Many Shades of Him

Teaser.

Tes...

Tes...

Tes...

Gemericik air yang meluncur dari pancuran menghujani helai-helai rambutku dan turun menuruni rahangku.

"Kau yakin... akan melakukannya?'

Tidak...

Kedua tanganku yang terikat keatas mulai terasa kaku dan kebas. Meskipun kedua telapak kakiku masih menapak di lantai, aku bahkan tak lagi bisa merasakannya.

"Kau menjadi milikku sekarang, Akashi. Takkan ada lagi tempat bagimu untuk menghindar,"

...Tidak...

Aku merasakannya. Jari-jari panjang yang kokoh dan kasar bebas dari perban. Merayapi leher dan merambat di pipiku. Menegakkan wajahku, dan mengusap air mata yang menggenang dari pelupuk mataku. Memaksaku untuk menatapnya dalam isyarat, meskipun ia tahu aku enggan membuka mata dan menghadapi segalanya setelah apa yang ia lakukan padaku semalam.

.

.

.

.

.

.

Kuroko no Basuke – Fujimaki Tadatoshi.

Many Shades of Him – 100% rarera.

.

.

.

.

.

.

"Kau tidak merindukanku?"

"Karena kurasa, memang tidak ada yang dirugikan,"

Tubuhku membusur ketika ia mengubur wajahnya di leherku, mencium, menjilat, dan menghisap kuat tempat yang mampu digapainya dari sana. Meninggalkan bercak kemerahan yang menandaiku sebagai miliknya secara resmi.

Semuanya.

Tubuhku, jiwaku, hidupku, napasku.

Semuanya, adalah milik Midorima Shintarou.

Desahan yang kubenci meluncur bebas dari belah bibirku yang terbuka—terengah, menikmati segala sentuhannya yang seolah-olah selalu membuatku hampa jika tak merasakannya setiap hari.

"Aku hanya melakukannya sesuai keinginanku. Tak ada dorongan dari orang lain untuk melakukannya,"

"—Nnnh... si—sirhh,"

"Teruskan, Seijuurou,"

Desahan panjang lolos dari pertahananku ketika secara perlahan kami menyatu. Mencoba menghilangkan rasa panas itu, ia menggenggam erat jari-jariku di samping kepala, lalu mencumbu bibirku dalam satu tekanan lembut.

"...Terus mendesah, Seijuurou..."

"Dan sampai kapan... kita harus melakukan ini?"

Suasana hening.

"Sudah kubilang, bukan?"Bilah hijau dibalik kacamata hitam itu berkilat datar, "Kau milikku, dan akan selalu seperti itu,"

.

.

.

.

.

.

Proudly Present.

Midorima Shintarou x Akashi Seijuurou.

.

.

.

.

.

.

"Oh, hai! Akashi-san! Midorima telah menunggumu di dalam,"

"Memangnya siapa dia?"

Gelap, dingin, dan sesak.

Aku tidak tahu mengapa ia suka sekali menutup mataku. Kilatan posesif dan bisikan yang menandakan kepemilikan sepihak tak bisa dibantah yang selalu berhasil membekukkanku.

"Tidak ada yang boleh menyentuhmu barang seujung jaripun,"

"...Dia, bukan siapa-siapaku,"

"Semuanya, kecuali aku. Camkan itu, Seijuurou,"

Iblis.

Elusan sensual yang menggerayangi betisku, deru napasnya yang menerpa helai rambutku dan bibir basahnya yang menyentuh telingaku adalah iblis penggoda.

Dan akhirnya, malam itu berakhir sama saja seperti malam-malam sebelumnya.

.

.

.

.

.

.

"Aku Midorima Shintarou, presiden direktur,"

"...Akashi Seijuurou, sekretaris dua,"

Bahkan bukan senyuman seperti itu yang aku inginkan.

"Salam kenal, Akashi? Semoga kita bisa saling mengenal dengan baik,"

.

.

.

.

.

.

"Aku mencintaimu,"

Aku masih memejamkan mataku ketika ia memutar tubuhku ke udara. Sebagai pertahanan agar aku tidak jatuh, aku mengalungkan kedua lenganku pada leher kokohnya.

"Seijuurou,"

Aku menoleh.

Aku membuka mata, mempertemukan kedua mataku dengan kedua iris hijaunya yang jernih dan berkilauan.

"Senang bertemu denganmu, jika begitu,"

"Aku mencintaimu,"

"Dan kau, berhasil membuatku tertarik,"

.

.

.

.

.

.

"Umhh!"

Sesuatu menyumbat mulutku.

Aku tak tahu apa itu—bulat, penuh, dan terhubung dengan blindfold dan collar, dan borgol yang mengunci kedua pergelangan tanganku.

"Tak kusangka, kau benar-benar menarik,"

Kemeja hijau tua besar yang jelas bukan milikku tersampir—hampir tumpah dari punggungku yang nyaris telanjang jika saja kedua lenganku yang terkunci oleh borgol menahannya.

"Dan kau membuatku tertarik,"

Aku bisa melihatnya. Seringai tipis penuh kepuasan ketika ia menarik rantai yang terbebas dari borgolku keatas. Membuat tubuhku terangkat dan lututku tak lagi menjejak lantai.

Namun aku kembali berpikir ketika ia tersenyum penuh arti dan berkata, "Jadi bagaimana jika kita membuka topeng yang kita pakai selama ini dan mencoba untuk mengenal satu sama lain lebih jauh lagi?"

.

.

.

.

.

.

Tubuhnya bergerak, tubuhku bergerak.

Aku mengerang, mendongakkan kepala—tangan menggapai punggung tegap berototnya yang telanjang dan meninggalkan satu cakaran disana. Dari caranya menggeram, aku tahu. Dia tak suka diperlakukan seperti itu, namun bagaimana lagi caraku harus melampiaskan rasa itu jika tidak mencakar punggungnya, menggigit bibir dan lehernya, menjambak rambutnya, atau menusuk kulit bahunya yang berharga hingga robek?

Ia mengurung tubuhku, menutupi tubuhku secara total dengan tubuh besarnya. Telapak tangannya lagi-lagi menutupi kedua mataku, menggelapkan pandanganku. Menyisakan kedua kakiku yang mengalung di pinggang kokohnya dan kedua tanganku yang bermain-main di sepanjang bahu, leher, rambut dan punggungnya.

"Apa yang kau pikirkan?"

"Tidak ada?"Ia berbisik, nyaris tak terdengar jika saja posisi bibirnya tidak dekat dengan telingaku. "Kau yakin, tidak ada?"

Eranganku kembali lolos ketika ia menghentak titik pusatku, membutakan pandanganku dengan warna putih menyilaukan dan membuatku seperti dimuntahkan bumi ketika tiba-tiba saja tangannya mencengkeram leherku.

"Kau milikku..."

"...Seijuurou..."

.

.

.

.

.

.

Coming Soon.

And to be continued...

.

.

.

.

.

.

a/n :

beware : panjang (ngga juga sih). Bisa langsung dilewati saja jika malas membaca.

hai?

HAHAHAHA HAIIIII ;v /ditabok

Rarera kembali dan membawa midoaka lagiiii~ /pompom /koprol

Gantung? Gajelas? Yaiyalah, namanya juga masih teaser((: /geplaks

Dann well~ apakah masih ada fan ukeshi dan midoaka disini? Rasanya makin lama makin sepi aja ya. Saya butuh asupan, tolong:") doujin ret em pun tak apa, yang penting ukenya akashi /gawoy/ and you know what? Levi ternyata cantik banget yes, saya lagi ngeship banget sama eruri, mana seiyuunya sama midoaka samaan lagi /gagitu/ ato skalian trisam jd erurimike, wih kece dah /udah

Dan yes, meski judulnya gitu, tapi ini fanfic sama sekali ga mirip sama FSOG kok. Saya sama sekali gapernah nonton nganu, saya masi polos /terus itu fanart ret em hardcore di hapemu apa/ fanfic ini terinspirasi dari fotonya mdak yang dibuat sedemikian rupa/? (bisa disearch kok, ketik aja 'fifty shades of midorima' di google images, nanti pasti ketemu) dan MIDORIMA GA PAKE KACAMATA KECE GANTENG BANGET DAN WAJAH NANGISNYA AKASHI SANGATLAH CANTIK SEDEMIKIAN RUPA YA TUHAN MAAFKAN AKU /guling guling sambil gigitin bantal

Dan maaf yang sebesar-besarnya karena saya menjadikan akashi amat sangat submisif sekali disini. Saya suka akashi lemah dan disiksa /lalu dia disabet/ sebenernya mau bikin fem!akashi tapi kenapa feelnya malah ngga dapet;-; dan fotonya emang udah begitu jadi jadilah. Jadii saya hanya mau mengingatkan, bagi yang tidak suka dan tidak terima akashi saya jadikan submisif, bukan deng, sangat submisif bagi mas mido dan mungkin semuanya /seketika disambit midor/ silahkan pergi dari sini, oke? Daripada saya menerima kalian yang marah-marah karena nggak setuju atau gimana. Hei, ini fanfic saya. Jadi terserah saya mau bikin gimana dan kalo kalian nggak suka tinggalin aja((:

Um, well, karakter Midorima disini saya bikin berkebalikan dari sifat aslinya. Dia saya bikin jadi bos yang dingin, kasar, posesif, karismatik, dan misterius. Yang penting tetep ganteng /bukan/ dan akashi, saya bikin dia jadi sekretaris yang polos-polos nganu dan... yang lain liat aja di chapter depan:))

Yass, mungkin segitu dulu deh. Jika ada banyak yang berkomentar positif, bakal saya lanjutin kok.

Akhir kata, terima kasih sudah membaca dann berkenan memberikan bonus review?

-rarejr.