~You are My Mine~

By : CatBear9488

Rate : M (Maybe)

Genre : Romance, Humor, dll

Length : Chaptered (doakan saja)

Main Cast : Oh Sehun (22 tahun), Kim Jong In (20 tahun), and Other

HunKai!

Sehun Seme! Kai Uke!

Cast : All member EXO, dll

Semua pemain milik Tuhan YME dan Orang Tuanya

Warn : Typo berserakan, YAOI!

Mohon maaf bila ada kesamaan alur cerita, karena itu hanyalah kebetulan semata. Kalo ga suka tinggal close laman ini ya.

HAPPY READING

Chapter 1

Terlihat seorang namja berkulit tan yang memiliki wajah manis mengayuh sepeda nya menuju kampusnya, Seoul National University. Namja manis itu bernama Kim Jong In, anak dari CEO KIM CORP yang terkenal di kedua di seoul. Ia mengayuh sepeda nya sambil bersenandung. Tanpa ia sadari sebuah mobil porsche berwarna putih berbelok ke arahnya sehingga menabraknya.

CKIIT GUBRAK!

"Ssshhh... APPO!" rintihnya sambil mengusap(?) bokongnya karena terjatuh ia terjatuh.

"Gwaenchana?" tanya seorang namja berkulit putih yang menabrak Jongin sambil mengulurkan tangannya ke arah Jongin yang terjatuh.

Jongin menerima uluran tangan itu dengan kasar.

"Yak Ahjussi! Apa kau tidak punya mata?! Ugh lihatlah kau menabrakku sehinggga sepeda ku juga rusak! Sekarang bagaimana aku ke kampus?" Jongin mengerucutkan bibirnya, tapi percuma karena namja di depannya ini malah memperhatikan wajahnya.

"Ahjussi, ahjussi? YAK AHJUSSI!" Jongin menggembungkan pipi nya kesal karena namja di depannya malah mengabaikan perkataannya.

"Eoh? Ne, aku baik – baik saja." Namja itu masih terfokus pada jongin karena tingkah yang Jongin sungguh terlihat lucu.

"Aish, dengarkan perkataan ku!" Ucapnya sambil bersedekap dada.

"Hm" dehem namja itu -Oh Sehun- sambil tersenyum karena melihat tingkah namja di depannya yang menurut nya lucu.

Jongin menarik nafas dalam sebelum kembali berkata

"Ahjussi kau kan tadi menabrak ku sehingga sepeda ku juga rusak, padahal aku kalau ke kampus lebih sering pakai sepeda tau!" Jongin memasang wajah garang ke arah Sehun. Tapi Sehun malah terkekeh karena tingkah Jongin.

"Kkk~ kau sungguh menggemaskan." Kata Sehun sambil mengelus surai dark brown Jongin.

BLUSH~

"Uhhh apa sih ini?" Gerutu Jongin sambil menyingkirkan tangan Sehun dari kepalanya.

"Eung.. ahjussi sebagai gantinya ahjussi antarkan aku sampai ke kampus, eotte?"

"Mengantar kau ke kampus? Deal! Ayo masuk ke mobil sekarang." Titah Sehun. Padahal Sehun sudah telat buat meeting. Tapi... buat Jongin apa sih yang nggak? #jimayu #abaikan

Hening... Krikkk... Krikkk

Ya itulah gambaran suasan di dalam mobil Sehun. Jongin lebih memilih melihat keluar jendela, sedangkan Sehun? Ia fokus menyetir.

"Hey bear." Sehun berinisiatif memulai percakapan antara mereka berdua.

"Bear? Siapa yang kau sebut bear?" Jawab Jongin yang langsung mengalihkan pandangannya ke Sehun.

"Kau. Aku kan tidak tahu nama mu, ya sudah bear saja, lagi pula itu cocok untukmu." Sehun melirik Jongin sekilas.

"Ishh. Tidak di rumah, kampus dan disini semua orang memanggilku bear hhh. Nama ku Jongin, Kim Jongin." Jongin mengerucutkan bibirnya sambil menatap ke luar jendela karena ia kesal selalu dipanggil bear.

"Ah jadi nama mu Kim Jongin. Nama ku Oh Sehun dan..."

Sehun menjeda kalimatnya membuat Jongin mengalihkan pandangan ke Sehun.

"Dan apa ahjussi?" Tanya Jongin yang penasaran.

"Dan jangan panggil aku ahjussi lagi. Panggil saja Sehun hyung atau hyung saja. Arra?" Balas Sehun sambil tersenyum.

"Ngg... NE HYUNG!"

"Kampus mu dimana bear?"

"Seoul National University. Hyung berhenti memanggil ku dengan sebutan bear~" Jongin memasang ekspresi merajuk tapi menurut Sehun itu malah menggemaskan.

"Ok. Jadi aku panggil apa? Sayang? Baby bear? Little bear?"

"Hyuungggg~~" Rengek Jongin sambil mengalihkan pandangannya ke jendela.

Hening beberapa saat. Jongin masih memandang ke luar jendela. Dia melamun karena omongan Sehun tentang panggilan, padahal ia sudah sampai di kampusnya.

"Hey little bear, kau tak mau ketinggalan jam kuliah mu kan? Oh ayolah maafkan aku soal tadi ya?" Bujuk Sehun sambil mencoba memutar bahu Jongin untuk menghadapnya.

"Hm" Dehem Jongin karena masih malu berhadapan dengan Sehun.

"Kenapa kau menggemaskan? Sudah sana cepat. Kau tak mau ketinggalan jam pertama mu kan, Jongin?" Suruh Sehun sambil mengelus surai Jongin.

"Ya, terimakasih hyung tumpangannya. Eunggg... h-hyung..."

"Ya, kenapa?"

"Panggil aku bear saja." Ucap Jongin dengan cepat sambil lari keluar dari mobil Sehun.

"Kkk~ padahal beberapa menit lalu dia bilang jangan panggil bear. Tapi sekaranng?" Sehun tersenyum karena tingkah Jongin. Ia pun melajukan mobilnya ke kantor.

Mansion Oh

"Jadi Yunho – ya apa kau menyetujuinya? Aku dan Yoona pasti setuju." Tanya Siwon appa Sehun kepada Yunho appa Jongin.

"Hey hey aku dan Yuri juga sudah menyetujui ini. Bahkan kami lebih dahulu dari kalian hahaha! " Jawab Yunho sambil tertawa.

"Kau masih sama seperti saat kita SMA dulu Yunho. Licik! Ckckck, beruntung Jongin tidak seperti itu." Kata Yoona sambil menggelangkan pelan kepalanya.

"Kau benar Yoona – ya~ bahkan anak nya sendiri pun jadi korban kelicikkannya!"

"Hey sayang aku tak pernah berbuat licik pada Jongin tau." Bela Yunho.

"Teruslah mengelak Tuan Kim!"

"Hahaha kenapa kalian seperti anak kecil eoh? Sudahlah berhenti, jadi dimana kita akan memberitahu mereka?" Tanya Siwon sambil mengusap ujung matanya yang sedikit berair karena tertawa.

"Di villa milik ku di Jeju, bagaimana?" Usul Yunho.

"Ya di villa mu saja. Mungkin bagus untuk pendekatan mereka kan?" Jawab Yoona

"Kapan kita semua kesana?" Siwon bertanya sambil menyesap kopinya.

"Bagaimana kalau lusa? Bukankah lebih cepat lebih baik?" Usul Yuri sambil menatap ke arah Yunho.

"Ok jadi kita berangkat ke Jeju lusa. Jangan lupa beritahu anakmu Siwon. Nanti aku juga akan memberitahu Jongin."

"Sebelum kau suruh aku juga akan memberitahunya, Yunho."Jawab Siwon dengan pandangan datar ke arah Yunho.

"Sehun? Sehun? Seh- HOY OH SEHUN!"

"Ck ada apa sih hyung?"

"Apakah kau sedang berfantasi liar? Memikirkan uke yang mau kau jadikan target?"

"Mungkin yang selalu berfantasi liar itu kau Luhan hyung." Jawab Sehun dengan pandangan datar ke Luhan yang malah sibuk menyesap cappucino nya sambil membolak – balik majalah fashion. OH! Kalian belum tau Luhan itu siapa Sehun kan? Ok ku beritahu jadi Luhan itu hyung Sehun yang playboy. Tapi kalau Luhan sudah serius menjalin hubungan dengan orang yang ia cintai. Ia tak akan menyia – nyiakan dan menyakiti orang itu.

"Sialan kau Sehun!" Luhan melempar majalah yang sedang ia lihat ke Sehun.

HAP!

"Majalah untuk dibaca hyung bukan dilempar." Sehun menaruh majalah yang ia tangkap di meja kerjanya

Kriinggg...

"Yeoboseyo, appa? Ada apa menelepon ku?"

"..."

"Jeju? Lusa? Kenapa?"

"..."

"Hm... baiklah, nanti kita bicarakan ini di rumah. Ya akan ku beritahu Luhan hyung juga."

"..."

"Ne, appa ku tutup telponnya." Sehun mengakhiri panggilannya dengan dahi yang berkerut tanda ia tak mengerti.

"Appa menelpon mu? Ada apa?" Luhan menghampiri adiknya yang kebingungan di meja kerjanya.

"Hyung, kata appa kita semua lusa ke pergi Jeju. Apa kau tau kenapa appa mengajak kita ke Jeju, hyung?" Jawab Sehun sambil menatap Luhan sekilas.

"Eh kenapa tiba – tiba sekali? Aku juga tak tahu Hun – ah." Luhan terkejut mendengar jawaban dari adiknya. Karena biasanya appa mereka selalu sibuk.

"pasti ini ada hubungannya dengan Sehun." Luhan bermonolog dalam hati.

"Hahhh sudahlah lagipula nanti appa akan menjelaskan di rumah."

"Hm... Sehun aku mau ke butik lagi. Jangan lupa kau harus makan siang! Kalau tidak... aku laporkan ke eomma! Bye Sehun~" Ancam Luhan sambil meninggalkan ruang kerja Sehun.

"Dasar pengadu!" Cibir Sehun sambil melanjutkan pekerjaannya yang tertunda karena rusa yang sayangnya adalah kakaknya sendiri.

Sehun masih mengerjakan pekerjaannya hingga ia tidak sadar bahwa jam sekarang menunjukkan pukul 12 siang berarti ia harus makan siang, tapi ia masih duduk di depan meja kerjanya dengan setengah tumpukkan berkas.

TING!

"Oh Sehun, kau harus makan siang! Atau aku lapor ke eomma!"

TING!

"Hoy bocah! Apa aku harus melapor eomma? Baiklah akanku laporkan. Kkkk~"

"Sshhh siapa sih?!" Gerutu Sehun sambil mengecek ponselnya yang berbunyi terus.

"Ck Luhan hyung, kenapa aku punya kaka cerewet sih?! Sekarang kan masih jam sem—Eh jam dua belas?! Bukannya tadi masih jam sembilan?" Tanya Sehun entah pada siapa.

"Hey hyung siapa yang kau sebut boch? Aku sedang di cafe! Dasar rusa pengadu!" Sehun membalas pesan dari Luhan terlebih dahulu.

"Ah sudahlah aku ke cafe dekat sini saja." Sehun merenggangkan badannya sebentar karena terlalu lama duduk menyebabkan badanny pegal. Lantas Sehun mengambil kunci mobil serta mantelnya.

"Kyungsoo – ya aku pergi keluar sebentar, kalau ada yang mencari ku bilang aku sedang keluar." Ucapa Sehun sambil keluar ruangan sekretasisnya, karena ruangan sekretarisnya berada di samping ruang kerjanya.

"Ne sajangnim."

Cafe

"Noona, aku pesan smoothie green tea satu dan- Sehun hyung?" Jongin yang akan memesan makanannya di depan meja kasir dikagetkan dengan kedatangan Sehun yang langsung menyebutkan pesanan untuk Jongin dan dirinya.

"Dua Bibimbap. Ah satu Ice cappucino juga. Ini uangnya." Ucap Sehun sambil menyerahkan uang nya.

"Ne. Gamsahamnida, silahkan tunggu pesanannya di meja kosong."

"Ayo Jongin," Sehun menarik tangan Jongin yang masih terbengong menuju meja kosong di pojok cafe tersebut.

Setelah mereka duduk Sehun menatap Jongin bingun karena Jongin nampak seperti orang linglung.

"Hey Jongin?" Tanya Sehun, tapi tak ada sahutan dari makhluk manis di depannya.

"Jongin? Jongin? Jong—ah aku tahu hey bear kau kenapa hmm?" Sehun mencoba menyadarkan Jongin dari bengong dengan memanggilnya bear. Tindakan Sehun mendapat respon dari Jongin yang langsung mengerjapkan matanya.

"E-EH! K–kenapa hyung?" Tanya Jongin yang telah sadar dari keterbengongannya. Tapi yang ditanya malah terus menatap wajah Jongin yang menurutnya manis dan imut.

"H-hyung berhenti m-menatap ku seperti itu." Jongin memalingkan mukanya karena ia malu ditatap seperti itu.

Mereka terdiam cukup lama sampai pesanan mereka datang barulah Sehun memulai percakapannya.

"Hey bear... besok kita bertemu lagi disini ya? Jam makan siang bagaimana?" Sehun melihat Jongin menundukkan kepala nya.

"Hey bear kau sakit? Apa kau mau pulang? Ayo aku antar pulang" Ajak Sehun yang sudah berjongkok disamping Jongin sambil memegangi bahunya.

"B-bukan hyung a-aku tak apa. Aku hanya... hanya... han—"

"Hanya apa heum?" Sehun memutar tubuh Jongin agar mengahadapnya.

"Eung... itu... emmm malu." Cicit Jongin tapi masih dapat didengar oleh Sehun.

"Kau lucu. Sudah ayo habiskan makanan mu setelah itu aku antar kau pulang ke rumah, jam kuliah mu sudah selesai kan?" Tanya Sehun sambil menoel hidung Jongin dan duduk di tempatnya semula.

#Skip

"Hyung terimakasih tumpangannya dan apa aku harus mengganti uang mu untuk di cafe tadi?"

"Ya, sama – sama. Tak usah, bayar saja dengan senyum mu yang manis." Sehun mencubit pelan pipi Jongin. Tapi itu membuat pipi Jongin memerah karena malu.

"Ughh berhenti hyung, sudah kau kembalilah ke kantor! Dah hyung~" Jongin keluar dari mobil Sehun sambil tersenyum dan melambaikan tangannya saat mobil Sehun mulai melaju.

Sehun Side

"Astaga hanya karena seorang lelaki berparas manis bisa membuat ku memikirkan nya terus. Ck dasar kau bear."

TBC or DELETE?

Ya ya aku tau ceritanya mainstream kan? Tapi seenggaknya ga plagiat milik orang lain :v

Udah segini dulu aja, kalo respon bagus insyallah aku update chap 2 nya. Jangan lupa vote dan komennya. Hehe :3