cast : Sehun, Jongin (gs)

(Gs) - Luhan, Baekhyun, kyungsoo, lay.

Chanyeol, junmyeon, Kris

Sorry for typo!

Warn! GS!

(HunKai)

#BAB 5

Semua sepakat untuk membantu Jongin melaksanakan program dietnya, namun karena sibuknya kuliah dan tugas yang menumpuk membuat mereka menunda program diet Jongin. Lagi pula mereka memberikan Jongin waktu untuk berkangen ria dengan berbagai makanan agar nantinya Jongin tidak kaget saat secara perlahan melupakan makanan tersebut.

Jadi sambil menunggu waktu yang telah ditentukan, yaitu disaat liburan kuliah yang masih 2 bulan lagi lamanya membuat Jongin memanfaatkan waktunya dengan sangat baik untuk terus menikmati makanan favoritnya. Hampir setiap hari Jongin menyantap mie, gorengan, junk food, snack, es krim bahkan coklat. Membuat Sehun merinding membayangkan berapa berat timbangan Jongin sekarang.

Pernah Sehun bertanya dengan sikap aneh Jongin yang hanya di balas dengan sikap tak acuhnya, "Aku akan diet Hunniie, jadi aku akan memanfaatkan waktu berharga ini untuk menyantap berbagai jenis makanan sebelum dilarang nantinya", kata Jongin yang di dalam mulutnya masih penuh dengan makanan. Sehun hanya bengong dan memutar matanya malas mendengarkan alasan konyol Jongin.

Hingga Sehun pun menjadi korban dalam aksi 'memanfaatkan sisa waktu'nya Jongin, karena dia terus di ajak makan ke berbagai jenis restoran, menemani Jongin memasak dan mencicipi hasil masakannya, dan menemaninya makan di tengah malam membuat berat badan Sehun pun juga ikut naik. Sehingga pada minggu ke 3 dengan berat hati Sehun menolak semua ajakan Jongin dan lebih memilih untuk berolahraga agar berat badannya menjadi stabil lagi.

"Hunniie~", Jongin masuk ke kamar Sehun dan langsung duduk di samping kasurnya. Sehun yang sudah hafal dengan tingkah Jongin akhir-akhir ini hanya diam tak menanggapi dan melanjutkan membaca bukunya.

"Sehun.." panggil Jongin lagi, dan akhirnya Sehun pun menyerah, bahaya kalau Jongin ngamuk dan memukul badannya, perlu diingat bahwa pukulan Jongin sangat sakit.

"Apa? Mau di temani makan lagi?" Tanya Sehun malas.

"Hehehe iya, ayok Hun temani aku" Jongin menggenggam tangan Sehun dan berdiri agar Sehun beranjak dari kasurnya, tapi bukannya Sehun yang beranjak dari Kasur malah Jongin yang terduduk kembali dengan wajahnya yang sangat dekat dengan wajah sehun.

Mereka saling menatap mata masing-masing, membuat jantung Jongin berdetak tak karuan dan salah tingkah. Oh lihatlah, padahal selama ini mereka selalu berdekatan, tapi tidak dengan situasi seperti ini.

Genggaman Sehun masih kencang di tangan Jongin, tak berniat untuk melepaskan dan wajah mereka masih sangat dekat, bahkan hidung mereka bersentuhan. Tak ada kata-kata keluar, hanya tatapan teduh penuh kasih sayang dan hembusan nafas mereka yang teratur.

'Ya Tuhan, bisakah waktu berhenti saat ini juga? Aku ingin melihatnya lebih lama lagi, aku ingin menyentuh wajah rupawannya, aku ingin mencium bibirnya, aku, a-aku ingin menangis ya Tuhan. Apakah mencintai seseorang sesakit ini? bisakah kau mengerti perasaan ini Hun?' batin Jongin.

"Jonginiie" akhirnya Sehun bersuara dan melepaskan genggaman ditangannya, "Jong, pppffttt hahahhaha ada apa dengan wajah mu itu? Kau jelek sekali hahaha", dengan tak berperikemanusiaannya Sehun tertawa kencang dan menjauhkan dirinya dari Jongin hanya untuk tertawa.

Jongin yang melihat perubahan sikap Sehun hanya terdiam, sungguh rasanya ingin menangis. Tapi, Sehun adalah sahabatnya, jelas dia tidak tau perasaan Jongin yang sebenarnya. Jika Sehun tahu mungkin dia tidak akan bersikap seperti itu. Dengan begitu Jongin hanya tersenyum miris dan mencubit perut Sehun.

"Menyebalkan! Ayok temani aku makan", dengan muka memerah menahan tangisnya Jongin masih ingin mengajak Sehun untuk menemaninya makan.

"Tidak! Berat badanku sudah naik karena kau jong. Aku tidak mau. Kau makan saja sendiri".

"Ck, kau benar benar benar sangat menyebalkan Oh Sehun!" dengan marahnya Jongin beranjak dari kasur Sehun.

"Hey Jong, ada apa dengan mu? Kau bilang ingin diet? Tapi kerjaanmu hanya makan, ck diet apanya."

"Hey Oh Sehun, kau sungguh sangat berisik. Kau sangat me.nye.bal.kan! Lihat saja nanti kalau aku kurus!" dengan menghentakkan kakinya keluar dan membanting pintu kamar Sehun. Sehun sendiri hanya mengehela nafasnyaa, ''Haah biarkan saja, nanti dia juga lupa sama marahnya, Jongin tidak akan tahan lama dengan acara ngambeknya hahaha" kata Sehun dan melanjutkan membaca bukunya.

Setelah kejadian Sehun yang sudah tidak mau menemani 'memanfaatkan waktu' ala Jongin, akhirnya sahabat-sahabatnyalah kini yang menjadi sasaran berikutnya. Mereka secara bergantian menemani Jongin, namun yang masih bertahan adalah Yixing. Karena tubuh Yixing mau makan sebanyak apapun akan tetap sama berat badannya. Haahh sungguh irinya Jongin mempunyai badan seperti dia, bahkan Jongin hanya minun air putih segelas kecil pun berat badannya akan naik, ckckck.

Tibalah saatnya, setelah menunggu 2 bulan lamanya yang kalau menurut Jongin adalah waktu yang sangat sebentar membuat dia menjadi ragu, bisa tidaknya akan program diet yang akan di jalankannya. Semua berkumpul di apartemen Jongin. Sejak saat dimana mereka mengerjakan tugas kelompok dari Mr. Park, Apartemen Jongin kini selalu menjadi tempat berkumpul semuanya. Lalu Baekhyun memberikan beberapa lembar kertas untuk Jongin.

Terdapat beberapa list makanan yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan, tidak ada lagi yang namanya junk food, gorengan, makan tengah malam, makan lebih dari seporsi kecil, cemilan, snack, mie, es krim, bubble tea, susu, dan coklat.

Jongin hanya diperbolehkan makan buah-buahan, sayur-sayuran, makanan yang di rebus dan dikukus, makanan yang di bakar hanya di berolehkan sesekali, jus buah, dan air mineral tanpa dingin.

Sesak. Ya Jongin sesak nafas. Bukan, bukan karena kekenyangan, tapi karena melihat list makanan yang tidak boleh dia makan. Sungguh itu semua adalah makanan favoritnya.

Meskipun daftar makanan yang wajib di makannya juga favoritnya, -ingat? Jongin pemakan segala- tapi, hey membosankan sekali memakan itu sampai waktu yang tidak di tentukan. huuhh...

"Semangat Jonginiie, ingat tujuan awal mu untuk kurus oke" Luhan memberikan semangat setelah melihat raut muka Jongin yang ingin menangis.

"Kau bayangkan saja muka Sehun mu itu di piring, jadi biar kau selalu ingat tujuan mu Jong", saran dari Yixing dengan tangan yang memutar-mutar piring di udara.

"Bayangkan badan mu kurus, kau sendiri bilang kan kalau kau adalah calon model victoria's secret. Jadi biar ingat kau edit tubuh dari model itu lalu mukanya pakai mukamu, hahaah" saran kedua dari Baekhyun sambil mengedit beberapa foto model dengan mengganti muka Jongin di laptop.

"Apapun dan bagaimanapun caranya, intinya kau harus ingat kalau kau harus kurus dan mendapatkan Sehun! Semangat Jonginniee~", Luhan memeluk Jongin dengan erat. Karena terharu Jongin pun menangis. Betapa beruntungnya dia mempunyai sahabat-sahabat seperti mereka. Dengan penuh tekad dan tidak ingin mengecewakan sahabatnya, Jongin berjanji untuk melaksanakannya dengan sekuat tenaga. Jongin berdiri dengan kedua tangannya dikepal dan diangkat ke udara, mata di picingkan, dan raut muka yang serius.

"Terimakasih semuanya. Demi bumi dan langit, demi semua makanan yang aku cintai yang sebentar lagi tidak bisa aku cicipi, demi cinta ku pada Sehun, dan demi kalian, aku Kim Jongin, akan berusaha dengan sekuat tenaga. YEEAAHHH SEMANGAATTT!!!" Teriak Jongin penuh semangat.

PLAK

"Aww, YAAAK! Kyungsoo sakit!" keluh Jongin setelah Kyungsoo melempar satu pak tissue ke kepala Jongin.

"Kau sungguh mendramatisir Jong. ckck kau hanya akan melaksanakan program diet, bukan melaksanakan wajib militer. Selain lemak mu yang di perbaiki, otak mu juga harus di perbaiki", kata Kyungsoo memutar matanya malas melihat sikap berlebihan Jongin. Huuhhh...

Jongin hanya mendengus malas, jadi merasa menyesal dia menangis terharu karena sahabatnya tadi, yang lain hanya tertawa melihat tingkah jongin dan atas perkataan Kyungsoo tadi. Karena terlalu asik mengobrol mereka sampai lupa untuk membeli bahan-bahan makanan untuk Jongin.

"Aku akan pergi sebentar ke supermarket, kalian tak apa kan aku tinggal disini? Kalian mau nitip makanan apa?" tawar jongin dan bersiap-siap.

"Kau pergi sendiri?" tanya Luhan.

"Aku akan minta antar oleh Sehun".

"Hmm bagaimana kalau aku dan Sehun saja yang membelinya, aku takut kau tidak akan membeli bahan yang ada di kertas itu dan yang ada malah membeli snack favorit mu yang tidak sehat itu. Jadi lebih baik aku yang membelinya", kata Luhan memberi saran dan meminta persetujuan dari teman-teman yang lain. Semua pun menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Baiklah, biar aku yang panggilkan Sehun di kamarnya", Jongin berdiri dari sofa hendak menuju kamar Sehun tapi tangganya di tarik Luhan, "Biar aku saja, kau lihat saja lagi kertas dari Baekhyun. Kau kan belum lihat jadwal untuk makan pagi sampai malam". Jongin menganggukkan kepalanya lalu tersenyum, dan memberikan beberapa lembar won pada Luhan, "He'em trimakasih Lu". Luhanpun keluar dari kamar jongin dan menuju kamar Sehun.

Setelah kepergian sehun dan luhan yang sudah 5jam lamanya masih tak kunjung pulang juga membuat yang lain terheran. Pasalnya supermarketnya sangat dekat dengan apartemennya. Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 pm, Jongin sudah beberapa kali mengirimkan pesan dan menelpon Sehun bahkan Luhan, tapi tidak ada jawaban.

"Apakah mobil Sehun mogok? Atau macet? Tapi kalau macet itu tidak mungkin, haahh Sehunnaa kau dimana?" perasaan jongin menjadi tak tenang, mondar mandir mengelilingi apartemennya. Jongin membuka pintu kamarnya dan melihat temannya telah tertidur. Jongin menutup pintu dan menuju kamar Sehun, membukanya secara perlahan dan menutupnya kembali. Jongin menuju ruang tamu, menyalakan tv untuk menunggu Sehun. Tak menunggu waktu lama Jongin pun tertidur di sofa dengan tv yang masih menyala.

"Ughh hmmm aaahh badan ku sakit sekali" Jongin duduk dan menyadari ada selimut yang mengahangatkannya semalam. "Perasaan semalam aku tidak memakai selimut. Haahh yasudahlah". Jongin mengucek mata dan bangun dari sofa, melihat jam yang menunjukkan pukul 9 pagi.

"Oh astaga! Sudah siang ternyata. Apakah mereka sudah pulang? Kenapa tidak membangunkan ku?" Jongin berlari menuju kamarnya dan masih melihat teman temannya tertidur dengan tidak cantiknya, "Ckck apanya yang cantik, tidurnya saja begitu. Haahh niat mereka menginapkan untuk mengajak ku olahraga huuhh..". Ketika Jongin baru ingin membangunkan teman temannya, Jongin baru ingat tentang Sehun, "Aah Sehun!" pekik Jongin dan berlari menuju kamar Sehun dan membuka pintunya dengan kencang.

BRAK

"Oh astaga! Sehuuunnn..." membuka pintu dan melihat Sehun yang tertidur pulas membuat Jongin langsung memeluknya. Sehun pun bangun dari tidurnya karena merasa terganggu. "Haahhh Jong aku masih mengantuk!" kata Sehun dan kemudian kembali tidur.

"Sudah siang Hun, lagi pula kau pulang jam berapa?"

"Jam 2 pagi", balas Sehun seadanya dengan mata yang masih tertutup.

"Ya ampun Hun, kau ngapain pulang jam 2? Lalu Luhan dimana?" Jongin mengguncang-guncangkan badan Sehun meminta penjelasan.

"YA SAKIIT!" Sehun bangun dan duduk, "Setelah dari supermarket aku langsung mengantar Luhan pulang karena dia bilang dia tidak menginap disini, dan setelah mengantarnya aku bertemu teman kuliahku dan di ajak ke klub. Tapi tenang Jong, sumpah aku tidak minum dan macam macam", melihat muka Jongin yang ingin memukul dan marah disaat Sehun mengucapkan klub Sehun buru buru menjelaskan.

"Lalu belanjaan ku mana?"

"Aah aku lupa, masih ada di rumah Luhan. Biar aku yang mengambilnya. Tapi nanti siang ya Jong, aku mau tidur lagi. Dan kau! Keluar! jangan ganggu aku tidur kecuali kalau kau sudah memasak", Sehun mencubit pipi gembil Jongin dan tersenyum lalu mengusap lembut kepala Jongin setelah mengusirnya dan kini kembali tidur.

"Ck dasar pemalas" Jongin pun masih memperhatikan Sehun, merasakan bahwa tampilan Sehun berbeda. Tapi setelah mengingat kembali Sehunnya dari klub Jongin hanya menggelengkan kepalanya. Jongin pun keluar dari kamar Sehun dan menuju dapur untuk memasak. Biarkan saja temannya tidur tenang, tak usah di bangunkan. Jongin ingin memasak makanan favoritnya. Kalau dia membangunkan temannya maka yang ada hari ini dia hanya akan makan salad, hiiii~

Disaat makanan sudah matang, Sehun keluar dari kamar dengan tampilan yang sudah rapih degan tampilan casualnnya. menggunakan kaos hitam, jins, topi putih dan kaca mata hitamnya. Ughhh dengan kulit putih bersihnya, badannya yang bidang, wajahnya yang sangat tampan, dan tingginya yang semampai sungguh membuat mata Jongin tidak bisa mengalihkan pandangannya. Tidak ada kata bosan dengan melihat Sehunnya, baru bangun saja sudah tampan apalagi dengan tampilan rapihnya. Jongin hanya tersenyum melihat Sehun dan muka yang memerah, membuat pipi gembilnya menjadi menggemaskan. Sehun yang melihat tingkah dan muka Jongin tersenyum dan mengusap kepalanya dengan lembut.

"Cepat sekali, ku kira kau akan pergi siang" mereka duduk berhadapan dengan Jongin yang menyiapkan makanan untuk Sehun.

"Aku ingin pergi dengan teman kampus. Aku akan mengambil belanjaan mu malam ya. Aku akan pulang malam, jadi kau tidak usah menunggu ku di sofa. Aku tidak mau kau sakit".

"He'emm" Jongin tersenyum hingga matanya hanya segaris. Pipinya merah membuat Sehun kembali gemas dan mencubit pipi gembilnya.

"Aku selesai. Aku pergi dulu ya Jong". Saat Sehun keluar barulah Kyungsoo, Baekhyun, dan Yixing datang dengan muka bantal ciri khas orang baru bangun tidur.

"Aahh kalian tak berguna. Jam segini baru bangun, mana janji kalian yang ingin mengajak ku olahraga pagi? huh" kesal jongin. Mereka duduk dan terkekeh mendengar Jongin mengomel. "Maafkan kami. Besok kami akan membantumu oke", jawab Kyungsoo.

"Hmm, kalian makanlah. Aku sudah membuat sarapan". Jongin menyiapkan piring dan air minum. "Hmm, kau sudah sarapan kan Jongin?"

"Hmm sudah, setelah memasak aku memakannya. Aku mau mandi dulu ya. Setelahnya kalian bereskan sendiri, daahh", Jongin buru buru kabur agar tidak di teriaki oleh Baekhyun karena melanggar aturan yang tidak memakan makanan sehat, dan benar saja.

"JONGIIIIINNNNN!!! ..." suara menggelegar dari Baekhyun mengisi kesunyian apartemennya. Jongin hanya tertawa dan buru buru menuju kamar mandi.

Sehun dan Jongin baru saja sampai di apartemennya setelah mengantar Baekhyun, Kyungsoo, dan Yixing ke rumah masing masing. Mereka akan menginap kembali 2 hari lagi. Luhan juga sudah di kabari dan akan ikut menginap. Mereka akan menginap selama 7 hari, untuk memantau program diet Jongin selama seminggu.

Jongin duduk di sofa dan dengan tiba tiba Sehun berbaring di sofa dengan kepalanya di paha Jongin, "Haahh lelahnya". Pasalnya Sehun yang baru saja sampai di apartemennya harus kembali keluar dan mengantar teman teman Jongin ke rumah masing masing sebagai bentuk rasa terimakasih Jongin. Dengan iba Jongin mengelus rambut Sehun dengan lembut dan kasih sayang. "Terimakasih Hunniie, kau yang terbaik".

"Hmmm"

"Hmm, oh ya Hunniie, Tadi siang kau pergi kemana?"

"Hanya pergi kerumah teman kuliah dan makan di restoran" jawan Sehun dengan mata tertutup.

"Teman kuliah? Siapa? Chanyeol?"

"Bukan, hayolah Jong teman kuliah ku bukan hanya Chanyeol" Sehun membuka matanya dan menatap Jongin, lalu dengan tiba tiba Sehun berbalik menghadap perut Jongin lalu memeluknya. Jongin tersenyum dan masih mengelus kepala Sehun.

'Oh Tuhan, aku begitu mencantainya. Ingin terus mengelus rambutnya, dan di peluk olehnya. Buatlah ia juga mencintaiku Tuhan' batin Jongin.

"Nanti kau akan tahu Jong. Kau semangatlah kurus, dapatkan lelaki baik hati dan lebih tampan dari ku, yah meskipun itu mustahil karena hanya aku yang paling baik hati dan tampan hahah"

'Ya kau benar Hun, hanya kau. Hanya kau yang ada di hati ku, tidak ada yang lain. Bisa kah kau berharap bahwa hanya aku yang ada di hatimu?' batin Jongin.

"Ck percaya diri sekali kau. Sudah sana tidur di kasur mu".

"Tidak, disini saja. Kau juga seperti kasur, haahh kenapa tidak dari dulusaja aku tidur di tubuhmu", Sehun mengeratkan pelukannya di perut Jongin.

"Eh ..", muka Jongin memerah dan malu mendengar perkataan Sehun yang sangat ambigu, "YAA dasar mesuummm", Jongin mendorong Sehun hingga terjatuh lalu berlari ke kamarnya, menutup pintu dan bersandar di pintu berdiam diri mencermati perkataan Sehun dan tiba tiba teriak "Aaaakkhh bodoh kau Jong, mungkin maksud Sehun bercanda".

TOK TOK

"Jong kau salah paham, maksud ku hmm karena badan mu yang gendut itu.empuk jadi bisa aku jadikan bantalan, hmm .."

'Sial! tuh kan dia hanya bercanda dan apa katanya tadi? Bantal?' batin Jongin.

"Sehuuunnn! Kau menyebalkan! Sudah sana aku mau tidur dan jangan ganggu aku!"'teriak.Jongin dari dalam kamar. "Maafkan aku Jonginniie~" kata Sehun dan hanya dibalas dengan deheman Jongin.

Dua hari telah berlalu dan tibalah Baekhyun, Kyungsoo, Yixing, dan Luhan di apartemen Jongin di pagi hari untuk mengajak Jongin memulai segala program dietnya dengan sungguh sungguh. Mereka membagi tugas, Kyungsoo mendapat bagian olahraga, Luhan dan Baekhyun bagian memasak dan menyajikan makanan pagi sampai malam, Yixing bagian cemilan sehat, dan Sehun bagian untuk mengantar dan membeli kebutuhan. Sungguh Jongin adalah princess bertubuh besar~

# Hari pertama

"Jongiiinnn bangun! Yak!" diawali dengan pukulan dan seretan Baekhyun agar Jongin bangun dan cepat cepat bersiap untuk olahraga.

"Hah hah hah aku lelah, istirahat 15 menit saja ya" Jongin duduk dengan muka yang berkeringat dan merah, mengatur nafasnya lalu minum.

"Tidak! Ini baru 5 menit kau berlari tapi kau minta istirahat 15 menit. Ck cepatlaaahhh!" Kyungsoo menarik Jongin dan kembali berlari.

"Ini menu makanan mu hari ini Jonginniie" Luhan memberikan menu sarapan sehat untuk Jongin.

"Apa kau gila? Ini adalah porsi untuk bayi! Hanya sayur dan buncis? Apel? Oh astaga aku bukannya kurus tapi malah mati!" Protes Jongin yang dihadiahi timpukan di kepala Jongin.

# Hari kedua

BYURRR

"Astaga hiks EOMMAAA~" Jongin menangis karena kekejaman teman temannya.

"Cepat bangun dan bersiap siap atau ku guyur kau lagi Jong! Aku sudah membangunkan mu setengah jam yang lalu dan kau belum juga bangun. Ck cepatlah!" Dengan kejamnya Baekhyun menyiram Jongin dan Jongin hanya menyesal karena meminta bantuan pada teman setannya itu. Haaahhh...

"Hari ini kita tidak lari pagi dan olahraga di luar Jong", kata Luhan. "Yeeaaayyy, terimakasih Lu. Kau memang yang paling baik" Jongin memeluk Luhan dengan meloncat loncat senang. "Tapi kau akan senam dan yoga di dalam apartement mu ini" lanjut Kyungsoo mengingatkan dan Jongin hanya membulatkan matanya dan pasrah.

"Bukan begitu Jong! Kaki mu harus di tekuk" kata Luhan yang memimpin senamnya. "Kau menghina ku? Kaki ku ketahan oleh perut berlemak ku ini! Oh astaga yoga macam apa ini, membuatku bukannya tenang malah tersiska, hiks". kata Jongin sungguh frustasi.

# Hari ketiga

"Ini makan siang mu Jong, Kali ini dengan nasi" Kata Baekhyun dengan tersenyum manis. Jongin curiga karena senyum Baekhyun dan terbuktilah..

"Hanya 3 sendok makan nasi dan sayur lalu telur rebus yang di potong setengah, dan air putih satu liter tentunya. Jadi kalau kau masih lapar, kau harus banyak banyak minum". Kata Baekhyun yang sekarang malah tersenyum miring melihat ekspresi kaget Jongin.

"Jongin, ayo kita keluar dan berjalan santai di sore yang cerah ini", Kyungsoo mengajak dan dihadiahi pelukan Jongin karena akhirnya dia bisa bebas dan mungkin bisa membeli cemilan di pinggir jalan, haahh senangnyaa~

"Tunggulah Kyung, aku capek. Kau bilang jalan santai. Santai nenek moyang mu, ini bahkan sudah satu setengah jam kita berjalan tanpa tujuan, aku lelah!"

"Ini juga namanya olahraga Jongin ku sayang hahahha" Jongin dengan kaget dan menyesal telah menerima ajakan Kyungsoo yang ternyata hanya jebakan. Aahhh sial~

#Hari keempat

"Aku tidak mau makan cemilan itu lagi hari ini. Tolonglah Xing, berikan aku cemilan roti selay coklat atau keripik atau tidak sosis bakar seperti yang kau makan sekarang" Jongin memohon pada Yixing karena memberinya cemilan potongan buah apel dan pepaya dan segelas air minum hangat.

"Kau mau? Maka aku akan panggilkan baekhyun dan Kyungsoo untuk mengomelimu" kata Yixing sambil memasukkan sosis bakar ke mulutnya. Jongin hanya melihat isi makanan dipiring Yixing lebih indah dibanding isi dipiringnya.

"Ingat Jong, kau sudah tidak boleh memakan makanan ini. Terimalah dengan pasrah oke, ingat ini demi Sehun mu. semangaattt!!" Jongin tersenyum, hanya Yixing yang memberikan semangat dengan kelembutan. Tidak seperti teman teman lainnya.

"He'em, terimakasih yixingaahh".

# Hari kelima

"Aku lapaaarrr~" Jongin terbangun dari tidurnya di tengah malam karena kelaparan. Melihat teman temannya sudah pada tertidur membuat Jongin berani untuk mengendap endap keluar kamar menuju dapur. "Haahhh akhirnya aku bisa makan dengan tenang tanpa gangguan".

Jongin membuka lemari dapur dan mengambil satu bungkus cup ramen untuk di seduh, lalu membuka lemari pendingin untuk ngambil susu, dan air dingin. Disaat Jongin menutup pintu tiba tiba ...

"AAAKKKK"

BRUGH

PRAANGG

"Aawwhh" jongin terjatuh dengan tidak elitnya dan botol air, susu, dan juga cup mie ramen berserakan di lantai dapur. Jongin mengaduh kesakitan dan berniat ingin marah, disaat itu juga dia berteriak kembali.

"HYAAAAKK SETAAANNN!!"

PLAK

"Aku Baekhyun bodoh! Aahh kau telah merusak masker ku. Lihat?! Masker ku menjadi pecah pecah, haahh aku harus mengulangnya kembali, ck menyebalkan", Kata Baekhyun sambil tangannya memegang wajahnya.

"Hah ku kira hantu. Kau kenapa malam malam menggunakan masker warna hitam hah? Membuah ku hampir jantungan saja" Jongin berdiri dan membereskan kekacauan di lantai dapur.

"Kau mau makan malam?" tanya Baekhyun dengan mata membulat lebar setelah melihat sampah yang Jongin ambil di lantai.

PLAK

"Yak sakit bodoh!" Jongin mengelus kepalanya yang habis dipukul oleh Baekhyun.

"Kau! Cepatlah bereskan dan tidur atau besok kau tidak ku beri makan sama sekali!" Baekhyun berjalan menuju kamar dengan tangan di pinggang.

"Ck dia kira dia siapa? Eomma saja tidak pernah melarang ku makan semalam apapun" dengan suara pelan Jongin menggerutu kesal.

"Jong aku mendengarnya. Kalau kau tidak cepat ke kamar, kita tidak akan membantu mu lagi".

"Eh, ya ya ya aku segera kesanaaa!"

# Hari kelima

"Tunggu akuu! Hah hah istirahat sebentar ya Kyungiie, 5 menit saja" Jongin memohon pada Kyungsoo untuk beristirahat.

"Haahh baiklah. 5 menit tidak lebih".

#10 menit kemudian

"Kyungiie, istirahat Hah hah lagi yah hah hah, 5 menit lagi"

"Apa? Kau gila? 5 menit kemudian lari, 5 menit kemuadian istirahat. Tidak! Cepat ayok lari" Kyungsoo menarik tangan Jongin, dan Jongin hanya pasrah.

"Setelah kau memakan cemilan soremu, kau harus menyapu, mengepel, mencuci piring, mengelap debu, membersihkan kamar mandi, dapur, ruang tamu dan tentunya kamar tidur mu" Kyungsoo memberikan peralatan kebersihan pada Jongin.

"Kamar ku juga" sahut Sehun menambahkan. Mata Jongin membola mendengar perintah tersebut.

'Ya tuhan, rasanya aku ingin mati saja' batin Jongin.

"Kita pergi ya Jongin, kita akan membelikan kebutuhan mu. Jangan lupa di bersihkan" Kalimat terakhir yang di ucapkan Sehun dan suara pintu yang tertutup.

"Sial! EMANG AKU PEMBANTU MU HHAAAHH?!".

# Hari keenam:

"Hayolah Jongin, kau bilang ingin ke mall karena kemarin tidak kita ajak, sekarang makanlah" Sehun membujuk Jongin dan memberikan potongan daging panggang.

"Bahkan kami membawa mu ke restoran favoritmu" kata Yixing.

Ya, memang benar. Alangkah baiknya teman temannya ini mengajaknya ke restoran favoritnya. Di mejanya bahkan sudah tersaji ayam goreng, daging sapi panggang serta jajangmyeon kesukaannya. Tapi makanan itu semua dijauhkan darinya, yang ada di mejanya hanyalah salad buah dan sayuran, bonusnya hanya 5 potongan daging sapi panggang serta air mineral.

Jongin meskipun tetap memakannya hanya saja pandangannya hanya tertuju pada makanan di sebrangnya. Haahh~

# Hari ketujuh:

Hari ketujuh merupakan hari penentuan. Jongin diberi kelonggaran, di perbolehkan untuk bersantai santai namun tetap harus menjaga pola makannya.

Pada malam harinya sebelum teman temannya pulang mereka berkumpul di ruang tamu. Baekhyun membawa timbangan dari kamar Jongin lalu meletakkannya di depanya. Situasi hening, ingin mengetahui secara cepat hasilnya.

"Haahh baiklah", Jongin berdiri dan menaikkan tubuhnya diatas timbangan. Jarum timbangan naik turun terus bergerak cepat dan perlahan berhenti.

"Hiks, HuuuaaaaaHuuuaaaaa Eommaaaaaa", semua terkejut melihat reaksi Jongin. Buru buru mereka menuju Jongin untuk melihat jarum timbangan berhenti di angka berapa. Setelah melihatnya semua hanya diam, dan menatap Jongin yang masih menangis.

"83,5 KILO?!," Jongin masih menangis, membuat Sehun duduk disamping Jongin dan memeluknya. "Hiks Hunniie, Aku bingung menangis karena senang atau sedih. Senang karena berat badan ku turun, sedih karena aku turun hanya 1,5 kg. hiks" Jongin membalas pelukan Sehun.

"Tak apa, besok kita berusaha lagi oke" Sehun mengelus kepala Jongin lembut.

"Hmm terimakasih untuk kalian, kalian adalah sahabat ku yang paling pengertian" kata Jongin dan dihadiahi pelukan dari teman temannya.

Karena sudah merasa Jongin sudah tenang, akhirnya mereka berpamitan. Kali ini mereka tak di antar oleh Sehun, karena Baekhyun membawa mobil jadi mereka pulang bersama Baekhyun. Sesuai perjanjian mereka akan datang 2 hari lagi untuk menginap.

Setelah Sehun mengantar teman-teman Jongin ke depan pintu, Sehun duduk kembali bersama Jongin. Memeluknya dan mengusap lembut rambut kepala Jongin. Jongin menyenderkan kepalanya di bahu bidang Sehun dengan nyaman.

"Hun"

"Hmm"

"Aku mengantuk" Jongin menatap mata Sehun dengan sayu karena mengantuk. Sehun menatapnya juga dengan pandangan yang sulit di artikan. Lama, mereka saling menatap sangat lama. meresapi perasaan masing masing.

"Haahh baiklah, dasar bayi gendut besar", Kebiasaan Sehun. Setelah menghadapi situasi yang menurut Jongin adalah romantis pasti di akhiri dengan Sehun yang mengatakannya 'gendut'.

Sakit. Ya, sangat sakit. Jongin berusaha kurus hanya untuk Sehun, untuk membuatnya membalas perasaannya. Agar Sehunnya hanya melihatnya, bukan melihat wanita lain. Sedangkan Sehun sendiri selalu menyebutnya gendut. Ingat ketika seseorang yang kalian cintai menyebut kalian gendut atau jelek sekalipun, itu rasanya akan sangat menyakitkan. Ditambah sakit karena mencintainya dalam diam.

"Aish kau ini, ayok tidur", Jongin menarik tangan Sehun dan bergandenfan tangan untuk menuju kamar mereka masing masing. Sesampainya di depan pintu mereka yang berhadapan, Sehun melepas genggaman Jongin.

"Masuklah, istirahat. Besok kita akan mencobanya lagi, SEMANGAAATT!!" Sehun berteriak dan tangannya mengacak acak rambut Jongin.

"Iya, semangat" Jongin tersenyum lalu mereka membuka pintu kamarnya. Disaat Sehun ingin menutup pintu Jongin memanggil namanya.

"Hun, terimakasih. Aku -mencintaimu- menyayangimu", Jongin tersenyum sangat manis ketika mengucapkannya. Sehun terdiam lalu membalas tersenyum.

"Hmm, sama sama. Aku juga menyayangimu". Balas Sehun lalu menutup pintunya. Jongin pun menuup pintunya dan bersender di pintu.

Menangis,

Menangis karena cintanya yang tak berbalas

Menangis karena hanya mampu mencintainya dalan diam

Menangis karena merasa dirinya tak sempurna untuk cintanya

...

TBC

...

note:

hay aku kembali lagii~ gimana? ceritanya makin aneh atau membosankan? hehe aku mau terimakasih yang sudah ngereview, memfollow dan memfav cerita abal2 ku ini hehehehe..

mohon untuk reviewnya lagi heheh biar aku semangat nulisnya dan tau kekurangan ku. terimakasiihhh... selamat berlibuurrr, muuaaahhh~