.

.

.

Nemesis or Love?

.

.

.

.

Author : Gelda Lee

Genre : Fantasy, Romance (School fot Good and Evil AU)

ON-GOING

cast:

- Min Yoongi of Woods Beyond (BTS SUGA)

- Park Jimin of Eternal Springs (BTS JIMIN)

- Other BTS Members

- Other Kpop idol

Disclaimer: I don't own the cast, I just use their name for my story

Note: alternate universe berdasarkan novel berjudul The School for Good and Evil, beberapa karakter di novel aslinya akan dimasukkan kedalam cerita demi kepentingan plot.

"Yoongi dan Jimin mendapatkan mimpi yang berbeda terkait dengan takdir mereka sebagai seorang Never dan Ever. Bagaimanakah storian menulis akhir dongeng mereka?"

Chapter 10- Run

Jimin berlari kencang sambil terus menggendong Yoongi yang semakin melemah. "sialan, kumohon jangan mati dulu sayang.." gumamnya.

Jujur saja, Jimin tidak ada rencana untuk situasi seperti ini. Dia bahkan tidak memperhitungkan bahwa Hoseok bisa menyakiti permaisurinya. Tentu saja, racun Hoseok sangat sulit dihilangkan dan hanya beberapa orang yang mampu mengobatinya. Salah satunya adalah Queen Seokjin.

"sial.. haruskah aku menyelinap ke kastil dan bertemu ibu? Tapi ini terlalu berbahaya.. Yoongi bisa ketahuan ayah.." gumam Jimin. jika dia menyelinap ke Eternal Springs, mereka beresiko ketahuan King Namjoon dan Yoongi bisa dibunuh tetapi jika tidak maka Yoongi akan mati karena racun Hoseok. "aah persetan dengan ayah, Yoongi lebih berharga" geramnya sambil berlari menuju Taman Bunga.

.

.

.

"selamat datang di Taman Bunga, silahkan sebutkan tujuan anda" ujar Dante sang kondektur kereta Taman Bunga. "Eternal Springs, secepat yang kalian bisa" ujar Jimin. Dante mengernyit, "maaf tapi Never dilarang naik" ujarnya sambil memandang Yoongi.

"dia bersamaku, aku pangeran Eternal Springs" ujar Jimin lagi. "maaf, tapi peraturannya kalian harus ditemani salah satu guru dari sekolah kalian agar bisa naik" ujar Dante lagi.

"sial, tidak bisakah kami naik? Dia sekarat" geram Jimin. "maaf.. peraturan tetaplah peraturan" ujar Dante. Jimin sudah berniat untuk menghajar dante sebelum dia mendengar suara seseorang dibelakang mereka. "mereka berdua bersamaku" ujarnya. Jimin menoleh dan mendapati Dekan Kebaikan, Clarrisa Dovey tersenyum padanya.

"L-lady Dovey.." gumam Jimin. "tenang saja, aku mengetahui seluruh kejadiannya dari laporan Sophie dan Queen Seokjin. Aku berada di pihak kalian" ujar Lady Dovey. "benarkah? Saya kira anda selalu berpihak pada kebaikan dan memilih untuk tidak berurusan dengan kejahatan" ujar Jimin.

"terkadang tidak selamanya kejahatan dan kebaikan itu harus bermusuhan, mereka bisa saja bekerja sama walaupun yah.. ada beberapa hal yang memang tidak bisa bersatu dari kejahatan dan kebaikan. Sayangnya, ada satu kasus khusus dimana kejahatan dan kebaikan benar-benar bisa bersatu. Contoh kasusnya adalah kau dan Mr. Min serta Queen dan King of Eternal Springs" ujar Lady Dovey.

Jimin mengernyit, "ada apa dengan orangtuaku?" gumamnya. "kau akan tahu jika bertemu dengan ibumu nanti nak. Sekarang naiklah, kereta akan segera berangkat" ujarnya. "terima kasih Lady Dovey" ujar Jimin sambil membungkuk dengan susah payah mengingat dia masih membawa Yoongi kemudian berlari menuju kereta.

"semoga berhasil, dan semoga aja tidak ada tragedi lain yang menimpa dunia ini karena kalian. Cukup Sophie dan Agatha saja yang membawa masalah" gumam Lady Dovey.

.

.

.

Tentu saja, masuk ke Eternal Springs tidaklah mudah. Memang dulunya kerajaan ini hanya berisi wanita, tapi semenjak kejadian tertentu rasio pria dan wanita semakin seimbang sehingga mudah bagi Jimin untuk menyamar. Sayangnya itu tidaklah mudah bagi Yoongi karena aura Never benar-benar terasa di kerajaan penuh Ever seperti ini. Hanya sedikit Never yang bisa bertahan.

"sial, kenapa denyut jantungnya semakin lemah.." gumam Jimin yang berusaha menjaga agar Yoongi tersembunyi dan tetap hidup. Ini salah satu kendala terbesar karena dia harus menghindari penjaga sekaligus menjaga Yoongi.

"tuan muda?" ujar seseorang yang sialnya mengenali Jimin. "oh shit.." gumam Jimin sambil berusaha kabur dan sialnya dia sudah tertangkap duluan. "tenang saja, saya bekerja sama dengan Queen Seokjin" ujar orang asing tersebut. Jimin menyadari nada suara yang familiar dan melihat kearah orang asing tersebut.

"sialan kau Jeon Jungkook" gumam Jimin. Jungkook tersenyum, "surprise!" ujarnya. Taehyung yang berdiri dibelakang Jungkook hanya terkekeh melihat wajah kebingungan Jimin. "bagaimana caranya kalian bisa selamat dari Hoseok?" tanya Jimin. "mudah, kami selangkah lebih cepat dari si idiot itu dan yah.. bisa dibilang kami membunuhnya" Kekeh Taehyung.

"whoa, kukira pangeran terhormat sepertimu tidak mau menumpahkan darah" cibir Jimin. "Ya ya nanti saja kalian bertengkarnya, kita harus cepat atau Yoongi hyung bisa mati" geram Jungkook sambil mengambil alih Yoongi dari Jimin.

Tentu saja Jimin bersyukur bisa bertemu Taehyung dan Jungkook karena tanpa mereka berdua mungkin Jimin sudah ditangkap oleh pasukan ayahnya sejak awal. Taehyung bisa mengelabui para penjaga dan Jungkook hafal dengan pintu masuk rahasia yang ada di kastil sehingga mereka bisa masuk dengan mudahnya.

"oi, kau yakin kita ada di jalan yang tepat?" gerutu Jimin saat Jungkook dengan segaja menuntun mereka ke tempat yang lebih terpencil didalam kastil. "ck, diam dan ikuti aku kalau mau selamat pendek" geram Jungkook. Jimin bersumpah jika saja Jungkook bukanlah tangan kanan permaisurinya dan orang yang dicintai sahabatnya maka dia akan segera mencincang tubuh Jungkook dan diumpankan untuk makan malam Man-Wolf.

"buka pintunya! Ini kami!" bisik Jungkook saat mereka tiba di suatu ruangan yang sangat jauh di kastil. "apa kata kuncinya?" tanya suara lembut dibalik pintu. "saat dongeng kedua mulai tertulis, dunia akan kembali terancam" bisik Jungkook. Pintu mengayun terbuka dan memperlihatkan Queen Seokjin yang terlihat lelah.

"i-ibunda..." ujar Jimin sembari menunduk hormat. "sudah kubilang berapa kali tidak perlu seformal itu kecuali didepan tamu kerajaan Jiminnie" ujar Seokjin lembut. "oke oke. Bagaimana ibu bisa ada didalam ruangan ini?" gumam Jimin.

Seokjin menghela nafas, "tidak ada waktu untuk menjelaskan. Aku akan menyembuhkan Yoongi, kalian cepatlah masuk sebelum Namjoon mengetahui keberadaan kalian" ujar Seokjin yang langsung mengambil Yoongi dari gendongan Jungkook dan membawanya masuk.

Dari luar kalian mungkin berfikir bahwa ruangan itu terlihat kecil dan kumuh, tetapi saat kalian memasukinya maka akan terlihat hamparan rumput hijau yang berhiaskan langit malam penuh bintang. "jangan bilang ini salah satu sihir Merlin" ujar Jimin.

"benar sekali, dan sihir ini juga berguna untuk tempat perlindungan kalian. Ayahmu semakin gencar mencari Yoongi, tapi aku tidak yakin Namjoon berfikiran bahwa musuhnya justru sudah berada dibawah batang hidungnya sejak awal" jelas Seokjin.

Sementara Seokjin menyembuhkan Yoongi, Jimin dipenuhi rasa penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi dan rasa cemas tentang keselamatan Yoongi. Saat Yoongi membuka mata barulah Jimin membuang rasa penasarannya dan berlari menghampiri permaisurinya.

"ngh.." erang Yoongi. Sekujur tubuhnya mati rasa dan hal pertama yang dilihatnya adalah wajah cemas Jimin. "syukurlah kau selamat sayang.."gumam Jimin sambil mengecup pipi Yoongi yang mulai kembali memerah, jika saja tubuhnya tidak mati rasa mungkin Yoongi sudah menghajar si keparat didepannya ini.

"astaga, sepertinya kau memang mewarisi sifat cheesy ayahmu" kekeh Seokjin. Jimin menoleh dan mendapati ibunya tertawa geli melihat ekspresi Jimin yang tidak biasanya dia tunjukkan dihadapan orang lain.

"aah lupakan soal itu ibu. Sebenarnya apa yang terjadi? kenapa Yoongi menjadi sasaran padahal yang mengalami dongeng ini adalah kami berdua? Sebenarnya kenapa kami berdua memiliki ikatan seaneh ini?" ujar Jimin.

Seokjin menghela nafas. "kurasa sudah saatnya kalian berdua tahu. Mungkin kisah Sophie dan Agtha memang menjadi kunci utama di kehidupan dongeng dimasa lampau, tetapi kalian harus mengetahui ini. Dulu dunia juga nyaris terancam, tapi bukan karena pengaruh dongeng sekuat Sophie dan Agatha. Sudah saatnya kuceritakan kisah dongengku, dimana Ever dan Never tidak selamanya menjadi musuh dan justru terikat takdir yang membingungkan" ujarnya pelan.

TO BE CONTINUED

Penjelasan Istilah:

Kereta Taman Bunga (The Flowerground): Kereta khusus yang diciptakan sejak dahulu sebagai transportasi utama dalam bepergian ke berbagai tempat di Hutan tak bertepi. Kereta ini hanya boleh dinaiki oleh Ever, Never hanya boleh naik jika ditemani oleh salah satu dewan sekolah. (penjelasan lengkap ada di buku The Ever Never Handbook)


YO, GELDA LEE HERE! update baru telah tibaa! jujur aja ini beruntung banget bisa update ditengah jadwal yang chaos dan koneksi kost yang minta dihajar. jujur aja gue malah kepikiran mau udahin aja semua ff gue karena keliatan banget yang minat baca dan review cuma dikit (silent reader ya banyak). gatau ntar ini bakal gue update lagi atau nggak, tergantung dari kemauan kalian mau lanjut atau nggak. Lastly, Mind to Review if you want?

Regards,

Gelda Lee