Baekhyun melangkah pelan mengikuti orang di depannya.i Ia menatap bingung kearah sebuah ruangan yang terdapat sebuah kasur dan tirai yang mengelilingi kasur tersebut. Belum lagi beberapa kamera yang menghadap kearah kasur tersebut.
Baekhyun sangat butuh uang saat ini. Dan dia di pertemukan oleh lelaki gembul di depannya yang menawarkan dirinya sebuah pekerjaan yang akan memberikannya uang yang banyak. Dan tanpa ia tau, dirinya dibawa ke tempat ini.
"Pakailah, Baekhyun."
Mata sipit Baekhyun menatap sebuah topeng penutup mata yang disodorkan lelaki itu kepadanya. Dengan ragu ia mengambilnya kemudian memakainya.
"Kau siap?" dengan ragu tanpa mengetahui apa yang harus dilakukannya, Baekhyun mengangguk pelan. "Baiklah, buka pakaianmu."
I-ini...
Baekhyun baru paham sekarang.
Dia... Menjadi model video porno?!
...
Setelah membuka pakaiannya dan merebahkan tubuhnya diatas kasur, Baekhyun dapat melihat sosok lelaki bertubuh tinggi yang hanya menggunakan celana dalam berjalan kearahnya. Sosok itu mengenakan topeng mata sama seperti dirinya, membuat Baekhyun tidak dapat melihat jelas wajah lelaki tersebut. Namun bibir tebal lelaki tersebut membuat Baekhyun ingin segera dicium.
Iseng menatap tubuh telanjang lelaki tinggi tersebut, Baekhyun dibuat merona dengan gembungan dibalik celana dalam yang dikenakan sosok tersebut. Sangat besar. Berbeda sekali dengan milik dirinya yang kecil. Baekhyun tidak dapat meredakan degupan jantungnya ketika tubuh tinggi lelaki tersebut berada diatas tubuh mungilnya.
Tanpa aba-aba, lelai tinggi tersebut mencium bibirnya, menekannya, menghisapnya, melumatnya. Tangannya meraba dada Baekhyun, menggoda putingnya yang telah mengeras. Selain itu, lumatannya pada bibir Baekhyun semakin intens, apalagi ketika lelaki tersebut mengeluarkan lidahnya dan menekan lidah basah Baekhyun.
Baekhyun yang terlena melingkarkan kedua tangannya di leher lelaki tinggi tersebut. Menekan tengkuknya dan membalas pagutan lelaki ditasnya ini. Tangannya mengelus surai hitam si lelaki, sesekali meremasnya.
"Eunghh."
Baekhyun mendesah tertahan ketika bibirnya di hisap kasar, kemudian lelaki tinggi tersebut melepaskan pagutannya dan berpindah untuk menikmati perpotongan leher Baekhyun. Meninggalkan bekas keunguan yang segera di jilat oleh lidah basahnya.
Bosan, si lelaki tinggi itu turun untuk menciumi dada semok Baekhyun. Menjulurkan lidahnya untuk membasahi kedua puting Baekhyun dan memasukkan benda kecil tersebut kedalam mulutnya. Menghisapnya bagaikan bayi kehausan.
Baekhyun yang tidak tahan ketika titik sensitifnya digoda, hanya dapat membusungkan dadanya dengan tangan yang mencengkram surai hitam si lelaki tinggi yang tidak dikenalnya. Kedua kakinya bergerak acak, tanda dirinya mendapatkan kenikmatan yang sungguh luar biasa. Bibir tipisnya terbuka mengeluarkan desahan-desahan kecil yang membuat siapapun terangsang.
"Aahh aahh uuhh."
Si lelaki asing itu melepaskan pagutannya di dada Baekhyun, membuat lelaki mungil itu dapat mengatur nafasnya. Namun dalam waktu yang singkat, Baekhyun merasakan getaran-getaran nikmat pada penisnya.
"AKH!" ia mengangkat kepalanya dan menatap apa yang dilakukan lelaki asing itu terhadapnya. Baekhyun hanya dapat pasrah ketika penis mungilnya masuk seluruhnya kedalam mulut si lelaki tinggi. Jemarinya meremas sprei yang di tidurinya dengan kedua kaki yang mengangkang lebar.
Pinggulnya terangkat ketika tangan nakal si lelaki tinggi mulai membelai lubang mengkerutnya tanpa melepaskan kulumannya pada penis Baekhyun. Satu jari mulai masuk, menggoda dinding anus Baekhyun. Di ikuti oleh kedua jari lainnya yang memberikan kenikmatan pada Baekhyun.
Baekhyun hanya dapat memejamkan matanya dan mendesah-desah kecil merasakan kenikmatan berlebih yang dirasakannya. Lelaki tinggi yang tengah menguasai dirinya benar-benar memanjakan dirinya. "Eumhh~" jari-jari kaki Baekhyun melengkung ketika lelaki mungil itu mengeluarkan hasrat kenikmatannya.
Belum selesai dengan kenikmatan yang baru dikeluarkannya, Baekhyun tersentak kaget ketika merasakan sebuah benda lunak yang menampar pipi dan bibirnya. Ketika matanya terbuka, pemandangan pertama yang di lihatnya adalah batang penis berurat milik lelaki tinggi tersebut. Ta npa sadar, Baekhyun menelan air liurnya.
Tanpa menunggu waktu lama, Baekhyun langsung menggenggam penis besar tersebut. Memijitnya pelan, merasakan urat-urat seksinya. Lidah basahnya terjulur demi mengjilati kepala penis tersebut. Baekhyun dapat merasakan rasa asin ketika lidahnya mengorek lubang kencing penis besar lelaki tersebut.
Menyukai mainan barunya, Baekhyun memasukkan penis besar tersebut hingga memenuhi mulutnya – dengan bantuan si lelaki yang memajukan pinggulnya tentu saja. Jemari lentiknya menggenggam bagian batang penis yang tidak masuk kedalam mulutnya, dan meremasnya pelan. Seakan dirinya tidak ingin satu inchi batang oenis tersebut tidak terpuaskan olehnya.
Matanya terpejam ketika si lelaki tinggi menggerakkan pinggulnya, melecehkan mulutnya hingga seluruh penisnya masuk kedalam mulut Baekhyun. Beberapa kali Baekhyun tersedak dan terbatuk ketika kepala penis si lelaki tinggi mengenai tenggorokkannya. Namun, si mungil tidak mempermasalahkan itu. Ia malah semakin kuat menyedot penis tersebut dan ikut menggerakkan kepalanya. Tidak jarang ia menggunakan giginya untuk menggesek batang penis tersebut, membuat ia tersenyum senang ketika mendengar si tinggi menggeram nikmat dan semakin melesakkan penis besarnya pada mulut Baekhyun.
Hingga sampai si tinggi mendorong kuat penisnya hingga menghilang di balik mulut Baekhyun, dan membiarkan cairan spermanya mengalir di tenggorokan Baekhyun. Si tinggi tidak membiarkan satu tetes spermanya keluar dari binir menggoda si mungil, jadi ia terus menekan penisnya di dalam mulut si lelaki mungil dan menunggu si mungil menelan habis spermanya.
Setelah yakin kalau spermanya telah ditelan habis, si tinggi mengeluarkan penisnya yang sudah setengah tegang kemudian kembali menindih tubuh si mungil. Meraup bibir tipisnya, ikut merasakan asin spermanya. Tangan lebarnya membuka lebar kaki si mungil kemudian ujung jemarinya membelai pelan lubang anal si mungil yang sudah berkedut manja. Ia tersenyum dalam ciumannya.
"Aahh~"
Baekhyun mendorong pundak si tinggi, kemudian mendongakkan kepalanya dan mendesah pelan ketika merasakan jari lelaki diatasnya menerobos lubang berkedutnya. Ia merasa sakit, namun juga nikmat. Kakinya semakin ia buka lebar, memberika akses mudah si tinggi melecehkan lubangnya. Jemari lentiknya meremas surai hitam si tinggi.
"Kau suka?"
Tubuh Baekhyun mengejang ketika lelaki tinggi itu bersuara. Suaranya benar-benar sangat seksi. Rendah dan sedikit serak – mungkin karena terangsang. Dan Baekhyun dengan gampangnya malah semakin bernapsu mendengar suara seksi tersebut.
"S-suka aahh~"
Mata sayu Baekhyun mencoba menatap mata si lelaki tinggi yang tersembunyi dibalik topeng yang dikenakannya. Jari si tinggi telah dikeluarkan, digantikan oleh ujung licin penisnya yang besar. Yang saat ini sedang bergesekkan dengan lubang Baekhyun yang mengerut.
Si lelaki tinggi sedikit menjauhkan tubuh mereka, mengambil sebuah pelumas yang berada diatas meja kemudian melumuri penis besarnya menggunakan cairan tersebut.
"Kau siap?"
Si mungil hanya bisa mengangguk dan pasrah ketika kedua kakinya dinaikkan tinggi dan di taruh pada pundak lelaki yang lebih tinggi. Baekhyun kembali mendesah ketika merasakan batang penis berurat tersebut menggesek lubang analnya. Belum lagi tangan nakal si tinggi yang kembali menggaruk puting tegangnya.
Baekhyun memeluk leher si tinggi dengan kedua kakinya, jemarinya meremas sprei dibawahnya ketika lelaki tinggi tersebut mendorong penis beruratnya masuk kedalam dirinya. Dirinya menahan nafasnya menahan rasa sakit dan nikmat secara bersamaan, dan ia langsung bernafas lega ketika penis besar tersebut telah tenggelam seluruhnya di dalam lubangnya.
"Argh."
Lubang Baekhyun menyempit ketika dirinya mendengar geraman seksi lelaki diatasnya. Tampa tau malu, dirinya mencoba menggerakkan pinggulnya, lubangnya benar-benar gatal ingin segera merasakan garukan penis berurat tersebut.
Dirinya mendesah nikmat dengan kepala yang mendongak ketika lelaki tinggi tersebut ikut menggerakan pinggulnya. Tangannya meremas lengan berotot si tinggi, menyalutkan kenikmatannya. Baekhyun dapat merasakannya, bagaimana penis tersebut bergerak didalamnya, bagaimana urat-urat menonjol penis tersebut menggaruk dinding lubangnya. Dan bagaimana suara kulit mereka yang bersentuhkan.
Ranjang yang mereka tiduri berderit seiring semakin cepatnya gerakan si tinggi. Telapak tangan lebarnya memegang pinggang ramping si mungil, sedangkan bibir tebalnya kembali merangsang puting menegang si mungil. Ia senang, bagaimana desahan si mungil yang terdengar di teling perinya. Belum lagi tubuh menggigil nikmat si mungil ketika dirinya menggoda putingnya. Itu membuat lubangnya semakin meremas kuat penisnya. Sangat nikmat.
Tanpa membutuhkan waktu yang lama, Baekhyun mengejang dan mengeluarkan hasratnya hingga mengotori perut si tinggi. Tubuh mungilnya terkulai lemas. Namun dia menyadari kalau lelaki tinggi tersebut masih mencari kenikmatannya. Dengan begitu, Baekhyun semakin mengetatkan lubang analnya, mendesah manja dengan suara seksinya dan membusungkan dadanya menggesekkannya pada bibir tebal si tinggi.
Namun Baekhyun mengernyit heran ketika si tinggi mengeluarkan penisnya.
"Menungginglah."
Dirinya paham, si tinggi ingin berganti posisi. Dengan gerakan sensual, Baekhyun membalikkan tubuhnya kemudian mengangkat bokongnya tinggi-tinggi – dengan kepala dan dadanya yang menempel pada ranjang. Kedua tangannya menjalar hingga menyentuh pipi pantatnya, kemudian menariknya hingga lubang berkedutnya terlihat jelas di hadapan lelaki tinggi tersebut.
"Berikan dia makanan~ aahh."
Si tinggi menyeringai. Dirinya menepis tangan si mungil yang berada di pipi pantatnya dan menggantikannya dengan telapak tangan lebarnya. Tanpa perasaan, si tinggi menampar pantat si mungil hingga dirinya mendengar rintihan seksi yang keluar dari celah bibir tipisnya. Ia melakukannya berulang kali, hingga kedua pipi pantat tersebut memerah. Membuat si mungil merintih nikmat karena lubangnya yang berkedut bergetar nikmat.
Puas membuat merah pantat si mungil, lelaki tinggi tersebut membuka celah pantat si mungil dan menatap lapar lubang mengerut si mungil. Bagai orang kelaparan, si tinggi langsung melesakkan wajahnya dan menyantap lubang berkerut si mungil dengan mulutnya. Menjulurkan lidahnya dan merasakan bagaimana lubang tersebut meremas lidahnya.
"Aahh aahh."
Puas merasakan lubang anal si mungil, lelaki tinggi tersebut mulai menggesekkan batang penisnya pada lubang si mungil. Sesekali ia menampar pipi pantat si mungil menggunakan penisnya. Setalah dirasa napsunya sudah mencapai ubun-ubun, si tinggi mendorong masuk batang penisnya membelah lubang berkedut si mungil. Dan langsung menggenjot tubuh mungil tersebut.
Bagaikan menunggangi seekor kuda, si tinggi menggenjot si mungil lebih kasar dan cepat. Tangannya memegang pinggang si mungil, menahan agar si mungil terus menunggingkan bokongnya. Demi permainan yang semakin panas, si tinggi menampar pantat si mungil beberapa kali. Membuat memar merah disana semakin terlihat jelas.
Sedangkan Baekhyun hanya dapat mendesah, menikmati genjotan penis besar di lubangnya. Belum lagi tamparan sakit namun nikmat yang dirasakan. Putingnya juga semakin meneras karena bergesekkan dengan sprei dibawahnya. Kenikmatan ini sangat berlebihan. Ia ingin menangis saking nikmatnya. Lelaki tinggi yang tengah menungganginya benar-benar kuat. Bahkan Baekhyun masih dapat merasakan penis beruratnya keras bagai kayu. Sungguh, Baekhyun ingin merasakan penis tersebut menggaruk lubang gatalnya setiap hari.
"Aahh nikmat s-ekali – aahh Ya Tuhan."
Si tinggi semakin bergerak brutal menggenjot lubang lapar si mungil. Tanpa segan, dirinya ikut memasukkan ketika jarinya dan melengkungkan jarinya, mengeluar-masukkan jarindan penisnya secara berlawanan. Dia tersenyum senang ketika si mungil menggelengkan kepalanya frustasi dengan desahan yang semakin keras.
Mata bulat si tinggi menatap penuh napsu kearah lubang si mungil yang menghisap penis dan ketiga jarinya. Ia meludahi lubang tersebut. Membuat gerakan penis dan jarinya semakin mudah karena licin. Sesekali dirinya menggeram nikmat merasakan dinding kasar si mungil yang meremaskan kuat, apalagi ketika ujung tumpul penisnya yang mengenai titik kecil didalam sana. Penisnya benar-benar dimanjakan.
Setelah dirasa kalau puncak kenikmatannya semakin dekat – apalagi ketika lubang si mungil berkedut cepat menandakan ia juga akan sampai di puncaknya, si tinggi mengeluarkan jarinya dan memegang pinggang ramping si mungil. Satu tangannya bergerak meremas penis si mungil dan menggenjot acak lubang si mungil.
Baekhyun merasa frustasi ketika penis kecilnya diremas oleh si tinggi. Ini benar-benar nikmat! Sial! Baekhyun semakin mengangkat tinggi bokongnya, membuat penis besar tersebut semakin dalam menusuk dirinya. Lubangnya mengetat hebat, penisnya berkedut. Sedangkan penis kaku didalam dirinya semakin membesar.
Hingga pada tusukan terakhir, Baekhyun merintih manja ketika si tinggi menhentakkan kuat pinggulnya ketika dirinya menyemprotkan spermanya jauh hingga mencapai ususnya. Baekhyun pun ikut mengeluarkan hasratnya dan mengotori tangan lebar si tinggi. Bibir tipisnya kembali mengeluarkan rintihan kecil ketika si tinggi masih menggerakkan pinggulnya pelan, mengeluarkan seluruh spermanya kedalam tubuh Baekhyun. Ia tersenyum kecil merasakannya.
Plop
Suara khas terdengar saat si tinggi mengeluarkan penisnya kedalam lubang nikmat si mungil. Tangannya mencolek spermanya yang berceceran disekitar pantat si mungil kemudian memberikan tangannya di hadapan si mungil yang langsung di kulum rakus oleh bibir tipisnya. Matanya yang dibalik topeng kembali menggelap, penisnya mengeras perlahan. Lidah si mungil yang menjilati jarinya rakus dengan wajah kelelahan dan mata tertutup. Belum lagi pantatnya yang masih setia menungging, memperlihatkan lubangnya yang berkedut dengan sperma yang berceceran disana.
Seharusnya ini berakhir, karena sang sutradara sudah berteriak, "Cut!" dan para kru yang mulai membereskan peralatan. Tidak! Dia tidak ingin berakhir, penisnya masih ingin menggearuk lubang nakal tersebut. Lidah si tinggi terjulur untuk menjilat pipi si mungil. Kemudian berbisik.
"Kita lanjutkan, mungil. Tanpa topeng sialan ini."
Si tinggi tersenyum miring melihat si mungil membuka matanya dan mengangguk. Tanpa mempedulikan para kru yang tengah berlalu-lalang, si tinggi meNgangkat tubuh si mungil dan meletakkannya diatas pangkuannya.. Dengan gerakan cepat ia melepas topengnya kemudian membuangnya, ia lakukan itu juga pada si mungil.
Namun –
"Baekhyun?"
Si mungil tidak kalah terkejut dengan apa yang di lihatnya.
Lelaki tinggi ini.
Lelaki yang tengah memangkunya.
Lelaki yang telah memasukkan penis besar beruratnya kedalam lubang gatalnya.
Lelaki yang membuat dirinya terangsang.
Lelaki yang membuat dirinya merasa nikmat.
Lelaki yang memberikan sex terhebat dihidupnya.
Lelaki yang mempunyai penis yang sangat pas dengan lubangnya.
Lelaki ini –
"Kak Chanyeol?!"
Kakak kandungnya.
...
...
...
...
...
Well, ini diketik dalam waktu dua jam. So, Sorry for typo :v