Lee Taeyong itu simpel kok orangnya. Kalau pun lelah ia tidak jadi semerepotkan adik-adiknya. Baginya, hanya melihat wajah Nakamoto Yuta mampu menguapkan rasa lelahnya.

. . .

Nakamoto Yuta

NCT © SMent.

Lee Taeyong × Nakamoto Yuta

. . .

Seperti saat ini, misalnya; Taeyong menggerakkan tubuhnya di depan cermin yang disulap menjadi dinding mengikuti irama musik yang berdentum memenuhi ruang dance practice. Ia mengerang pelan ketika gerakan yang dibuatnya tidak sesuai dengan musiknya. Ingat, bahwa ia juga seorang main dancer di grupnya.

Taeyong lelah, tapi tidak bisa berhenti. Pun saat pintu ruang dance practice dibuka dan musik seketika dimatikan. Ia malah mengerang semakin keras. Taeyong itu perfeksionis, jadi ketika matanya mulai mengembun tandanya ia benar-benar frustasi dan ingin menyerah dengan apa yang ditekuninya. Tapi, sekali lagi, Taeyong itu perfeksionis.

Sesuatu yang mampu menghentikannya adalah tarikan seseorang pada pundaknya; seperti yang sedang seseorang lakukan padanya. Taeyong membawa kepalanya bersandar di pundak salah satu band-matenya. Maniknya tertutup kelelahan.

"Sudah saatnya berhenti, jangan terlalu memforsir dirimu seperti itu." Itu semacam sugesti dari Nakamoto Yuta. Ditambah tangan yang mengelus lembut belakang kepala Taeyong.

Taeyong hanya berdengung menanggapinya. Tangannya yang semula menjuntai di samping tubuh Yuta, ia lingkarkan di pinggang ramping Yuta. Hidungnya menghirup dalam aroma Yuta yang menguar dari lehernya.

Yuta menggerakkan tubuhnya ke kanan dan kiri membuat tubuh Taeyong yang menempel padanya mengikuti gerakannya. Ia bersenandung kecil sembari terus mengusap belakang kepala Taeyong.

Taeyong menggerakkan pelan kepalanya di pundak Yuta. Sepersekian detik ia mengangkat kepalanya hingga berhadapan dengan manik kelam Yuta. "Jangan membuatku tertidur disini," kata Taeyong pelan.

Yuta mengulas senyum. Ia membelai sebelah pipi Taeyong dengan ibu jarinya. "Bukankah kau lelah?"

"Senyummu menguapkan lelahku dengan ajaibnya,"

"Lee Taeyong bodoh!" Yuta menjentikkan jemarinya pada dahi Taeyong. Pipinya mengeluarkan semburat merah tipis.

Taeyong terkekeh sembari mengelus dahinya yang sedikit berdenyut. Ia kemudian menggandeng lengan Yuta. "Sudah larut, ayo pulang!"

Yuta hanya menanggapi dengan anggukan dan berjalan mengikuti Taeyong yang berada di sampingnya.

Dalam suatu fakta yang pernah kubaca; member NCT pun setuju jika melihat Yuta itu bisa menularkan senyuman.

. . .

kkeut!

. . .

a/n: greget parah liat mereka berdua kalo lagi interaksi walaupun cuman sekedar ngomong berdua ≧﹏≦