Scrapbook: Love or Hate?

Main Cast: NCT and SM ROOKIES

Other Cast: Kim Heechul, TFBOYS and find them by yourself

Rate: T

Genre: Family, friendship, romance, little bit hurt, humor(?)

Warning: Alternate universe (AU), typo(s) or miss words, OOC, genderbend/genderswitch for uke, jamless humor

...

Chapter 2

Mark pulang ke kosan lebih awal karena hari ini jadwal kuliahnya lebih cepat dari biasanya. Seminggu lebih Mark sibuk dengan aktivitas kuliah ditambah lagi mengikuti kegiatan jurnalistik yang lumayan padat. Setelah memarkirkan kawasaki ninja kesayangannya, cowok itu memasuki kosan Heechul dengan wajah sumringah. Ia gak sabar menghabiskan ritual wajibnya di kamar. Mark merindukan bantal guling biru yang sudah menjadi teman tidurnya, kali ini ia tidak ingin diganggu oleh siapa-siapa lagi termasuk...

"Kak Mark!"

Suara lembut yang sedikit cempreng itu menyapa dengan manja.

Haechan adalah salah satu orang yang paling dihindarinya hari ini. Mark gak benci Haechan kok, cuma sedikit risih karena gadis paling jail di kosan itu pasti akan menganggu istirahatnya. Mark membalikkan tubuh dan beralih pada Haechan yang menyambut kedatangannya. Mark hampir melupakan fakta bahwa Haechan sama berisiknya dengan Jaemin. Ia juga mengaku menjadi istrinya Mark di masa depan. Kata Haechan sih, dia ingin langsung dinikahin daripada pacaran.

Sementara Mark? Dia belum siap untuk pacaran apalagi menikah. Jatuh cinta aja gak pernah. Kalau Mark menikah di usia muda, kedua orangtuanya akan bertambah rewel nanti.

'Pokoknya jangan nikah dulu. Mommy belum siap nimang cucu. Emangnya kamu mau mommy dibully terus sama temen-temen arisan? Mommy gak mau jadi nenek-nenek di usia empat puluhan.'

Begitulah ocehan konyol sang mama yang pengen jadi awet muda. Mark agak heran kenapa papa Jongdae mau nikah sama wanita super rempong sejenis mama Minseok. Lagian Mark kan belum pengen nikah. Mark itu orangnya serius pangkat seratus. Dia lebih fokus sama pendidikannya.

Mamanya Mark itu kan termasuk dalam geng ibu-ibu rempong.

Haechan memberikan senyuman sejuta watt yang super manis, senyuman khusus untuk Markeu-nya yang tercinta. Kali ini ia gak boleh kalah telak dari Jaemin. Haechan juga udah dandan kok, tapi ia lebih milih makeup yang natural. Takutnya sih keliatan kayak ondel-ondel kecebur got kalau makeup-nya super tebel.

"Baru pulang kak? Echan bawain air minum. Pasti kak Mark haus banget." Haechan udah nyiapin sebotol air mineral. Nadanya terdengar genit.

Mark cuma tersenyum tipis setelah nerima sebotol air dari adik satu kosnya. Kebetulan juga Mark lagi haus. Haechan tetep berdiri disana, senyuman sejuta watt masih terpasang di wajah cantiknya. Ia makin girang pas Mark buka tutup botol air mineral itu kemudian meneguknya dengan rakus.

Pemandangan yang gak bisa terlewatin oleh cewek tengil itu dimana Mark meneguk air dengan gaya super seksi di matanya. Belum lagi leher Mark yang masih mulus, Haechan jadi pengen buat 'lukisan' di leher calon suaminya. Belum lagi jakun Mark yang buat nilai plus, menggoda banget.

'Nikmat apa yang kau dustakan...'

'Jadi pengen gigit lehernya kak Mark..'

Haechan mengap-mengap seperti ikan koi yang terjebak di gurun pasir. Ia jadi pengen dihalalin langsung sama Mark. Pikiran kotor Haechan pun menebar kemana-mana. Bahkan Mark yang sudah selesai minum pun gak tau isi kepala cewek yang mengaku sebagai calon istri.

"Kamu kenapa?" tanya Mark membuyarkan lamunan Haechan.

Cewek tengil itu langsung nutup rahangnya yang udah jatuh ke tanah, pikiran kotornya langsung kabur. Ia cuma memberikan cengiran bodoh pada Mark.

"Ngeliat kakak minum aja kok." Jawab Haechan sumringah.

"Keliatan aneh ya?"

Cewek berpipi chubby itu menggeleng pelan.

"Terus?"

"Kakak seksi kalo lagi minum." Ucap Haechan ceplos. "Apalagi kalo kakak lagi di ranjang, wuihh.. lebih seksi lagi. Dua puluh ronde pun Echan kuat kok."

"Hah?" Mark membulatkan matanya seperti 0_0

Haechan nyengir lagi. Kok kesannya jadi mirip Jaemin sih? Cewek itu kan juga suka nyengir.

Everywhere, everytime, and every moment Jaemin always 'nyengir'.

Mark itu masih polos. Ia belum terjamah oleh hal-hal yang berbau mesum, ia bahkan gak pernah ikutan nonton video mesum bareng Johnny dan Jisung.

"Bercanda kok kak, mau aku temenin?"

Mark menggeleng pelan. "Nggak deh. Kakak lagi capek."

Haechan cemberut. Cowok asal Kanada tersebut nolak dia buat nemenin istirahat. Tanpa ba-bi-bu cewek itu megang tangan Mark untuk menghadang dia ke kamar. Kebetulan banget Jaemin lagi kuliah, Haechan harus manfaatin kesempatan ini dengan baik. Siapa tau Mark milih dia jadi pendamping hidup. Cewek itu ngedeketin Mark tapi gak terlalu deket banget. Mark itu orangnya kolot, ada yang naksir pasti ngejauhin.

Jarak juga harus lebih dari dua senti.

"Aku janji gak bakal ganggu kak."

Mark menghadap ke Haechan, cewek itu ngasi puppy eyes. Haechan memang manis sih, wajahnya yang cantik alami jadi daya tarik bagi temen-temen kampusnya. Tapi dari sekian banyak cowok yang naksir, Haechan lebih tertarik sama Mark. Cowok itu sukses bikin Haechan pangling.

"Gimana kalo ntar sore aja? Kakak janji deh." Mark mencoba bernegosiasi. Tujuannya hanya satu. Kasur tercinta yang sangat ia rindukan. Maklum, Mark masih jomblo. Bukan jomblo akut sejenis Taeil. Buktinya Mark digebet sama dua cabe satu kosan.

"Kalo Echan gak mau gimana?"

Mark menghela nafas panjang. "Terus maunya kamu gimana?"

"Berduaan bareng kak Mark."

"Tapi kakak butuh istirahat."

"Mumpung gak ada si Jaem—"

"Kak Haechan modus tuh."

Seorang gadis manis berambut pink pudar menyeletuk dengan nada bosan, ia masang pose sok cool dengan menyenderkan tubuhnya di pintu kamar Winwin – Jeno. Zhong Chenle. Cewek super nyebelin dengan tawa lumba-lumba laknat andalannya. Seragam sekolah yang biasanya rapi kini terlihat agak berantakan. Jas kuning khas SOPA tersampir di bahu mungilnya dengan kemeja sekolah yang dua kancing teratasnya dibuka. Hampir memperlihatkan dadanya si Chenle yang lumayan berisi. Haechan mendengus kesal, cewek lumba-lumba itu sudah berani pamer dada ternyata. Yeah.. walaupun sedikit keliatan sih.

'Besaran juga punyaku.' Batin Haechan sombong.

Mark cuma bengong dengan kedua mata yang melotot. Dua gadis paling cerewet di kosan lagi sibuk tatap-tatapan. Kalau ini anime sih tatapan mereka bisa mengeluarkan listrik.

"Diem kamu." Ujar Haechan judes. "Ngapain disini? Belum jam pulang jugaan."

"Bolos." Jawab Chenle singkat.

"Kok bolos sih? Ntar nilai raportnya bermasalah gimana?" Mark memberi petuah ke anak lumba-lumba itu. Ia udah gak bengong lagi kok. Mark cocoklah jadi panutan adik-adiknya.

Chenle masang wajah super santai. "Mustahil murid cerdas kayak Lele dapet nilai di bawah rata-rata. Kalo beneran sih aku sumpel gurunya pakai uang satu miliyar dollar."

Chenle itu sombong pangkat seratus. Paling belagu dan omongannya terkadang nyakitin. Partner-nya Jisung dan dijuluki duo bandel sama penghuni kosan. Haechan sendiri males berhubungan sama dua cecurut kecil kosan Heechul itu. Trauma udah puluhan kali dibully dengan kata-kata super nyebelin. Haechan sampai kehabisan kalimat jika berurusan dengan duo maknae itu.

"Sana pergi!" usir Haechan mulai risih, melepas pegangan tangannya pada Mark dan buat gestur mengusir. Ia pengen nampol wajahnya Chenle pakai sapu bulu kesayangan Jeno. Saking songongnya sih.

"Ngapain ngusir aku sih kak? Aku gak bakal jadi PHO deh."

"Kamu tuh setara sama Jaemin."

"Jangan nyamain Lele sama kak Nana. Beda jauh lah." Protes Chenle gak terima. "Kak Haechan baru setara sama kak Nana. Sama-sama level paling bawah. Aku mah ada di level paling atas, level diamond 1 triliun karat."

"Makan tuh berlian! Nenek buyutku juga punya!"

Kesempatan emas buat Mark yang kebetulan jadi sapi ompong diantara kedua cewek itu. Perlahan ia berjingkat meninggalkan Haechan yang masih debat sama Chenle. Akhirnya dia bisa tidur dengan tenang tanpa gangguan dari salah satu cabe kosan. Rasanya ia pengen joget gergaji di kamar.

'Kasur... i'm coming!' batin Mark bahagia.

Beralih pada dua cewek cerewet yang masih debat.

"Udah ah! Males debat sama cecurut kecil kayak kamu!" Haechan menghela nafas kecil. "Mending aku nemenin kak Mark aj—"

Mark udah ilang di telan bumi. Ia melirik kamar Mark – Jaehyun yang mulai terdengar suara pintu tertutup. Pendekatannya dengan Mark pun gagal total. Haechan kembali melotot pada cewek sipit asal China itu. Cewek itu menyingsingkan lengan bajunya, mirip seperti preman pasar.

"Tuh kan! Itu semua gara-gara kamu!"

Chenle masang wajah gak bersalah. "Kakak yang terlalu berisik, pantesan aja kak Mark risih."

"Pokoknya ini salahmu!" Haechan tersenyum sadis setelah tangan kanannya menjambak rambut panjang Chenle.

"Enak aja! Lepasin Haechan jelek!" Chenle mulai mukul tangan Haechan, jambakan kakak satu kosnya memang luar biasa mantap. Tanpa ba-bi-bu, cewek itu langsung menggigit tangan Haechan.

"AKH.. TANGANKU!"

...

"Yuta-chan."

Si cantik asal Jepang itu noleh ke belakang, ia menyambut Taeyong yang baru pulang dengan healing smile andalan. Yuta sudah pulang dari satu jam yang lalu. Ia mengisi rutinitas sore dengan memasak makan malam bareng Heechul, ibu kosnya cuma bantuin sedikit sih karena lupa belanja bulanan. Makan malamnya sih teriyaki, sup miso, dan ebi tempura. Yuta kan lagi kangen kampung halaman.

"Mana tante Heechul?" tanya Taeyong setelah mengambil sayuran di lemari es. Selain Yuta, Taeyong juga ikut bantuin Heechul masak. Dia kan anak kuliner sejati, masakannya setara lah sama restoran bintang lima.

"Belanja bulanan bareng Jungwoo." Jawab Yuta setelah menyiapkan bumbu dapur. "Mana Ten? Biasanya dia bantuin masak."

"Dia gak mau." Ujar Taeyong males. "Masa aku sih jadi bahan pelampiasan?"

"Ten masih baper soal si Hansol?"

"Bisa jadi."

Hansol itu ganteng sih tapi rada-rada jutek. Tatapannya super tajam bagaikan silet yang sudah diasah tujuh hari tujuh malam. Seremnya bahkan ngalahin Heechul dan genderuwo di film horror Indonesia. Yuta jadi inget pas Winwin cerita kalau ia takut banget sama Hansol. Ten sih tipe gak peduli, ia bener-bener cinta mati pada Hansol seorang.

"Kok aku jadi inget sama dia ya?" Yuta mulai baper. Si cantik ini punya kisah cinta tragis. Apalagi Yuta itu suka baperan, curhat terus sama Taeyong sampai sahabatnya sendiri bosen dengerin 'cowok' yang dimaksud Yuta.

Si tiang berponi lemper.

"Udahlah Yuta-chan. Si lemper juga gak bakal peka. Mending kamu terima aja tuh si Daniel, Kak Hui, atau Yugyeom."

Yuta itu termasuk primadona kampus, cantiknya alami dan khas Jepang banget. Dalam sehari aja ada seribu chat di line

"Ngawur.. aku gak mau! Aku lebih milih sama si lemper!" protes Yuta heboh. "Lagian Kang Daniel kan udah punya gebetan. Yugyeom juga udah pacaran sama Bambam."

"Kak Hui gimana?"

Yuta tetap menggeleng. "Aku gak mau jadi sugar baby."

Taeyong menghela nafas panjang. Yuta itu termasuk orang yang susah dibilangin, mungkin dia kena peletnya si tiang lemper.

"Apa sih bagusnya si lemper? Ganteng sih tapi playboy. Gaya rambutnya berasa mirip Andika Kangen Band."

"Apa kamu bilang, Taeyongie? Jelas mereka gak mirip lah. Gantengan dia kemana-mana lah, kayaknya matamu katarak deh." Yuta tersenyum manis tapi mengerikan. Apalagi tangannya bawa pisau tajem. Mirip seperti di anime yandere.

Bulu kuduk Taeyong jadi berdiri. Tuh kan dia salah ngomong lagi, sudah cukup dia jadi sasaran kemarahan Ten. Terus darimana mereka tau Andika Kangen Band? Dari meme comic lah. Taeyong itu kan hobi baca meme. Ia sering baca meme dengan berbagai bahasa, meskipun Taeyong gak ngerti bahasanya sih. Cuma gambarnya aja yang lucu.

"Gaya rambutnya juga gak mirip, Taeyongie sayang." Suara Yuta yang lembut itu berbuah jadi mengerikan. Persis seperti sadako keselek bambu. Taeyong yang swag dan berani ngelawan preman pasar pun takut sama kesereman Yuta.

"E-ehehe.. a-aku b-b-berc-canda kok, Yuta-chan."

...

Ten hampir saja membanting smartphone gara-gara Hansol nyuekin dia di sms. Telpon juga gak diangkat. Ten hampir saja mewek. Ia kan cinta mati sama Hansol, tapi cowok ganteng itu gak nanggepin perasaannya. Malah diusir kayak ibunya Malin Kundang. Ten menghela nafas panjang kemudian melanjutkan acara nonton televisi sorenya. Masa bodolah dia gak bantuin Taeyong sama Yuta di dapur. Sudah satu setengah jam lebih Ten nonton kartun kesukaannya, siapa tahu bisa menghilangkan badmood Ten yang berkepanjangan.

"Sore Chitata cantik."

Ten gak mau noleh. Ia juga udah kenal pemilik suara seksinya si Seo Johnny, si playboy akut yang hobi nonton video mesum bareng Jisung. Cowok itu gak pernah tobat jelalatan ama cewek. Ten dengar dari Haechan sih kalau Johnny mau ngincer tantenya Jaehyun.

Satu kata buat Johnny.

Gila.

'Masa tante-tante juga diembat sih, udah tunangan juga.' Batin Ten.

Biasanya Ten terus update seputar gosip-gosip terhangat, tumben kalah cepat dari Haechan. Ia lebih fokus ngincer hatinya Hansol. Saking cintanya sih.

Johnny duduk di samping Ten, dia bahkan sengaja mepet-mepet pada cewek Thailand itu. Ia masih setia sama title 'cowok kardus','cowok jelalatan','cowok mesum' dan 'playboy akut'. Coba aja kalau Hansol kayak gitu, ini mah jerapah mesum yang setiap hari godain dia di kosan. Ten gak mau jadi korban Seo Johnny selanjutnya.

"Jaga jarak sama aku." Ten berujar kesal. Ia menggeser ke samping, sedikit jauh sih dari Johnny. "Awas kalo kamu deketin aku lagi!"

"Kenapa? Emangnya gak boleh dik?" tanya Johnny masang wajah cemberut. Ten memasang ekspresi 'pengen muntah'.

"Gak boleh!"

Johnny masih memasang wajah super melas. Biasanya cewek-cewek bakal terpesona dan mau nurutin keinginannya Johnny, tapi ini beda sama Ten. Ia risih sama kehadiran Johnny, apalagi cowok tinggi itu suka mengganggu dan menggodanya dengan kalimat murahan.

"Sana pergi!" usir Ten lagi. Suara cemprengnya terdengar cukup keras.

Johnny keliatan gak peduli. Ia deketin Ten lagi kemudian menarik tangan cewek Thailand bertubuh mungil itu. Jarak mereka cukup dekat, persis seperti orang pacaran. Ten masih berusaha melepaskan tangannya tapi ia cukup kesulitan, tenaganya cewek jelas kalah sama cowok.

"Gak mau." Ujar Johnny kalem.

"Ya sudah. Aku aja yang per—"

Johnny menarik tangan Ten yang otomatis membuat cewek cantik itu duduk di pangkuannya. Wajah kedua remaja itu berdekatan, hampir kayak orang ciuman. Johnny menyeringai.

"Temenin kakak nonton ya?" pinta Johnny.

Ten menjauhkan wajahnya dari cowok Amerika itu tapi Johnny mendorong pelan kepala belakangnya. Wajah mereka kembali berdekatan, bedanya ini jarak paling dekat. Kira-kira sih beberapa inchi. Johnny jadi pengen ciuman sama Ten, bahkan syaraf-syaraf mesum di otaknya protes gara-gara aksi mesumnya tertunda.

'Sabar dikit napa.' Batin Johnny pada syarafnya.

"OGAH!"

Teriakannya Ten setara lah sama Chenle. Hanya beda frekuensi, amplitudo, periode, sama jenis teriakan. Chenle itu kan teriakannya mirip lumba-lumba, kalau Ten sih mirip ikan paus keselek tiang. Johnny sedikit meringis, ia gak mau kedua telinganya mendadak tuli. Nanti gak bisa denger suara desahan di video favoritnya.

"Kok jahat sih sama kakak?"

"Biarin sih! Sekarang lepasin aku atau aku bilang ke tante Hee—"

"Makan malam sudah siap kawand-kawand!" Yuta berseru ceria ketika memasuki ruang santai. Gadis itu terkejut melihat pemandangan panas yang otomatis hampir buat kedua matanya panas.

Kedua penghuni kosan itu terkejut. Ten menjauhkan wajah Johnny dan menoleh pada Yuta yang masih berdiri mematung. Demi kolor motif bunga-bunga milik Jungwoo, Ten ingin memotong 'benda pusaka' milik Seo Johnny.

"E-eh kak Yuta." Ten mendorong Johnny hingga cowok itu hampir mencium lantai. "Makan malamnya udah jadi?"

Sebenarnya sih Ten merasa gak enak sama kedua kakak satu kosannya apalagi sama Taeyong. Ia kan gak ikutan memasak makan malam. Biasanya Ten gak pernah absen bantuin mereka memasak.

"Hn." Jawab Yuta ala si ganteng Sasuke Uchiha. Mood-nya kini memburuk.

Ia langsung meninggalkan Johnny dan Ten yang masih berada di ruang santai. Rasanya nyesek kalau lama-lama disana terus. Yuta berusaha menahan air matanya biar gak jatuh. Bisa-bisa ditanya sama para penghuni kosan. Ia sudah memasuki ruang makan, ada empat kursi kosong disana. Yuta duduk di samping Taeyong dan Winwin.

"Kemana Johnny sama Ten?" tanya Taeyong sambil mencomot teriyaki dengan lahap.

Di sampingnya Taeyong ada Jaehyun yang lagi semangat makan. Cowok ganteng itu suka rakus kalau liat makanan enak, apalagi yang masak gebetannya sekaligus calon pacarnya sekaligus calon istri dan ibu dari anak-anaknya. Jaehyun sih gak sempat bantuin, ia baru saja pulang kuliah.

Intinya Taeyong dan Jaehyun itu sama-sama rakus kalau soal 'makanan'.

Yuta gak menjawab. Winwin yang merasa ada perubahan atmosfer pada kakak kesayangannya itu kemudian bertanya.

"Kak Yuta kenapa?"

Masih gak ada jawaban lagi. Winwin memasang ekspresi ngambek dan mencomot ebi tempura milik Renjun.

Beberapa detik kemudian, Ten memasuki ruang makan dengan wajah super kusut. Ia duduk bersebelahan dengan Jungwoo. Disusul oleh Johnny yang masuk dengan ekspresi polos dan menempati kursi di sebelah Chenle yang lagi berbicara santai sama Jisung. Pembicaraan mereka sih soal nyumbangin emas batangan 1 ton ke panti asuhan. Itung-itung biar dapat pahala sekaligus pamer kekayaan.

"Kun gak ikut makan malam bareng kita, dia masih latihan buat pertunjukan seminggu lagi." Kata Heechul setelah mengecek pesan masuk di I-phone 7 miliknya. "Hansol juga. Dia numpang nginap sama Hoseok sambil ngurus jobs-nya."

Winwin menghela nafas panjang, ekspresi sedih terpancar jelas di wajah cowok polos dan ganteng itu. Ten hanya mendengus sebal. Ia mecomot teriyaki milik Jungwoo dan memakannya dengan rakus.

"Jangan ambil punyaku ka—"

"Berani ngelawan nih?!"

Jungwoo bergidik ngeri melihat tatapan Ten yang seakan-akan nelan dia hidup-hidup. Cowok itu menggeleng takut.

"Kamu utang cerita sama aku," ujar Taeyong setelah meletakkan sumpitnya di piring. "Aku gak nerima penolakan."

Yuta cuma mengangguk pelan.

Acara makan pun berlangsung dengan khimat, meskipun terdengar suara sendawa milik Jaehyun dan pertengkaran kecil Jaemin dan Haechan yang ingin menyuapi Mark.

...

Doyoung berdiri di balkon setelah menyantap makan malam bareng para penghuni kosan. Ia cemburu dengan kedekatan Jaehyun dengan Taeyong. Cinta Doyoung kan bertepuk sebelah tangan. Ia pengen cerita sama Ten tapi sahabatnya lagi badmood gara-gara ulah Johnny dan Hansol. Doyoung menyibak rambut pirangnya yang tergerai, ia juga ingin diperhatiin sama Jaehyun. Kedengarannya mustahil karena Jaehyun cinta mati sama Taeyong.

"Woi curut! Ngapain tuh?"

Itu suaranya Taeil. Doyoung berusaha gak menganggapi. Lagi males gerak dan males berurusan sama si cowok pendek itu. Taeil gak bisa ganggu dia seharian ini? Ia itu suka mencari masalah yang buat Doyoung naik darah. Mungkin ia itu lagi gak ada kerjaan, ponselnya aja selalu sepi. Saking jonesnya sih.

"Mendadak tuli nih?" Taeil nyamperin Doyoung yang masih melihat langit malam.

"Kakak bisa gak gangguin aku seharian ini?" tanya Doyoung mencoba sabar. Aslinya sih ingin menonjok wajah songong milik Taeil.

Taeil diam membisu. Salah satu tangannya bergerak membuka tutup kaleng bir dan menyesapnya dengan santai.

"Yang gangguin kamu juga siapa sih?" tanya Taeil sarkastik. "Jangan ge-er deh dik."

"Kakak itu sering gangguin aku soalnya!" Doyoung gak bisa nahan sabar. Urat di pelipisnya mulai muncul. "Lagian kalo minum bir jangan deket-deket sama aku! Aku anti sama minuman beralkohol!"

"Kamu bisa jauh kok." Jawab Taeil santai. Ia melanjutkan lagi kegiatan 'minum bir kalengan' kesukaannya.

"Kan aku yang pertama nempatin balkon ini, kakak gak usah sok-sokan ngusir aku!"

Doyoung risih sama kelakuan Taeil yang sering buat dia emosi, apalagi Taeil itu suka minum minuman beralkohol. Doyoung benci sama cowok mabuk-mabukan.

"Orangnya aku cuma numpang minum di balkon ini." Taeil memberikan tatapan sinis pada Doyoung, ia lagi butuh ketenangan tanpa diganggu sama siapa pun. "Di balkon sebelah juga ada Jungwoo sama tante Heechul."

"Berisik deh kak!"

"Terserah." Taeil memasang wajah cuek. "Jadi orang sensi amat, pantes gak ada yang naksir. Untung Jaehyun gak suka sama cewek temparemen tinggi kayak kamu."

Doyoung rasa urat kesabarannya sudah putus. Sekali lagi, Taeil itu suka nyari masalah ke Doyoung. Mereka itu sejenis sama Tom and Jerry versi Korea. Gak pernah akur dan kerjanya berantem setiap hari.

"Ngaca dong kak, emangnya kakak laku?! Gak usah bawa-bawa nama Jaehyun deh!"

"Aku ngomongin fakta lho. Intropeksi diri aja dulu. Kamu itu kan jomblo, calon perusak hubungan orang, suka marah-marah gak jelas, terus cerewetnya minta ampun. Jaehyun mana mungkin suka sama tipe cewek sejenis kamu. Untung dia milih Taeyong." Kata Taeil seolah tanpa beban. Ia bahkan gak ngelihat hidungnya Doyoung kembang kempis dengan kedua mata bulatnya yang melotot.

"Terus kakak udah intropeksi diri? Cewek-cewek bakalan milih gantung diri daripada pacaran sama cowok gak jelas kayak kakak!"

"Tanpa dideketin juga cewek-cewek udah nempelin aku."

"Ihh.. cewek sekelas Hun Jos Mi? Haha.. kok aku ngakak ya?"

Taeil tentu tersinggung dengan ucapan Doyoung. Sehina itukah dirinya? Lagu Bad milik Young Lex dan Awkarin yang gak sengaja ia putar lewat youtube masih teringang di kepalanya. Taeil emang gak ngerti bahasanya sih, tapi setelah kepoin lewat google translate ia akhirnya tahu lirik lagunya.

'Kamu suci aku penuh dosahh...'

Taeil mendekatkan wajahnya pada Doyoung. Aroma alkohol menguar dari bibirnya. Doyoung mundur selangkah sementara Taeil kembali memajukan tubuhnya.

'Ngapain dia deket-deket sih?' batin cewek kelinci itu.

"Aku akan buktiin kalo kamu bakalan tertarik sama aku."

Doyoung sontak mendorong tubuh pendek Taeil sehingga cowok itu jatuh menimpa tempat sampah. Mendengar jawaban dari Taeil sontak membuat Doyoung muntah pelangi. Ia gak bakal tertarik sama cowok nyebelin sejenis Taeil.

"Mulai sekarang jangan deket-deket aku lagi, ihh.. jijik deh aku!" Doyoung mengacak surai pirangnya dan berlari meninggalkan balkon.

Bagaimana keadaan Taeil? Terlihat mengenaskan sih. Ia belum bisa bangkit dari tempatnya, tenaganya Doyoung mirip sama ikan barakuda. Otomatis tubuh Taeil rasanya encok. Ini bukan pertama kalinya Doyoung pakai kekerasan sih. Taeil mah gak mau melawan, Doyoung kan cewek. Kalau cowok sih sudah bisa dipastikan wajahnya Doyoung bakal babak belur.

"Akh.. punggungku." Taeil mencoba bangun pelan-pelan. Ia mengelus punggungnya yang sakit. "Aku mesti nyuruh Jeno buat mijitin. Awas besok si kelinci jomblo itu."

...

To Be Continued

Balasan Review :

Ludfidongsun: Bukan Nana namanya kalo gak rempong, kelakuannya kayak gitu gara-gara belum dinotice sama Mark. Apalagi saingannya si Haechan. Cabe vs Cabe siapa yang menang? XD

Haneul Cho: Kalo mereka dipasangin sama Mark, nambah sejahtera hidupnya Mark *dijejelin sandal. Aku juga kasian nih, kira-kira Mark milih siapa?

Park Na Yu (Guest): IlYoung ama MarkChan udah muncul nih. Suka sama KookV? Aku munculin mereka di chapter selanjutnya.

It's YuanRenKai: Bisa jadi Taeil pengen jadi gigolo pas udah tua nanti, kan bujang lapuk:v Koeun cuma jadi cameo kok, ceritanya sih ia jadi temen deketnya Mark selain Renjun. Emang mereka gak jomblo sih, biar mereka semua punya pasangan.

OliphJelandra: Aku suka moment JohnTen. Bisa jadi sih Johnny sama Ten, tapi si Ten kan suka sama Hansol. Makasih semangat dan doanya yaO:)

Boo Seungkwan (Guest): Kita tunggu keputusan Mark dulu, menurutku sih MarkChan tetap berlayar. Tapi gimana sama Jaemin?

Chypertae: Wkwkwk.. udah lanjut kok. Nantikan chapter berikutnya.

HAECHANAAA (Guest): Iya sih kalo Jaemin masih ada perasaan sama Jungwoo, hehe.. tunggu si Markeu aja deh.

Cho471: Nana mah apa atuh, pengen dinotice tapi kelakuan rempong amat. Para tetua emang gak jelas, Haechan kompor meleduk. Kalo itu sih cuma tante Heechul yang tau.

Elspethlee: Taeyong mah suka gitu kalo ada Jaehyun, para tetua sih biasanya jadi langganan kemarahan Heechul. MarkHyuck moment udah ada nih.

Hanssi: Kita tunggu Mark dulu deh. Untuk JaeDo, rencana awalku emang gitu sih tapi Taeyong sama siapa? Taeil mungkin lebih pas kalo sama Doyoung menurutku. Tapi aku mau ngerencanain buat sedikit scene buat JaeDo kok.

Lev Oh: Makasih banyak dik. Pair yang tetep sih WinKun, SungLe, sama JaeYong. Untuk JaeDo aku gak tau nih, sumpah kena dilema berat. Tapi bakal ada sedikit scene buat JaeDo.

...

A/N

Q: Yukhei kapan muncul?

A: Chapter depan.

Q: TFBOYS juga muncul chapter depan?

A: Kemungkinan besar sih ya.

Q: Visualisasi versi ceweknya Jaemin kayak gimana?

A: Jaemin mirip sama artis jepang namanya Airi Matsuri. Hairstyle-nya visualisasi SinB era Fingertip. Aku bisa ngebayangin Jaemin cantik banget kalau style rambutnya kayak gitu.

Q: Siapa suaminya Heechul?

A: Pasti bisa nebak. Anggota Super Junior yang marganya Park.

...

Chapter up! Maaf baru update sekarang. Mungkin chapter ini belum memuaskan, disini cuma ada sedikit humor receh(?), sisanya sih scene gak jelas semua. Chapter depan aku akan nambahin humor lagi. Aku juga sempat berpikir chapter ini adalah chapter tergaring dari dua chapter fanfic yang aku buat. Untuk yang masih menunggu kelanjutannya maafkan aku jika hasilnya kurang memuaskan.

Chapter selanjutnya aku udah fix mau buat NoRen, ada yang mau request pairing? Aku tunggu balasan dari kalian ya..

Makasih banyak yang udah review, favorite dan follow fanfic ini. Makasih juga buat silent reader yang gak meninggalkan jejak disini. Thanks deh pokoknya. Nantikan kelanjutan chapter selanjutnya.

Jangan lupa review ya guys, kalian adalah semangat buat aku.

...

Sign

Jeon Wonnie