Taeyong masih anteng membaca novel detectif yang baru ia beli kemarin. Lelaki berparas manis namun tampan itu memakai kacamata berhubung penglihatannya agak tidak baik.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi.

Merasa terganggu, pemuda sulung dari dua bersaudara itu melihat layar ponselnya.

'JeffreyJung'

Dan disertai emotikon love warna biru di akhiran.

Taeyong tersenyum, segera mengangkat panggilan dari kekasihnya.

"Hyung, dirumah?" suara merdu menyambutnya.

"Hm. Kenapa?" tanya Taeyong.

"Aku di depan rumah nih."

"Bohong ya?" ujar Taeyong memastikan.

"Hyung liat dari balkon deh kalo ga percaya." Ujar Jaehyun—atau Jeffrey, sama aja.

Taeyong berdiri dari tidurnya, berjalan menuju balkon.

Kamar Taeyong memang berada di lantai dua. Cukup besar dan rapih, tidak seperti kamar lelaki biasanya. Di dalam kamar, terdapat pintu dari kaca yang menghubungkan kamar dengan balkon. Di balkon itu sendiri ada dua kursi dan satu meja kecil yang biasa dipakai Taeyong untuk baca buku sambil minum susu.

Taeyong tersenyum ketika melihat Jaehyun yang membawa kantung McDonald di tangannya. Ia melambaikan tangannya.

"Nah percaya, kan? Buruan dong!"

Taeyong tertawa, "Iya bawel!"

Sambung terputus—mari doakan agar dia cepat move on—dengan segera, Taeyong turun ke bawah dan membuka pagar rumahnya.

"Kok sepi? Minhyung mana?" tanya Jaehyun.

"Pacaran sama Donghyuck." Jawab Taeyong sambil ngebuka pagar.

"Bunda sama ayah?"

"Lagi jalan-jalan."

"Terus Tiyongie sendirian?" tanya Jaehyun sambil menutup pagar.

Taeyong mengangguk, bibirnya mengerucut.

"Untung aku kesini, hehe. Nih aku bawain McDonald, lengkap sama minumannya." Jaehyun menunjukkan kantung yang dia bawa.

"Aye! Thanks Jeffrey!"

Jaehyun mengecup pipi Taeyong, "No problem, babe."

Taeyong tertawa, apalagi waktu dia merasakan tangan Jaehyun yang melingkar di pinggangnya.

Pasangan itu duduk di karpet depan tv dengan makanan di hadapan mereka.

"Tiyongie, tau ga?" tanya Jaehyun.

Taeyong menggeleng, "Apaan?"

"Tiyongie tuh makhluk paling cantik nomer dua setelah Mamah. Bidadari kayangan sejenis Mimi Peri aja kalah." Ujar Jaehyun.

Bukannya merona, Taeyong malah ngambek, "Masa disamain sama Mimi Peri sih, Jae?!"

Jaehyun ketawa, "Abis kalo sama Kendal Jenner, bedanya dikit."

"Emang bedanya apa?"

"Bedanya? Hm... Tiyongie lebih cantik, lebih seksi, lebih—ADAW! Kok di pukul sih?" Jaehyun protes karena kepalanya baru saja di pukul manja oleh si kekasih.

"Pengen aja."

Jaehyun mendengus, "Tiyongi tau ga?"

"Apaan lagi sekarang?" tanya Taeyong.

"Kalo seorang Jung Jaehyun, Jeffrey Jung, atau Akang Jepri, itu sayang banget sama seorang Lee Taeyong." Kali ini diakhiri dengan kecupan di bibir.

Taeyong merona, "Apasih Jae."

"Kayaknya, kalo cinta aku ke kamu ini di ibaratkan duit. Aku udah jadi billioner deh." Jaehyun ngegombal.

"Berisikkk!" Taeyong nyubit pipi Jaehyun.

"Sini deh aku bisikkin sesuatu." Jaehyun menyuruh Taeyong untuk mendekatinya.

Jaehyun memposisikan mulutnya di dekat telinga Taeyong, "I love you, Tiyongie."

Cup!

Bonus, satu kecupan di bibir.

.

Apa ini duh :"

Udah lama ga nge-publish cerita di ffn hehe. FF ini, FF Jaeyong pertama yang gua publish di ffn (biasanya gua publish di wattpad)

Ini ga aku edit lagi, jadi kalo ada typo boleh di kasih tau. Makasih :)

Oiya, mind to review?

Salam cinta, masa depan Jisung

Cirebon, 9 April 2017