Yo, balik lagi! \ :V /

Kupikir bikin season 2 boleh juga sih sebagai antisipasi kalau ada yang Request! ^^/

Happy Reading! :D


Catatan: Kurasa aku nggak perlu tulis ulang Disclaimer dan Warning karena ini hanya sambungan dari fic sebelumnya... -w-/


Malam Minggu Rendy: Undangan dan Kekacauan di Ruang OSIS


"Kita punya masalah!"

Perkataan sang Ketos yang sangat tiba-tiba sukses membuat semua orang yang berada di ruang OSIS langsung bingung.

"Masalah apa sih?" tanya Saphire yang sedang makan sate telur puyuh.

"Mathias-sensei meminta kita mencari satu anggota dari kelas Melee karena hanya kelas itu saja yang belum ada perwakilan di sini!" jelas Exoray tanpa ekspresi.

Sebenarnya penjelasan tadi memang cukup beralasan. Di kelas Premium ada si Ketos, di kelas Rare ada Trio Sableng Alpha-Ikyo-Teiron, di kelas Magic ada Trio Mage Icy-Thundy-Flamy, di kelas Ranged ada Quartet Nista Alexia-Daren-Musket-Zeptrun, sementara di kelas Special ada Duo Andreas Vience-Saphire beserta Maurice.

BakAuthor, kenapa Golden Rare Trio lu sebut Trio Sableng? -Alexia yang sweatdrop membaca bagian 'Trio Sableng'-

Nanti juga lu tau sendiri! -Author Girl-chan-

Alpha yang sedang makan pisang langsung nimbrung. "Memangnya pengurus OSIS itu maksimal berapa orang sih? Kok pake main cari anggota baru aja?"

Kulit pisang yang dibuangnya ke sembarang arah pun sukses mendarat tepat di wajah Teiron yang sedang baca buku di dekatnya.

"WOY, NGAJAK BERANTEM LU?!" teriak Teiron sewot.

"Lha, napa nyalahin gue?" tanya Alpha agak skeptis.

"Udah salah nggak mau ngaku lagi, lu kan yang tadi buang kulit pisang sembarangan?! Muka gue bukan tempat sampah, nyet!" bentak Teiron emosi.

Alhasil, terjadilah perang jambak-jambakan antara Teiron dan Alpha.

Tapi tiba-tiba...

SREEET! DUAK!

Kepala mereka langsung dijedukkan satu sama lain oleh seorang Gumiho merangkap sahabat mereka.

"Berantem lagi gue cakar lu berdua, mau?!" ancam Ikyo sangar disertai aura mengerikan di tubuhnya.

"A-ampun Ikyo-sama, kami khilaf!" ujar kedua anak itu gemetaran sambil sujud sembah.

Seisi ruangan yang melihatnya pun langsung sweatdrop di tempat.

DOEEEEEEEEEEENG!

Seisi ruangan pun langsung kaget mendengar suara gong yang berasal dari...

"Back to the topik!" seru Alexia yang memukul gong barusan.

"Itu gong dapet dari mana?" tanya Daren cengo mendapati gong barusan.

"Jangan bilang lu nyolong dari anak di kelas si Ketos!" timpal Zeptrun sedikit risih.

Panjang umur untuk Alexia. Eka Purbasari si cewek Gatotkaca langsung nongol dan menjewer kuping sang Gunman.

"Pantesan aja gong gue hilang entah kemana, ternyata lu yang nyolong toh! Gue mau pake buat latihan gambang kromong, tau!" omel Eka.

"Aduh duh duh, iya maaf maaf!" balas Alexia.

Eka pun langsung pergi membawa gong itu.

"Jadi, bisa diteruskan?" tanya Alexia sambil mengelus kupingnya yang dijewer barusan.

Sang Ketos merangkap kakaknya pun mengangguk. "Yap, karena itu aku ingin kalian mencari cara agar bisa menemukan orang yang tepat!"

Alhasil, semua orang di ruangan itu langsung berpikir keras. Setelah beberapa menit, Flamy terlihat mengangkat tangan.

"Iya, Flamy?" tanya Exoray.

"A-anu, perlukah kita membicarakan ini dengan ketua kelasnya?" usul anak berambut coklat itu.

'Kenapa nggak kepikiran?' batin mereka semua (kecuali Flamy sang pencetus usul, Teiron dan Alpha yang berantem lagi, serta Ikyo yang berusaha melerai mereka).

"Oke, usul diterima! Ikyo, tolong ya!"

"Sebentar!" Sang Gumiho yang sibuk memisahkan kedua sahabatnya langsung menjedukkan kembali kepala mereka dan kali ini sampai pingsan dengan kepala benjol. "Tugasku apa?"

"Kau kenal ketua kelas Melee kan? Tolong hubungi dia!"

"Baiklah, bisa diatur!"

Ikyo pun keluar ruangan untuk melakukan pembicaraan pribadi dengan Fery Kyoussuqqe (ketua kelas Melee) di HP-nya.

"Yo, ada apa Kyo?"

"Fer, di kelas lu ada yang mau jadi OSIS nggak?"

"Lha, kenapa nanyain itu?"

"Soalnya ini mendadak banget, si Ketos dapet tugas dari Kambing-sensei buat nambah satu anggota dari kelas Melee! Lu ada kandidat yang bagus nggak?"

"Hmm... Kayaknya ada deh! Bulan lalu ada anak bernama Rendy yang curhat ke gue soal OSIS, mungkin dia bisa jadi anggota yang cocok!"

"Oke, makasih sarannya!"

Sang Gumiho pun kembali memasuki ruangan itu. "Oy Ketos, gue udah dapet anggota yang menjanjikan nih!"


Sementara itu...

Tok tok tok!

"Rendy..."

Krieeeet!

Seorang cowok berambut silver dengan mata biru serta memakai kemeja hijau dan celana coklat membuka pintu. "Ada apa Fery?"

Dragon Slayer berambut merah itu nyengir kuda laut. "Bisa ikut gue sebentar nggak?"

Rendy menutup pintu kamarnya. "Kemana?"

"Ke ruang OSIS, soalnya ada yang butuh anggota baru di sana!" jelas Fery sambil berjalan pergi.

"Benarkah?" tanya Rendy memastikan sambil mengikuti temannya dan Fery pun mengangguk.


Back to OSIS...

"Buat apa kue sebanyak ini?" tanya Ikyo kicep saat melihat sekumpulan kue yang entah sejak kapan sudah tersaji di atas meja. "Memangnya kita mau ngadain acara syukuran?"

"Sekali-kali, biar kue (yang awalnya buat piknik dan sayangnya nggak jadi) ini nggak mubazir!" balas Exoray watados.

Teiron yang berniat menyambar cupcake langsung dicegat oleh Zeptrun. "Tuh kue bukan buat lu, Kacamata Ceroboh! Memangnya lu nggak takut gemuk apa?"

Anak itu langsung manyun. "Gue lagi laper!"

'Ya elah, memangnya makan 50 cupcake dalam sehari masih belum kenyang ya?' batin Alexia dan Alpha sweatdrop.

"Au dah, males gue ngurusin anak kurang gizi kayak lu!"

NGEK!

Selamat, Zeptrun! Perkataanmu barusan sukses membangkitkan mode Yangire Teiron.

"Coba bilang sekali lagi!"

"Gue males ngurusin anak kurang gizi yang jangankan deketin Cerberus, dilempar boneka Snoppy aja kabur! Memangnya kenapa?"

"Ooh, jadi lu nantangin ceritanya?!"

"Haah! Kenapa? Nggak suka? Ayo gue ladenin!"

'Ujung-ujungnya pasti berantem!' batin Maurice selaku anak berkacamata paling waras di sana.

Teiron langsung mengambil salah satu kue pie di atas meja dan...

PLOK!

Headshot di wajah Zeptrun!

Zeptrun yang emosi langsung mengambil kue pie di dekatnya, kemudian melemparnya ke arah Teiron dan mengenai baju anak itu.

"BEWAN AJA KUY!" tantang Teiron yang copas kalimat dari Author fic sebelah.

"AYO, SIAPA TAKUT?!" balas Zeptrun.

'Nah kan...' batin Maurice sweatdrop karena perkataannya jadi kenyataan.

"Woy woy gawat, itu Teiron sama Zeptrun berantem cuy!" seru Alexia panik.

Satu ruangan yang awalnya sibuk dengan urusan masing-masing langsung kaget melihat perang yang dilancarkan oleh kedua anak berkacamata itu.

"Alamakjang, mubazir lu berdua perang pake makanan!" teriak Vience sewot.

Tapi sayangnya...

PLOK!

Salah satu pie yang dilempar Zeptrun mengenai rambut Daren yang kebetulan berada di belakang Teiron dengan posisi membelakangi alias punggung menghadap punggung (ribet amat bahasanya).

"Eh bangke, ngajak berantem lu hah?!" bentak Daren sambil melempari sisa pie yang menempel di rambutnya.

Sayangnya, lemparan itu malah mengenai gadget Alpha yang tergeletak di atas meja. Tentu saja yang bersangkutan langsung emosi dan mengambil kue terdekat untuk dilempar ke arah pelakunya.

Alhasil, perang pun mulai meluas, sampai-sampai Quartet Senior (Exoray-Ikyo-Vience-Icy) juga ikut-ikutan ambil bagian karena emosi menjadi korban salah lempar.

Maurice dan Flamy selaku anggota yang masih waras hanya bisa menonton dengan tampang skeptis disertai meja dan payung sebagai tameng pertahanan dari lemparan teman-teman mereka.

"Sekarang bagaimana, senpai?" tanya Flamy meminta saran.

"Ya menekedele, aku sendiri juga tidak bisa menghentikannya!" balas Maurice seadanya.


Di luar ruang OSIS...

"Jadi di sini ruangannya?" tanya Rendy yang berada di depan pintu bersama Fery.

"Yap!" Fery mengangguk. "Tapi kau harus bisa membiasakan diri, orang-orang di sini rada aneh semua! Ada sih yang masih waras, tapi ya begitu deh!"

Rendy pun mengangguk dan membuka pintu ruangan itu.

"Permi-"

SYUUUUUUUNG!

Sebuah lemparan kue pie yang entah dari siapa langsung meluncur ke arah Rendy dan untungnya bisa dihindari olehnya. Setelah itu, dia langsung speechless setelah melihat pemandangan absurd berupa perang lempar kue di depannya.

"Nah kan, aku bilang juga apa!" ujar Fery yang mengeluarkan sebuah toa. "WOY LU SEMUA DIAM DI TEMPAT ATAU GUE BAKAR NIH RUANGAN!"

Alhasil, mereka semua langsung berhenti dan menengok ke arah kedua orang itu.

"Ara ara, cepat sekali!" kata Ikyo yang tubuhnya berlumuran krim kue dari kepala sampai kaki (bahkan ekornya juga tak luput dari lumuran krim).

"Iya dong, gue gitu lho!" balas Fery bangga dan Rendy hanya bisa sweatdrop mendengarnya.

"Jadi, dia anggota barunya?" tanya Maurice sambil menunjuk Rendy.

"Yap, benar sekali! Namaku Rendy Espada Volante, salam kenal dan tolong bantuannya ya!"

Mereka semua langsung manggut-manggut.

"Moncong-moncong Rendy..." sela Alpha tiba-tiba. "Aku punya pertanyaan untukmu!"

Rendy langsung mengangkat alis. "Apa itu?"

"Mukamu kok mirip banget sama Thundy? Kembar ya?"

Webek, webek...

Seisi ruangan (kecuali Alpha, Rendy, dan Thundy) langsung sweatdrop mendengar pertanyaan itu.

"Kenal juga nggak!" ujar Rendy dan Thundy bersamaan.

Alhasil, mereka semua langsung double sweatdrop mendengarnya.

"Moncong-moncong, kenapa ruangan ini dibanjiri krim kue ya?" tanya Fery bingung.

"Tadi Teiron-senpai sama Zeptrun-senpai berantem dan saling melempar kue pie, kemudian yang lainnya ikut-ikutan karena jadi korban salah lempar!" jelas Flamy to the point.

"Sebenarnya semua ini 70 persen salah Zeptrun!" timpal Maurice.

"Hoy, kok lu nuduh gue?!" sahut Zeptrun tak terima disalahkan.

"Memangnya siapa yang tadi bilang gue 'anak kurang gizi'?!" seru Teiron membenarkan perkataan Maurice.

"Itu memang kenyataan, badan lu aja yang paling pendek! Makan juga banyak banget, 50 cupcake sehari, tapi masih bisa kurus! Bahkan Flamy yang badannya lebih kecil dari lu aja beratnya 59, daripada lu yang cuma 34 (itu berat badan atau ukuran sepatu?)! Siapa yang nggak heran kalau lu tuh memang kurang gizi?!" jelas Zeptrun sengit dan terlihat seperti membongkar aib.

Betewe, perasaan Teiron nggak pendek-pendek amat deh! Walaupun tingginya cuma 161, tapi itu masih lebih tinggi dari Flamy (139), Maurice (158), dan Alexia (155).

Ketika Ikyo melihat kondisi Teiron yang jatuh berlutut dengan tampang sedih, dia langsung menyadari sesuatu. "Zep, sebaiknya kau tarik kembali kata-katamu!"

"Memangnya kenapa? Tuh anak mau nangis? Cengeng amat sih!"

"Masalahnya kalau dia nangis nanti bisa-"

"HUWEEEEEEEEEEEEEEE!"

Bertepatan dengan keluarnya suara tangisan itu, tiba-tiba seluruh asrama langsung dilanda gempa bumi.


"Ge-gempa bumi?!" tanya Dodi kaget.

Thori yang terlihat santai dalam kondisi itu malah berceletuk, "Berani taruhan kalau pelakunya orang yang sama dengan kejadian waktu itu?"

Vion langsung terbelalak. "Jangan bilang kalau dia-"

"Sepertinya begitu..." potong Brahman datar.


Kita kembali ke ruang OSIS!

Saat Thundy melihat dua potong cupcake yang 'selamat' dari 'perang' di pinggir meja, dia pun langsung menangkapnya dengan cepat sebelum jatuh ke lantai.

"Oy, siapapun tolong tenangkan dia!" pinta Alpha panik.

Thundy pun mendekati anak berkacamata itu dan menyodorkan cupcake di depannya. "Nah, untukmu! Jangan nangis lagi ya!"

"Hiks..." Teiron mengambil cupcake itu dan memakannya, kemudian gempa pun berhenti.

"Itu lebih baik..." Thundy mengelus kepala temannya dengan senyum tipis.

"Sebenarnya apa yang terjadi, dayo?" tanya Musket yang masih nggak ngudeng dengan apa yang terjadi.

"Jadi begini, Teiron itu kalau emosinya lagi kurang bagus, dia bisa bikin gempa bumi di sini!" jelas Ikyo agak risih.

"Yap!" timpal Alpha membenarkan. "Dan ini bukan pertama kalinya! Dulu pernah ada anak-anak nakal di kelas kami yang sengaja membuang bekalnya ke tempat sampah dan dia langsung nangis kejer sampai satu sekolah kena gempa bumi lokal!"

"Jadi gempa yang waktu itu karena dia?" tanya Fery cengo setelah mendengar cerita barusan yang kemudian dibalas anggukan dari Ikyo dan Alpha. "Terus, gimana cara berhentinya?"

"Mereka langsung minta maaf dan mengambil kembali bekalnya yang dibuang, untung saja cupcake yang ada di dalamnya nggak tercemar bau sampah!" jelas Ikyo lagi.

Alpha mengangguk. "Pokoknya begitu deh, Teiron tuh kalau nggak emosian ya ambekan!"

Alhasil, semua orang langsung melirik Zeptrun dengan tatapan tajam dan yang bersangkutan hanya bisa menghela nafas pasrah. "Baik, baik, aku akan minta maaf!"

Sang Researcher pun mendekati Teiron yang sibuk memakan cupcake-nya. "Ron..."

Cowok berambut merah itu mendongak sedikit. "Hmm?"

"A-aku, sejujurnya tidak ingin melakukan ini, tapi... Maafkan aku..."

Teiron hanya mengangguk dengan mulut penuh remah kue.

"Ron, mau dimaafin nggak?" tanya Thundy sedikit cemas karena takut Earth Mage berkacamata itu tidak mau memaafkan Zeptrun.

Setelah menghabiskan cupcake-nya, Teiron mengelap mulutnya dari remah kue dan memasang senyuman lebar. "Tentu saja..."

Zeptrun dan sebagian anggota OSIS lainnya pun langsung menghela nafas lega.

"Kalau begitu ya ba-"

"Tapi aku masih lapar, apa nggak ada cupcake lagi?" potong Teiron memelas.

Semua orang pun langsung sweatdrop akut mendengarnya.

'Gue heran deh, kok bisa-bisanya dia segampang itu ngomong 'masih lapar'?' batin sebagian orang.

'Nih anak doyan banget makan cupcake kali ya?' batin Rendy speechless.

"Well, yang bisa kuselamatkan cuma dua, yang lainnya udah 'tewas' jadi korban 'perang'..." jelas Thundy sedikit risih dan Teiron langsung murung.

"Ahaha, tenang saja! Aku masih punya banyak, kok!" ujar Exoray sambil membawa dua loyang penuh cupcake dan menaruhnya di atas meja.

"Waaaah~" Mata kehijauan di balik kacamata bulat itu langsung berbinar dan dengan cepat langsung menyambar semua cupcake itu.

"Yah, biarkan saja dia makan sepuasnya... Daripada entar nangis lagi, nanti malah ada gempa susulan..." bisik Alpha kepada yang lainnya dan dibalas anggukan oleh mereka semua.


Omake:

"Flam-kun, katanya di asrama ada gempa bumi ya?" tanya Teira yang kemarin tak ada di asrama karena menginap di rumah Nirmala.

Anak berambut coklat yang sedang membaca buku itu hanya mengangguk. Teira pun bertanya lagi, "Kok bisa?"

"Tei-chan sudah tanya Teiron-senpai?" Flamy nanya balik.

Gadis pirang itu langsung bingung. "Hah? Apa hubungannya dengan Teiron-nii?"

"Errr, soal itu..." Flamy menggaruk kepalanya dengan tampang bingung. "Pokoknya panjang sekali untuk diceritakan!"

"Eh?"

Omake End!


OC of the Day:

Rendy Espada Volante

Umur: 16

Tanggal lahir: 9 September

Zodiak: Virgo

Warna rambut/mata: perak/biru

Hero: Geomje

Kelas: Melee

Fakta unik:

-Satu-satunya perwakilan kelas Melee di pengurus OSIS.

-Cukup akrab dengan Fery.

-Suka makan kue onde-onde dan buah anggur.

-Nama marganya memiliki arti 'Pedang Terbang'.

-Entah bagaimana bisa dia memiliki penampilan yang sama persis dengan Thundy.


Yeay Season 2! Ane jamin pasti bakalan lebih hilarious dari yang sebelumnya! \ :V /

Review! :D