Bonus chapter!

.

.

Yuta adalah orang Jepang yang sekarang sedang melanjutkan kuliah di Korea. Dia merasa lumayan yakin dengan nilai-nilainya, dan bisa dibilang dia lumayan membanggakan itu. Oh, ayolah. Dia sekarang kuliah di negeri orang! Tidak semuanya bisa melakukan itu. Mungkin mudah bagi mereka yang serba berada, tapi Yuta bisa kuliah di Korea murni karena nilainya yang mencengangkan. Dia tidak perlu mengeluarkan uang untuk kuliah di luar negeri –betapa dia cinta beasiswa!

Tapi dia lumayan menyayangkan kenapa pula beasiswanya itu tidak merangkap biaya hidup? Apa mereka mengira Yuta bisa belajar di Korea tanpa makan? Tanpa tempat tinggal? Yuta memang memodalkan nilainya, tapi itu juga karena Yuta tidak punya kekuatan apa-apa secara finansial –baik yen maupun won. Dia kanker –kantong kering.

Dan jadilah dia sekarang bekerja sebagai pelayan kafe. Mungkin memang tidak seberapa uang yang dihasilkan, tapi lumayan lah. Dia bahkan masih bisa membeli barang-barang yang tidak ada gunanya tapi cukup menarik minatnya.

Sebagai seorang pelayan kafe, dia seringkali harus melayani banyak tamu aneh tiap harinya. Ada yang bertemu dengannya langsung mengajak menikah, lalu ada juga yang bertemu dengannya langsung mengajak berkelahi. Dia bingung sebenarnya apa yang dia lakukan sampai-sampai harus kedapatan tamu seperti itu?

Untuk hari ini, Yuta bersyukur karena sejak pagi, belum ada tamu yang mengganggunya walaupun yang datang sudah lumayan banyak. Semuanya terlihat normal. Mereka kebanyakan datang berdua, bertiga, lalu yang paling banyak ada yang berenam juga.

Ya, kebanyakan datang bersama teman atau pacar. Ada juga yang sendiri. Yang datang sendiri cenderung jadi susah disadari karena mereka juga cenderung diam.

Harusnya begitu, tapi sebenarnya sekarang dia sedang melayani seorang pemuda –kelihatannya SMA– yang datang sendirian, tapi daritadi terlihat asik mengobrol. Yuta sempat membicarakannya dengan teman kerjanya, lalu mereka bilang 'sedang menelepon kali. Tadi aku lihat dia mengenakan hands-free'. Dan memang, Yuta bisa melihatnya mengenakan hands-free dari jarak sedekat ini. Tapi….

"Jaemin, kamu mau pesan apa?" kata pemuda itu tiba-tiba. Yuta bingung. Jaemin? Apa itu nama lawan bicaranya di seberang telponnya? "Oh, samakan saja denganku? Oke. Tolong samakan saja dengan pesananku yang tadi ya."

Yuta hampir salah menulis ketika tiba-tiba pemuda itu bicara padanya. "Kalau begitu… corn cream soup dan taro milk masing-masing dua?"

Pemuda itu menjawab dengan anggukan, tapi Yuta menyadari saja kalau pemuda itu tiba-tiba menghadap ke kursi seberangnya –seakan ada orang yang duduk di sana, dan dia baru saja memanggil nama pemuda itu untuk menoleh.

"Tunggu, tunggu. Dia masih ingin tambah pesanan," kata pemuda itu untuk menahan Yuta agar tidak meninggalkan mejanya. Dia segera membuka lagi buku menu dan membalik-balikkan halamannya. "Mau apa lagi, Jaem? Yang manis-manis?"

Yuta memerhatikan pemuda itu lagi. Dia berkali-kali mengangkat kepalanya dari buku menu sebelum membalikkan halaman.

"Mungkin Anda mau mencoba menu spesial bulan ini? Ada di halaman pertama buku menu," kata Yuta sambil berusaha membukakan buku itu. "Ini, macchiato sundae."

Pemuda itu mengangkat kepala lagi dari buku menu sebelum mengiyakan tawaran Yuta. "Iya, itu saja."

Yuta tidak mengerti. Gerak-gerik pemuda ini dirasanya sedikit aneh. Yuta sebagian besar merasa yakin tadi suaranya tidak cukup keras sampai bisa terdengar oleh si Jaemin-Jaemin ini lewat telpon, tapi pemuda tadi bahkan tidak menyebutkan ulang nama menunya.

Yuta berusaha untuk tidak memikirkan itu tapi dalam hati dia tahu, pasti pemuda tadi akan masuk ke dalam list tamu aneh kafenya. Apalagi ketika Yuta melihat hands-free yang digunakan pemuda itu terlepas dari hp-nya karena tersangkut ujung meja, tapi pemuda itu masih bicara sambil menyebut nama 'Jaemin'. Yuta yakin, kalau dia saat itu juga dia bertanya pada pemuda itu, dia akan lagi-lagi mendapat jawaban 'aku sedang menelepon', tanpa tahu hands-free itu sudah lama lepas dari jack hp-nya.

.

.

.

Bonus chapter END

a/n. ada yang kaget gak kok tiba-tiba ada Yuta wkwkwk Cuma date-nya markmin dari sudut pandang orang biasa~