Cinta pertama adalah cinta yang menyakitkan

Nakamoto Yuta seorang dokter bedah di neocultur hospital, dokter muda putri salah satu kepala instalasi dirumah sakit tersebut. Gadis keturunan jepang-korea yang begitu tomboy tapi manis disaat bersamaan memiliki senyum menenangkan yang membuat semua orang terpanah. Walau berasal dari kelurga broken home dimana ibunya berada dijepang dan ayahnya dikorea, yuta tumbuh menjadi gadis yang baik walaupun tingkat keusilan gadis itu tinggi. Dan disinilah gadis itu berada disalah satu tempat resepsionis sambil bercengkrama dengan beberapa dokter dan perawat.

"akh capeknya"

Seorang gadis disebelah yuta hanya melirik dan sedikit menimpali dengan tawa renyah. Seakan hal itu merupakan candaan yang sangat lucu. Tangannya membuka file yang berisi jadwal operasi selama satu minggu kedepan.

" Berhenti tertawa eonni, ini bukanlah suatu candaan"

Gadis yang tadi tertawa sejenak berdehem dan kemudian menutup file yang tadi dia baca

" Berhentilah mengeluh nakamoto, bukan hanya kau saja yang seperti itu. Kami semua juga merasakan hal yang sama denganmu" balas gadis itu sengit.

Sejenak semua orang ikut tertawa karena melihat ekspresi yuta yang begitu lucu. Pipinya dikembungkan kemudian matanya ikut melotot karena kesal. Membuat semua orang ingin sekali mencubit wajahnya.

"Noona kau tau, kau begitu lucu pantas saja si woojae begitu tergila-gila denganmu" canda residen tahun ke2 bername tag mark lee

Yuta hanya menatap bosan juniornya, candaan seperti itu merupakan candaan yang sudah sangat biasa bagi yuta. Tapi semua orang sangat senang membahasnya.

Gadis yang tadi membalas yuta dengan sengitpun ikut menggerling genit bermaksud menggoda yuta sambil berkata " apa yang kalian berdua tunggu? kami semua sudah merestui kalian. Apa perlu aku nikahkan besok?"

Yuta yang mendengarnya sontak wajahnya memerah malu " Yak win-ie eonni!"

Gadis yang disebut namanya terkekeh keras. Tawanya kemudian berhenti ketika matanya berfokus pada seseorang yang melewati meja itu. Seorang pria tampan dengan wajah tegas menunjukkan keangkuhan, sesesorang yang disebut sebagai siwajah tampan instalasi bedah, siapa lagi kalau bukan Lee Taeyong.

Yuta yang melihat sunbaenya langsung mengikuti fokus mata win-win, sejenak kemudian dia memutar bola matanya malas.

"Eonni berhenti menatapnya, bola matamu sudah hampir mau lepas" canda yuta

"Ck, dia itu suatu oase ditengah pekerjaan yang melelahkan" balas win-win yang kemudian dibenarkan beberapa perawat dan para residen yang ada.

"Lalu bagaimana dengan seorang pria cina yang kemarin menemuimu, pria yang bernama qian kun yang katanya seorang bankir" balas yuta sambil menarik turunkan alisnya.

Sontak win-win memerah dia kemudian membalas yuta "Yak berhenti menggodaku". Sambil berlalu meninggalkan yuta yang tertawa puas.

Setelah puas tertawa yuta mengalihkan pandangan pada salah satu juniornya, si residen cantik tahun pertama yang berwajah seperti boneka, kim heechan.

"Apa kabar dia?" tanya yuta dengan pandangan yang sulit diartikan

Gadis yang ditanya hanya menaikkan sudut alisnya tanda tak mengerti. Yuta yang sadar salah bicara kemudian menambahkan "apa kabar dia? Dokter pembimbingmu?"

Kemudian beberapa pasang mata menatapnya dengan seringai jahil. Yuta yang sadar akan tatapan mereka hanya bisa menghela nafas.

"Dia oke eonii, masih tetap tampan" canda heechan sambil tertawa

"Apa kau merindukannya noona? Siang ini aku ada bimbingan dengan dia" mark ikut menimpali dengan senyum lebar.

"Kadang eonni tidak begitu konsisten, katanya tidak terjadi apa-apa tapi tiba-tiba membahas woojae oppa wuu" jaemin tertawa setelah mengatakannya

"Kalian berhentilah menggoda kekasihku dan kembali keruangan kalian" sejenak suara bass agak rendah mengintrupsi kegiatan saling menggoda yuta. Yang kemudian dibalas dengan sorakan dan gumaman yang tidak jelas.

"Kau baik-baik saja?" tanya si pemilik suara bass itu khawatir

"Berhenti berlebihan jae-ah, mereka hanya menggodaku" balas yuta sambil mempoutkan bibirnya

Laki-laki yang disebut jae atau nama aslinya jung jaehyun itu hanya terkekeh kemudian merangkul yuta dan membawa kekantin.

"Apa yang ingin kau makan?" tanya jaehyun sambil mengedarkan matanya mencari tempat duduk untuk mereka berdua.

"aku tidak lapar woojae" balas yuta

"Ck, walau kau tidak lapar kau harus tetap makan agar tetap sehat. Aku tidak ingin kekasihku jatuh sakit" jawab jaehyun sambil tersenyum menampilkan lesung pipinya.

Yuta yang melihat cara jaehyun tersenyum memandangnya tiba-tiba merona. Dia sangat bersyukur mendapat kekasih seperti jung jaehyun. Jung jaehyun adalah salah satu dokter muda yang berbakat dengan senyum mempesona. Seorang yang memiliki background keluarga yang baik. Kadang-kadang hal itu membuat yuta minder, seseorang yang sempurna yang seharusnya mendapatkan sosok sempurna. Memikirkannya kadang-kadang membuat yuta ingin menangis.

Melihat perubahan wajah kekasihnya yang berubah sendu, jaehyun segera membawa tangan kanannya untuk mengelus lembut pipi kekasihnya dan membuat senyum yuta kembali merekah. Kegiatan itu terhenti ketika seseorang bersuara mengintruspi kegiatan mereka.

"Berhentilah bermesraan jung jaehyun, kau ada ditempat umum dan tidak sadarkah beberapa pasang mata sedang menatap kalian. Seolah kalian sedang bermain drama picisan" canda seoranng dokter anastesi berwajah malaikat bername tag yixing zhang.

Jaehyun segera mengedarkan pandangannya dan benar mereka memang ditatap beberapa pasang mata dengan tatapan aneh. Jaehyun segera menunduk malu atas kelakuannya. Yang mengundang tawa kekehan dokter anestesi tersebut.

"Yuta-ya, apa kabar?" canda yixing sambil memperlihatkan dimplenya

"Baik eonni, apa yang sedang eonni lakukan disini?" tanya yuta canggung karena malu

"Haah, pertanyaan macam apa itu. Tentu aku mau makan" jawab yixing sambil terkekeh

"Makan dengan siapa noona? Kekasih barumu atau suho hyung?" tanya jaehyun sambil menaikkan alisnya bermaksud menggoda.

Yixing yang melihat itu hanya memukul kepala jaehyun dan sukses membuat yuta tertawa. "aku makan dengan dia" tunjuk yixing pada seorang pria. Pria berkemeja hitam dan celana hitam dengan jubah dokter putih yang kontras plus wajah tampan dingin nan angkuh dia lee taeyong.

Kadang yuta tidak mengerti, bagaimana seorang lee taeyong begitu mudah menggaet para wanita untuk menjadi kekasihnya. Oh bukan kekasih, taeyong bahkan tidak sampai kehubungan itu. Dia selalu berganti setiap saat seakan para wanita itu adalah mainan. Dan pemikiran itu kadang menganggunya, bukannya dia memiliki perasaan terhadap taeyong. Dia hanya terlalu kasihan pada gadis-gadis yang mengaku suka dengan lelaki itu. Seperti saat ini dia makan dengan yixing eonni yang masih berstatus kekasih suho. Bagaimana bisa? Pikir yuta dalam hati.

"Jangan memandangku seperti itu, kau sedang bersama kekasihmu" kata taeyong

"aku tidak seperti itu" balas yuta sengit. Opss dia ketahuan.

"Lalu tadi apa itu? Kau memandangku seakan aku sesuatu" balas taeyong menunjukkan seringainya.

Yuta yang melihat itu ingin sekali mencakar wajah taeyong, diapun hanya menghela nafas, malas berdebat dengan lelaki itu. Kemudian melirik sedikit kekasihnya, jaehyun tidak marah dan hanya tersenyum simpul. Yuta bersyukur karenanya, jaehyun memiliki pikiran begitu positif.

Yixing yang sadar suasana berubah canggung mengalihkan topik pembicaraan.

"Kudengar akan ada perekrutan untuk dokter baru?" Tanya yixing

"Ya aku sudah mendengarnya, sudah ada beberapa yang terpilih dan besok akan diperkenalkan ke stasenya masing-masing" jawab taeyong sekenanya

"Benarkah? Aku baru tau soal itu" tanya jaehyun

"Hmmm, kau terlalu sibuk sebagai pembimbing jaehyun-ah" balas taeyong

Mendengar itu jaehyun hanya terkekeh.

Taeyong benar soal pengenalan itu, dan saat ini setiap stase saling berkumpul diaula masing-masing dibebas tugaskan dari jadwal operasi untuk menyambut patner baru mereka. Sedikit berlebihan memang, hanya perkenalan dan dibebaskan jadwal operasi batin yuta. Tapi ternyata perkenalan itu diawali dengan wejangan kepala stase dan senior mereka yang memakan waktu lama membahas ini itu, mempermasalahkan ini itu yang membuat lelah. Yuta mengedarkan sekelilingnya dan melihat beberapa residen dan kawannya menguap tanda bosan, kecuali lelaki disebelahnya yang memandang kedepan sambil tersenyum.

Yuta pu mengernyit dan bertanya "apa yang membuatmu begitu tertarik jae-ah?

"calon ayah mertuaku begitu hebat" jawab jaehyun tanpa mengalihkan pandangan dari depan

Yuta yang mendengar sontan tersipu malu, dia kemudian hanya memandangi wajah jaehyun tanpa peduli wejangan dan presentasi dari ayah dan kakak seniornya. Dia hanya ingin bersyukur memiliki jung jaehyun dalam hidupnya, dalam hidupnya yang rumit. Sampai tanpa sadar sudah saatnya perkenalan. Dan seseorang dibawah sana membuat ekspresi kekasihnya berubah. Yuta bisa melihat kekasihnya memasang ekspresi yang sulit diartikan.

"Jae-ah kamu baik-baik saja?" tanya yuta khawatir

"ekh ya" balas jaehyun sekenanya

Yuta tau jaehyun tidak baik-baik saja, yuta bisa melihat didalam matanya ada rasa rindu yang begitu meluap dan rasa penyesalan. Yuta kembali memandang kedepan, ternyata sudah saatnya pengenalan. Hanya 3 orang tapi kenapa jaehyun begitu kaget pikir yuta.

Yuta pun mengamati siapa yang menurutnya memiliki hubungan sesuatu dengan kekasihnya. Tapi yuta tidak bisa begitu jelas melihat wajah calon patner/rekan mereka karena jarak kursinya dan podium aula begitu jauh tapi ada salah satu rekan baru yang membuat yuta tidak tenang. Walau belum melihatnya secara pasti tapi hentah kenapa membuat yuta gusar. Seorang gadis tinggi menggunakan dress berwarna pastel rambutnya panjang bergelombang sedikit menutupi wajahnya.

Dan saat dia memperkenalkan diri, jantung yuta seakan ikut berhenti berdetak saking kagetnya.

"Perkenalkan Kim DoYoung, dokter bedah lulusan universitas seoul" jelas gadis berdress pastel itu sambil tersenyum

Dan kejadian selanjutnya membuat bola mata Yuta membulat, dia melihat si heartbreaker lee taeyong membuka pintu cukup keras dan dengan wajah terengah-engah segera memeluk gadis berdress pastel itu erat seakan tidak ada hari esok.

Aku sudah berusaha melupakannya tapi nyatanya tidak bisa

Jaehyun POV

Aku terhenyak ketika memandangnya, gadis itu berdiri diatas podium. Senyum itu masih sama, masih seindah kami pertama kali bertemu. Senyum itu, kekasih masa laluku, KIM DOYOUNG.

"jae-ah, kau baik-baik saja?"

Suara khawatir yuta mengalihkan pandanganku, 'baik-baik saja?' ingin sekali aku mengatakan tidak. Aku tidak baik-baik saja, aku ingin sekali menangis karena rindu yang lagi-lagi meluap. Tapi aku tidak mungkin mengatakannya, dihadapanku gadis ini kekasihku sehingga jawaban ya merupakan pilihan yang tepat. Walaupun sepenuhnya gadis didepanku tidak mungkin percaya.

Setelahnya aku mengalihkan pandanganku kedepan berusaha sebaik mungkin, biasa saja, menunggu gadis itu memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan Kim DoYoung, dokter bedah lulusan universitas seoul" jelas gadis itu sambil tersenyum

Gadisku sekarang seorang dokter ingin sekali aku berlari memeluknya tapi itu semua tidak mungkin. Sangat tidak mungkin, kulirik jeno saudara sepupuku seorang residen tahun ke 2. Dia memandangku dengan pandangan khawatir, tentu dia khawatir kami tumbuh bersama dan tentu dia mengenal doyoung. Doyoung kekasih masa laluku, cinta pertamaku, sahabat kecilku.

Tapi sepertinya bukan hanya aku yang merindukan gadis itu karena sekarang dihadapanku. Oh bukan, dihadapan semua orang sang pangeran lee taeyong sedang memeluknya erat seakan tidak ada hari esok. Dan hal itu sukses membuatku kesulitan bernafas.

Taeyong POV

Setiap hari selalu sama, tidak ada yang istimewa. Aku memandang jam tanganku dengan bosan. Hari ini adalah hari pengenalan dokter baru dibeberapa stase, direktur sengaja mengkosongkan semua jadwal operasi untuk perkenalkan calon rekan kami. Tapi aku tau itu bukan sekedar pengenalan, jadi disinilah aku sekarang berada ditaman rumah sakit sambil meminuma americanoku.

"Yak, TY Track apa yang kamu lakukan" tiba-tiba suara chen hyung mengagetkan acara bersantaiku.

"Hyung bisa lihat sendiri apa yang sedang aku lakukan" jawabku acuh

Chen hyung melihatku gemas kemudian memukulku dengan koran yang dibawa.

"Hari ini ada pengenalan dan kamu tidak datang, benar-benar tidak disiplin"

Aku yang mendengarnya hanya memutar bola mata malas "Lalu hyung apa yang hyung lakukan disini? Ingin membolos juga?"

Kulihat dia mulai gemas dan siap memukulku tapi nyatanya aku sudah lari terlebih dahulu meninggalkan dokter tersebut.

Akupun memasuki lobi rumah sakit, dan kulihat jam masih menunjukkan pukul 09.00. pasti wejangan ketua dan senior belum selesai pikirku dalam hati. Saat aku melewati ruang praktik lantai 1 banyak sekali orang yang menatapku kagum. Tentu saja, seorang lee taeyong dengan julukan heartbreaker. Si tampan dengan wajah angkuh yang akan dengan mudahnya mematahkan hati para wanita. Tapi sebenarnya julukan itu kurang tepat. Aku bahkan tidak pernah mengencani siapapun, hanya sebatas dekat dengan semua orang. Langkahku terhenti saat mendengar suara handphone berdering. Oh nomer asing lagi, batinku malas. Ini merupakan suatu hal yang biasa, jadi aku tidak terlalu ambil pusing untuk itu. Jadi aku meneruskan langkahku sambil mengangkat telpon itu. Tapi sedetiknya aku berhenti, suara itu gadis baikku.

"yeobseyo"

"hai oppa"

Aku berhenti dengan ekspresi yang sulit diartihkan, bahkan sapaan dari beberapa orang kuabaikan

"aku ada dikorea, apa kau tau? Aku sedang berada dirumah sakit dan kau tidak ingin menjengukku?" canda gadis diseberang sambil terkekeh

Mendengar suaranya pikiranku bubar jalan, aku menjadi linglung karena rindu yang membuncah. Gadis itu berada dikorea sekarang dan aku sangat ingin melihatnya persetan dengan pengenalan itu.

"kau dirumah sakit mana?" tanyaku sekenanya

Kudengar dia terkekeh "neocultur hospital"

Segera kupercepat langkahku menuju lantai 4, lantai itu merupakan lantai instalasi bedah. Aku tidak menggunakan lift karena ada pasien yang harus segera dipindahkan keruangannya dan aku bukanlah seseorang yang egois untuk menggunakan lift padahal ada yg lebih membutuhkan. Dan disinilah aku berlari menggunakan tangga darurat, tidak peduli aku yang sudah mulai lelah atau nafasku yang mulai terengah. Yang kupikirkan secepatnya aku ingin bertemu dia. Saat berada dilantai 4 kuedarkan pandanganku, begitu sepi hanya beberapa perawat dan dokter coass yang sedang berjaga. Lalu aku segera berlari keaula dan tanpa basa-basi kubuka pintunya cukup keras.

Kulihat semua orang memandangku dengan kaget, aku sebenarnya cukup malu tapi yah bagaimana lagi. Kuedarkan pandanganku kedepan dan gadis itu menggunakan dress pastel, rambut coklatnya bergerombol dan wajahnya sarat akan kegelian. Tanpa ba..bi..bu segera saja kupeluk tubuhnya, sambil membatin dasar gadis gila. Dia sama sekali tidak berubah, kudengar dia terkekeh pelan dalam pelukanku. Dan saat itulah aku sadar gadisku telah kembali dan dia bukanlah ilusi.

AUTHOR POV

Ruang aula seketika hening, banyak orang tidak bisa memproses kejadian ini. Seorang lee taeyong, memeluk gadis asing. Akh bukan, dilihat dari interaksinya saja gadis itu pastinya bukanlah seorang gadis asing. Mungkin mantan kekasih yang membuat taeyong seperti itu pikir beberapa dokter dan residen diaula. Kegiatan saling peluk taeyong dan doyoung berhenti ketika suara deheman ayah yuta terdengar.

"Ehm, sekarang kita sedang pengenalan dan kau taeyong-ah duduklah, sepertinya kau lupa ada pengenalan sampai berlari seperti itu" sindir ketua canggung

"Maaf ketua" balas taeyong sambil menundukkan badan tanda menyesal.

Acara pengenalanpun dilanjutkan, walaupun sempat diwarnai kejadian canggung.

"Setelah ini saya akan perkenalkan kalian bertiga kepada beberapa dokter disini, yah memang hanya ada sedikit tapi setidaknya kalian perlu tau" Kata ketua sambil tersenyum.

"Perkenalkan aku lee taeyong" kata taeyong bersemu merah, dia masih malu atas apa yang dilakukannya

"Aku krystal jung, aku adalah sunbae kalian disini" canda gadis itu sambil terkekeh

"Aku dong win-win, berasal dari cina" win-win berucap semangat karena ada seseorang yang dapat menaklukan taeyong

"Seo Johnny, sahabat taeyong yang tadi memelukmu" kata johnny sambil menujuk doyoung,doyoung yang mendengarnya hanya terkekeh.

Yuta benci perasaan ini, perasaan gugup apalagi dia berkenalan dengan seseorang yang sudah lama tidak ditemuinya, sahabatnya? Tidak juga, musuh? Tidak juga. Yuta bingung bagaimana harus berhadapan dengan gadis ini, walau gadis ini hanya terlihat biasa saja tapi yuta merasa entahlah.

"Nakamoto yuta" begitu singkat padat dan jelas

"Aku Jung Jaehyun" kata jaehyun dingin

Semua orang yang mendengar nada bicaranya sontak kaget, jung jaehyun adalah pria manis tidak pernah marah dan selalu sabar. Selalu ceria dan tidak pernah menggunakan nada sedingin ini. Suasana pun berubah canggung lagi dan ketua harus mengalihkan pembicaraan dengan memperkenalkan beberapa residen mereka,

"Mark lee, sunbae bisa memanggilku mark" kata mark dengan aksen amerikanya.

Doyoung pun terlihat begitu tertarik kepada mark lalu bertanya " aksenmu unik bukan korea ya?"

"Yup noona" jawab mark yang kemudian diiringi kekehan beberapa dokter disana

"Na jaemin, sunbae bisa memanggilku jaemin. Residen tahun ke 3" tandas jaemin dengan senyumnya

Selanjutnya giliran si gadis berwajah boneka, keliatan sekali dia begitu marah kepada salah satu dokter bedah yang menjadi sunbaenya

" Aku kim heechan, residen tahun pertama" kata heechan agak sengit. Membuah beberapa orang mengernyit ada-apa dengan gadis boneka ini. Biasanya dia sangat manis.

"Long time no see chanie" jawab doyoung ceria, dia merindukkan gadis boneka didepannya dan doyoung cukup sadar kalau gadis boneka itu sedang merajuk karena tidak memberitahu kepulangannya.

"Cihh, kukira kau sudah lupa kepadaku" balas heechan sengit dan itu membuat doyoung semakin terkekeh

"Apa kau mengenalnya?" tanya johnny kepada doyoung. Yang dibalas anggukan "ya kami bersepupu"

Pandangan doyoungpun beralih kepada seorang laki-laki tampan disebelah sepupunya. Doyoung sebenarnya rindu pada laki-laki ini tapi doyoung tidak tahu apakah laki-laki ini masih mengingatnya atau tidak.

"Halo, residen tahun kedua. Lee jeno, lama tidak berjumpa dottoki noona" ucap jeno sambil tersenyum simpul.

Doyoung yang melihatnya hanya balas tersenyum, "kukira kau sudah melupanku jeno ya"

"tentu saja tidak noona" jawab jeno

Tentu saja lee jeno tidak akan melupakan kim doyoung, Kim doyoung adalah seseorang yang spesial untuk orang yang disayangi jeno dan jeno tidak mungkin melupakan kenangan mereka. Kenangan masa lalu mereka dimana mereka sering pergi tanpa pengawalan dan hanya menggunakan maps dengan alasan untuk menambah pengalaman. Mengingatnya saja membuat jeno ingin tertawa karena betapa noraknya dia dan noonanya. Tetapi jeno juga khawatir, jung jaehyun memandang gadis ini dengan pandangan sulit diartikan, sarat akan kerinduhan dan kesakitan. Selain itu ada lee taeyong yg sepertinya mengenal doyoung dengan baik. Memikirkannya saja sudah membuat jeno pusing, dia hanya berharap tidak ada yang terluka setelah ini.

"Kau sepertinya mengenal doyoung?" tanya yuta saat dia dan jaehyun berada ditaman rumah sakit

Jaehyun cukup kaget dengan pertanyaan yuta tapi dia bisa mengendalikan dirinya "Dia putri kolega bisnis ayahku"

Yuta yang mendengarnya menghela nafas "kau tidak pintar dalam berbohong jae-ah, tidak mungkin hanya sebatas putri. Dia begitu akrab dengan jeno, bahkan jika dipikir jeno belum seakrab itu denganku"

Jaehyun hanya bisa menghela nafas dan mengucapkan maaf didalam hati. Dia tak mungkin mengakan sejujurnya, dia tak ingin gadis dihadapannya terluka sehingga diam merupakan hal yang tepat untuk jaehyun saat ini.

Setelah perkenalan diaula yang cukup memakan waktu, taeyong segera menarik doyoung kekantin untuk mendengarkan penjelasan gadis itu.

"tidak ada yang ingin kau jelaskan kepadaku"

Doyoung hanya mengedikan bahu "kau ingin aku menjelaskan apa?"

"demi tuhan kim doyoung, berhentilah menjadi menyebalkan" seru taeyong heboh

Mendengar gerutuan taeyong, doyoung hanya terkekeh "oke, aku minta maaf"

"studiku di inggris sudah selesai dan aku memutuskan untuk pulang" jelas doyoung

"hanya itu?" tanya taeyong

"mm, tidak juga, aku mungkin merindukanmu" kata-kata doyoung sukses membuat taeyong gemas dan memukul gadis itu dengan sendok

"yak, sakit tau" seru doyoung sambil memegang kepalanya, taeyong hanya terkekeh. Sejenak dia mengingat sesuatu 'Lee Jeno'

"bagaimana bisa kau kenal dengan lee jeno?" tanya taeyong setelah berdehem sejenak

Doyoung yang masih mengaduh kemudian mengalihkan fokusnya kembali pada taeyong. Doyoung bingung menjelaskan pada taeyong dan akhirnya hanya berkata "dia sahabat masa kecilku, anak dari sahabat orang tuaku"

Taeyong mengangkat sebelah alisnya "berarti kau juga kenal jung jaehyun?"

Taeyong bisa melihat ekspresi gadis didepannya berubah, doyoung menghela nafas "ya, dia juga sahabat kecilku" jawab doyoung sambil tersenyum miris.

TBC?