Gun and Kiss

пистолет и поцелуй

(Pistolet i Posteluy)

.

.

.

Disclaimer: Yuri! on Ice belong to MAPPA Studio, Sayo Yamamoto as Director, and Mitsuro Kubo as Original Writer

.

.

.

Prologue

.

.

.

Katsuki Yuuri menyesal kenapa ia setuju saja didesak untuk menyusup ke Moskow, seorang diri, melawan ketak-ketuk jantung yang ribut tak karuan, di tengah pesta di sebuah ballroom mewah di pusat kota.

"Hanya kau yang bisa melaksanakan misi ini, Agen Katsuki," suara tegas atasannya di Lyon bergaung di telinganya, "semua agen yang kami kirim tak kembali, hilang kontak hanya tiga hari setelah tiba di Rusia."

Yeah, tentu. Tentu saja semua agen bisa gagal menghadapi cassanova asal Rusia dan kehilangan profesionalisme serta loyalitas pada institusi Interpol. Seperti dirinya percaya saja.

Jemarinya yang jenjang mempermainkan gelas sampanye di tangannya, pikirannya mengawang sementara matanya menelisik sekeliling. Ia bisa melihat lebih dari selusin orang dalam daftar merah Interpol berseliweran di sekitarnya, berpesta seakan ini hanya pesta prom SMA, bukan pertemuan di antara berbagai keluarga mafia dari seluruh dunia. Dari kejauhan, ia bisa melihat sejumput rambut silver blond, dengan pemiliknya yang berdiri elegan dalam balutan jas three-pieces rancangan salah satu rumah mode terkenal dunia.

Viktor Nikiforov.

Selama setidaknya dua minggu terakhir, ia sudah menjejali otaknya dengan berbagai informasi mengenai pemimpin salah satu BratvaBrotherhood, sebutan bagi keluarga mafia—terbesar di Rusia itu. Usianya 28 tahun, tingginya sekitar 180 sentimeter, lahir pada hari Natal yang dingin di St. Petersburg. Resmi menjadi Kepala Keluarga Nikiforov setelah kepala keluarga sebelumnya, yang sekaligus adalah ayah kandungnya, meninggal karena sakit. Ibu kandungnya tidak diketahui. Lajang, dengan orientasi seksual yang masih diperdebatkan. Hobinya figure skating, dengan olahraga menembak dan berkuda sebagai selingan. Salah satu bujang paling diidamkan di seantero Rusia.

Sementara bagai langit dan bumi, Katsuki Yuuri berpenampilan biasa saja—malah seringkali tampak kikuk. Lahir di Jepang dari keluarga biasa. Tak ada yang istimewa selain catatan akademiknya yang sempurna sebagai salah satu alumnus pendidikan intelijen di Amerika dan lulusan pelatihan Interpol terbaik di angkatannya. Meskipun sebenarnya, penampilannya yang biasa saja itulah yang membuatnya seringkali luput dari intaian musuh.

Agen Interpol terbaik, dengan misi solo pertamanya berupa mengintai seorang Bos Bratva sekaligus cassanova bernama Viktor Nikiforov.

Uhh.

Amaterasu Omikami, kemalangan macam apa yang kau timpakan pada pemuda ini?


Tak ada yang benar-benar tahu apa yang Yuuri lakukan di Perancis. Tidak keluarganya, tidak pula teman-teman masa kecilnya.

Ibunya hanya akan dengan bangga mengatakan putra bungsunya menamatkan pendidikan undergraduate di Amerika Serikat, lalu terbang ke Perancis untuk melanjutkan pendidikan post-graduate sekaligus bekerja untuk salah satu organisasi internasional yang bermarkas di sana.

Ayahnya hanya akan mengeluhkan kalau ia kini menjadi satu-satunya pria di keluarga Katsuki, tanpa adanya bantuan tenaga maskulin untuk melayani pelanggan di Yutopia, onsen milik keluarga yang dikelola sejak tiga generasi lalu. Begitu juga sang kakak perempuan yang menggerutu, merutuki kesempatan sang adik untuk tinggal bertahun-tahun di Amerika, lalu disusul Eropa.

Teman-teman masa kecilnya mengingat Yuuri sebagai pemuda yang tak pernah betah berdiam di kota kecil Hasetsu. Meninggalkan kota kelahirannya sejak lulus sekolah menengah pertama, untuk melanjutkan bersekolah sebagai penerima beasiswa di sekolah menengah atas berasrama ternama di Tokyo, lalu terbang ke Amerika Serikat dengan beasiswa, disusul kembali terbang ke Perancis dengan alasan yang sama. Melupakan bakatnya untuk menari di atas es, mengejar mimpinya yang lain, yang menurut sang pemuda "lebih realistis".


Tak ada yang benar-benar tahu apa yang Yuuri lakukan di Perancis. Tidak keluarganya, tidak pula teman-teman masa kecilnya.

Bukan berarti apa yang mereka ketahui dari mulut Yuuri adalah kebohongan. Itu semua benar, Yuuri meninggalkan Hasetsu di umur 15, meninggalkan Tokyo di umur 18, meninggalkan Amerika di umur 23, lalu menetap di Lyon dan bekerja di sebuah organisasi internasional sembari melanjutkan pendidikan setidaknya hingga dua hari lalu.

Itu semua benar, hanya saja tidak merangkum seluruh kenyataan yang Yuuri alami.

Orang tuanya mengira Yuuri mengambil jurusan ekonomi, sesuatu yang tidak berbahaya sebagaimana tipikal pemuda Asia kebanyakan, bukan pendidikan intelijen dengan sponsor penuh Kementerian Pertahanan Jepang. Teman-temannya mengira Yuuri akan kembali ke Jepang setelah selesai menempuh pendidikan di Amerika—tidak ke Hasetsu, mungkin, tapi setidaknya ke Tokyo, bukan terbang ke Lyon memenuhi rekomendasi untuk menjadi Agen Interpol mewakili Jepang.

Yuuri tidak berbohong, ia hanya tidak mengatakan seluruhnya.

Workplace hazard. Risiko pekerjaan. Yuuri tak bisa semudah itu berterus terang, sekalipun nomor telepon sang ibu dan Yutopia menjadi emergency contact yang terdaftar di database Interpol, apabila sesuatu yang buruk terjadi padanya.

Yuuri masih secara rutin mengunjungi keluarganya di Jepang. Setahun sekali di musim dingin, atau dua kali beserta musim panas jika ia beruntung. Musim panas lalu ia tak sempat pulang, terlalu sibuk dengan kepindahannya ke Lyon sekaligus misi pertamanya—mengintai Keluarga Iglesias, salah satu kartel terbesar di Meksiko.

Dan dengan misi solo ini, ia secara resmi membatalkan tiket pesawatnya menuju Fukuoka. Wajah sang ibu yang bersedih sudah terbayang jelas di pelupuk matanya.

Ingatkan ia untuk meminta cuti panjang pada Signore Cialdini setelah drama ini selesai.


Viktor Nikiforov memaku pandangannya pada sesosok pemuda yang berdiri sendirian di sudut ruangan, tampak menelisik ballroom milik keluarganya secara berhati-hati, seakan berusaha mencari seribu jalan untuk melarikan diri tanpa dicurigai.

Ia tak bisa menahaan seringai untuk mekar di wajah rupawannya.

Banyak orang—bahkan anggota keluarganya sendiri—mengatainya ceroboh, egois, mau menang sendiri, tak bisa membaca situasi. Yuri Plisetsky—adik angkatnya tersayang—akan dengan senang hati memberikan seribu ejekan dan umpatan, khusus bagi sang kepala keluarga tercinta.

Tapi mereka juga tahu, Viktor Nikiforov tidak sebodoh itu. Ada alasan mengapa pria semuda itu, secara aklamasi dan tanpa perbedaan pendapat berarti, dapat duduk kokoh di singgasana tertinggi Bratva Nikiforov.

Viktor mengingat baik siapa saja yang akan hadir di pestanya. Mengenal sebagian besar di antara mereka—terima kasih pada didikan mendiang ayahnya dan Yakov, mentor pribadinya, yang dengan senang hati menyeret Viktor ke pertemuan-pertemuan mafia di seluruh dunia sebagai pewaris tunggal Keluarga Nikiforov sejak usia belia.

Ia yakin pemuda Asia itu tidak termasuk salah satu tamunya hari ini. Dan itu hanya berarti satu hal.

'Agen lainnya kah? Dari mana kali ini? Europol? CIA? FBI?' Viktor menyeringai lagi. 'Ah, bukan. Interpol.'

Mangsa yang manis.

"Jangan lakukan hal bodoh apapun, Vitya." Suara tegas di sampingnya membuatnya berpura-pura merengut.

"Oh, ayolah, Yakov~" Viktor merajuk, "Ini pestaku, aku boleh bersenang-senang kan~?"

Begitu mendengar mentornya hanya membalas dengan dengusan, Viktor dengan senang hati meninggalkan posisinya. Menuju pemuda yang kali ini menatapnya.

Menantang.

Viktor merasakan adrenalinnya terpacu hanya dengan tatapan itu.

Oh, ini akan jadi sangat menarik.


Special Thanks to: pilongski, , Keikoku Yuki, Pvvn. Manusia yang bertahan dengan ramblingan dan segala macam kegilaan sejak secara ga niat saya post drabble asal yang kemudian jadi asal-muasal fic ini. Mereka yang ga pernah absen ngasih asupan Viktuuri dan menjejali dengan headcanon, lalu mecutin supaya saya cepet nulis. Just, thank you. Buat kalian yang juga ikutan ngerecokin sejak ini fic masih dalam bentuk drabble sepanjang lima paragraf, thank you so much! :")

Also, another special thanks for yukipri via tumblr and her "The Inferno". It's just so awesome I can't even anymore. Thank you for such a kind reply and support, your "The Inferno" really helps me to imagine this AU better. Please check her works at her tumblr, all of them are awesome and beautiful!

Last, please send me your thought via review! Terima kasih sudah membaca!