MyNameIsHuang present a new story

Flirty Devil

Main Cast : Mark Lee And Lee Haechan ( Tom and Jerry Couple)

Genre : Romance, School life, hurt, lil bit comedy

Rated : T

Length: Chapter 1/?

THIS IS YAOI FF DONT LIKE? SO DONT READ!

~~000~~

Part 1 : Flirty Devil Mark Lee

Haechan menatap jengah ke arah Mark yang masih asyik tertawa setelah berhasil menyandungkan kakinya di tengah-tengah kantin yang tengah ramai dipadati oleh murid-murid. Pria itu kemudian mengalihkan pandangannya pada nampan berisi makan Siangnya yang kini teronggok mengenaskan setelah sukses menghantam lantai. Semua orang kini menatap ke arahnya sambil tertawa, meskipun masih ada juga yang menatapnya dengan iba. Hendak menolong, namun enggan untuk berurusan dengan Mark yang dikenal sebagai berandalan di SMA mereka.

Haechan tidak mengerti apa masalah pria itu hingga selalu saja menjadikannya target penindasan. Apa begitu menyenangkannya menjadikan seseorang lelucon dan membuatnya menderita? Setiap hari, Haechan selalu berusaha sebisa mungkin untuk menghindari Mark. Pria yang membuat hari-harinya di sekolah terasa seperti berada di neraka. Orang yang membuatnya ingin mengubur diri hidup-hidup setiap kali bertemu dengannya.

Sejauh yang ia tahu, Mark tidak pernah menyukai keberadaannya. Atau bahkan mungkin membencinya sejak hari pertama mereka masuk SMA. Dan karena ia merupakan salah satu murid populer di sekolah, semua orang mengikuti jejaknya dan mulai berani melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Mark kepadanya.

Mereka sering kali menatap rendah Haechan, menyuruhnya melakukan ini-itu seakan-akan Haechan adalah budak mereka, juga menjadikannya bahan untuk mencari kesenangan. Tidak ada seorang pun yang mau berteman dengan Haechan. Mereka menganggap Haechan seolah-olah tidak ada, dan hanya mencarinya ketika butuh.

Haechan benar-benar merasa lelah dengan kelakuan Mark terhadapnya. Dan lebih buruknya lagi, ia dan Mark adalah tetangga. Hal itu membuat mereka lebih sering lagi bertatap muka. Sejak Mark dan Ibunya pindah 3 tahun yang lalu, hubungan kedua keluarga mereka sangat baik.

Berbeda dengan sang anak, Ibu Mark adalah orang yang ramah dan penyayang. Meskipun ia adalah wanita karier dan jarang berada di rumah, ia sangat pandai memasak. Setiap kali libur akhir pekan, ia sering kali mengundang Haechan untuk makan Siang bersama. Ketika ia pulang dari dinas di luar kota pun, wanita itu tidak pernah lupa membelikan Haechan oleh-oleh atau pun mengirimkan kartu pos untuknya. Ibu Mark benar-benar menyayanginya seperti anaknya sendiri.

Dan karena Haechan tidak ingin merusak hubungan baik di antara keluarga mereka, ia tidak pernah memberitahu bagaimana kelakuan putranya kepada Ibu Mark. Haechan tahu jika ia mengadukan hal itu, Ibu Mark pasti akan sangat kecewa dan merasa tidak enak dengan keluarga Haechan. Hubungan keluarga mereka pasti tidak akan sama lagi, dan sudah pasti ia akan menerima siksaan yang lebih lagi dari Mark.

Haechan bangun dari lamunannya ketika merasakan kaki Mark yang menendang-nendang kecil tubuhnya sembari menyuruh Haechan untuk segera berdiri.

"Apa kau hanya akan diam disitu? Cepat bersihkan kekacauan yang kau perbuat." Ucapnya yang membuat Haechan mendongak dan menatapnya dengan tatapan geram.

Pria bersurai karamel itu mengepalkan buku jemarinya sambil menarik napas dalam-dalam, berusaha untuk menstabilkan emosinya yang kini tengah menggebu-gebu. Kalau saja ia tidak ingat jika orangtua mereka bisa saja dipanggil bila keduanya ketahuan berkelahi, Haechan pasti sudah dari lama meninju wajah menyebalkan Mark Lee dan menghajarnya hingga babak belur.

Haechan bisa saja berteriak, mengungkapkan segala kekesalannya pada Mark tepat di hadapan pria itu, namun meskipun pikiran itu sudah berulang kali melintas di otaknya, Haechan tidak pernah melakukannya. Hati dan lidahnya terlampau lelah. Selain itu, percuma saja ia mengungkapkan segala kekesalannya, ketika yang lain hanya akan mendengar tanpa mau mengerti. Haechan yakin ucapannya hanya akan dianggap angin lalu oleh mereka.

Oleh karena itu, tanpa mau memperpanjang masalah,ia segera memunguti mangkuk dan peralatan makan yang berserekan di sekelilingnya, kemudian mengembalikannya ke penjaga kantin. Mengabaikan Mark yang kini masih berada di posisinya. Menatap kepergian Haechan sambil tersenyum puas.

Ia kemudian mengalihkan pandangan keselilingnya, dan mendapati murid-murid yang masih menjadikannya bahan tontonan. "Apa yang kalian lihat hah?!" Gertaknya yang membuat seisi kantin itu buru-buru mengalihkan pandangan mereka. Takut jika Mark menjadikan mereka sasarannya selanjutnya. Sesaat setelah mengatakan itu, Mark segera mengambil jus dari salah satu murid kemudian berjalan keluar dari kantin dengan santainya.

.

.

Begitu Haechan hendak memasuki kelas, ia merasa seseorang menarik tangannya dengan keras dan membantingnya ke deretan loker yang berseberangan dengan pintu kelasnya. Haechan meringis merasakan sakit yang mendera punggungnya. "Siapa bilang kau boleh meninggalkanku begitu saja?" Ucap seseorang yang tidak lain adalah Mark.

"A-aku.." Haechan hendak membela diri namun ia terlalu takut untuk mengatakannya. Lagipula apapun yang keluar dari mulutnya tidak akan menghalangi Mark untuk berbuat semena-mena. Pria berwajah manis itu akhirnya hanya bisa merundukkan kepala sambil memejamkan matanya takut-takut. Bersiap jika Mark melakukan sesuatu kepadanya. Haechan bisa merasakan tangan Mark kini bertengger di bahunya kemudian menepuk-nepuknya ringan.

"Apa kau merasa takut sekarang?" Tanyanya. Namun Haechan hanya diam. Mark pun segera meraih dagu Haechan kemudian menengadahkan kepala itu supaya menatapnya.

"Aku tanya, apa kau merasa takut sekarang?" Ulangnya, namun kali ini suaranya terdengar lebih menuntut, dan itu membuat Haechan gemetar.

Haechan mengangguk kaku sesaat setelah Mark melepaskan cengkeraman di dagunya. "Tolong jangan sakiti aku.." Ucapnya dengan sangat lirih. Haechan yakin Mark pasti merasa puas di dalam hatinya melihat ia yang terlihat rapuh seperti ini. Kedua mata sayu Haechan melihat seukir senyum tipis di bibir Mark.

"Sekarang minggir," Ujar Mark yang membuat Haechan tergeragap. Apa pria itu hanya akan melepasnya begitu saja setelah ini?

"Mak-maksudmu?" Haechan hanya diam di tempat. Hal itu membuat Mark geram. Ia segera menyingkirkan Haechan dari hadapannya kemudian sejurus kemudian segera membuka pintu loker di hadapannya dengan kunci yang ia bawa. Apa yang pria itu lakukan? Pikir Haechan sambil mengamati gerak-gerik Mark dengan waspada.

Kepalanya kini dihinggapi dengan pemikiran negatif. Bagaimana kalau Mark menyimpan senjata tajam di dalam sana dan hendak mencederainya? Atau bagaimana jika Mark menyuruhnya untuk membawakan buku- bukunya ke kelas pria itu? Sumpah demi apapun, Haechan sudah lelah baik secara fisik maupun batin sekarang. Lagipula bel masuk akan berbunyi 5 menit lagi, dan ia bisa terlambat masuk kelas jika menuruti perintah Mark.

Namun ternyata semua dugaan dan kekuatiran Haechan terpatahkan ketika Mark mengeluarkan seragam olaharaganya dari dalam loker tersebut. Pria itu melemparkannya ke arah Haechan yang dengan gelagapan berusaha menangkapnya.

"Pakailah jika kau tidak mau dijadikan bahan ledekan karena baumu yang seperti kimchi." Ucapnya yang membuat Haechan mematung di tempatnya. Pria itu menatap ke arah seragam olahraga di tangannya dan Mark yang kini berbalik kemudian berjalan menjauhinya dengan perasaan bingung.

Selama ini, pria bersurai pirang itu selalu saja menyakitinya, meskipun tidak pernah sampai membuatnya cedera total atau meledeknya dengan kalimat yang benar-benar menyakitkan hati, namun tetap saja Haechan membencinya.

Namun ia tidak bisa melupakan satu hal, jika pria itu juga satu-satunya orang yang peduli dengannya di sekolah. Kelakuannya sering kali berubah-ubah dan tidak terduga. Hal itu membuat Haechan terkadang merasa jauh di dalam hatinya, Mark itu tidak jahat. Ia melakukan semua ini karena suatu alasan yang tidak Haechan tahu.

Haechan pernah berpikir apa pria itu sengaja melakukan ini untuk mendekatinya? Namun setiap kali pikiran itu melintas, Haechan segera menepisnya jauh-jauh. Lagipula hal apa yang membuat seorang Mark Lee yang populer dan berkuasa di sekolah mau berteman dengannya? Ia bukan juara kelas seperti Renjun atau mempunyai keahlian menari dan wajah mempesona seperti Chani. Haechan juga tidak berasal dari keluarga kaya seperti Chenle.

Mark tidak akan mendapatkan keuntungan apapun dari berteman dengan orang yang biasa-biasa saja seperti dirinya.

Sementara Mark, pria itu punya kharisma dan tatapan yang membuat siapapun tunduk. Meskipun penampilannya sangat berantakan dengan seragam yang dikeluarkan setiap kali sekolah, rambut dicat pirang dan piercing berbentuk salib yang menghiasi telinganya. Mark memiliki wajah tampan yang membuat gadis-gadis mengejarnya.

Selain itu semua murid di sekolah takut kepadanya. Gadis-gadis itu pasti berpikir jika mereka berhasil menggaet Mark tentu saja rasanya seperti menjadi ratu sekolah. Tidak akan ada yang berani membantah mereka. Selain itu, selama Mark ada disampingnya, mereka bisa leluasa melakukan apa saja di sekolah. Karena setiap Mark menginjakkan kaki di suatu tempat di sekolah, maka tempat itu akan menjadi tempat terlarang bagi yang lain.

Rasanya seperti mimpi saja ia bisa berteman dengan orang seperti itu.

Haechan berucap pada dirinya sendiri sambil memukul pelan dahinya. Mark pasti akan tertawa jika tahu ia memikirkan hal itu. Segera setelah ia terbebas dari lamunannya, Haechan segera mengambil langkah cepat menuju toilet sekolahnya untuk berganti pakaian. Tapi belum sampai ia melangkah, punggungnya terasa dihantam sesuatu. Haechan segera berbalik dan menemukan bola karet seukuran kepalan tangannya. Pria itu mendengus kesal.

Ia segera memungut bola itu, lalu memutar pandangan ke sekeliling. Mencari orang yang mencari gara-gara dengannya. Namun Haechan tidak dapat menemukannya, sampai kemudian terdengar suara kikikan dari balik dinding di ujung koridor.

Mark Lee muncul dari balik dinding sambil memegangi perutnya yang terasa sakit karena terlalu banyak tertawa.

"YAAA! LEE MINHYUNG!" Kali ini Haechan tidak bisa menahan dirinya untuk tidak meneriakkan nama asli pria itu keras-keras. Ya Tuhan, padahal baru beberapa saat yang lalu ia berpikir jika pria itu memiliki sisi malaikat, namun kini sifat menyebalkannya sudah kembali keluar.

Well, well selamat datang kembali ke nerakamu Lee Haechan.

TBC.

.

.

.

.

A/N : Halo! MyNameIsHuang comeback hehe~ Udah lama ya sejak terakhir aku nge post ff Can You Love Me, Oh Sehun? Dan sampe sekarang juga aku belum ngelanjutin ff itu. Aku minta maaf banget, kalau ada ide yang nyantol di otak aku pasti bakal langsung lanjutin. Dan lagi-lagi aku menambah deretan hutang ke readers dengan ff ini wkwk. Aku lagi suka banget sama Markhyuck aka Markchan. Hope you like this. And dont forget to review this ff neee?! Promise to me you will?! Heheheee.