Thristy

A NCT fanfiction by littlebrxt

.

.

.

CHAPTER 1 - THE LOVE AT THE FIRST SIGHT

Johnny mengaduk iced coffee pesanannya dengan malas. Pemuda tampan dengan tubuh tinggi tersebut hanya menatap teman-temannya yang sedang membicarakan para mahasiswi cantik dan populer di universitas mereka.

"Dengar-dengar, Soojung Noona baru saja putus dengan Jongin Hyung. Ini adalah kesempatanku mendekatinya!"

Taeil dan Ten tertawa terbahak-bahak setelah mendengar perkataan Mark, anggota gang mereka yang paling muda.

"Jangan bermimpi, maknae! Soojung itu gadis paling populer di kampus ini. Mana sudi dia berkencan dengan bocah tengil sepertimu? Lagi pula, umur kalian berdua berbeda jauh."

"Taeil benar, Mark. Carilah gadis yang seumuran denganmu. Berkencan dengan wanita yang lebih tua sungguh melelahkan, mereka memiliki ekspektasi kelewat tinggi. Kau ingat betapa stress-nya aku saat berpacaran dengan Seunghwan Noona?"

Mark hanya mengangguk, ia ingat saat Ten menjalin hubungan dengan Son Seunghwan, senior mereka, pemuda Thailand itu sering sekali dianggap remeh oleh gadis cantik kelahiran Kanada tersebut.

"Hey, John, tumben kau diam saja. Biasanya kau yang paling semangat saat membahas wanita cantik." Ujar Taeil.

Johnny tersentak dari lamunannya dan berhenti mengaduk iced coffeenya. "Well, saat ini aku sedang tidak ingin berurusan dengan wanita."

"Really, hyung? I thought you love girls more than anything in this entire universe! Bagaimana dengan Seulgi Noona? Bukankah kau sedang mendekatinya?"

Pemuda kelahiran Chicago tersebut menghela nafas panjang, ekspresi wajahnya berubah masam setelah mendengar pertanyaan Mark.

"She's playing hard to get, I'm tired. Aku jadi tidak ingin melanjutkan usahaku untuk mendapatkannya. I think I want to be single for a little more."

"Wanita itu sungguh merepotkan. Oh, Taeyong dan Yuta akhirnya datang. Hi, guys!"

Kedua sosok itu berjalan menuju sofa tempat mereka duduk.

"Maaf kami telat. Jalanan sangat macet. Babe, duduklah."

Yuta duduk di samping Ten dan menyapa seluruh anggota gang sementara Taeyong pergi memesan minum untuk mereka berdua.

Berbincang di kafe adalah rutinitas mereka sehabis kelas. Sofa outdoor paling pojok adalah tempat enam pemuda tampan tersebut biasa duduk. Mereka adalah pelanggan populer di SM Coffee House. Para staff kafe dan pelanggan baik wanita dan pria selalu menatap mereka dengan kagum. Keenam anggota gang tersebut juga memiliki kelebihan masing-masing di mata penggemar mereka.

Dimulai dari Johnny. Pemuda berumur dua puluh dua tahun tersebut lahir dan tumbuh besar di Chicago. Ia lebih suka dipanggil Johnny, meskipun nama aslinya adalah Seo Youngho. Memiliki tubuh paling tinggi dan wajah tampan nan manly. Semua orang tahu bahwa Johnny adalah seorang player, namun hal itu tidak membuat jumlah penggemarnya berkurang.

Pemuda berwajah manis yang duduk di sebelah Johnny adalah Chittaphon Leechaiyapornkul alias Ten. Ten yang berasal dari Thailand sudah pindah dan menetap di Seoul sejak usianya baru dua belas tahun. Di balik wajah manisnya, Ten adalah sosok yang mirip dengan Johnny, yaitu seorang pencinta wanita. Tak heran, meskipun umurnya baru dua puluh satu tahun, Ten sudah mengencani lebih dari sepuluh wanita.

Selanjutnya ada Moon Taeil, anggota tertua dengan usia dua puluh tiga tahun. Taeil juga menyukai wanita, sayangnya, dia tidak terlalu beruntung seperti Johnny dan Ten yang dapat menggaet wanita dengan mudah. Sikap ceroboh dan pemalu Taeil membuatnya susah untuk menarik perhatian para wanita yang disukainya.

Lee Minhyung yang lebih akrab dengan panggilan Mark merupakan anggota termuda yang baru berusia delapan belas tahun. Ia adalah adik sepupu dari Johnny yang tergila-gila dengan wanita yang usianya lebih tua darinya. Sialnya, para wanita yang didekatinya selalu memperlakukannya seperti seorang adik.

Lalu, ada pemuda tampan dengan tubuh kurus namun atletis. Ialah Lee Taeyong, pemuda paling tampan di sofa tersebut. Sayangnya, Taeyong tidak menyukai wanita. Fakta bahwa Taeyong adalah seorang gay memang membuat para penggemarnya sedikit kecewa, tetapi, ia tidak peduli akan hal itu karena ada kekasih cantiknya yang selalu ada di sisinya sejak setahun yang lalu.

Yang terakhir adalah pemuda asal Jepang bernama Nakamoto Yuta. Yuta baru bergabung ke dalam lingkaran teman Taeyong setahun yang lalu, sejak mereka mulai berpacaran. Taeyong sangat protektif terhadap kekasihnya ini karena wajah cantik dan sikap lembutnya.

"Aku iri pada hubungan kalian."

Johnny berkata sebelum mengisap rokoknya. Ia menatap Yuta yang tengah menyandarkan kepalanya di bahu kekasihnya.

"Eh? Untuk apa kau iri? Hubungan kami banyak sekali yang menentang karena kami sama-sama lelaki." Tanya Yuta.

"Justru karena itu. Hubungan kalian tampak harmonis karena kalian sama-sama lelaki, lebih mudah untuk saling mengerti. Girls are hard to please."

Taeyong tertawa pelan sembari mematikan putung rokoknya ke dalam asbak. "Jangan bilang kau bosan dengan wanita. Apa sekarang kau ingin berkencan dengan lelaki?"

Johnny hanya mengangkat bahu dan tersenyum penuh arti. "Maybe, yeah."

"HAH?"

Taeil, Ten dan Mark menatap Johnny tidak percaya. Sepertinya Johnny sudah gila.

"Aku serius. Sepertinya berkencan dengan lelaki tidak buruk."


Johnny tengah berjalan menuju kelas Sosiologi bersama Yuta, kebetulan mereka mengambil kelas yang sama.

"Hei, Nakamoto!"

Mereka berdua menoleh ke sumber suara dan mendapati seorang pemuda tampan yang tengah menggandeng seorang gadis cantik.

"Jaehyun! Sudah berapa kali kubilang? Panggil aku hyung! Aku ini lebih tua dua tahun darimu."

Johnny menatap Jaehyun, mengamati fitur wajah pemuda tersebut. Kulit putih bersih, bibir pink yang tampak sangat kissable dan dimples yang tampak sangat manis.

"Hahaha! Maafkan aku, Yuta Hyung. Kau manis dan tampak lebih muda dariku."

Jaehyun mengacak rambut Yuta, membuat pemuda mungil itu merajuk.

"Jae, aku lapar, bisakah kau berhenti bermain-main dengan teman-temanmu sekarang?"

Gadis yang tengah menggandeng Jaehyun tampak sebal. Ia melayangkan pandangan sinis pada Johnny dan Yuta.

"Maafkan aku, sayang. Kita pergi makan sekarang, okay? Yuta Hyung, aku pergi dulu, Sooyoung sudah kelaparan."

Jaehyun berpamit dan tersenyum kecil pada Johnny sebelum berjalan pergi. Johnny sedikit kesal pada Sooyoung karena membawa pergi Jaehyun.

"Siapa itu?"

"Itu Jung Jaehyun, tetanggaku. Dia adalah anak yang baik dan pintar. Sayang sekali, kekasihnya sungguh menyebalkan. Sooyoung itu selalu memperlakukan Jaehyun seperti budak."

Johnny mendesis kesal. "Yeah, she is such a bitch."

"I know right? Jaehyun bisa mendapatkan yang lebih baik. Aku sangat khawatir padanya karena ia sudah seperti adikku sendiri. Sooyoung sering sekali menyakitinya, aku tidak tega melihatnya."

Johnny melirik Yuta yang terus mengomel tentang kekasih Jaehyun yang menyebalkan. Benar juga yang dikatakan Yuta, Jaehyun terlalu baik untuk Sooyoung. Ia merasa kesal pada gadis tersebut karena memiliki rasa ketertarikan pada Jaehyun.

"Yuta, apakah Jaehyun juga menyukai lelaki?"

Yuta menatap Johnny horror. "Jangan bilang Jaehyun adalah target barumu..."

"Anak pintar. Jaehyun sangat manis, aku tertarik."

"Jangan bodoh! Setauku, Jaehyun tidak pernah berkencan dengan lelaki meskipun ia sangat mengagumi aktor Lee Min Ho. Sikapnya juga manly, aku tidak yakin bahwa ia akan tertarik pada sesama lelaki manly jika ia benar-benar tertarik dengan sesama jenis. Aku juga tidak rela Jaehyun berkencan denganmu. Kau itu playboy kelas kakap!"

"Oh, come on! Kau tahu kalau aku tidak akan menyakiti orang yang benar-benar aku cintai. Meskipun aku ini suka melakukan one night stand, aku tidak pernah berselingkuh saat menjalin hubungan. Aku hanya berganti pasangan tidur saat aku single!"

Yuta mendengus dan melangkah menjauhi Johnny, mengabaikan pemuda tinggi yang mengikutinya dari belakang.

"Please? Aku ingin mengenal Jaehyun. Bisakah kau mengajaknya pergi ke club bersama kita malam ini?"

"Baiklah, baiklah. Jangan pasang wajah sok imut yang menjijikkan seperti itu!"

Johnny merangkul bahu kecil Yuta dan tersenyum penuh kemenangan. "Thank you, bro! Akan kumasukkan obat perangsang ke dalam minuman Taeyong malam ini agar kalian berdua bisa bercinta hingga puas."

Yuta memukul kepala Johnny dengan buku tebal yang tengah ia pegang, meskipun ia tidak merasa ide Johnny sepenuhnya buruk.

TBC


Hai, fic ini dibuat karena saya gemes ga nemu banyak fic johnjae di sini. memang johnjae bukan ship yang populer sih tp i ship them so hard!

fic ini bakal d lanjut kalo ada 5 reviews minimum. kalian juga bisa kasih dikit masukan tentang apa yang kalian mau lihat di fic ini hehe.