Mark berdecak kesal saat ia tak menemukan Haechan dimanapun, entah mengapa ia mulai merasa khawati, jangan salah paham dulu, ia tak menyukai Haechan atau apapun itu hanya saja melihat anak itu menangis membuat hatinya sedikit merasa tak karuan, sekali lagi Jangan salah paham pada Mark atau itulah yang Mark selalu pikirkan, Mark hanya membiarkan kakinya terus mencari Haechan.

Mark bukan orang jahat sungguh, ia hanya sedikit egois dan lebih memikirkan dirinya sendiri daripada orang lain, terbiasa hidup sebagai anak tunggal membuatnya selalu di manja dan selalu dipentingkan tapi Mark sebenarnya tak suka itu, ia lebih suka diam dan berpikir tentang masalah yang serius, ia tak suka kalah atau mengalah, ia tak suka sesuatu yang terlalu manis, terlalu cute, terlalu berisik atau warna yang terlalu terang.

Mark tidak suka itu..

Dan Mark tak suka Haechan karena Haechan memiliki semuanya.

Mark tak mau mengakui itu tapi Haechan sekali lagi mempunyai semua yang ia tak suka.. semuanya hingga membuatnya tak bisa bernafas dengan baik setiap Haechan ada disebelahnya, Mark membenci itu semua.

Dan Mark membenci apa yang sekarang sedang ia lihat.

Haechan dan Jeno..

Mark benci melihat tangan sahabatnya melingkar dipundak Haechan, Mark benci melihat bagaimana Haechan membalas pelukan Jeno, Mark benci melihat Haechan yang tersenyum diantara tangisannya saat menatap Jeno, Mark benci merasa kalau sebentar lagi ia akan menjadi yang kedua bagi Haechan, dan Mark tak suka menjadi yang kesekian.

Mark mengenal Jeno dan Mark tau tentang rahasianya, bila Jeno mau mengalahkannya maka mari kita lihat apa yang bisa Mark lakukan terhadapnya.

Mark mengepalkan tangannya marah, perlahan ia meraih handphone yang ada sakunya, mengambil gambar dua remaja yang masih berepelukan itu dan mengirimkannya kepada seseorang dengan sebuah pesan yang penuh penghinaan

'lihat, bahkan kekasihmu lupa padamu dan mulai jatuh hati pada orang lain, apa yang akan kau lakukan sekarang..?'


Haechan tersentak kaget saat sesuatu yang keras menimpanya, ie memejamkan mata karena ketakutan yang melandanya, Eomma tirinya sudah berdiri dihadapannya dengan tatapan yang akan membunuhnya

"kemana saja kau‼" kenapa selalu bentakan dan cacian yang menyambutnya ketika ia pulang kerumah.

"maaf eomma"

"Sudah kubilang aku bukan Eommamu, dan jangan melihatku dengan mata seperti itu dasar anak haram, apa kau tak lihat rumah berantakan dan kau belum masak"Haechan hanya menunduk dan membiarkan eommanya mendekatinya, ia tau yang akan terjadi tapi ia tak sanggup menahannya, bukan… bukan tak sanggup tapi ia tak mampu.

Eommanya dengan kemarahanan mulai memukulinya dengan rotan yang ada ditangannya, dan kakak tirinya hanya tertawa saja melihatnya.

Haechan mengigit bibir menahan pedih dan ia sangat yakin darah sudah mengalir diseluruh tubuhnya tapi ia tetap diam dan menerimanya.

"dasar anak haram.."

Sekali lagi Haechan harusnya sudah terbiasa tapi tetap itu sangat menyakitkan


TBC

A/n Okay ini memang sangat pendek tapi di update berikutnya Author bakal bikin yang panjjjjjjjjjjjjjjaaaaaaaaaaaaaaaaanng hehehehe, di chap berikutnya masa lalu haechan dan keluarganya akan terkuak dannn...

JANGAN LUPA REVIEWS yaaa (sorry belum bisa balas AUthor sibuk banget niieee)

and dont forget Congrats our Nct Dream Leader Mark, akhirnya orang2 mulai mengakui His Rap...Good Job baby