"Biasanya, awal sebuah cerita dalam kehidupan, merupakan bab kelanjutan dari sebuah akhir. Ada yg mengawali dengan senyuman dan jiwa optimis setelah berhasil meraih tujuan dan impian, ada juga yang menangis karena terpuruk gagal dan babak belur, tertatih karena sakit hati dihajar oleh pemeran lain dalam cerita hidupnya. Bagaimanapun jalan ceritanya, tetaplah bertahan sampai Tuhan menemukanmu pada halaman terakhir cerita kehidupanmu sendiri."

/-\

\-/

\-/

Suara ombak kecil yang berdesir pelan akibat angin yang berhembus dari lautan yang dingin menuju daratan yang hangat akibat cahaya mentari. Laut yang airnya terlihat berwarna biru sebenarnya adalah pantulan dari warna langit . Langit dihiasi dengan awan awan putih yang sedikit menahan pancaran sinar matahari langsung pada bumi dan panasnya bisa membakar kulit. Aroma laut yang khas , dapat membuat lidah mengingat asinnya air laut. Pantai yang indah memberi kesan damai dalam hati, tapi sebenarnya sibuk terbukti oleh suara jepretan kamera, dan suara pasir putih yang berantakan bergerak karena pijakan kaki manusia yang bergerak kesana kemari.

"Ya bagus ! Keep that smile, pertahankan senyumnya lebih natural Lucas! Menoleh sedikit kemari tetap tatap matanya. TEN! Ini bukan coupling photobook! " Doyoung yang sedang membidik Ten dan Lucas dalam viewfinder kamera profesionalnya tiba-tiba berhenti mengambil gambar karena ulah model yang sedang dia potret.

"Eww What the FUCK!" Lelaki tinggi dengan kulit tan eksotis mendorong orang yang sedang duduk di punggungnya. Mata besarnya bergerak liar, dia mengusap sudut bibir nya dengan kuat seakan dia telah mencium sesuatu yang amat menjijikan.

"Auw! Beraninya kau mendorongku hah!" Lelaki yang jauh lebih kecil jatuh dan tubuhnya bertabur pasir putih. Mata indahnya yang berbentuk seperti mata kucing terlihat kesal. Tidak sepenuhnya kesal karena dibalik tatapannya itu bercampur emosi lain seperti rasa tidak percaya.

"Kau yang kurang ajar, maksudmu apa mencium bibirku hah ? Itu menjijikkan!" Suaranya bass rendah tapi meninggi karena dia marah.

"It's P'Ten for you. So what? I will do what I wanna do. Kau itu harusnya bersyukur. Kau pikir berapa juta orang rela mengorbankan segala miliknya untuk mendapatkan kesempatan mencium bibir ini Nong YukHei." Ten berdiri sambil membersihkan pasir di tubuh atas polosnya. Merasa sedikit malu, tapi lebih pada penasaran. Tidak ada yang pernah bereaksi seperti itu ketika mendapat serangan mendadak darinya. Semua terkejut malu, terdiam, atau bahkan membalas kecupan menjadi sebuah ciuman. Tidak ada yang pernah menolak kasar Chittaphon LeeChaiyapornkul.

"Aku tidak termasuk dalam jutaan orang itu. That was so rude P'!" Yuk Hei Wong, Huang Xuxi atau lebih dikenal dengan Lucas itu berdiri dan terlihatlah tubuhnya yang kekar tinggi menjulang. Berbeda jauh dengan tubuh mungil Ten.

"It was you who being so fuckin rude. Kau itu baru dipromosikan dari trainee dan ditempelkan center denganku supaya terkenal. Beraninya mendorongku. Kau pikir berapa nilai tubuh ini ? Kau terus bekerja selama hidup dalam 7 kehidupanmu berturut turut saja belum tentu bisa mengumpulkan uang untuk menyentuhnya." Satu alis Ten naik dan memandang remeh pada makhluk tampan dan seksi di depannya. Ya, meski mulutnya sedang pedas berkata kasar, Ten sebenarnys sedang menaruh ketertarikan pada laki-laki ini.

Lucas terdiam menatap kesal pada makhluk kecil di depannya. Dari mata kucing itu perhatiannya dia alihkan ke pasir putih yang bersinar terkena sinar matahari. Benar, Lucas baru saja dipromosikan. Jungs menaruh kepercayaan padanya yang memiliki prospek untuk menjadi center NCT-Thailand . Sudah menjadi adat atau kebiasaan, kandidat member yang akan jadi jagoan biasanya akan di double center dengan center sesungguhnya. Lebih tepatnya mereka berdua akan jadi yang terdepan. Menari dan nyanyi bersama. Bermanis-manis dan sedikit mesra berdua. Tidak hanya di MV, penampilan live, bahkan untuk photobook juga mereka akan berbagi spotlight. Semua ini akan lancar jika Lucas dan Ten kompak. Masalahnya mereka sering bertengkar.

"Berhenti memelukku pendek." Lucas menutup matanya. Menahan diri untuk tidak menghempaskan kepala lelaki cantik ini ke pasir pantai.

"Tinggi mu berapa sih ? How tall you Nong Yuk?" Ten memeluk erat, meletakkan dagu lancipnya pada dada bagian bawah lucas. Dia suka sekali kekekaran dan bentuk otot tubuh lelaki yang lebih muda darinya itu. Tidak hanya tampan dengan mata yang indah, dia juga memiliki proposi tubuh yang menggiurkan. Hanya yang paling utama adalah tinggi. Ya, lelaki tinggi diatas 180cm adalah obsesi chittaphon. Semakin tinggi semakin besar keinginan untuk mendapatkan. Untuk jadi manekin hidupnya. Pemuas gairah nafsu. Kebetulan sekarang posisi itu sedang kosong. Baru saja kosong.

"Yang jelas tinggiku jauh lebih tinggi dari kau yang satu meter." Mata bulat Lucas membelalak lebar, mata sewarna batu bara itu menatap nyalang pada Ten.

Ten hendak membalas kata-kata kasar itu hanya saja dia tiba-tiba merasakan tangan besar yang menyentuh rambutnya. Membersihkan butiran pasir. Jantungnya seakan berhenti dalam beberapa detik. Sapuan tangan besar yang lembut itu dia tau benar.

"Apa yang kau lakukan ?" Ten mengalihkan tatapannya pada orang yang berdiri di belakangnya. Nada bicara Ten terlalu kasar untuk sekedar menegur.

"Banyak pasir di rambut dan tubuhmu. Akan terlihat kurang bagus.."

"Kau tidak lihat aku dan Lucas sedang sibuk ? Kau mau mengganggu hah ?" Mata kucing ganas beradu dengan mata coklat almond yang terlihat menyimpan perasaan luka.

"It.. it's okay P'Johnny. Ten, janganberkata kasar dengan P'Johnny." Lucas berbicara dengan bahasa Thailand. Ten terlalu kasar, Johnny saat ini sedang menjadi asisten Doyoung, dia bertugas untuk mengatur peralatan dan memastikan objek foto Doyoung adalah tetap dalam kondisi sempurna.

"Ssorry... Aku.." Wajah tampan oriental mixed itu menjadi pias. Muka yang sudah pucat dengan kantung mata memerah tua itu benar benar membuat Lucas kasihan.

"BREAK. Kita break 15 menit." Kata Doyoung seketika memecah keadaan udara yang tegang sudah membuat sesak. Dia memegang kamera nya dengan tangan kiri.

"Kenapa break? Aku belum mau break!" Ten berteriak kesal. Dia menjauh dari Lucas dan berkacak pinggang di depan Doyoung

"Akulah fotografernya yang memimpi pemotretan ini. Jadi silahkan tuan LeeChaiyaPornkul untuk istirahat sejenak. " Doyoung mendekat pada Ten dan dia yang lebih tinggi memandang Ten tajam.

"Tch..." Ten mencebik kesal. Hal yang paling dibenci Ten adalah jika sesuatu tidak sesuai keinginannya. Segala sesuatu haruslah dalam kontrolnya.

"Johnny, kau bisa isti.." Suara Doyoung melembut dan dia menatap pada asistennya.

"Hey you! Aku haus. Ambilkan aku es kelapa muda. Melon syrup okay. Don't fail me." Ten dengan muka judesnya memerintah seenaknya pada pemuda tinggi besar yang ada disitu. Tidak ada kata tolong dan nada sopan.

Johnny melemparkan alat seperti karton alumunium metalik yang dia pegang di tangan kirinya ke pasir. Dia menutup mata dan diam sesaat. Ten agak was was apakah Johnny akan marah dan mengamuk lalu menghajarnya. Johnny yang sweet dan penurut itu mengamuk? Ya, kalian belum tau saja bagaimana saat dulu mentalnya belum sestabil sekarang. Hanya chittaphon yang sudah mengalami hal itu.

"Okay. Ki.. Ten-ssi." Sejujurnya kepalanya sudah pusing dan mental Johnny sudah goyah. Dia hampir lupa dengan kebiasaan memanggil Ten dengan 'Kitty' panggilan ketika mereka masih bersama. Ten memang suka memerintah, tapi tidak kasar begitu. Orang banyak berpikir lelaki seharusnya tidak lemah dan harus melawan jika diperlakukan begitu, apalagi dengan orang yang lebih kecil darinya. Johnny berbeda, dia tidak bisa. Susah untuk marah pada Ten dan melampiaskan perasaanya. Ten adalah orang yang sangat berharga untuk Johnny

Doyoung mau mencegah, tapi kaki Johnny sudah seperti berlari menjauh dari area foto dan menuju stan makanan.

"Lucas, bisa tinggalkan kami sebentar. Kau bisa istirahat dengan yang lain." Doyoung berkata pelan pada Lucas yang hanya terdiam melihat hal yang terjadi. Lelaki berkulit tan itu kemudian mohon izin dan dia berlari ke arah anak- NCT lain yang sedang bermain istana pasir. Ten hendak mencegah tapi tangannya ditahan oleh Doyoung.

"Johnny itu sekarang sedang menjadi asistenku, bukan babu mu Ten! Lagipula kenapa kau selalu bersikap kasar dengannya ? Setelah kau bermesraan dengan bocah itu didepannya kau tega hah ?" Dia tidak habis pikir dengan perilaku Ten pada Johnny. Mantan kekasihnya sendiri.

"Terserah aku mau bermesraan dengan lelaki seksi kek. Dengan wanita cantik kek. Ini bagian improvisasi dari pemotretan dan aku sudah sering melakukannya. Kan tidak menganggu pekerjaanmu ? Aku hanya melakukan apa yang kupikir dapat mendongkrak penjualan photobook ini. Dia siapa dia, harus membuat diriku membatasi profesionalitas di dunia kerja hah? Asisten memang tugasnya ya disuruh-suruh! Aku memang begini, masa harus bermanis-manis mendayu, memang dia siapa? Sponsor yang akan beli 1000 photobook ku ?" Ten mengakhiri kata-katanya dengan menaikkan satu sudut bibirnya sinis. Terlalu berbelit kata-katanya , padahal hati kecilnya sadar betapa jahat dan keterlaluan dirinya.

"Kau tau pasti betapa dia mencintaimu Ten. Aku tau kalian sudah berakhir tapi adakah sedikit kau punya hati padanya?"

"Aku tidak pernah memintanya untuk mencintaiku terus dan membuat dia sakit hati. Ngomong-ngomong kalian sendiri yang bilang aku itu tidak punya hati, jadi kenapa bertanya padaku lagi? Ten and his barbie ken, kau pikir aku tidak tau kalian semua berbicara seperti itu mengenai Aku dan semua mantan kekasihku? Lagipula dengar ya, aku memang tertarik dengan Yukhei dan aku memang suka menggoda orang yang ku anggap menarik. Kau tau benar soal itu. Ngomong ngomong kenapa kau begitu peduli pada Johnny? Kau ibunya? Aku tau kau bukan Edith Cavell yang peduli akan semua disekitarmu Doyoung Hyung." Ten menatap Doyoung menantang. Dia tau benar bagaimana Doyoung itu tidak terlalu ambil pusing dengan urusan dan perasaan orang lain. Cuma si aneh Taeil, pekerjaannya dan Taeyong (untuk Taeyong mereka seperti Tom dan Jerry tapi kentara Doyoung cukup peduli dengan orang yang membantu dia mendapatkan Taeil itu). Ya hanya mereka saja yang ada di otak Doyoung.

"Hyung ?" Ten menekan kembali kata-katanya.

"Katakan yang sebenarnya Hyung, mungkin aku akan mempertimbangkan sikapku."

"Semenjak dia putus denganmu, kelakuannya menjadi aneh. Aku berusaha mengabaikan karena itu urusan pribadi kalian. Hanya saja dia sering hilang konsentrasi dan hasil fotonya menjadi blur! Bahkan kualitas editing fotonya menurun. Kau tau itu membuat pekerjaanku jadi terganggu. Dia juga sering mengantuk dan jadi seperti orang bodoh." Doyoung mendesis pelan.

Ten tidak menyambar langsung. Dia sedikit panik mendengar penuturan Doyoung. Semua ciri ciri itu persis terjadi pada Johnny dulu saat Ten baru berpacaran dengan Johnny setelah "memungut"nya pasca dia dibuang Sehun. Doyoung mendelik curiga menatap mata Ten yang bergerak tapi tidak berani menatap matanya balik. Bukan ekspresi percaya diri berlebihan milik Ten. Dalam kurang dari satu menit Ten sudah kembali memasang topeng percaya dirinya.

"Hahahaha. Karena itu? Ya kalau dia tidak capable lagi, sudah kau pecat saja. Banyak orang yang lebih berbakat dan profesional mengantri untuk jadi fotografer atau asistenmu bekerja di Jungs."

"Tidak segampang itu Ten." Doyoung berkata pelan

"Apa susahnya ? Ini adalah dunia profesional. Kalau kau tidak menguntungkan dan bekerja dengan benar, itu adalah wajar jika dipecat."

"Tidak Ten. Aku tidak akan memecatnya." Doyoung mengalihkan tatapannya pada lautan biru. Tidak pada mata Ten

"Wait...Ohhh... pasti Mark kan ? Kau tidak mau mengecewakan bocah itu ? Kakak tersayangnya dipecat. Waduh pasti dia terpukul. Doyoung, aku tidak menyangka kau sepertinya cukup menyukai anak menyebalkan itu ?" Ten tau dari gosip gosip anak NCT bagaimana Doyoung sangat menganakemaskan Mark. Selalu peduli dengan dengannya. Padahal dia selalu masa bodoh dengan anak NCT lain.

"Tidak seperti yang kau pikirkan Ten." Doyoung memang menyayangi Mark. Tetapi berbeda dengan sayangnya pada Taeil.

"Huh. Whatever. Saranku, kau carikan saja lelaki tampan untuknya. Mungkin dia akan lebih bahagia. Carikan yang tampan jangan sampai mantanku dapat pacar yang rendahan setelah putus dariku. Apa kata orang nanti. " Ten membersihkan sisa pasir ditubuhnya dan bersiap untuk kembali ke bawah payung tempat istirahat.

"Tunggu Ten. Ini terakhir. Kau bisa bertindak apapun itu hak mu Ten. Akan tetapi kau pernah dekat dengannya lebih mengerti dampak tindakanmu padanya. Dia sangat hancur semenjak kalian putus. Sebenarnya apa yang kau lakukan padanya ? Kenapa dia bertindak sekacau ini. Kau tau, dia sudah seperti orang sakit.." Doyoung memegang tangan Ten dan menahannya sebentar.

"He just stressed out. Stress people do weird things Doyoung." Ten berkata cepat. Wajahnya kaku. Doyoung hanya menatap curiga Ten yang melepaskan pegangan tangannya dan melesat pergi jauh dari situ.

Sekesal apapun Ten pada Johnny , tidak akan dia ungkap rahasia mengenai kondisi mental mantan kekasihnya. Ten sangat menjaga hal itu dan melindungi dari siapapun. Masih peduli dengan nama baik mantan kekasihnya. Ten berjalan sambil mengigit bibir dan mengacak rambutnya. Ten selalu berusaha mendoktrin diri bahwa dia akan masa bodoh dengan Johnny seperti dia masa bodoh dengan semua mantan kekasihnya. Ternyata ego dan hati kecil Ten tidak sepaham. Dia merasa iba, membuat Johnny jadi seperti dulu lagi. Lelaki yang tingginya tidak mencapai 170cm itu ingin membalas sakit hatinya pada Johnny. Ten harusnya sadar, jika dia merasa kesal atau sakit hati, dia bisa berpesta ria dengan semua teman dan entah siapapun lalu bersenang-senang. Bercumbu mesra dengan teman atau mantan koleksinya atau orang asing yang dia temui di pesta private Jungs misalnya. Dia tinggal mengacungkan jari telunjuk pada perempuan seksi yang menginginkannya. Atau berusaha sedikit buat mendapat laki-laki tinggi yang dia suka. Bahkan bertemu dengan penggemarnya di venue atau event juga adalah sumber kebahagiaan , semua kegiatan itu dapat menjadi sumber kebahagiaan dan membuat dia melupakan rasa sakit hati meski tidak mudah. Berbeda dengan mantan kekasihnya yang susah untuk terbuka dan berbicara satu patah katapun mengenai masalah pribadi dengan orang lain. Lebih memilih mengucilkan diri dan menegak pil pil untuk meredakan kecemasan berlebihan. Sumber kebahagiaannya hanya dua yaitu kekasihnya dan adiknya yang super sibuk. Healing yang dia dapat dari Hobi memotretnya juga tapi tidak sebanding dengan kedua itu.

Jika kalian bingung apa yang membuat Ten sampai sakit hati begitu maka kalian mesti kembali lagi ke masa lalu. Kembali lagi pada saat ulang tahun Ten dimana dia melaksanan pesta private nya. Waktu itu Ten hampir pingsan karena melihat baju kesayangan untuk Johnny berlelehan muntah Jaehyun. Bukannya menenangkan Ten , Johnny malah menggendong Jaehyun cepat ke dalam cottage. Taeyong malah yang menenangkan Ten bersama dengan Yuta. Taeyong minta maaf dan berkata akan mengganti pakaian itu, pakaian yang Ten taksir saat menonton fashion show di Milan bersama dengan Taeyong. Sedangkan Doyoung terliat apathy tapi dia bilang khawatir dengan Jaehyun hanya saja tidak bisa menolong karena bau muntahan. Winwin hanya mengekor kemana Yuta pergi. Taeil tentu melesat duluan saat melihat Jaehyun sudah menggelepar ringan sebelum muntah. Hal yang membuat Ten dari kaget menjadi berang adalah , bagaimana Johnny malah mengacuhkan dirinya dan ikut membersihkan dan menyeka badan si pucat itu. Sudah jelas dia yang dimuntahi. Kalau Ten jadi Johnny sudah dia jambak rambut pirang itu meski dalam keadaan pingsan. Di kamar, Ten meminta penjelasan mengapa Johnny bertingkah begitu pada party pooper? Demi segala koleksi mainan seks milih Ten , tidak pernah sekalipun Johnny membuat kekasihnya menjadi prioritas kedua. Alasan Johnny karena Jaehyun terlihat lemas lebih butuh pertolongan bla bla. Hello, kendali , pusat perhatian Johnny itu hanya pada Ten. Sudah ditambah itu dengan gampangnya Johnny mengusulkan baju yg baru saja Ten pesankan eksklusif untuk kekasihnya itu untuk di laundry di laundry murahan. Johnny bilang dia akan sekalian memotret di daerah luar cottage. Ten kesal kemudian melempar botol kayu putih yang ada diatas meja tempat tidur kewajah Johnny lalu membanting pintu dan Johnny diusir keluar dari kamar. Biasanya kalau begitu Johnny akan mengiba2 di depan pintu sampai Ten mau buka dan memaafkannya. Berjanji mau melakukan apa saja. Waktu itu Johnny benar benar pergi dan membuat Ten tidak habis pikir. Malah Taeil datang pada Ten dan berkata akan mengurus tentang jaket dan baju itu. Meminta ukuran tubuh Johnny dan dia langsung pamit karena Doyoung menelpon. Ten keluar dan memutuskan untuk mencari Johnny, dia emosi tapi disisi lain takut Johnny tersasar. Johnny pria dewasa, tapi dia punya kecemasan berlebihan. Diluar Ten hanya melihat Taeyong dan Yuta berdebat dengan bahasa Jepang yang Ten tidak mengerti. Ten memutuskan kembali masuk ke dalam untuk mengambil masker dan hoodie untuk pergi keluar tapi tak disangka dia melihat Johnny yang keluar dari kamar Taeyong dan Jaehyun . Pemuda tinggi itu berjalan ke kamar Ten. Johnny mengetuk pintu , tapi tentu saja tidak ada yg menjawab karena Ten sedang bersembunyi mengawasinya dari jauh. Johnny sepertinya menyerah dan dia berjalan keluar cottage dan belum berapa saat dia masuk lagi dan terlihat shock. Berjalan seperti orang bingung di depan kamar winwin dan Doyoung kemudian masuk kembali ke kamar Jaehyun. Ten berspekulasi kekasih jangkungnya melihat yang seharusnya tidak dia lihat diluar. Ten menguping dengan tujuan untuk mengetahui apa yang akan Johnny bicarakan mengenai Taeyong kalau saja diluar dia melakukan sesuatu dengan Yuta dan Johnny akan melaporkan dengan Jaehyun. Nyatanya tidak. Johnny benar sepertinya melihat sesuatu , karena dari nada dan vibrasi suara saat dia berbicara, Ten tau Johnny sedang berbohong. "Taeyong tidak ada". Johnny orangnya jujur jadi dia adalah pembohong yang buruk. Ten heran mereka berbicara seperti akrab. Lebih luar biasa kaget saat mendengar Johnny bernyanyi lagu 'Yesterday'. Lagu sangat personal untuk dirinya. Bukan sekedar lullaby tapi masuk dalam Music Therapy Johnny sejak dia di Amerika. Johnny tidak pernah melakukan sesuatu yang menyentuh level personal dan intim pada temannya sekalipun, apalagi orang yang baru dia kenal beberapa jam. Ten curiga Johnny tertarik dengan Jaehyun. Saat hampir selesai Johnny bernyanyi, Ten berlari kedapur yang tidak jauh dari sana dan bersembunyi. Hatinya mulai memberikan pemikiran busuk mengenai Johnny yang mulai tertarik dengan Jaehyun, bagaimana kalau nanti pemuda amerika itu melupakan dan mencampakkan Ten? Semua pemikiran negatif berlebihan yang menggumpal dalam hati chittaphon. Ten tidak tau kalau Johnny panik karena peristiwa Jaehyun muntah itu mengingatkannya pada saat Mark kecil pernah muntah di gendongannya. Waktu itu Mark masuk rumah sakit karena demam terlalu tinggi. Johnny memang mengagumi keindahan Jaehyun tapi rasa kagumnya tidak bisa dibandingkan dengan seberapa besar cintanya pada Ten saat itu.

Alasan kedua tentu saja Ten menangkap basah chat Johnny dan Jaehyun yang menurutnya membuktikan kalau Johnny memang tidak mencintai dia lagi dan menyukai Jaehyun. Pemuda Thailand itu benar benar kacau setelah insiden di hari lahirnya. Ten dan Johnny jadi sering berdebat, mengatakan Johnny penggoda pacar orang, tukang selingkuh. Ten tidak tau kalau Jaehyunlah yang meminta nomor telepon Johnny awalnya hanya agar Johnny tidak membocorkan pertengkarannya dengan Taeyong ke publik. Ten tidak tau berapa sering Johnny menolak panggilan telepon Jaehyun karena dia menghormati Ten sebagai kekasih. Ten tidak tau berapa sering Johnny mengabaikan pesan Jaehyun jika dia sudah mulai melewati batas dan terkesan flirting. Teman seperti adik sendiri yang membuat dia nyaman. Hanya sebatas itu Jaehyun dimata Johnny dan hanya Ten di hatinya satu. Mark waktu itu sibuk dengan karirnya, kadang menyempatkan diri menanyai kabar Johnny tapi terasa hanya sekedar saja. Johnny merasa kehilangan adik yang membutuhkannya. Kemudian Jaehyun datang, memanggilnya dengan 'Hyung'. Mereka berbincang mengenai hal tidak penting yang sebenarnya justru membuat Johnny merasa senang, mungkin kalau kalian punya saudara ingat saat kecil berbicara mengenai hal tidak berbobot malah terasa satu sisi Jaehyun yang kesepian dan butuh perhatian. Disisi lain ada Johnny yang merasa berguna ketika Jaehyun mulai meminta saran padanya. Mark jarang menceritakan tentang masalah atau kesusahan pada Johnny karena dia sadar bahwa kakak kandungnya tidak boleh terlalu banyak pikiran. Padahal Johnny ingin diperlakukan sebagai kakak yang dipercaya, bukan gelas rapuh yang gampang pecah. Sayangnya semua itu Ten tolak untuk pahami. Meski pada saat Ten memutuskan Johnny , pria kelahiran Chicago itu berteriak teriak sampai meraung seperti orang sinting menjelaskan itu semua. Ten sudah menutup telinganya rapat-rapat.

"Let's Break up. I think, I don't like you anymore." Santai saja saat itu Ten masih setengah telanjang dan pantatnya belum kering. Tanpa suatu kejadian atau waktu spesifik, dia mengakhiri hubungan, seakan itu bukanlah hal penting. Ten sudah biasa melihat macam macam reaksi mantan kekasih yang dia putusi. Ada yang melempar lempar kursi lah. Mencaci maki. Menangis, mencakar, meninju. Hanya yang menangis-nangis memegang kakinya baru 2 orang si entah siapa dan Johnny, tapi setelah itu menyeret tubuhnya keluar, menghempas tubuh Ten kedinding, memeluk tubuhnya hampir nyaris patah tulang, kemudian mengikat kakinya ke tempat tidur itu baru satu Johnny Seo. Saat pria keturunan Amerika itu membawa pisau buah , Ten sudah berteriak seperti kesetanan. Dia pikir dia akan mati dibunuh mantan pacar sinting. Mungkin ini jahat tapi Ten beruntung Johnny malah mengarahkan ujung pisau ke lehernya sendiri dan bilang "If I'am not enough for you maybe I am not enough for anyone." Hanya sedikit darah karena leher tergores. Johnny terlalu takut mengakhiri hidupnya. Dia hanya sesak napas lalu menelan banyak pil dan mengantukkan kepalanya ke dinding berkali kali sampai dia tertidur. Setengah mati ten berhasil melepaskan diri berkat pisau itu. Setelah bebas, Ten mengambil segala yang tajam di apartemen itu dan satu box hitam isi obat-obatan Johnny. Memacu mobilnya ke dorm Mark dengan keadaan berantakan. Mengatakan ada sesuatu yang sangat mendesak lalu menitipkan semua pada security dan hanya menyelipkan kertas bertuliskan. 'Sorry. I think you should check on your brother right now.' Ten kabur pergi tidak melihat kebelakang saat Mark keluar dari Dorm. Waktu itu hanya NCT Jepang yang aktif jadi Ten langsung terbang pergi ke Thailand. Semenjak itu Ten mereset hatinya dari nol kembali. Berpesta berkali kali lebih gila. Mengabaikan Mark yang terus berusaha menghubunginya. Memblock segala nomor Johnny dan nomor asing. Give zero fuck and pretty much pretend nothing happen. Putus, Pesta, Pacar baru. Itulah siklus normal Chittaphon harusnya begitu. Sampai Johnny datang ke Thailand dan kondisinya yang cukup mengenaskan menggoyahkan hati batu Ten. Benar benar seperti anjing putus asa yang dibuang tuannya sendiri.

"I am sorry John, terakhir kali bertemu kau hampir meremukkan tulangku dan menakutiku dengan benda tajam. I don't know what you can do in the future if we continue our relationship. I am sorry I can't do this anymore." Ten tidak mau setega itu menjadikan itu alasan , tapi kalau tidak begitu, Johnny tidak akan pergi. Dia bisa saja menunggu di pelataran apartemen Ten meski panas hujan menerpa. Dulu pertama kali Ten bertemu Johnny juga saat lelaki itu sedang ditarik security karena mengganggu ketenangan, karena dia berlutut seharian di depan kamar Sehun.

Johnny terdiam tidak bisa apa-apa. Karena hal itu adalah kelemahannya dan tidak bisa Johnny rubah. Dia merasa bersalah sudah kasar, tapi itu adalah hal yang tidak bisa dia kontrol. Itu adalah dirinya, dan Ten yang sudah mengubahnya menjadi lebih baik, bersama menerima baik dan buruk Johnny apa adanya sekarang sudah menyerah tentang Johnny. Demi keselamatan dan kebahagiaan Ten Johnny harus mundur. Johnny paham benar memang tidak akan ada orang yang bahagia jika bersama dirinya yang tidak waras seutuhnya. Akan tetapi Ten adalah yang paling spesial dan paling memahami dirinya. Jadi keinginan egois untuk selamanya bersama itu ada.

/-\

/-\

\-/

Tangan besar Johnny sedikit bergetar membuat air kelapa muda yang dia pegang terombang ambil sedikit didalam gelas. Kalau sudah pertanda begini Johnny harus minum 'obat' nya sekarang juga. Sekarang sebelum..

'Dia memang sangan tampan, pantas saja kau dibuang, dia bahkan lebih tinggi darimu, satu-satu nya keunggulanmu sudah tidak berguna.'

"Stop please" Johnny menjambak sedikit rambutnya sambil berjalan ke arah dua kru yang menjaga peralatan pemotretan.

'Kau yang harus berhenti John. How many times you get dumped , I lost my count, no one can love you as much as HIM. Dumbfuck.'

'HATI HATI ini adalah kelapa muda dengan sirup Melon terakhir. Paling tidak jangan mengecewakan Ten kali ini. Paling tidak minuman ini dapat membawa senyum manis Ten lagi mungkin.

Suara-suara asing mulai bermunculan dikepala pemuda tinggi itu. Ini adalah hal yang sudah jarang sekali terjadi pada Johnny Seo. Bukan suatu pertanda yang bagus. Terdengar seperti suaranya sendiri tapi dengan emosi yang berbeda. Biasanya hanya 3 suara , kasusnya sangat jarang tapi bisa sampai 4 suara dan sunggu untuk si si nomor 4 itu biasanya adalah pertanda terburuk karena hal kecil saja bisa membuat Johnny hilang kendali.

"John, kau oke kan ?" Seorang perempuan berambut hitam dengan ombre oranye memegang bahu Johnny yang sedikit bergetar. Mata Johnny tertutup dan satu tangannya memegang gelas besar berisi minuman berwarna putih dan hijau. Perempuan ini khawatir dengan temannya yang terlihat sangat stress akhir akhir ini. Sudah tau benar siapa yang membuatnya sampai seperti ini. Seulgi sudah memiliki perasaan tidak enak melihat Johnny dekat dengan Ten setelah putus dari Sehun. Itu seperti keluar dari kandang macan masuk mulut buaya. Dari semua lelaki yang mengencani lelaki atau keduanya, kenapa sahabatnya harus berakhir dengan player.

"Definitely not okay Seulgi" Wanita dengan ombre Hijau metalik ikut bergabung.

"Dude you okay ? Ngomong-ngomong minumanmu nyaris tumpah." Wendy menimpali lagi.

Johnny membuka kedua matanya dan melihat Seulgi yang khawatir dan Wendy yang berdiri disebelahnya sambil menatap minuman untuk Ten.

"Aku hanya sedikit pusing. Apa kalian melihat Mark?" Johnny tidak punya pilihan lain. Adiknya mengatakan dia tidak akan memberikan lagi pil nya. Karena sebelum bertemu Ten , Johnny sudah melebihi dosis harian nya. Tetapi semua berbeda. Ada yang bisa membuatnya semangat dan lebih percaya diri, kali ini dia butuh sesuatu yang membuat suara-suara asing dikepalanya hilang. Biasanya pelukan dan elusan kekasihnya bisa menghentikan itu semua sebagai pengganti ketergantungannya. Sekarang dia tidak punya orang yang mencintainya.

"Dia selalu menghindarimu jika kau berusaha mendekatinya akhir-akhir ini John. Apa kalian bertengkar? Anak itu sudah terkenal tapi tentu kau masih Hyung nya kan, aku tidak mengerti."

Seulgi menempelkan punggung tangannya pada kening Johnny untuk memeriksa suhu tubuhnya. Dia geram bagaimana Mark suka menghindari Johnny jika mereka ada pemotretan bersama. Padahal mereka jarang bertemu. Bahkan Mark pernah meninggikan suaranya. Itu sama sekali bukan sifat aslinya. Johnny sedang hancur habis diputusi Ten , sekarang adiknya malah memperlakukannya seperti itu. Diperburuk dia menjadi buah bibir teman-teman kerja dan terkena berbagai rumor semenjak putus dari Ten. Banyak orang yang iri padanya karena promosi yang membuat dia bisa mendapat proyek kecil untuk trainee NCT. Menjadi fotografer sekaligus ikut serta dalam konsep konsep pemotretan. Banyak orang yang berpkir jika karena rayuan Mark atau Ten pada Doyoung maka Johnny bisa mendapatkan semuanya. Belum lagi menjadi seorang Gay sendiri tidak mudah dilingkup pekerjaan mereka. Saat berkencan dengan Ten tidak ada orang yang berani berbicara buruk dihadapannya karena pengaruh Ten kuat. Dia berteman dengan anak pemilik perusahaan. Lelaki imut itu juga memegang pengaruh terhadap naik turunnya saham perusahaan sebagai salah satu artis andalan. Dia bisa saja meminta petinggi perusahaan untuk memecat pegawai rendahan. Meski Ten belum pernah sampai seperti itu. Sekarang backing terkuatnya tidak ada lagi.

"Ini rumit nuna. Mark hanya ingin melindungiku tapi Oh God aku harus ke toilet sebentar." Johnny butuh waktu sendiri sebentar untuk peptalk sendiri untuk menenangkan diri.

"Toilet ? Itu cukup jauh. Kau tidak berniat membawa minuman itu ketoilet kan?" Seulgi menatap Johnny yang sudah bersiap pergi

"Ya, itu akan sangat menjijikan maksudku makanan di toilet?" Wendy ikut berbicara tapi matanya menatap minuman dingin yang dihiasi buah melon.

Johnny berpikir benar juga. Bisa bisa Ten marah padanya jika tau makanannya masuk dalam toilet dan diletakan di tempat itu.

"Baiklah kalau begitu, aku titip punyaku, tunggu sebentar. Johnny memberikan minuman itu pada Seulgi. Setidaknya dia percaya Seulgi akan menjaga minuman itu. Kaki panjangnya pun melangkah menj.

Wendy dan Seulgi duduk di kursi pantai bersama. Seulgi terus menatap minuman yang dipegang Seulgi. Dia sangat haus karena sibuk menata rambut anak NCT tanpa minum sedikitpun.

"Hey, boleh tidak aku minta sedikit ?" Wendy menyerah dengan tenggorokan nya yang seakan berteriak meminta air kelapa yang menggiurkan itu.

"Kau gila ? ini minuman Johnny." Seulgi menarik jauh minuman itu. Kalau Johnny sampai mau membawanya ke WC, tentu minuman ini sangat penting.

"Haishh , stand kelapa muda disini kan ada dua , masih banyak kelapa yang bertumpuk. Aku akan menggantinya serius deh. Johnny juga orang yang chill dia tidak masalah berbagi minuman. Please aku mati kehausan disini." Wendy merayu Seulgi dengan puppy eyes.

"Tidak! Ini minumannya. Kalau kau mau, minta saja setelah dia habis dari WC, lagipula keliatannya dia belum minum sama sekali. Jangan memanfaatkan kebaikannya Wendy!" Seulgi memasang tampang judesnya. Meski hatinya hampir goyah juga melihat mata itu.

"Please please nanti akan aku ganti untuknya dan kau juga."

"Tidak, tidak kau bisa beli sendiri Son SeungGwan!" Seulgi heran dengan tingkah Wendy yang sungguh kekanak-kanakan. Memang kalau soal makanan atau sejenisnya Wendy akan berubah seperti itu.

"Kalau kau tidak berikan, akan aku cium!" Wendy memonyongkan bibirnya pada pipi gempal seulgi. Dia tau sekali kalau sahabat nya itu benci dengan skinship. Kecuali dengan Irene, sangat pilih kasih.

"EUWWH" Seulgi berusaha meronta, tapi Wendy sudah memeluknya erat tidak bisa kemana-mana. Akhirnya daripada dia berteriak dan membuat huru hara , dia memilih menyerah dan memberikan minuman itu.

Wendy terlihat sangat bahagia dan menghisap air kelapa itu seperti vaccum cleaner. Seulgi menatapnya ngeri. Johnny memang sangat baik dengan mereka. Berbagi makanan, menemani berbelanja, menjadi teman gosip bersama. Banyak yang mengira awalnya Johnny tebar pesona dengan semua pegawai perempuan, padahal dia hanya merasa lebih nyaman berteman dengan perempuan. Dia memang murni ingin berteman, sedangkan jika dengan laki-laki Johnny lebih berhati hati. Seulgi yang seorang Bi sendiri juga bisa melihat jelas bagaimana Johnny suka mencuri pandang pada laki-laki cantik disekitarnya. Muka bitchface nya yang bersemu merah saat Sehun model andalan Jungs ada pemotretan bersama mereka dan basabasi dengannya. Johnny yang berubah menjadi lebih menjaga sikap dan tidak banyak mengomel ketika dekat Ten. Sekarang laki-laki itu juga yang membuat Johnny seperti orang ling lung akhir-akhir ini. Seulgi bukan orang yang terlalu suka ikut campur jadi dia hanya bisa memperhatikan Johnny dari jauh. Pikiran Seulgi jadi pergi kemana-mana karena lamanya Johnny kembali dari WC. Perempuan bermata rubah itu Cuma bisa menghela napas menyaksikan sahabatnya yang asik dengan minuman milik orang lain. Apa kata Johnny nanti ketika kembali.

Lelaki dengan tubuh kurus dengan perawakan tidak terlalu tinggi sedang berjalan memutar di satu tempat. Tangan lentiknya meremas celana pendek pantai berwarna peach pink bermotif bunga abstrak. Chittaphon atau Ten sudah 20 menit berjalan ditempat, apakah dia harus mencoba untuk berbicara dengan mantan kekasihnya? Penuturan Doyoung membuat dia menjadi khawatir. Bukan suatu pertanda yang baik. Ten memberikan semua obat-obat wajib dan 'ilegal' johnny pada Mark. Anak itu pasti hanya memberikan obat wajib dengan dosis minimum, buka berdasarkan mood dan tingkat stress Johnny. Ten yang kalut berpikir tiba tiba dikejutkan dengan seorang anggota NCT Thailand yang berlari seperti kesurupan ke arah Doyoung yang tidak jauh dari Ten.

"P'! HYUNG!" Seorang yang tingi datang dengan terengah engah sambl merundukkan badannya kehabisan napas

"Kenapa Bambam ? Jangan berlari! Masih ada sesi foto bersama di akhir!" Doyoung khawatir muka anak itu akan merah karena capek berlari.

"P'JOHNNY! Dia gila !"

"Apa yang terjadi ! Pelan pelan aku tidak mengerti kau bicara apa." Doyoung tidak dapat mencerna bahasa korea bambam yangberantakan.

Ten tidak memperdulikan mereka berdua dan langsung berlari ke arah asal tempat Bambam berasal, menuju tempat Wendy dan Seulgi yang terlihat ramai dari jauh. Dia tidak perlu mendengar penjelasa Bambam karena sudah dapat menerka apa yang dilakukan Johnny.

.

"KYAAAAAAAAAAAAA!" Wendy berteriak melihat darah yang terus mengalir.

"DUDE, Oh My God HYUNG!" Lucas yang terlihat wajahnya sedikit memar terlihat panik karena ulah orang yang sedang berhadapan dengannya.

Banyak orang berkerumun. Beberapa laki laki yang dilihat dari wajah tampan dan manis yang sepertinya anggota NCT. Ada juga Seulgi yang berusaha memeluk Wendy yang terus berteriak dan keliatan shock. Penyebabnya adalah lelaki tinggi besar yang memegang pecahan kaca yang sepertinya berasal dari gelas yang pecah. Cairan sewarna buah cherry berlumuran diatas kulit putih dari pergelangan tangannya. Lelaki itu tampan tapi wajahnya menunjukkan suatu tekanan batin yang begitu besar. Matanya menatap ke satu arah seperti jiwanya tidak bersama dirinya sekarang dan malah sedang terjebak dalam mimpi buruk. Dadanya naik turun kasar. Johnny Seo terlihat seperti orang gila yang jadi objek tontonan banyak orang. Semua orang terlalu takut untuk mendekat. Satu sisi takut disayat oleh potongan kaca, disisi lain , setiap ada yg mendekat, genggaman tangan Johnny akan semakin erat dan luka semakin melebar.

"STAY AWAY" Suara Johnny yang lembut dan ramah berubah menjadi kasar.

"John.." Ten berkata pelan dan hati-hati. Semua mata langsung tertuju padanya. Terutama mata cokelat seseorang yang hampir kehilangan kewarasannya.

"Ten? Oh I am sorry so so sorry" . Matanya sudah berkaca-kaca suara nya bergetar seperti akan pecah.

"Oppa! Sadarlah itu Cuma air kelapa, apa yang kau lakukan ini berlebihan, kau menyakiti Wendy.." Seulgi sudah tidak tahan dan dia berteriak keras. Sekaligus melampiaskan amarah. Bagaimana tidak , Johnny mendorong Wendy sampai terjerembab dan memecahkan gelas hanya dengan memegangnya. Benar benar seperti monster. Hanya karena hal kecil begitu?

"SHUT UP , YOU DON'T UNDERSTAND YOU DON'T. AKU TERUS MENGACAUKAN SEMUANYA. AKU MENGECEWAKAN YA. BAHKAN HAL SEDERHANA AKU TIDAK BISA MELAKUKANNYA DENGAN BENAR. Hentikan kumohon aku memang salah hentikan .. STOPPP!" Johnny menutup telinga dengan tangan, tanpa melepaskan pecahan gelas kaca. Seperti orang yang mendengar orang berbicara di kupingnya.

"Semua kumohon diam." Ten berbisik dengan nada tajam pada semua orang yang ada didekatnya.

"Johnny..Don't listen to 'Them' okay. Focus on my voice.. I am not angry..John,, Papabear lemme hug you okay?" Suara Ten sudah pecah. Dia menangis. Ini terlalu menyedihkan. Tatapan orang orang ini pada Johnny terlalu jahat. Johnny bukanlah orang yang kuat secara mental. Dia pria dewasa tapi jiwanya seorang anak kecil yang mengalami trauma parah.

Semua menahan napas ketika Ten berlari dan memeluk tubuh yg jauh lebih besar darinya. Johnny melepaskan apapun yang dipegangnya. Tubuh putih Ten sedikit terkotori darah. Johnny tidak mampu berdiri dan dia tersungkur terduduk. Menangis tersedu-sedu seperti anak kecil sambil terus bergumam dengan bahasa Inggris dengan suara pelan namun cepat. Ten membisikan sesuatu terus menerus dan mengelus kepalanya pelan. Johnny memang tinggi besar daN bersikap layaknya gentleman, tapi sebenarnya dia sangatlah rapuh jika berkaitan dengan orang yang dia cintai. Dia selalu ingin terlihat sempurna dan tidak ingin mengecawakan bahkan hal kecil sekalipun. Kecemasan berlebihannya tidak membantu sama sekali dalam menciptakan kehidupan yang normal untuknya. Apapun yang terlalu berlebihan adalah buruk, terlalu menyayangi dan bergantung pada satu hati apalagi.

BERSAMBUNG..

/-\

\-/

\-/


HAI MAAF LAGI LAGI MENGECEWAKAN BAGI KALIAN YG NUNGGU AKSI JOHNJAE. Untuk kalian yg memang suka dengan cerita ini dan mau mengikuti terus bagaimana pun alur ceritanya terimakasih. Entah untuk fanfic yg satu ini pengen serba sempurna meski akhirnya hancur jelek juga. Ingin elaborasi satu persatu karakter Johnjae nya. Tenang aja abis ini gua bakal brainstorming untuk FOKUS Johnjae story. Spoiler Jaehyun will be real jerk for next chapters.

GUA SANGAT MENGHARGAI KALIAN YG NUNGGU NI CERITA AMPE UBANAN. Please kasih komentar apapun itu supaya gua semangat hahay.