Lai Guanlin-Yoo Seonho

Warning:BxB,OOC,TYPO,Tidak sesuai EYD

.

.

.

Secangkir kopi 3in1 yang ia buat dengan tergesa-gesa dibiarkan begitu saja mendingin di pembatas sempit balkon kamarnya. Seonho kali ini lebih fokus terhadap benda persegi empat yang ada di tangannya,apalagi kalau bukan sebuah handphone. Apa yang membuat dirinya mengalihkan perhatian dari kopi yang tadi ia buat dengan terburu-buru itu? Jika kalian memperhatikan layar handphone tersebut,terdapat sebuah pesan singkat yang berisi beberapa kalimat. Kalimat yang dapat membuat Seonho tersenyum tipis ditengah malam yang berangin ini.

'Jangan minum kopi lagi! Cukup nikmati malam dengan minuman hangat selain kopi. Bagaimana orang sepertimu sekarang memiliki candu pada minuman seperti itu. Ingat pesanku baik-baik anak ayam'-Guanlin

Seonho berulang kali menggerakan jemarinya di layar handphonenya,namun setelah itu diakhiri sebuah gerutuan atau sebuah umpatan. Sebuah kerutan muncul di ujung alis sebelah kirinya.

"Bagaimana orang bodoh itu selalu tau apa yang aku lakukan! Dan lebih bodohnya lagi aku selalu tidak bisa membalas pesannya."Gerutu Seonho sambil menutup aplikasi chat di handphone nya. Wajahnya berubah sendu.

'Apakah ia baik-baik saja disana?'Batin Seonho. Bukan sekali dua kali ia mengalami keadaan yang sama. Mungkin dalam 2 bulan ini dia telah mengalami hal tersebut sebanyak 10 kali atau lebih?Entahlah yang pasti setiap Seonho menerima pesan dari Nya,ia selalu berusaha untuk tidak membalasnya.

.

.

.

"Hyung! Kau berhasil debut! Selamat hyung,akhirnya impianmu tercapai."Dengan senyum bahagia Seonho memeluk erat yang dipeluk hanya tersenyum dan membalas pelukan Seonho dengan erat.

"Bukankan aku sangat keren,bias lebih dulu debut dari pada yang kemarin berkata kemampuan dance nya lebih baik daripada aku hm.."Guanlin tersenyum menggoda. Tentu saja tujuannya untuk membuat wajah lelaki yang lebih muda satu tahun darinya itu cemberut.

"Ck!Kau terlalu percaya diri Hyung!Kau hanya bermodalkan wajah tampanmu itu"Seonho mengarahkan telunjuknya pada pipi Guanlin dan mengetuk-ketukkan jarinya di pipi itu. Guanlin hanya tertawa pelan dan hal itu semakin membuat Seonho kesal.

.

.

.

Seonho membantu menata barang-barang yang akan Guanlin bawa ke asrama barunya bersama anggota Wanna One Seonho memilah-milah barang sesuai dengan jenisnya. Guanlin tidak terlalu pandai dalam menata barang barang seperti ini . Yang ada barang barang yang telah ia pilih tersebut masuk kedalam koper dengan kondisi ala kadarnya dan membuat sebagian barang-barang tersebut tidak dapat tertampung di dalam koper.

"Hyung,jangan lupa hubungi aku kalau ada waktu luang. Aku disini selalu menunggumu untuk kembali Hyung."Dengan fokus yang masih tertuju pada baju-baju Guanlin,Seonho mengatakan hal tersebut dengan pelan.

"Tentu saja,kalau aku tidak menghubungimu yang ada anak ayam sepertimu akan kehilangan arahnya."Guanlin terkekeh mengusap kepala Seonho dengan lembut dan sedikit magacak.

Seonho menundukkan kepalanya untuk menghidari tangan Guanlin yang mulai mengacak-acak rambutnya itu."Kau menyebalkan Hyung!"

"Tunggu aku kembali Seonho ya,aku akan kembali dan kita akan debut bersama"

"Tentu saja kau harus kembali Hyung."

.

.

.

Dengan rambut yang sedikit basah akibat dari ia mencuci wajah setelah berlatih Seonho meninggalkan gedung Cube untuk kembali ke asrama,sesekali ia mengusap perutnya yang lapar. Kelaparan hampir tengah malam memang sangat menggaggu. Di sudut-sudut jalanan yang ia lewati begitu banyak hal-hal berbau Wanna One bertebaran. Mulai iklan kosmetik,iklan produk minuman,Lagu mereka yang diputar di sudut café ataupun kedai,dan sebagainya. Seonho hanya tersenyum tipis melihat salah satu anggota dari boy group yang sedang naik daun tersebut. Sosok yang ia rindukan selama 5 bulan ini.

Seonho mempercepat langkahnya karna selain ia sudah mulai lapar dan udara disekitarpun cukup dingin. Senyum kecil masih saja Seonho sematkan di bibirnya. Nada notifikasi menghentikan langkah Seonho sejenak. Ia membuka notifikasi pesan tersebut lalu tersenyum lebar.

'Jangan terlalu lelah latihan dan jangan lupa makan anak ayam.'-Guanlin

Seonho kembali berjalan dengan jemarinya yang bergerak di layar handphonenya. Lalu ia kembali memasukkan benda tersebut di saku jaketnya.

'Siap hyung,kau juga. Jangan lupa jaga kesehatanmu'-Seonho

.

.

.

"Ah Guanlin oppa terlihat sangat perhatian dengan Jihoon oppa kemarin saat mereka akan memasuki mobil. Kau tau kan Jihoon oppa baru saja terjatuh saat syuting,dan Guanlin oppa selalu menjaganya,entah itu membantunya berjalan ataupun mengambilkan minum."

"Tidak hanya itu,sebelum-sebelumnya Guanlin juga sangat memuja Jihoon. Entah itu di berbagai interview ataupun saat mereka ada di variety Show."

Seonho yang mendengar beberapa trainee wanita sedang bergosip itu memilih menjauh dari mereka. Entah mengapa perasaannya selalu menjadi tidak enak saat mendengar tentang kedekatan Guanlin dengan Jihoon. Walaupun faktanya ia tahu bahwa Guanlin hanya menghormati Jihoon sebagai kakak yang ia sayangi,tetapi perasaan menyesakkan itu tak bisa Seonho elakkan.

Hari ini tepat 1 tahun Guanlin debut. Seonho sadar dan tau akan hal itu. Dan sebuah hadiah kecil telah ia persiapkan dengan tabungan yang ia sisihkan dari penghasilannya mengikuti beberapa pemotretan dan interview beberapa bulan terakhir. Niatnya Seonho akan berkunjung ke Asrama Guanlin ataupun cukup menemuinya di sekitar asrama.

Secepatnya ia keluar dari gedung Cube,dan berjalan menuju halte di sekitar gedung Cube. Dengan senyum tipis Seonho menggenggam sesuatu di saku hoodie berwarna dark green yang ia pakai. Sepertinya ia telah sedikit melupakan apa yang dibicarakan para trainee wanita tadi. Bus yang Seonho tunggupun telah datang,dengan secepat kilat ia menaikinya. Untung saja keadaan bus tidak terlalu banyak penumpang sehingga Seonho dapat memilih tempat duduk di samping kaca.

Setelah turun di halte terdekat dari asrama Guanlin ,Seonho dengan santai berjalan dan sesekali bernyanyi pelan. Ia cukup tau malu bila ada seseorang yang akan menegurnya karena bernyanyi terlalu keras. Walaupun ia tau daerah dekat asrama Guanlin cukup sepi di jam-jam mendekati tengah malam ini. Setelah cukup dekat Seonho mengirim pesan untuk Guanlin,mengabarkan bahwa ia ada di dekat asrama dan ingin Guanlin menemuianya.

'Hyung,apa kau ada di asrama?Aku ada di depan asramamu,temui aku ok.'

Namun sebelum Seonho menekan send,matanyan menangkap bayangan tubuh Guanlin dan Jihoon di balik mobil van berwarna hitam. Ia melangkah dengan riang mendekati mereka. Namun sebelum Posisi Seonho cukup dekat hingga mereka sadar akan kehadirannya. Seonho melihat sesuatu yang menyesakkan hatinya. Tak banyak orang akan sadar posisi Guanlin dan Jihoon sekarang. Tentu saja tempat mereka berdiri tepat di belakang mobil dan tertutupi Bayangan pohon besar. Akan tetapi tetap saja Seonho dapat melihat mereka dengan cukup jelas. Bibir Seonho mulai bergetar,tangan kirinya meremas dengan kuat benda yang ada di saku hoodienya. Ia sudah akan melarikan diri sebelum suara yang cukup nyaring meneriaki namanya.

.

.

.

.

a/n:

Saya adalah penduduk lama disini yang tak pernah memberikan kontribusi dalam bentu memberikan adalahan karya perdana saya maaf apabila ada salah ataupun cerita yang membosankan dan Mohon sarannya teman :D