok yang sering sekali mengumpat kasar seperti Min Yoongi jjang jjang man boong boong itu tidak mengeluarkan sisi aslinya sama sekali. Hah. Bagaimana mau mengatai pelatihnya itu tidak-tidak, kalau untuk bernafas saja ia kesulitan.

Nasib yang malang.

Aigo~ kasian sekali.

Tolong doakan mereka ya.

Baiklah, mari kita lihat member yang lain.

Ada Kim Seokjin, si eomma nya Bangtan yang suka sekali memasak dan makan dengan porsi yang agak berlebihan. Lihat ia sekarang. Kaus putih yang basah oleh keringat, wajah yang nampak lelah, dan nafas yang terengah-engah. Membuka bibir tebal nan seksi nya lebar-lebar, ia berusaha mencuri oksigen sebanyak yang ia bisa untuk ia sumbangkan ke paru-paru nya yang sedang meronta kesakitan.

Aduh, tidak tega melihatnya.

Kita lihat si maknae saja.

Jeon Jungkook. Namja termuda BTS. Sering pula disebut Golden Maknae karena kemampuannya yang benar-benar gold.

Apa sih?

Pahamilah sendiri.

Apa yang sedang ia lakukan sekarang? Menutup mata. Merenggangkan tangannya lebar-lebar di samping tubuhnya. Mulut terbuka sedikit untuk mengambil oksigen. Kaus hitam polos yang ia kenakan benar-benar terasa panas. Ia meringis tidak nyaman. Berharap segera berada di kamar dorm nya dan melesak tidur ke alam mimpi berjam jam.

Hm. Normal.

Mari lihat Jung Leader kita. Sang moodmaker-nya Bangtan. Tapi, sepertinya ia tidak bisa menjalankan tugas sebagai moodmaker kali ini.

Mengapa?

Karena jika kita telusuri lebih dekat, Jung Hoseok atau yang akrab disapa Hobi itu tengah berbaring nyaman sembari menutup mata dan mengalunkan nafas khas orang tidur.

Ya. Tidur. Ia benar-benar ketiduran sekarang. Penat sudah semuanya.

Bagaimana dengan Taehyung?

Namja tampan plus aneh itu tumben-tumbenan tidak mengoceh sedikitpun. Karena yah, kalian perlu tahu bahwa biasanya Taehyung akan mengoceh sedemikian rupa entah dengan tujuan apa, lalu membuat kesal member lainnya dan mereka akan memarahi Taehyung bersamaan. Sementara yang dimarahi hanya akan tertawa tidak jelas atau mengajak maknae line untuk ikut mengoceh dan bermain bersamanya. Kemudian leader mereka akan berubah menjadi gorilla lalu mengeluarkan jurusnya untuk-

"$#%#$ ^&%#& #$%"

Oops. Salah perhitungan.

Taetae baru saja membuka koneksi panggilan untuk saudaranya -para alien yang ada di planet Pluto-. Humm.. Baiklah, racauannya mulai terdengar menyebalkan dan mari kita tinggalkan. Member lain tengah bersiap-siap untuk menyemburnya kok. Tenang saja.

Terakhir.

Park Jimin. Si namja cute ber-abs yang benar-benar tidak seimbang karena abs dan cute berada pada jalur yang berbeda. Entahlah. Yang jelas namja ini bantet sekali dengan ukuran tinggi badan yang hanya segitu dan berat badan yang segitu, yang sering jadi bahan olok-olokan dari member lainnya. Duh.

Tapi, angel tetaplah angel.

Kata banyak fans sih begitu.

Meski dibully macam apa pun, Jimin tetaplah namja yang baik hati seperti angel -malaikat- yang turun ke bumi untuk mengawasi manusia lain. Hm hm, klise sekali. Yang jelas, Jimin benar-benar baik. Tidak peduli kau mengatai nya apa, dia akan jadi orang pertama yang menghiburmu kalau kau sedang sedih. Dia akan jadi orang pertama yang membantumu ketika kau sedang berada dalam masalah. Dia akan jadi orang pertama yang menghampirimu ketika kau sedang kesepian. Dan dia akan jadi orang pertama yang-

Tunggu.

Tunggu dulu.

Kenapa kita malah membahas ini?

Aigo~ salah jalan.

Baik. Mari kita lihat keadaannya sekarang.

Kaus abu-abu panjang yang basah karena keringat. Normal. Rambut merah muda yang basah pula akan keringat, berantakan. Normal. Mata terpejam dengan mulut terbuka sedikit. Normal. Wajah memerah dengan suhu tubuh naik lebih tinggi di atas member lain. Mm, oke. Yang ini sedikit tidak normal. Dahi mengkerut pelan seperti sedang menahan sakit. Tidak normal. Nafas sedikit tersendat-sendat. Aduh, sepertinya ia memang sedang tidak baik-baik saja.

Bagaimana ini? Adakah member lain yang tau?

Perlukah kita memberi tahu leader-nim kalau koala kesayangannya sedang-

"YAK BEGINI SAJA, HEI!"

Ah~ tidak jadi.

Saatnya pergi.

Namjoon mulai membuka suara. Berteriak lebih tepatnya. Membuat member lain kini menatapnya malas. Ayolah, mereka benar-benar masih lelah. Mau apalagi si Namjoon?

"Bagaimana kalau kita memutuskan untuk menyegarkan pikiran dan raga kita terlebih dahulu?"

Mendecih kesal, Suga menjawab ketus. "Kita memang SEDANG menyegarkan pikiran dan raga kita, setelah latihan lima jam nonstop. Dan kau malah mengganggu istirahat berharga ini!"

Bergidik ngeri sebentar, Namjoon tersenyum kikuk ke arah rapper sugar itu. "Maksudku bukan itu, hyung."

Masih dengan tatapan jengkel, Suga bertanya. "Apa?"

Raut wajah sang leader itu berubah, kini ia tersenyum cerah sembari menghadap member Bangtan lain yang sudah menatapnya lelah.

"Maksudku," senyum di wajahnya menjadi lebih lebar. "Ayo kita liburan!"

Sontak itu membuat kerutan di wajah para member jadi lebih kentara.

"Liburan? Di tengah jadwal kita yang sangat padat ini?", sang maknae bertanya.

Namjoon menggeleng pelan. "Tidak tidak. Bisa dibilang kita sedang beruntung kali ini."

"Maksudnya?", Jin mulai bersuara.

Namjoon menarik nafas sebentar untuk bersiap menjelaskannya.

"Jadwal perform kita masih tiga minggu lagi, itu artinya kita punya banyak waktu luang untuk mengistirahatkan tubuh kita. Memang sih untuk tiga hari ke depan kita harus latihan penuh. Tapi setelahnya, kita free sampai satu minggu sebelum perform. Artinya, kalau mau liburan selama lima hari atau satu minggu saja sudah cukup kan?"

Yang lainnya manggut-manggut setuju. Namjoon memperhatikan mereka dengan seksama, mencari tau apakah idenya diterima atau tidak. Begitu Jungkook mengacungkan jempol ke arahnya, ia tersenyum lebar. 'Yes!' pekiknya senang dalam hati.

"Oke. Siapa lagi yang setuju selain aku dan Jungkookie?"

"Aku mau-mau saja sih. Asal kalian tidak berulah lagi ya! Ingat kejadian liburan-liburan sebelumnya."

Ucapan member tertua itu mungkin ada benarnya. Sebab, di liburan-liburan yang lalu entah kenapa selalu saja ada masalah. Mulai dari kehilangan handphone, tas, dompet. Ketinggalan koper, Ipad, passport pula. Sampai ada yang tersesat, atau bahkan hampir hilang sendirian. Dan jangan lupakan juga bagaimana mereka dengan ahlinya mempermalukan diri di depan orang lain sepanjang jalan. Benar-benar. Seokjin tidak habis pikir.

Namjoon tertawa kecil. Kemudian ia menyenggol Hoseok yang tertidur, sontak namja hyper itu langsung terbangun dan menatapnya heran. "Apa-apa?"

"Kita berencana liburan, mau tidak?"

Tidak butuh waktu lama bagi Hoseok untuk menerima usulan itu. Ia langsung beranjak duduk dan menghampiri Tehyung, mengabaikan rasa penat dan kantuk yang masih belum hilang sepenuhnya. "V, kita liburan! Liburan!"

Si alien BTS itu langsung memutuskan panggilan dengan saudara aliennya. Ia menoleh heran ke arah Hosek. Masih belum memahami ucapannya.

"Li-bu-ran! Kita liburan!"

"Jjinja?!" Senyum lebar itu akhirnya tercipta di wajah Taehyung. Ia ikut beranjak duduk dan ber-high five ria bersama J-Hope sembari tertawa dan menari tidak jelas.

Namjoon geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka. Baru saja ia akan membangunkan Jimin yang tampaknya juga sedang tidur, Suga kembali angkat suara.

"Tapi ngomong-ngomong, apa manajer sudah tau tentang ini? Kita tidak mungkin keluar tanpa ijin kan?"

Taehyung dan Hoseok berhenti tertawa seketika. Mereka menatap Suga seksama, kemudian memberikan pandangan bertanya ke arah Namjoon.

"Begini." berdehem sebentar, Namjoon kembali menjelaskan. "Sebenarnya, aku sudah membicarakan ini pada manajer. Dan, yah. Dia sudah menyetujuinya. Jadi, tinggal kubicarakan dengan kalian, sih."

Yang lainnya kembali manggut-manggut.

"Ya sudah. Sekarang tinggal memutuskan kemana kita liburan kan?"

Menggeleng sekilas, Namjoon menjawab. "Jimin belum berpendapat."

"Jimin pasti setuju.", Taehyung menyela. "Kemarin dia mengeluh padaku kenapa kita tidak dapat jatah liburan yang cukup. Dia penat katanya. Iyakan, Chim?"

Belum sempat terdengar jawaban dari Jimin, rapper yang akrab disapa Rapmon itu langsung memekik senang. "Yes! Artinya kita setuju semua! Oke. It's time to decide, kemana kita akan pergi!". Menoleh ke arah Jungkook, leader-nim itu memberi isyarat agar si maknae menghampirinya. "Kemari kau. Aku butuh anak muda yang mengerti tempat-tempat bagus."

"Memangnya aku tau?", Jungkook menggerutu pelan. Meski begitu ia tetap menghampiri leader-nya. Jin ikut nimbrung.

Sementara yang lain kembali berbaring karena masih lelah, Taehyung si alien menatap heran ke arah namja bersurai pink yang tengah berbaring diam itu. 'Tumben dia tidak mengoceh sedikitpun?' batinnya.

Mengangkat bahu kecil, ia menghampiri sahabatnya itu pelan. Berusaha tidak mengusiknya yang terlihat seperti sedang tidur.

"Chim." Taehyung mencolek sebelah pipi Jimin.

Tidak ada jawaban.

"Jimin."

Masih hening. Taehyung menautkan kedua alis.

"Pulau Jeju bagaimana? Di sana indah, tempatnya nyaman, cocok sekali!"

"Jangan. Terlalu jauh. Kita cari yang dekat saja."

"Memang tempat wisata yang dekat di sekitar sini ada, Kookie?"

"Entah. Aku kan hanya mengusulkan."

Taehyung menoleh ke Jimin lagi. Sahabatnya itu sedang menutup matanya. Surai pink nya berantakan. Wajahnya nampak benar kelelahan. 'Apa latihan kali ini sebegitu kerasnya ya sampai dipanggil saja tidak sanggup menjawab?'

"Hawaii saja bagaimana?"

"Apaan sih, Jin-hyung?! Berlebihan sekali."

"Yak! Kalau mau liburan sekalian saja ke tempat yang jauh, indah, mahal, biar tidak tanggung-tanggung!"

"Tapi ya jangan ke sana! Lebih baik ke wisata dekat-dekat sini saja."

"Nah, sekarang kau menyetujui usulku yang tadi, hyung." si maknae menggerutu.

Kembali kepada Taehyung yang masih sibuk membangunkan Jimin. Ia masih menepuk-nepuk pelan pipi sahabatnya itu. "Jimin, hoi. Bangun. Jangan tidur di sini. Aku tidak kuat kalau harus menggendongmu."

Masih tidak ada jawaban. Jimin setia mengabaikannya.

"Kalau begitu ke gunung sajalah. Atau terserah. Kebun kek, danau, rawa, gua."

"Haduh. Usulmu lebih tidak masuk akal, leader-nim tersayang. Yang benar saja kita ke gunung. Kita ini liburan untuk memulihkan tubuh, bukan menantang tubuh! Kalau mau mendaki sana daki sendiri! Apalagi ke rawa? Untuk apa kita ke sana, heoh! Ke gua apalagi. Mau memandangi orang bertapa?!"

"Masih ada pilihan kebun dan danau kok, hyung."

"Ya ya. Mau berkebun? Atau memancing? Tidak yakin aku. Anggota kita itu hyper asal kau tau. Bukannya berkebun dan menikmati pemandangan, bisa-bisa mereka merusak separuh kebun petaninya. Apalagi memancing? Duh. Tunggu setengah jam kemudian, pasti sudah ada yang tenggelam." Seokjin mengakhiri ucapannya dengan dengusan sebal. Ah~ sifat cerewetnya kembali. Kasihan Namjoon dan Jungkook yang menjadi sasaran amukan nya 'eomma'.

"Kalau begitu enaknya kemana?"

Taehyung mengangguk-angguk. Kini ia sudah paham betul apa yang sedang terjadi pada Chimchim kesayangannya itu. Ia berniat memberi tahu hyungdeul lain mengenai spekulasinya. Tapi, ia harus memberitahu leader mereka dulu kan?

"Namjoon-hyung.", panggilnya pada sang leader.

"Ya sudah ke museum lebih seru. Kita bisa berwisata sambil belajar. Ayolah, otak kita sesekali harus diasah."

"Astaga, tidak habis pikir aku dengan kepalamu hyung. Pandai sih boleh saja. Tapi jangan ajak-ajak kita."

Mendecih kesal karena diabaikan, Taehyung kembali memanggilnya lebih keras.

"Namjoon-hyung!"

"Berapa kali sudah kubilang sih kawan, yang paling seru itu wisata kuliner. Kita bisa mencicipi semua makanan khas Korea. Ingat, jadwal kita yang padat ini membuat kita kekurangan gizi. Inilah solusi terbaik untuk mengatasi ini."

"Kau juga apaan sih hyung? Pikiranmu makan saja. Dasar Pig!"

"Ya! Jeon Jungkook! Kau bilang apa tadi?"

"Sudahlah jangan bertengkar. Kita ke rumah hantu saja kalau begitu. Melatih mental."

"Kau juga apa sih, joon!"

Mengerang tidak sabar, Taehyung berteriak.

"NAMJOON-HYUNG!"

Mendengus kesal, yang dipanggil menoleh dengan kasar ke arah dongsaengnya. "Apa sih, Tae?! Kau tidak lihat aku dan yang lain sedang membicarakan liburan kita yang masih tidak je-"

"JIMINIE PINGSAN!"

...

...

...

Hening.

Butuh beberapa detik untuk mencerna apa yang baru saja Taehyung katakan. Sebelum akhirnya kelima member Bangtan lainnya itu berteriak dengan kompak.

"EEEEEEEHHHH?!"

.

.

.

Nah, benar kan? Ada yang tidak beres dengan Jimin.

Huh.

.

.

.

Homesick and Sick Chimchim Chapter 1

Selesai

.

.

TBC

.

.

.

.

..

Hai semuanyaaa :) Perkenalkan, saya author baru ^^

Yah, ndak baru-baru juga sih... Saya dulu sudah jadi author di salah satu fandom anime, dan ...

Mmm karena ini pertama kalinya untukku menulis fanfic tentang Boy Grup Korea, jadi ..

Mohon maklum ya... ^^

Jujur, saya bahkan belum genap setengah tahun jadi ARMY, tapi hasrat untuk menulis cerita tentang BTS benar-benar besar. Jadinya yah...begini.

Aduh, maafkan saya kalau hasilnya tidak memuaskan.

Karena saya suka Jimin, dan saya merasa Jimin selalu mementingkan member lain ketimbang dirinya sendiri, jadi saya memutuskan untuk membuat cerita dimana giliran member lain yang memperhatikan Jimin :)

Tidak masalah kan? ^^

Mohon bantuannya ya para unnie, sunbaenim, senior, senpai, siapapun yang mau membantu saya^^

Terima kasih sebelumnya.

Maaf kalau cerita saya tidak mengenakkan T.T

Tapi kalau ada dari kalian yang menyukainya,

Review please~ ;) :) :* :D

.

.

Salam