.

.

.

Nemesis or Love?

.

.

.

.

Author : Gelda Lee

Genre : Fantasy, Romance (School fot Good and Evil AU)

ON-GOING

cast:

- Min Yoongi of Woods Beyond (BTS SUGA)

- Park Jimin of Eternal Springs (BTS JIMIN)

- Other BTS Members

- Other Kpop idol

Disclaimer: I don't own the cast, I just use their name for my story

Note: alternate universe berdasarkan novel berjudul The School for Good and Evil, beberapa karakter di novel aslinya akan dimasukkan kedalam cerita demi kepentingan plot.

"Yoongi dan Jimin mendapatkan mimpi yang berbeda terkait dengan takdir mereka sebagai seorang Never dan Ever. Bagaimanakah storian menulis akhir dongeng mereka?"

Chapter 1- The Beginning

Di hutan purbakala, berdirilah sekolah kebaikan dan kejahatan. Dua menara bagai kepala kembar. satu untuk yang tulus, satu untuk yang keji. Sia-sia mencoba kabur, satu-satunya jalan keluar adalah melalui dongeng. Dan sialnya semua itu benar dan aku harus terjebak disini"

Seorang pemuda bersurai hitam mengedarkan pandangannya ke sekeliling aula School of Evil dengan tatapan malas. Pemuda itu menghela nafas, bisa-bisanya dia terjebak di situasi memuakkan seperti ini.

Pemuda itu bernama Min Yoongi, seorang yang disebut mereka dengan sebutan 'pembaca'. Dia hanyalah pemuda biasa yang berasal dari kota kecil bernama Galvadon, setidaknya itu yang dipikirkannya sampai sang guru berfikir untuk membawanya ke tempat ini, School for evil.

"Yoongi hyung cepatlah! Aku tidak mau dihukum castor hanya karena kita terlambat menghadiri upacara penerimaan murid baru! Sial, aku benci anjing itu" ujar seseorang yang membuyarkan lamunan Yoongi.

"aargh, diam kau bocah. Kalau saja ini tidak wajib aku sudah mengurung diri di kamar" gerutu Yoongi sambil berlari menyusul pemuda yang meneriakinya tadi.

"sampai kapan hyung akan memanggilku bocah? Aku bahkan sudah jauh lebih tinggi dari kurcaci sepertimu" ujar pemuda itu sambil mengacak surai hitam Yoongi.

"diam atau kupenggal kepalamu sekarang juga Jeon Jungkook" geram Yoongi, dia memang sensitive soal tinggi badannya sendiri. Jungkook tertawa melihat ekspresi teman sekamarnya yang berubah masam seperti sedang disiksa di ruang jahanam.

Sebagai seorang Never, Yoongi memang tidak menyukai semua hal-hal formal tentang sekolah ini. Tentu saja dia menyukai statusnya sebagai penjahat, tetapi dia malas jika harus bersosialisasi dengan sesama penjahat. Tidak ada yang bisa dipercaya.

Saat mereka memasuki ruang Theater of Tales dan duduk di dekat pembatas khusus yang memisahkan antara ana-anak Never dan Ever, tatapan Yoongi bertemu dengan salah satu Ever di seberang tempat duduknya.

Dia menatap Yoongi selama hampir 10 menit sebelum Yoongi menggeram dengan bengis dan membuang tatapannya.

"ada apa?" tanya Jungkook. "ada anak ever yang menatapku, menjijikkan" geram Yoongi.

"siapa?" Jungkook langsung mencari siapa anak Ever yang berani menatap teman sekamar sekaligus calon penjahat yang merupakan teman baiknya, setidaknya itu menurutnya.

"tepat di sebelahku, dia juga dekat pembatas" gumam Yoongi. Jungkook mengarahkan pandangannya kearah seorang pemuda berbadan mungil dan berwajah imut.

"ah… ternyata Park Jimin sang pangeran dari Eternal Springs, hyung pintar memilih nemesis" kekeh Jungkook.

"apa maksudmu bocah? Aku tidak sudi jika anak idiot itu jadi nemesisku" geram Yoongi yang dibalas dengan kekehan dari Jungkook.

"yah siapa tahu, semoga beruntung" ujar Jungkook yang dibalas dengan tinju andalan Yoongi tepat di wajahnya.

Jimin yang sedari tadi masih memperhatikan Yoongi yang menggerutu langsung menyikut sahabatnya, Taehyung. "hei Tae, psst. Bumi pada kim taetae, halooo" bisik sang pangeran pada teman sekamarnya.

"ck, apa lagi bantet. Jangan bilang kau baru saja melihat celana dalam salah satu gadis Ever lagi, dasar pangeran mesum" gerutu Taehyung.

"tidak, bukan itu. Ada anak Never yang melihatku dan jujur saja dia cukup menarik bagiku" kekeh Jimin. "bisa jadi dia nemesismu bodoh, yang mana orangnya?" tanya Taehyung.

"tepat disebelahku, astaga aku bahkan bisa mencium baunya dan jujur saja dia terlalu wangi untuk seorang Never" ujar Jimin. Taehyung hanya memutar bola matanya malas.

"kau dan sifat mesummu itu… ah, Min Yoongi si pembaca. Yup, kalian cocok. Ever mesum dan Never bengis, sepertinya dongeng kalian nanti akan menyenangkan" ujar Taehyung sambil mengedikkan bahunya.

"sialan, aku tidak tahu kau bermaksud memujiku atau menghinaku dasar keparat" gerutu Jimin yang hanya dibalas kekehan dari Taehyung.

.

.

Setelah upacara penerimaan murid baru yang jauh dari kata tenang seperti biasanya, Yoongi menjalani hari-harinya dengan santai. Dia bahkan sudah hampir lupa dengan kejadian saat Jimin menatapnya dengan intens.

Oh sial, membayangkannya saja sudah membuat Yoongi merinding. Park Jimin si pangeran idiot, Yoongi akan melenyapkan anak itu sekalipun dia bukan nemesisnya.

" Trial by Tale akan dilaksanakan kurang dari seminggu. Jika kalian ingin mencapai kejahatan sejati, saya sarankan untuk segera memulai latihan terutama untuk yang payah dalam sihir" ujar professor manley, guru uglifikasi mereka sambil menatap Yoongi dengan tatapan kesal.

Yoongi menghela nafas, dia memang payah dalam hal sihir. Salahkan finger glownya yang selalu menembakkan sihir yang tidak terkendali saat tahun pertamanya disini dan membuatnya mendapat julukan 'idiot dwarf'.

Setidaknya Yoongi bisa menarik nafas lega karena tahun ini dia berhasil menjadi kapten kelas dan julukan menjijikkan itu perlahan menghilang, dan dia harus berterima kasih pada Jungkook yang sudah membantunya di Trial by Tale tahun lalu.

Ngomong-ngomong soal Jungkook, Yoongi tidak melihat batang hidungnya sedari tadi padahal biasanya bayi bongsor itu selalu mengikutinya seperti anjing penjaga yang setia.

Belum 1 menit dan pertanyaannya langsung terjawab saat dia melihat Jungkook yang sedang membully Never kelas 1.

Mereka benar-benar sial karena harus berurusan dengan Jeon Jungkook yang merupakan cicit ke- entahlah, Yoongi selalu lupa detailnya- dari kapten Hook, sang bajak laut terkejam di Neverland.

"hei bayi bongsor, sudah selesai?" ujar Yoongi malas. Jungkook menoleh dan mengeluarkan senyum kelincinya, jujur saja terkadang Yoongi ragu kalau Jungkook benar-benar seorang Never karena anak itu terlihat polos dan tidak berdosa.

"tentu saja hyung, ah anak bawang itu terlalu membosankan" cibir Jungkook sambil menatap anak yang diusilinya tadi. Anak itu sekarang benar-benar terlihat seperti seorang Ever, dan tentu saja itu penghinaan besar bagi para Never seperti mereka.

"ugh, Dekan Sophie pasti akan menghukummu jika kau tertangkap basah melakukan itu" ringis Yoongi. Jungkook hanya tertawa sadis.

"hyung, setidaknya di situasi sekarang ini aku lebih suka dilempar ke ruang Jahanam daripada disuruh ke ruang rias kejahatan setiap hari. Dekan kita benar-benar tidak waras" kekehnya.

"yeah, aku sependapat. Lagipula sejak kapan seorang Never peduli dengan kecantikan? Sudahlah, ayo kita kembali ke kamar dan memesan sesuatu dari The Pizzeria of Punishment. Aku muak dengan semua sayuran hijau itu" gerutu Yoongi sambil membayangkan menu makan malam mereka yang mengenaskan.

"jangan lupa menyogok penjaganya hyung, atau kita akan dilempar ke Ruang Jahanam seperti minggu lalu" kekeh Jungkook yang dihadiahi ledakan api dari finger glow Yoongi yang mulai berpendar merah karena menahan malu.

Malamnya, Yoongi mulai memimpikan sesosok pangeran yang bertubuh mungil dan bersurai soft pink. Awalnya Yoongi tidak mengenali wajahnya sampai dia melihat tubuh sang pangeran yang tercabik-cabik dan kepalanya lepas dari tubuhnya. Pangeran itu adalah Jimin.

"AARGH!" Yoongi terbangun akibat shock dari mimpi yang dialaminya. Jungkook langsung terbangun dan menoleh kearah Yoongi dengan tatapan kesal bercampur horror.

"aish hyung, ada apa? ini belum subuh dan kau sudah berteriak seperti orang kesetanan" gerutu Jungkook. "h-hei Jeon, sepertinya kau benar. Pangeran bantet keparat itu nemesisku" lirih Yoongi.

.

.

"hei Tae, bangun" ujar Jimin sambil mengguncangkan bahu teman sekamarnya itu. Taehyung langsung menggerutu dan menarik selimutnya.

"tidurlah Jim atau akan kucuri beberapa makanan anak Never saat sarapan dan menjejalkannya di mulut besarmu itu" geram Taehyung.

"ini penting Tae, bangunlah" ujar Jimin sambil terus mengguncangkan tubuh sahabatnya itu. Taehyung menggerutu dan mulai menatap sahabat bantetnya itu. "ada apa?" gumamnya.

"apakah normal jika kau mendapat mimpi cinta sejatimu dan ternyata dia adalah Never, terlebih lagi dia seorang laki-laki?" tanya Jimin.

"hah? Kau pasti bercanda bantet. Tidurlah lagi, mungkin kau kebanyakan makan Foie Gras saat makan malam" kekeh Taehyung.

"tidak, aku serius. Kau ingat kejadian dengan Min Yoongi? Yah, dia muncul di mimpiku dan kau tahu sendiri jika kita tidak memimpikan nemesis kita. Di mimpiku, dia sangat cantik dan menawan. Artinya dia cinta sejatiku kan?" tanya Jimin lagi.

Tentu saja Taehyung tidak bisa mempercayai perkataan sahabatnya itu. "tunggu, kau serius?" tanya Taehyung. Jimin mengangguk dan Taehyung membulatkan matanya saking terkejutnya.

Sementara itu, di menara kepala sekolah dimana Storian disimpan, terdengar suara gesekan pena yang sangat ganjil. Storian kembali menulis dongeng baru, dongeng antara Min Yoongi of Woods Beyond dan Park Jimin of Eternal Springs. Dongeng yang tidak masuk akal pun akhirnya dimulai.

TO BE CONTINUED

Penjelasan istilah:

Ever: anak-anak yang ditempatkan di school for good untuk dilatih menjadi pangeran dan putri dongeng.

Never: anak-anak yang ditempatkan di school for evil untuk dilatih menjadi penjahat dalam dongeng.

Finger glow: semacam tongkat sihir, tetapi menggunakan jari tangan yang biasanya menyala dan berubah warna tergantung suasana hati. Tiap orang memiliki warna finger glow yang berbeda baik never maupun ever.

Storian: pena ajaib yang bertugas menuliskan dongeng orang-orang yang terpilih baik itu dari pihak ever maupun never. Storian merupakan pena yang sangat sakral karena dia menjaga keseimbangan dunia dengan menulis dongeng.

Ruang Jahanam: ruang dimana anak-anak never yang melanggar peraturan akan dihukum. Tingkat hukuman yang diberikan tergantung dengan seberapa berat peraturan yang dilanggar

Uglifikasi: pelajaran dimana para never belajar untuk memperburuk penampilan mereka dengan menambahkan kutil,bisul, dll. lawan dari uglifikasi adalah Beautifikasi yang dipelajari para ever untuk mempercantik penampilan mereka.

Dekan: pejabat yang memimpin suatu fakultas, dalam cerita ini ada dua dekan yang menjabat yaitu dekan kebaikan yang bernama Clarissa Dovey (ibu peri Cinderella) dan dekan kejahatan yaitu Sophie of Woods Beyond untuk menggantikan kepala sekolah yang terbunuh (penjelasan lengkap ada di novel aslinya) .

Trial By Tale: ujian khusus dimana para Ever dan Never berkompetisi untuk saling mengalahkan satu sama lain di hutan biru. tujuannya adalah untuk melatih mereka dalam mempersiapkan bahaya yang bisa saja menghampiri mereka saat mereka menjelajah hutan tak bertepi (dunia dimana mereka tinggal). sang pemenang yng berhasil bertahan hidup baik dari pihak ever maupun never akan mendapat peringkat tertinggi dan menjadi kapten kelas.

Hutan biru: hutan khusus yang dibuat berdasarkan hutan tak bertepi yang bertujuan untuk melatih para Ever dan Never dalam menghadapi bahaya. hutan itu sengaja diberi warna biru di sekelilingnya agar para murid tidak tersesat dan justru keluar menuju hutan tak bertepi.


YO, GELDA LEE HERE! comeback with a new project! hehehe sebenarnya udah lama gue pengen nulis ini. setelah gue baca novel School for Good and Evil gue langsung kepikiran untuk buat versi MinYoon, awalnya pengen buat Harry Potter AU tapi setelah dipertimbangkan lagi gue akhirnya memilih untuk menggunakan AU berdasarkan novel lain yang memiliki tema fantasy. maaf jika penjelasan istilahnya agak membingungkan karena agak susah juga ngejelasin dunia School for Good and Evil, mungkin nanti bakal gue jelasin satu per satu menurut alur ceritanya. Lastly, Mind to Review?

Regards,

Gelda Lee