Alpha : pimpinan kelompok biasanya sepasang jantan betina. Ditentukan bukan dari keturunan tapi dari kekuatan mereka.

Beta : wakil ketua. Sepasang juga. Paling sering berantem sama alpha soal makanan.

Omega : kedudukan terendah dalam sebuah kelompok. Bertugas melerai alpha dan beta saat makan. Kedudukan terendah namun berperan penting sebagai pemburu.

Loop : menstruasi yang terjadi pada anjing dan srigala. Bisa dibilang masa sebelum subur.

Heat : masa subur terjadi pertengahan masa loop.

Cub/puppy : anak srigala/ bayi srigala.

WARNING: mungkin bakal jijik sama adegan makannya. jadi kalo jijik bisa diskip

Kelamnya malam tak mengurangi keindahan lembah asri di kaki sebuah gunung tinggi. Beeberapa ekor angsa nampak terbang membelah langit malam. Sebentar lagi musim dingin berakhir, para angsa itu pasti kembali dari migrasi mereka. Sisa – sisa salju masih terlihat dipucuk – pucuk pepohonan dan beberapa bagian padang rumput. Helaan napas panjang terdengar memenuhi padang rumput. Dibawah sebuah pohon elk dua hybrid serigala bersurai sekelam jelaga dan merah bata duduk bersandar pada batang keras nan besar itu.

"kau serius tidak ingin menggantikan ayahmu?" tanya salah seorang yang lebih tinggi.

"tidak" singkat sekali jawaban lawan bicaranya.

Yang lebih tinggi kembali menghela napas. "serius?" tanyanya lagi.

"hm" lebih singkat lagi jawabannya kali ini. Hanya gumaman malas.

ChangMin, Hybrid serigala bersurai merah bata dengan sedikit semburat hitam pada ujung telinganya itu meroling bola matanya malas. Ingatkan dia kalau ia bersahabat dengan mahluk nyaris bisu. "hei Bum" panggilnya, mencoba menarik lawan bicaranya. "apa ibumu tahu penolakanmu ini?" tanya ChangMin.

KiBum, lawan bicara ChangMin mendongak sedikit. "ya" jawabnya menatap rembulan.

"dia mengamuk?' tanya ChangMin memastikan setelah melihat beberapa bekas merah kebiruan di lengan sahabatnya.

"ya" pendek.

"kau tidak melawan?" ChangMin melirik sahabatnya.

"hm" KiBum memejamkan matanya.

ChangMin menghela napas jengkel. Mengenal KiBum sejak kecil membuatnya paham bahwa Tan KiBum sahabatnya hanya mengenal enam kosa kata, ya, tidak, hm, lapar, haus, dan bosan. Hanya enam kata itu. Selebihnya hanya gesture tubuh.

KiBum tiba – tiba membuka matanya. Manik kelamnya itu menatap nyalang ke sekitar sementara ekor dan telinganya menegak tinggi. Ia langsung berdiri tegak dan ChangMin mengikutinya. Ia tahu gesture itu, ada yang memasuki teritori pack mereka. "sudah ayo cari" ujar ChangMin meregangkan badannya. Kepalanya mendongak sementara hidung mancungnya berusaha mengendus kabar yang di bawa angin.

KiBum dan ChangMin cepat melesat. Keduanya berlari melompati batang pohon dan batu – batu besar hingga sampai pada sebuah lahan terbuka penuh dengan tanaman dusty miller perak. ChangMin dan KiBum memandang bingung tempat itu. semak dengan daun berwarna putih kehijau biruan itu memenuhi seluruh tempat. Belum lagi dengan pohon – pohon di sekitarnya juga berwarna putih, white patrea. ChangMin menyentuh pohon patrea di depannya. Bunga – bunga kecil berwarna putih terbang tertiup angin. "hei Bum, di mana kita? Aku tidak ingat ada tempat serba putih begini" ujar ChangMin menoleh mencari KiBum. Pemuda tampan itu mengernyit heran melihat sahabatnya hanya diam memperhatikan sesuatu. "hei Bum" panggil ChangMin.

ChangMin mengkuti arah pandang KiBum. Maniknya melebar melihat seekor serigala berbulu putih tertidur tenang di tengah padang dust miller. "indah" ChangMin tersentak mendengar gumaman KiBum. Ok ChangMin tak akan menyangkal bahwa pemandangan di depannya itu indah. Seekor serigala putih bersih dengan ujung telinga dan ekor abu – abu kehitaman , bulunya pun tebal dan nampak sangat halus. Ditambah lagi daerah di sekitarnya sungguh menambah indah suasana. Padang dust miller dan patrea juga rembulan yang seolah memang hanya bersinar untuk menyinari sosok yang membuat Tan KiBum si bisu mengatakan kosa kata ketujuhnya.

Ingat soal kata ketujuh KiBum membuat ChangMin langsung menoleh ke sahabatnya. KiBum masih tetap KiBum. Datar. Hanya saja manik kelam itu tak bisa membohongi bahwa sang empunya tengah terpesona hebat. "siapa dia?" gumam KiBum lagi.

ChangMin membuka mulutnya tak percaya. Kurang dari lima belas menit KiBum sudah mengeluarkan tiga kata baru. Ini kemajuan hebat! ChangMin menggaruk tengkuknya. Ia harus mendapatkan si mempesona itu demi si bisu. "kenapa kau tidak berta—" ChangMin buru – buru mengunci mulutnya mendapat tatapan tajam KiBum. Ia menghela napas panjang. Pemuda jangkung itu berjalan mendekati mahluk cantik di depannya. Manik obsidianya membola melihat warna merah yang nampak begitu kontras dengan warna putih di sekitarnya. Cepat – cepat ia berbalik menatap KiBum. Mengatakan bahwa mahluk di depan mereka ini terluka dengan gerak bibirnya tanpa suara.

KiBum buru – buru mendekat. Ia hendak memeriksa keadaan serigala di depannya sebelum ChangMin menarik kuat kerah bajunya bertepatan dengan mahluk cantik itu nyaris menyambar lehernya dengan gigi – gigi tajamnya. Serigala putih itu melompat menjauh meski ia sempat mendengking ketika kaki belakangnya yang terluka menyentuh tanah.

KiBum kaget. Ia tak menyangka serangan barusan. Ia menatap lekat serigala putih di depannya. Serigala itu menggeram memperlihatkan taring tajamnya. Gestur serigala putih itu begitu siaga dan siap melawan dua jantan di depannya. Kepalanya sejajar dengan punggungnya keempat kakinya membuat kuda – kuda kuat meski kaki belakang sebelah kanannya sedikit terangkat dari tanah. Ekor dan telinganya terangkat tinggi menandakan ia tak takut sedikitpun.

"kau terluka" ujar KiBum berbalas geraman betina itu. "ikutlah denganku, ibuku akan mengobatimu" lanjutnya berusaha mendekat. "kau dari pack mana?" ia terus melangkah maju. "kau lonely wolf ya?" ia tak begitu peduli dengan geraman serigala putih didepannya yang makin keras.

ChangMin? oh dia hanya bengong mendengar semua ucapan KiBum. Jemarinya sibuk menghitung kata – kata yang keluar dari pemuda yang merangkap sahabatnya itu. "tiga belas kata. Dengan yang tadi jadi enam belas kata. Di tambah yang biasanya berati ada duapuluh dua kata. Aku tidak tahu KiBum punya perbendaharaan kata sebanyak itu" gumam ChangMin menatap jemari tanganya yang tadi digunakannya untuk menghitung.

"argh!" KiBum meringis sakit. Tangan kanannya digigit kuat oleh serigala betina itu.

ChangMin kembali melotot. KiBum menggerang sakit? Kibum meringis sakit? Matanya pasti salah. Ia mengerjabkan matanya tak percaya. "bantu aku idiot!" seru KiBum marah mendapati ChangMin hanya menatapnya cengo.

"dua puluh lima kata" gumam ChangMin.

"berhenti menghitung Jung bo- argh!" dan KiBum kembali menggerang. Gigitan betina itu benar – benar tak main – main.

ChangMin buru – buru memukul tengkuk betina itu hingga pingsan. Kabut sewarna emas menyelimuti serigala itu. Ia berubah menjadi wujud hybridnya. Gadis manis bersurai perak sepunggung. Ia mengenakan kaus ketat berwarna putih pendek hingga memperlihatkan pusarnya dan jaket tipis berwarna biru muda. Bagian bawahnya dibalut hot pants ketat sepaha dan sepatu boot kulit tinggi sebetis berwarna eboni. "cantiknya" gumam ChangMin.

"dan kau membuatnya pingsan" timpal KiBum dingin sambil menahan pendarahan di tangannya.

ChangMin mendecak malas. "kau pikir aku akan mengatakan nona tolong lepas tangan temanku, kasihan kalau dia tampan tapi buntung" ujar ChangMin malas di balas seringai senang KiBum. "aku akan mengatakannya kalau dia sudah memutus tanganmu" jawabnya balas menyeringai.

KiBum mendengus. Ia menatap paha gadis di depannya. "sepertinya dia digigit beruang. ChangMin bantu aku, naikan dia ke punggungku" perintah KiBum.

ChangMin tak menjawab. Ia hanya menggerutu pelan tapi tetap membantu KiBum menggendong gadis manis yang baru saja di buatnya pingsan. "dia hebat membuatmu mengeluarkan begitu banyak kata baru tuan bisu" ejek ChangMin menahan punggung gadis itu agar tak melorot.

KiBum melirik malas sahabatnya. "diam kau" desisnya sambil berjalan.

ChangMin terkekeh "biasanya kau hanya perlu menegakkan ekormu untuk membuat semuanya diam" ujarnya berbuah pelototan KiBum. Ia mengikuti KiBum sambil tetap menahan punggung gadis itu. Ia bisa saja membiarkan KiBum membawanya jika ia tidak mengingat KiBum tadi menggerang sakit karena gigitan gadis itu. "hei. Kau tidak menggerang sakit saat aku mengigitmu. Bahkan ketika beruang mencakarmu kau masih datar saja" komentar ChangMin.

KiBum sendiri bingung. Gigitan gadis dipunggungnya benar – benar luar biasa sakit. "aku juga tidak tahu. Cengkraman rahangnya biasa saja. Tapi otot lehernya luar biasa untuk mengkoyak" jawab KiBum.

"sudahlah. Yang penting kau banyak bicara malam ini patung" ujar ChangMin menahan tawa.

Sesampainya di rumah Kibum ChangMin buru –buru membukakan pintunya. "bibi!" panggil ChangMin nyaris berteriak. KiBum melirik sadis sahabatnya. Seolah manik jelaga itu berkarta bahwa ChangMin bisa membangunkan gadis manis di gendonganya. "jika dia bangun paling dia akan mengggit punggungmu duluan" cengir ChangMin berbuah tendangan KiBum di tulang keringnya.

Sepasang suami istri paruh baya langsung menghampiri anaknya. "dari mana saja kalian heh?" tanya sang istri memukul kepala KiBum dengan kipasnya. "eh dia siapa?" kagetnya melihat sosok cantik di gendongan anaknya.

ChangMin buru – buru mendekati sang bibi tercinta. "percayalah bi anakmu mengatakan lebih dari tiga puluh kata baru malam ini" bisik ChangMin melirik KiBum menggoda.

"eh?" perempuan cantik bersurai coklat kemerahan itu menatap bingung anak sahabatnya.

KiBum mendengus malas mendengar apa yang dibisikan ChangMin pada ibunya. Ia membenarkan gendongannya. "dia terluka. Obati dia ma" ujar KiBum memerintah.

HeeChul, ibu KiBum terpekik kaget melihat darah memenuhi bagian belakang celana dan baju KiBum. "astaga kalian berdua terluka!" seru HeeChul buru – buru menyuruh KiBum meletakan gadis itu di kursi.

KiBum menatap datar gadis cantik yang masih setia pingsan. "dia saja. Aku bisa mengobati diriku sendiri" ujar KiBum menyadari HeeChul mau merawat lukanya terlebih dahulu. "dia bisa pendarahan" lanjutnya langsung beranjak ke kamarnya.

HeeChul terbengong dengan kelakuan anaknya. Ia menatap ChangMin bingung sementara yang ditatap hanya balas tersenyum aneh. "dia salah makan?" gumam HeeChul bingung namun tetap mengobati gadis asing itu.

ChangMin buru – buru pamit setelah membawa pujaan hati sahabatnya itu ke kamar tamu. Ia ingin cepat saja. Takut – takut gigi tajam itu mengoyak lehernya. Ia biarkan saja gadis itu sendirian di kamar kecil bersama sang kepala keluarga Tan. "sudah…" bisik HeeChul mengusap lengan suaminya.

HanKyung, sang kepala keluarga Tan masih menatap tajam gadis yang tertidur nyaman di kamar tamunya. "bau ini…. Tidak salah lagi" geramnya marah. Ekor coklat tembagaya mengibas tak senang.

HeeChul buru – buru memeluk suaminya erat. "demi KiBum" bisiknya lirih membuat tensi suaminya sedikit turun. "ayo tidur" bisiknya mengecup pipi HanKyung. HeeChul menyeret paksa suaminya ke luar dari kamar tamu. Ia melirik gadis manis itu sendu. 'mungkinkah?' batinnya menggigit bibir ngilu.

Matahari belum terbit benar. Langitpun masih berwarna biru tua namun kediaman keluarga Tan sudah gaduh. Sang kepala keluarga bersitegang dengan gadis yang dibawa putranya. Serigala dewasa berwarna coklat tembaga itu menggeram keras pada serigala putih di depannya. "ada apa ini? Pagi – pagi berisik sekali" gerutu KiBum tiba – tiba memasuki kamar tamu.

"Bum!" HeeChul buru – buru menarik anaknya keluar. "kau menemukannya di mana?" tanya HeeChul cepat. Manik kemerahannya terus menatap kawathir suaminya yang tak kunjung menurunkan ekornya.

KiBum mengacak surai legamnya bingung. Nyawanya belum kumpul sepenuhnya. "di utara. Nyaris di perbatasan. Tapi dia masuk duluan ke wilayah kita" jawab KiBum santai.

"utara…" HeeChul berpikir sebentar. Sepasang ibu dan anak itu terkaget mendengar geraman keras. "sial ayahmu akan mengamuk!" seru HeeChul frustasi.

Brak

Pintu rumah di buka paksa oleh seorang pria bermata musang diikuti seorang wanta cantik di belakangnya. "HeeChul, kudengar anak itu di sini!?" seru pria itu.

HeeChul menggigit jarinya bingung. "Yun cepat anak itu bisa mati!" seru HeeChul menunjuk ke arah kamar tamu.

Cepat – cepat HeeChul dan sepasang suami istri masuk ke kamar tamu. KiBum menatap ChangMin bingung. Sahabatnya itu pucat pasi. "Bum kita melakukan kesalahan besar!" seru ChangMin frustasi. KiBum menyerit tak mengerti. "kita membawa calon alpha MOONLIGHT!" seru ChangMin keras bersamaan dengan suara bantingan dan gigitan.

KiBum buru – buru masuk ke dalam. Ayahnya dan betina itu saling banting di lantai sementara tiga serigala lain berusaha melerai. Manik jelaga KiBum berkilat marah melihat banyak luka baru yang ditorehkan ayahnya pada tubuh ramping itu. KiBum menggeram keras membuat pertarungan itu terhenti.

KiBum menarik tengkuk ayahnya paksa hingga sang ayah terpelanting ke belakang. Ia terus melangkah maju, memepet serigala putih yang mulai ketakutan itu pada tembok. "diam" desis KiBum. Tidak hanya si putih yang diam. Empat serigala dewasa dan ChangMin yang berada dalam ruangan itu ikut diam.

Si putih melompat menerjang KiBum namun KiBum lebih cepat mendorongnya sehingga keduanya jatuh di ranjang dengan posisi KiBum mengukung serigala ramping itu di bawahnya. Manik biru milik si putih langsung bergerak tak karuan, menghindari tatapan tajam KiBum. KiBum kembali menggeram, sebelah tangannya sedikit menekan perut sementara tangan satunya mencengkram moncong si putih.

"nguung" dengking si putih pelan. Perlahan kabut sewarna emas menyelimuti si putih, mengubahnya menjadi wujud hybridnya.

"siapa namamu?" tanya KiBum rendah. Siku kanannya ia gunakan untuk bertumpu tepat di samping kedua telinga putih yang terlipat erat.

"K-Kyu" jawabnya lirih. "Kim KyuHyun" lanjutnya makin lirih.

"Grr!" HanKyung kembali berdiri mendengar siapa nama gadis itu.

KiBum langsung membalas geraman ayahnya. Maniknya menatap nyalang manik hezel ayahnya. "Grr papa menyingkir saja" geram KiBum mengancam. HanKyung menggeram marah namun ia tetap mengurungkan niatnya menyerang anaknya. Begitu geraman HanKyung memelan KiBum kembali menatap KyuHyun. "buka bajumu" perintah KiBum menyeringai mesum.

Plak

"cabul!" jerit KyuHyun histeris saat KiBum berusaha menarik bajunya.

ChangMin tertawa canggung. "sepertinya KiBum punya cara sendiri untuk menjinakannya. Ayo keluar saja" ajak ChangMin langsung keluar dari kamar diikuti orang tuanya dan HanChul meski Hanggeng sempat menggeram mengancam dulu.

HanKyung berubah menjadi wujud hybridnya. Cepat – cepat HeeChul membersihkan dan mengobati luka – luka suaminya. "KiBum tidak akan memperkosanya kan?" tanya HeeChul entah pada siapa.

"aku tidak yakin bi. Patung itu mengatai KyuHyun indah saat pertama kali bertemu" ujar ChangMin jujur langsung berbuah tatapan tak percaya paman dan bibinya. "serius aku tak bohong!" seru ChangMin meyakinkan.

Buagh

Semua menoleh ke arah kamar tamu. Tak lama kemudian KiBum mencul di ambang pintu dengan pipi sedikit membiru dan bibir berdarah. "bibi Jae. Masuklah. urusi luka mahluk barbar itu." Perintah KiBum.

"aku tidak barbar tuan cabul!" jerit KyuHyun tak terima. Ia keluar dari kamar tamu dan menjambak surai legam KiBum.

KiBum meringis sakit. "lepas bodoh!" seru KiBum mencekal tangan KyuHyun.

"tidak mau~!" KyuHyun terus menjambak brutal KiBum. Sepertinya gadis hybrid itu tak sadar dengan betapa banyaknya lukanya. KyuHyun tiba – tiba terhuyuyng. Ia bisa saja jatuh jika saja KiBum tak menahan pinggangnya. Ia tak berbicara apapun. Digendongnya KyuHyun bridal style lalu didudukanya di sofa tak jauh dari HanKyung. KiBum hanya melirik bibinya dan sang bibi yang mengerti isyarat itu langsung mengambil alih KyuHyun dengan mengobati luka – lukanya.

Hening. Tidak ada yang berani membuka pembicaraan. Hanya ada saling tatap satu sama lain. ChangMin meringis merasakan sikutan ibunya, Jung JaeJoong. "aku tidak berhak bicara di sini bu" bisik ChangMin pada JaeJoong.

JaeJoong giliran menyikut suaminya. "Yun lakukan sesuatu. Aku tidak tahan dengan keterdiaman ini. Chulie juga kenapa tidak mengatakan apapun sih" gerutu JaeJoong kesal.

"kau dari Moonligt?" tanya HanKyung menatap dingin KyuHyun.

KyuHyun diam sejenak. "jadi ini Shadowsong ya?" ia menyeringai malas. "pantas saja—" KyuHyun kehilangan ucapannya begitu melihat tatapan dingin KiBum. Buru – buru ia memalihkan pandanganya. "ya aku dari Moonligt" jawabnya.

HanKyung menghela napas panjang, berusaha menahan emosinya. "yahh, itukan masalah lama" ujar KiBum tiba – tiba. Ia menyandarkan punggungnya malas di dinding. ia melipat kedua tanganya di depan dada sementara matanya mengedar malas ke seluruh penjuru ruangan. "masalah lama Kim KangIn ingin merebut Kim HeeChul dari Tan HanKyung. Ahh… padahal waktu itu belum jadi matemu ya pa~" ujar KiBum dengan seringai menyebalkan.

"Tan KiBum diam kau" desis HanKyung. Ia tak suka masalah lama ini diungkit – ungkit.

KiBum meroling bola matanya malas. "kau punya saudara?" tanya KiBum pada KyuHyun.

KyuHyun menatap KiBum bingung. "aku punya kakak laki – laki" jawab KyuHyun.

"bagaimana keadaan orang tuamu?" kali ini YunHo bertanya. "apa mereka baik – baik saja?" lanjutnya diangguki KyuHyun.

"apa LeeTeuk masih pelit?" tanya JaeJoong.

"luar biasa pelit" jawab KyuHyun.

KiBum terkekeh. "sudahlah pa. lupakan dendammu itu. KangIn sudah punya keluarga sendiri. Ia tidak akan tertarik pada bibi menor seperti mama" ujar KiBum.

"anak setan!" pekik HeeChul kesal. Ia langsung melempar kipasnya, untung saja berhasil dihindari KiBum.

"aku anakmu mama sayang. Lagipula aku sudah menjadi bukti kisah cinta kalian selama hampir dua puluh lima tahun ini" ujar KiBum sedikit geli. "oh atau kalian mau membuatkan adik untukku?" tanya KiBum menyeringai nakal.

HanKyung mengela napas panjang. Ia beranjak dari duduknya. "terserah kau saja anak setan" ujar HanKyung melewati KiBum. HanKyung kembali menatap dingin KyuHyun. "dan jika dia berulah. Kau dan ChangMin yang akan kupenggal" lanjutnya berbuah pekik tak terima dari kedua ibu cantik itu.

KyuHyun sedikit bingung dengan suasana di sekitarnya. "eum. Setelah ini aku akan lanjut mencari keluargaku" ujar KyuHyun menunduk sopan.

"dengan luka sebanyak itu? Aku ragu" ujar KiBum sangsi. Manik jelaganya menelisik setiap tubuh KyuHyun yang dibalut perban. "tinggalah sampai sembuh. Aku mau tidur lagi" ujarnya beranjak pergi.

"anakmu banyak bicara hari ini" komentar JaeJoong kembali mengobati KyuHyun.

HeeChul menggeleng tak mengerti. "aku juga tak mengerti. Aku baru saja mau menghitungnya tapi aku terlalu terkejut" jawab HeeChul.

ChangMin terkekeh. Ia menghampiri KyuHyun lalu tersenyum padanya. "sudah ku bilangkan nona ini ajaib" kekehnya mengabaikan semburat merah di pipi KyuHyun.

"ChangMin!"

ChangMin berjengit kaget mendengar seruan dingin KiBum entah dari mana. "ok. Tidak akan ada acara mari menggoda lagi" ujarnya memancing tawa yang lain kecuali KyuHyun yang masih saja memiringkan kepalanya bingung.

-TBC-

.

.

wakaka wolfie kembali dengan ff baru

kali ini wolfie mencoba peruntungan dengan pair KiHyun. smoga banyak yang respon

untuk penanti the Beginning of the End wolfie minta maaf karena belum juga update tu ff. padahal udh 2 tahun diphpin.

wolfie janji setelah ini selesai wolfie lanjut itu. cuman kurang 1 chap doang ko itu

btw ini sbnernya oneshoot kpanjangan. wolfie janji ga akan lebih dari 10 ko

-REVIEW_JUSEYO-