Pair:

Park Jimin x Min Yoongi

Kim Hanbin x Kim Jinhwan

Kim Taehyung x Jeon Jungkook

Rate:

T – M

Length:

Chaptered

Genre:

Romance/Friendship

Chapter 1: Destiny

Min Yoongi. Pria pendiam, malas bergerak, dan berkulit putih pucat. Pemuda yang biasa dipanggil dengan Yoongi itu saat ini terdaftar sebagai salah satu mahasiswa jurusan seni musik semester 4 disalah satu Universitas di Seoul. Kecintaannya terhadap musik membuatnya lebih memilih untuk meninggalkan kampung halamannya, Daegu dan menuntut ilmu di ibukota negara. Yoongi bercita-cita suatu saat akan menjadi produser musik terkenal yang menghasilkan berbagai karya masterpiece.

Kehidupan Min Yoongi sangat monoton. Ia hanya akan beranjak dari kasur untuk ke kamar mandi, makan, berangkat kuliah, atau kegiatan yang benar-benar penting menurutnya. Selain kegiatan itu, jangan harap pemuda pucat itu akan bersedia untuk meninggalkan singgasana favoritnya. Tapi, kehidupan monoton Yoongi berubah seketika saat ia bertemu pemuda mungil lainnya yaitu Kim Jinhwan.

Yoongi bertemu sosok mungil berkulit seputih susu itu ketika Jinhwan tersesat di salah satu gang yang tak jauh dari apartemen sewaan Yoongi setahun yang lalu. Si mungil itu sudah akan menangis jika saja Yoongi tak menemukannya. Saat pertama kali bertemu, Yoongi mengira Jinhwan adalah siswa sekolah yang melarikan diri dari rumah. Namun, perkiraan Yoongi salah besar. Jinhwan adalah seorang pemuda yang akan memasuki dunia kampus pada tahun ajaran baru. Ia tersesat ketika akan mencari apartemen yang akan dihuninya selama kuliah. Sosok mungil yang berasal dari pulau Jeju itu tak bisa menemukan arah yang benar menuju apartemennya padahal ia sudah berkali-kali mendatangi apartemen itu sebelum menyewanya.

Ketika Yoongi bertanya, sosok mungil itu justru memeluknya dan berkata kalau sebenarnya ia memiliki penyakit buta arah. Yoongi yang dipeluk tiba-tiba justru tersenyum gemas karena jawaban lugu tersebut. Entah mengapa, sesuatu dalam diri Yoongi begitu terasa hangat ketika bertemu dengan Jinhwan. Ia seperti menemukan sosok adik yang lucu di dalam diri Jinhwan dan membuat Yoongi begitu ingin melindunginya. Dengan sabar Yoongi mengantar Jinhwan ke apartemennya yang ternyata satu gedung dengan apartemen Yoongi. Mereka hanya berbeda satu lantai dan Yoongi berada satu lantai di atas Jinhwan.

Persahabatan Yoongi dan Jinhwan berjalan dengan baik semenjak pertemuan itu. Mereka bahkan tinggal di satu apartemen yang sama ketika Jinhwan memasuki semester 2 kuliahnya. Mereka tak segan-segan menunjukkan rasa sayang mereka seperti kakak adik sesungguhnya. Sosok galak Yoongi tak akan berlaku pada adik barunya itu. Yoongi akan seketika luluh ketika Jinhwan sudah mengeluarkan jurus mata kucingnya yang selalu berkaca-kaca. Satu hal yang Yoongi tau semenjak bersahabat dengan Jinhwan, Jinhwan itu sosok yang mudah sekali menangis dan begitu polos.

Pernah sekali Yoongi memarahi Jinhwan ketika si mungil itu kembali tersesat karena nekad ke supermarket sendirian. Yoongi saat itu panik setengah mati karena Jinhwan tak juga kembali setelah pamit padanya ke supermarket melalui pesan singkat. Yoongi ada kuliah saat itu dan si mungil itu tak sabar menunggunya untuk pergi ke supermarket. Dengan bermodal nekad, Jinhwan pergi ke supermarket dan mengirim pesan singkat pada Yoongi. Si mungil berjanji takkan tersesat karena sudah hapal jalan ke supermarket itu. Ia menyuruh Yoongi langsung pulang ke rumah dan menunggunya saja. Tapi apa yang terjadi, Jinhwan tak juga kembali saat Yoongi sudah berada di apartemen. Ketika Yoongi menghubunginya, Jinhwan justru menangis dan kebingungan berada di sebuah gang yang tak ia kenal.

Dengan secepat kilat, Yoongi menyusul Jinhwan ke supermarket. Yoongi menyusuri sepanjang jalan dan gang yang ada di sekitar supermarket itu. Hampir setengah jam berlalu ketika Yoongi menemukan Jinhwan di salah satu gang yang berlawanan arah dengan jalan pulang ke aparetemen mereka. Si mungil itu tengah duduk di bawah kanopi di belakang sebuah café. Namun, ia tak sendirian. Jinhwan tengah makan es krim yang dibelinya dengan seseorang yang masih berbalut seragam sekolah. Dapat Yoongi lihat sosok anak laki-laki itu seorang siswa yang masih duduk di sekolah menengah atas.

Tanpa mempedulikan sosok berseragam itu, Yoongi menarik pergelangan tangan Jinhwan hingga si mungil itu berdiri. Jinhwan sempat terkejut, tapi hanya sesaat karena ketika mata sipitnya mengenali siapa yang menariknya, Jinhwan langsung menghambur dalam pelukan Yoongi. Yoongi tak langsung luluh. Dirinya masih diliputi emosi karena adiknya itu tak pernah mendengarkan wejangannya. Berkali-kali Yoongi sudah memperingatkan Jinhwan agar tak pergi sendirian tanpa dirinya. Tapi berkali-kali juga adiknya itu melanggar larangan Yoongi. Yoongi selalu dibuat repot karena harus mencari keberadaan si mungil yang tersesat itu.

Tapi bukan Jinhwan namanya kalau tidak bisa menaklukan sifat galak hyungnya itu. Berbekal sebulir airmata, Yoongi akhirnya menyerah dan membalas pelukan Jinhwan di tubuhnya walau masih dengan serentetan omelan yang keluar dari mulutnya dan mendapat balasan anggukan dari adiknya itu.. Ia berniat mengajak Jinhwan pulang ketika mulutnya sudah lelah mengomel. Akan tetapi, langkah Yoongi terhenti ketika pergelangan tangannya ditahan oleh Jinhwan. Jinhwan memintanya untuk membawa sosok siswa berseragam sekolah itu untuk ikut dengan mereka.

Tentu saja usulan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Yoongi.

Yoongi beralasan kalau mereka tidak mengenal anak sekolah yang bernametag Jeon Jungkook itu. Anak itu bahkan baru sekali bertatap muka dengan mereka. Tapi, Jinhwan bersikukuh ingin membawa Jungkook yang sudah dipanggilnya Kookie itu untuk pulang bersama mereka. Jinhwan merasa iba karena Jungkook tak memiliki tempat tinggal karena baru saja kabur dari rumahnya. Jungkook banyak bercerita pada Jinhwan ketika mereka tak sengaja bertemu di gang itu. Saat itu, Jungkook menghampiri Jinhwan yang duduk sendirian dan hampir menangis. Ia bertanya apa yang terjadi dan kenapa si mungil itu bisa duduk di belakang café dan berada di gang sepi itu. Merasa Jungkook anak yang baik, Jinhwan menceritan apa yang sedang dialaminya. Jungkook hanya mengangguk-angguk mengerti dan berusaha menenangkan namja mungil itu sambil mengambil es krim di kantong belanjaan Jinhwan untuk mereka makan bersama. Mereka menceritakan diri masing-masing sampai Yoongi datang.

Yoongi tak langsung menerima permintaan Jinhwan. Walau bagaimanapun, keadaan Jungkook tak memungkinkan mereka untuk membawa anak itu ke apartemen. Jungkook pasti memiliki keluarga yang akan mencarinya. Bisa-bisa mereka berurusan dengan pihak berwajib dengan kasus penculikan. Namun, Yoongi sekali lagi kalah. Kedua bocah itu berhasil membujuk Yoongi agar memperbolehkan Jungkook ikut dengan meraka. Tak hanya Jinhwan yang merengek, tapi bocah berseragam itu juga merengek pada Yoongi agar diperbolehkan ikut. Ia merengek pada Yoongi seolah-olah mereka sudah kenal lama. Bahkan Yoongi sendiri tak risih dengan tingkah bocah itu. Dengan menghela napas berat, akhirnya Yoongi membawa turut serta Jungkook ke apartemen mereka dengan syarat besok Jungkook harus pulang ke rumahnya.

Mulai hari itu, Yoongi dan Jinhwan semakin akrab dengan Jungkook. Walaupun Jungkook tak tinggal di apartemen mereka, tapi bocah bergigi kelinci yang sudah merproklamirkan dirinya sebagi si bungsu diantara mereka itu lebih banyak menghabiskan waktu bersama mereka dibandingkan dengan keluarganya. Sesaat setelah Yoongi dan Jinhwan membawa Jungkook ke apartemen, bocah kelinci itu menceritakan kisah hidupnya pada mereka serta alasannya kabur dari rumah. Cerita yang mengalir dari bibir Jungkook membuat Yoongi dan Jinhwan bertekad untuk melindungi sosok yang sebenarnya kesepian itu.

Jungkook merupakan anak tunggal di dalam keluarganya. Keluarganya termasuk dalam keluarga berada. Ayahnya adalah seorang pengusaha sukses dan ibunya seorang designer. Tapi, karena kesibukan keduanya dalam pekerjaan masing-masing, mereka sampai melupakan anak semata wayang mereka yang masih membutuhkan kasih sayang. Jungkook kecil terbiasa hidup dengan para pelayannya yang lebih dianggapnya keluarga daripada orangtuanya sendiri. Sampai suatu ketika Jungkook tak tahan lagi untuk berada di rumah karena rumahnya begitu sepi saat pelayannya sudah pulang. Ia hanya ditemani dua orang pelayan dan itu sangat membosankan bagi Jungkook. Ia memilih untuk kabur dari rumah untuk mencari kesenangan baru. Dalam hati kecilnya ia berharap agar kedua orangtuanya mencari keberadaannya. Namun, angan tinggalah angan. Tiga hari Jungkook menghilang, jangankan mencari, menghubunginya saja tidak. Orang tuanya bahkan sudah seminggu tak pulang ke rumah. Sejak saat itu, Jungkook berkali-kali mencoba untuk kabur dari rumahnya hingga ia bertemu dengan Jinhwan di gang sepi itu.

Persahabatan mereka mengalir apa adanya. Daripada disebut persahabatan, hubungan mereka lebih terlihat seperti keluarga. Dengan Yoongi sebagai kakak sulung yang galak, Jinhwan sebagai penengah, dan Jungkook sebagai si bungsu. Kegiatan sehari-hari mereka dihiasi dengan candaan dan pertengkaran-pertengkaran kecil. Sosok Yoongi yang galak dan Jungkook yang usil akan menghasilkan Jinhwan yang sering menangis apabila kedua orang itu sudah bertengkar karena Yoongi yang tak suka membantah dan Jungkook yang suka melawan perkataan Yoongi. Keduanya baru terdiam ketika Jinhwan mengancam akan keluar rumah sendirian dan menghasilkan namja mungil itu tersesat dan merepotkan mereka berdua. Lebih baik mereka mengalah daripada harus repot-repot mencari keberadaan si buta arah itu.

Namun, kehidupan tentram mereka mulai terusik setahun berikutnya ketika ada tiga mahasiswa baru berwajah tampan yang mencoba masuk ke dalam kehidupan mereka.

Bagaimana kehidupan mereka setelah bertemu dengan ketiga namja tampan yang memiliki ketertarikan pada mereka?

Dan mampukah Yoongi melindungi adik-adik manisnya dari pria-pria mesum –menurutnya- yang mengincar mereka disaat dirinya sendiri didekati salah seorang pria mesum itu?

To be continued…

Baru perkenalan aja ya.

Chapter ini cuma menjelaskan apa hubungan para Uke.

Para Seme nya baru muncul chapter depan.

Maaf kalau story nya aneh

Pengen bikin MinYoon tapi gak tega juga mengkhianati Binhwan.

Jadinya gini deh hasilnya.

Gomawo buat yang bersedia baca

Annyeoongg..

#Ayiii