0% - 10% - 20% - 25% - 50% - 80% - 100%

[Power on!]

[Loading…]

[Welcome Back, Master!]

[Story starts!]

.

Disclaimer :

Naruto © Masashi Kisimoto

High school DxD © Ichiei Ishibumi

Summary : Uzumaki Naruto, seorang pemuda yang dari lahir telah di takdirkan untuk menjaga masa depan dunia, namun awal kehidupannya harus merasakan sedikit kepahitan, namun seiringnya waktu berjalan kepahitan itu berubah menjadi manis.

Naruto : The Dragon Future

Pair : Naruto x Harem ( Asia, Arthuria, Scathach, Anastasia, Tamamo, Tomoe, Jeanne, Musashi, Mash, BB, Kurumi, Aiz, Tohka, Koneko, Tearju, Rosswaisse, Hinata, Rias... )

Note Pair : Pair saya Reka Ulang. Saya akan memasukkan Pair berdasarkan Chapter. Bisa saja salah satu Pair akan mati.

Genre : Adventure, Fantasy, Sfi-ci, Friendship, Romance, Humor, AU, Family, Action, DLL.

Rate : M

Warning : Typo, OC, OOC, Multichap, jutsu buatan sendiri, alur berantakan, NotDxDTheme!, Alltheme is Future!, AU, Smart!Naru, Incest!, Dark Supranatural!, OOC!Vali, Friendship!Vali

Note : Daerah-Daerah yang saya ambil adalah Real bagian dari jepang, namun ada beberapa yang merupakan Fiksi buatan saya.

" Halo " berbicara

' Halo ' batin

[" Halo "] Dragon Bijuu

[' Halo '] batin Dragon Bijuu.

TrySail – High Free Spirits

( Fix music first )

( Layar memperlihatkan gambar matahari terbit lalu di ganti dengan gambar Team Naruto yang melihat ke arah matahari terbit di ganti gambar para Servant yang juga melihat matahari terbit juga lalu di ganti oleh Murid Naruto dan terakhir Naruto )

Shizuka ni moeru sekai hajimari wa kokokara

( Layar di ganti dengan gambar Asia yang berada di atas Gedung DSA sambil melihat matahari )

Yozora ga owari wo tsugeru toki

( Lalu Asia tersenyum begitu merasakan sebuah angin berhembus )

Hitosuji no hikari ga mune ni himeta koe ga

( layar di ganti dengan gambar langit yang cerah terlihat Seseorang dengan naga berwarna hijau melintas di langit )

Tokihanatsu yami wo saite

( penunggang naga tersebut melompat dari matanya dan turun dengan cepat ke bawah )

Kareru yori isso chiriisogu sugata

( Layar di ganti dengan Kelompok Kuroyukihime dan Miyuki yang menatap ke arah Kamera dengan ekspresi serius mereka )

Mayoi aruku sube wo

( Layar kembali di ganti dengan kelompok Sasuke yang menatap kamera dengan ekspresi serius mereka )

Sen no nami ni nomareta kokoro ja

( Layar diganti dengan gambar Whizly yang berlari di pesisir pantai bersama Texas dan Lappland hingga sampai di air pantai lalu Whizly berteriak sambil mengangkat tangan kanannya ke atas )

Kimi sae mamorenai

( Layar di ganti gambar Naruto yang mendarat di atas air lalu melesat dengan cepat menyulus kelompoknya yang lebih dahulu melesat dengan api di kakinya )

Hibike tashika na shoudou nariyamanu you ni

( Layar kembali di ganti dengan gambar peserta Kirigakure yang bersaha mengendalikan naga di dalam air dengan tombak di tangan mereka di selingi ledakan-ledakan air karena perlawanan naga yang mereka usaha kendalikan )

Wasurerarenu kizu wo nokoshite

( layar kembali di ganti dengan peserta lain yang tampak kesusahan lalu berganti dengan Kelompok Naruto di mana Kiba merentangkan tangannya ke depan )

Ima mo kasuka na zanzou kienai mama de

( layar kembali di ganti dengan Naruto yang mendarat di air sambil menyeringai kecil ke arah seekor naga berukuran besar )

Sekai ga matteru asu no ubugoe wo

( Layar di ganti dengan gambar Naruto dari belakang yang memutar tombak di tangannya dan seketika Naga di depannya membuka mulutnya dan menyerang Naruto )

Hibike tashika na shoudou kienai mama de

( layar di ganti dengan ledakan air yang sangat dahsyat lalu kembali di ganti dengan kelompok Naruto yang terbang rendah di atas air sambil menatap matahari terbenam )

Sou mirai to kako ga kousa suru hyakunenme no uta

( Layar kembali di ganti dengan gambar Para Wajah Kelompok White Fox dan yang terakhir di ganti dengan Naruto yang menepuk pundaknya sambil menyeringai kecil )

Fix End Music

( Layar di ganti akan judul Naruto : The Dragon Future )

Chapter 58 : Dragons Champions Arc V : Slice of Life : Happy New Years!

.

Sabtu, 30 Desember 2090

Naruto Side

14.30 PM

.

Setelah dari Rumah Arthuria, Naruto terbang menuju hutan kematian untuk bertemu dengan Kurama, Charlotte dan Kiyohime, karena semakin dingin Naruto menambah tenaga api di kakinya membuatnya semakin cepat menuju hutan kematian.

Sementara di hutan kematian, para Naga Kitrugon berkumpul di perapian karena suhu dingin di hutan apa lagi di tambah turunnya salju.

Wush! Tap!

Para Naga Kitrugon yang melihat ada yang datang langsung menoleh, Kiyohime dalam wujud naga ularnya melihat Naruto datang langsung bangun dan bergerak ke arah Naruto serta merubah wujudnya menjadi manusia.

"Master!" teriak Kiyohime lalu memeluk Naruto dengan erat. "Yo, Kiyo-chan lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu?" tanya Naruto.

"Di sini dingin sekali, aku juga ingin sekali bertemu Master, tapi Charl-baa-san dan Yasaka-baa-san tidak mengijinkan ku keluar, dan keadaanku baik-baik saja," jawab Kiyohime sambil mengelus-elus pipinya ke pipi Naruto.

"Lama tidak bertemu, Naruto-kun," ucap Whitegon yang telah berubah menjadi Charlotte dan mendekati Naruto bersama Yasaka. "Ya, maaf karena aku tidak pernah datang setelah natal, Kaa-chan," ucap Naruto sambil memeluk Charlotte dengan Kiyohime yang senantiasa memeluknya.

"Apa yang membuatmu kemari gaki?" tanya Yasaka sambil melipat tangannya di dada. "Dinginnya, padahal kau sudah menjadi partnerku, setidaknya akrablah dikit, Yasaka-san," ucap Naruto sambil tersenyum membuat Yasaka mendengus pelan.

"Ah benar juga," gumam Naruto mengotak-atik hologram miliknya hingga mengeluarkan sebuah tabung kecil lalu Naruto melemparnya ke kerumunan naga Kitrugon hingga muncul sekumpulan ikan yang sangat banyak, "itu hadiah untuk kalian," ucap Naruto lalu melihat ke arah Yasaka dan Charlotte.

"Aku datang kemari ingin kembali mengajak kalian untuk datang ke DSA untuk pesta tahun baru, apa kalian ingin ikut?" ucap Naruto menjelaskan tujuan kedatangannya. "Tahun baru ya? Jadi besok sudah tahun baru? Tidak terasa sekali," gumam Charlotte sambil melihat ke langit.

"Undangan lagi? Apakah akan ada pesta?" tanya Yasaka mendapat dengusan pelan oleh Naruto. "Kau ingin minuman kesukaanmu bukan? Jika mau aku akan membelikannya besok," jawab Naruto membuat pipi Yasaka memerah.

"Aku tidak bilang kalau aku mau! Hmph!" balas Yasaka sambil mengalihkan pandangannya. "Tsundere seperti biasa ya, padahal kau banyak sekali minum waktu itu bersama para Servant," balas Naruto membuat Yasaka mendelik ke arah Naruto.

"Apa? Aku menyebutkan sesuai fakta bukan?"

"Urusai Gaki! Aku tidak akan datang! Apa pun itu aku tidak akan datang!"

"Maa, sudahlah Yasaka-san, dia itu adalah Partnermu, jadi kau harus ikut apa yang dia minta padamu, walau dia tidak sepenuhnya menunggangimu selama lomba setidaknya kalian itu harus dekat," ujar Charlotte membuat Yasaka mendengus lalu melihat ke arah lain.

"Kami akan datang besok, Naruto-kun." Naruto yang mendengar itu mengangguk sambil tersenyum. "Kau juga mau ikut bukan, Ki-chan?" tanya Naruto dan di balas anggukan oleh Kiyohime.

"Tentu saja, Master!"

"Yosh, baguslah kalau begitu," ucap Naruto sambil mengelus rambut Kiyohime yang masih memeluknya lalu melepaskan pelukan Kiyohime dengan lembut.

"Ah benar juga, pestanya akan di mulai pagi hari tepatnya jam 10 pagi, dan malamnya kita akan pergi untuk ke kuil, lalu saat subuhnya kita akan sama-sama melihat matahari di awal tahun, jadi jangan lupa kalian membawa Yukata," ucap Naruto memberitahukan agendanya.

"Ha'i-Ha'i," jawab Charlotte sambil tersenyum. "Kalau begitu aku akan pamit sekarang, maaf aku hanya sesaat di sini Kaa-chan," ucap Naruto sambil memeluk Charlotte.

"Tidak apa, karena situasi kelangkaan kami banyak yang mengincar kita, apa lagi Yasaka di anggap bahaya oleh masyarakat bukan? Jadi kita hanya bisa bersembunyi dulu," jawab Charlotte tidak mempermasalahkannya.

Naruto pun melepaskan pelukannya dan menatap serius mereka, "Aku baru ingat suatu hal, aku ingin meminta bantuan kalian tentang sesuatu yang akan datang nanti, dengan bantuan kalian nanti... Kalian tidak perlu bersembunyi lagi, apa kalian mau dengar?" Charlotte, Yasaka dan Kiyohime saling memandang satu sama lain lalu melihat ke arah Naruto dengan serius.

"Memangnya tentang apa?"

.

.

Other Place

.

Sementara itu di sebuah Restaurant, terlihat Akame dan Katerea saat ini tengah bekerja sebagai maid dan koki Restaurant, mereka tampak senang dengan pekerjaan baru mereka yang di berikan oleh Naruto.

Semenjak kejadian di cafe dengan pakaian minim, Naruto langsung mencarikan mereka tempat kerja dan mereka tak menyangka ini adalah Restaurant di mana salah satu teman teamnya kerja.

Pihak Manager juga tampak senang dan langsung menerima mereka kerja karena reputasi Naruto.

Kring~

Akame yang melayani tamu mendengar suara pintu terbuka menandakan ada tamu langsung menoleh dan ia melihat Naruto datang ke tempatnya kerja.

"Ah, Naruto-kun, selamat datang," ucap Akame menyambut Naruto dengan senyumnya. "Konichiwa Akame-chan," balas Naruto sambil membuka syal merahnya yang melilit di leher.

"Apa Naruto-kun ingin memesan makanan atau minuman saja?" tanya Akame membuat Naruto tampak berpikir sambil melihat ke arah jam di restaurant.

"Kalau begitu aku pesan, teh lemon panas saja," jawab Naruto dan mendapat anggukan pelan dari Akame. "Kalau begitu silahkan ikuti aku, Naruto-kun," ajak Akame menuju salah satu meja.

"Ah, Akame-chan sekalian panggilkan Manager dan Katarea-san ke tempatku, ada yang ingin aku bicarakan dengan kalian." Akame yang mendengar itu sedikit terdiam sesaat lalu menganggukkan kepalanya, ia pun menuntun Naruto menuju salah satu meja lalu undur diri untuk membuatkan pesanan Naruto.

"Huft...," Hela Naruto yang merasa kedinginan sambil melihat keluar jendela Restaurant, setelah masuk dia bisa merasakan kehangatan yang membuatnya nyaman.

Tak lama setelah itu Akame pun datang dengan pesanannya bersama Katerea dan sang Manager. "Konichiwa, Naruto-sama," sapa sang Manager sambil tersenyum dan mencoba akrab dengan Naruto.

"Konichiwa, dan ayolah aku sudah pernah bilang jangan memanggilku dengan sebutan -sama bukan?"

"Tapi Anda adalah tamu kami sekaligus orang yang terkenal, jadi itu adalah hal wajar bagi saya memanggil anda begitu," jawab Sang Manager, "selain itu apa yang ingin Anda bicarakan dengan saya?"

"Hm? Ah... Ini mengenai Akame-chan dan Katerea-san, aku ingin mereka besok di liburkan begitu juga dengan Kiba-san, aku ingin mengajak mereka ke pesta tahun baru besok, apakah tidak keberatan?" tanya Naruto sambil menyesap teh lemonny, Akame dan Katerea yang mendengar itu tersentak karena Naruto mengundang mereka ke acara pesta kembali.

"Pesta tahun baru ya?"

"Um, mereka berdua sudah lama tidak melihat tahun baru, jadi aku ingin mengajak mereka untuk merasakan tahun baru pertama mereka," jawab Naruto sambil melihat keluar beberapa masyarakat yang melihatnya sedikit terkejut dan melambaikan tangannya.

Naruto pun membalas sambil tersenyum tipis dan itu langsung berhasil membuat para perempuan berteriak gaje. "Memangnya apa yang membuat mereka tidak pernah merasakan tahun baru selama ini?" tanya Manager sambil melihat ke arah Akame dan Katerea.

"Etto... Itu..."

"Itu cerita yang susah di jelaskan," potong Naruto, "ada baiknya tidak di pertanyakan karena itu adalah mimpi buruk mereka... Jadi seperti itulah."

"Naruhodo...," gumam sang Manager lalu melihat ke arah Akame dan Katerea, "baiklah, kalian aku izinkan libur besok."

"E-Eh? Benarkah Manager?"

"Um, apa lagi yang memintaku adalah Naruto-sama sekaligus orang yang mengajak kalian bekerja di sini, jadi aku tidak bisa menolaknya."

"Arigato Gonzaimasu, Manager."

"Arigato karena telah mengabulkan permintaanku, sebagai gantinya aku juga akan membayar dua kali lipat untuk teh itu, rasanya enak sekali," ucap Naruto yang sudah berdiri didepan pintu sambil menggunakan syal merahnya.

Manager, Akame dan Katerea yang melihat itu menoleh ke tempat duduk Naruto dan mereka melihat sejumlah uang serta gelas yang sudah kosong.

"Cepat sekali?!"

"Kalau begitu aku pergi dulu, terima kasih untuk tehnya," ucap Naruto sambil tersenyum lalu terbang ke langit kembali.

"Ah dia pergi."

"Huft... Kembali berhadapan dengan cuaca dingin," gumam Naruto, "ah benar juga, aku harus membelikan minuman untuk Yasaka-chan besok, sebaiknya aku cepat."

Setelah itu Naruto pun menambah kecepatan terbangnya.

.

DSA, Hanggar Senjata

15.00 PM

.

Kembali ke hanggar senjata, saat ini Whizly dan Saya masih tengah melakukan beberapa perbaikan pada senjata meriam Whizly. Saya juga telah membantu memperbaiki gear-gear yang rusak dan tidak cocok lalu melakukan tes, namun ada beberapa Gear yang kembali tidak cocok dalam beberapa gerakan.

Saya terus mengajarkan Whizly mengenai komponen-komponen yang baik kepada Whizly, dia juga membuat senjatanya sendiri jadi dia bisa mengajari dasarnya kepada Whizly.

Berbeda dengan ketuanya yaitu Naruto yang sudah di atasnya, sebenarnya dia berpikir kenapa tidak Naruto saja yang mengajarinya untuk membuat senjata yang bagus, tapi sepertinya metode Naruto berbeda dari banyak guru.

Mungkin Naruto ingin melihat perkembangan muridnya dengan cara mereka sendiri.

"Yosh, sekarang coba lagi, Whizly-san," ucap Saya dan di balas anggukan olehnya yang mulai menggerakkan meriamnya. Whizly pun menggerakkan meriamnya dengan pelan lalu ke cepat beberapa kali

"Yosh, sepertinya kali ini sudah sempurna, sekarang coba kau tes," ucap Saya dan di balas anggukan oleh Whizly. Ia pun menghadap ke tempat yang luas lalu menembakkan peluru meriamnya beberapa kali dengan cepat hingga membuat ledakan bertubi-tubi di dinding beton berlapis baja di ruangan tersebut.

"Yosh, sudah tidak ada masalah lagi," ucap Saya sambil tersenyum senang. "Arigato gonzaimasu! Saya-senpai!" ujar Whizly sambil melepaskan senjata meriamnya lalu memeluk Saya dengan erat.

"Sama-sama," ucap Saya sambil tersenyum tipis. "Ne, Senpai! Bisakah kau mengajariku lebih banyak membuat senjata? Aku ingin cepat-cepat melampaui Naruto-sensei!" pinta Whizly membuat Saya terdiam sesaat lalu tersenyum tipis.

"Tentu, tapi setelah itu kau harus berusaha sendiri ok? Aku hanya akan mengajarimu saja dan berikutnya kau harus mengembangkannya sendiri."

"Ha'i!"

.

"Hah... Lelahnya," gumam Lappland berjalan di lorong dengan banyak darah di tubuhnya. Tanpa basa basi ia pun masuk dan ingin menuju kamarnya namun langkahnya terhenti ketika melihat banyak orang di ruang tamu dan mereka adalah team gurunya.

"Wah! Apa yang terjadi dengannya?" gumam Kiba dengan ekspresi terkejut. "Nee-san, kau memaksakan dirimu lagi ya?" ucap Texas sambil mendekati Lappland.

"Hm, ini hal biasa. Ngomong-ngomong kenapa ramai sekali?" jawab Lappland lalu bertanya kembali sambil melihat kenapa ada banyak orang. "Ah, kami membahas kegiatan untuk pesta besok, karena besok adalah tahun baru," jawab Texas membuatnya bergumam pelan.

"Lappland-san, latihan apa yang kau jalani hingga seperti itu?" tanya Xenovia sambil menyentuh dagunya dan menatap intens tubuh Lappland yang berlumuran darah. "Hanya latihan keras agar aku bisa cepat-cepat melampaui Baka-sensei," jawab Lappland mendapat dengusan pelan dari Xenovia.

"Melampaui Sensei? Maksudmu Danchou? Dia itu susah untuk di lampaui apa lagi kau baru menjadi muridnya dalam beberapa hari, kau tidak akan bisa langsung melampaui Senseimu itu."

"Aku pasti bisa melampauinya!" balas Lappland tegas. "Tidak, mustahil," balas Xenovia membuatnya menggeram pelan.

"Jika begitu ayo kita bertarung! Jika kau kalah maka itu membuktikan bahwa aku akan bisa melampaui Baka-sensei!"

"Ayo maju!"

"Hentikan," ucap Naruto langsung memukul kepala Lappland hingga membuatnya mengaduh kesakitan. "Danchou!/Nii-chan!/Sensei!/Naruto-kun!" kejut semuanya ketika Naruto telah kembali.

"Chotto! Baka-sensei! Itu sakit tahu!" protes Lappland namun Naruto tetap menekan kepalanya. "Kau harusnya sadar bahwa kau itu terluka, jadi jangan memaksakan dirimu!" bentak Naruto sambil menatap tajam Lappland.

Entah dari mana, Uraromi datang ke arah Naruto dan melompat ke arahnya, dan langsung menggigit tamgannya.

"Itte! Sakit Uraromi!" ujar Naruto sambil melepaskan gigitannya lalu membawanya ke pelukannya sambil mengelus kepala serigala putih yang dia temukan di jalan saat bersama Texas dengan lembut, "maaf karena aku baru ingat tentang dirimu, kau sehat-sehat saja kan?"

"Nii-chan, kau sudah kembali... Bagaimana hasilnya?" tanya Asia dan mendapat senyum lima jari dari Naruto. "Um, mereka akan datang, termasuk Kaa-chan, Yasaka-chan dan Ki-chan," jawab Naruto sambil terus mengelus Uraromi yang di pelukannya.

"Kaa-chan? Maksudmu Charlotte-san?" Naruto kembali mengangguk, "Souka, jadi kau mengundang mereka lagi?"

"Tentu saja, mereka itu sudah seperti keluargaku sendiri, tidak mungkin aku membiarkan mereka di hari Special di hutan kematian," ucap Naruto sambil tersenyum tipis, "selain itu, aku juga berencana membuat mereka semua, para Naga Kitrugon tinggal di sini."

"Huh? Kau serius Nii-chan?! Di sana ada Kyuubi kan? Bagaimana jika pekerja DSA panik dan membunuh Kyuubi? Bahkan Charlotte-san?" tanya Asia tidak percaya dengan ide kakaknya. Membiarkan para naga Kitrugon termasuk Kyuubi tinggal di sini? Mereka akan tidur di mana? Mereka tidak memiliki tempat untuk para Naga Kitrugon.

"Aku akan membicarakannya dengan Ero-jiji, paling sebentar lagi dia kembali, jangan khawatir," ucap Naruto sambil tersenyum, "dan ini adalah minuman untuk Yasaka-chan besok, tolong di letakan di tempat aman agar tidak di minum Baa-chan, Asia-chan," lanjut Naruto sambil memberikan Asia sekumpulan botol minuman yang sangat banyak.

"A-Ah... um."

"Jadi bagaimana hasilnya?" tanya Naruto sambil melihat ke arah Kiba. "Oh... Hasilnya sama seperti saat pesta Natal sih, tapi kali ini kita berisi pesta Barbeque dan beberapa daging panggang," jawab Kiba sambil memperlihatkan kertas di tangannya.

"Souka, kalau begitu aku dan Kiba akan pergi membeli bahan-bahan untuk besok serta beberapa alat untuk pesta, para pekerja juga butuh waktu bersenang-senang besok, jadi kita akan membeli banyak bahan makanan," ucap Naruto sambil melihat keluar jendela dan ke arah lantai dasar di mana ia bisa melihat banyak pekerja lalu lalang bekerja karena banyak bahan kiriman membuat senjata datang.

"Yosh! Mari buat pesta yang meriah untuk besok!" teriak Naruto penuh semangat sambil mengangkat tinjunya ke atas.

"Ou!"

Naruto dan Kiba pun pergi mencari apa saja yang di butuhkan sementara yang lain bersama Asia mencari hiasan serta beberapa buah untuk pesta di hanggar.

Naruto dan Kiba yang sudah selesai membeli apa yang di butuhkan dan meletakkannya di W.W.S Watch Naruto, saat mereka sampai di DSA... Naruto melihat Jiraiya telah datang, ia pun langsung berlari ke arah Jiraiya.

"Ero-jiji!"

Jiraiya yang di panggil menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah sumber suara di mana ia melihat Naruto berdiri dengan ekspresi tenangnya.

"Oh... Naruto... Ada apa?" tanya Jiraiya, setelah kejadian di Hyotogaku hubungannya menjadi sedikit renggang dengan Naruto, ia seharusnya sudah memberitahu Naruto dari awal tapi siapa sangka akan menjadi begini.

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu."

.

Skip time

.

Minggu, 31 December 2090

DSA Weapon Dragon

06.00 AM

.

Hari tahun baru pun tiba, alarm di kamar Naruto pun berbunyi membuatnya terbangun dari tidurnya, Naruto yang akan bangkit terganggu seperti biasa karena Asia tidur di atas tubuhnya.

Dengan lembut Naruto pun memindahkan tubuh Asia dari atas tubuhnya, dan itu tentu membuatnya terbangun. Naruto yang menyadari itu menghembuskan nafasnya dan tersenyum lembut kepada Asia.

"Ohayo, Asia-chan."

Asia pun memeluk leher Naruto dan menariknya hingga wajah mereka sangat dekat sekali, "Ohayo mo, Naruto-kun."

Mereka pun melakukan kegiatan pagi biasa mereka yaitu berciuman dengan liar, beberapa menit berlalu ciuman itu pun terlepas di mana Naruto seperti di tarik hingga kini Naruto terbaring dengan Kurumi di atasnya.

"Kurumi-nee!"

"Kurumi-chan!"

"Ohayo, Naru-kun," sapa Kurumi sambil menjilati bibirnya, "selama aku pergi kau pasti menikmati bibir ini sendirian ya, Asia-chan. Sekarang giliranku untuk merasakannya," lanjut Kurumi sambil mengelus bibir Naruto.

Tanpa basa basi dia mulai mencium Naruto dengan liar sambil memasukkan lidahnya ke dalam mulut Naruto untuk mengajak lidahnya berdansa.

Naruto hanya diam dan menerima alur yang di buat oleh Kurumi, setelah puas ciuman itu pun terlepas memperlihatkan benang Saliva yang menjembatani kedua bibir tersebut.

Kurumi pun menjilati bibirnya sambil tersenyum manis kepada Naruto, "Terima kasih atas Morning kissnya, Naru-kun."

"Chotto!" Naruto yang mendengar suara Aiz menoleh dan baru saja menoleh ia langsung mendapat ciuman dari Aiz yang duduk di sisi kasur.

Kembali dia berciuman dengan liar namun kali ini bersama Aiz, setelah beberapa menit ciuman itu pun terlepas dan memperlihatkan benang Saliva yang menjembatani kedua bibir itu.

"Manis seperti biasa."

Naruto yang sudah di cium tiga kali mengusap bibirnya lalu menyentil kening tiga perempuan tersebut dengan keras hingga mengaduh kesakitan.

"Seperti biasa kalian selalu seperti itu," ucap Naruto lalu bangun dari kasur meninggalkan tiga perempuan yang mengembungkan pipinya, "sebaiknya kalian bangun dan membersihkan tubuh kalian, kita harus mempersiapkan semuanya sekarang."

.

Tahun baru pun tiba, Naruto telah memasang alat pemanggang di hanggar DSA dengan beberapa minuman, buah dan lain-lain di bantu Asia, Tohka, Kirin, Texas dan yang lain.

Setelah selesai mereka pun meninggalkan tempat tersebut dan membiarkan para pekerja menikmati pesta tahun baru mereka. Begitu urusan untuk para pekerja selesai, Naruto dan yang lainnya pun berpindah ke bagian mereka dengan menghiasi ruangan serta menyiapkan alat memanggang daging.

"Sensei, apa ada yang bisa kami bantu?" tanya Texas mendekati Naruto bersama Lappland dan Whizly. "Um, ya, kalian bisa bantu aku memasak daging Hamburger dan Steak itu? Aku tidak bisa memasak di satu tempat," jawab Naruto dan di balas anggukan oleh mereka.

Tak berselang lama, kelompok Naruto pun datang ke DSA bersama Akame serta Katerea dan langsung berkumpul bersama, beberapa menit berlalu setelah mereka datang Yasaka, Kiyohime dan Charlotte juga datang.

Tentu saja Kiyohime langsung berlari ke arah Naruto yang memanggang daging dan memeluknya dengan erat, "Selamat tahun baru, Master!" ucap Kiyohime tersenyum senang.

"Selamat tahun baru juga, Ki-chan," balas Naruto sambil tersenyum tipis. "Kami menerima undanganmu, Naruto-kun. Apakah ada yang bisa kami bantu?" tanya Charlotte sambil mendekati Naruto bersama Yasaka di sampingnya.

"Tidak ada sih, jadi sebaiknya kalian duduk saja dan berkumpul dengan yang lainnya... Dan Asia-chan, ambilkan minuman itu untuk Yasaka-chan," jawab Naruto lalu memberitahu Asia untuk mengambilkan minuman khusus buat Yasaka.

"Ha'i!" Yasaka yang mendengar itu pun pergi ke perkumpulan Team Naruto bersama murid-murid Naruto, Asia yang telah mengambilkan minuman untuk Yasaka pun memberikannya dan tanpa basa basi di buka olehnya.

"Ah, Yasaka-san... Ohayo!" sapa Kiba dengan sopan tapi Yasaka hanya menggumam pelan dan menikmati minumannya. Sementara Naruto dia fokus memasak dengan Charlotte yang membantunya.

"Wah! Baunya lezat sekali!" gumam Kiyohime dengan mata membinar dengan liur sedikit keluar dari mulutnya ketika mencium bau daging yang di panggang sudah tercium menyengat.

"Bersabarlah sebentar lagi ya, kita akan makan bersama," ucap Naruto sambil mengelus rambut Kiyohime. "Hmm! Enak sekali!" gumam Lappland yang memakan daging sate dengan ekspresi senang.

Bletak!

"Jangan memakannya sendiri, baka. Ayo fokus masak kembali," bentak Naruto setelah memukul pelan kepala Lappland hingga mengaduh kesakitan. "Tapi ini enak tahu, Baka-sensei! Aku sampai tidak bisa menahannya!" balas Lappland sambil terus memakan sate di tangannya.

"Hah... Dasar Nee-san, setidaknya bersabarlah Nee-san," gumam Texas menghela nafasnya, dirinya juga sebenarnya ingin memakan sate yang sudah jadi tapi dia harus sabar dan menghormati yang lainnya.

"Permisi!" Naruto dan yang lain mendengar suara para Servant menoleh dan benar saja mereka datang dengan pakaian dingin mereka, dan saat mereka masuk wajah mereka memerah ketika melihat perempuan lain datang dengan Sweter jingga hingga belahan dadanya terlihat dengan rok hitam ketat.

Julis yang melihat itu menyentuh dadanya sendiri, begitu juga dengan Koneko, Asia dan Saya, melihat perbandingan yang sangat jauh mereka mengembungkan pipi mereka.

Naruto yang melihat itu ikut memerah wajahnya, "Be-Belfast-san?!"

Belfast yang merupakan orang berpakaian tersebut ikut memerah wajahnya karena para Servant lah yang memaksanya untuk berpakaian demikian, "Ha-Ha'i... Ini aku, Naruto-sama," jawab Belfast sambil merapat dengan Arthuria.

"D-Danchou! Siapa dia? Kenapa dia berpakaian seperti itu?" tanya Kiba sambil berbisik kepada Naruto. "O-Ou... Di-Dia, Belfast... Pelayan Arthuria-chan... Aku sengaja mengundangnya karena ini hari Special dalam setahun," jawab Naruto sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"Kalian selamat datang, kalian duduklah bersama yang lainnya, sebentar lagi dagingnya akan pada matang," ucap Naruto sambil tersenyum dan di balas anggukan oleh para Servant dan Belfast.

Para Servant pun duduk bersama yang lainnya, dan Scathach bersama Tamamo langsung pesta minum bersama Yasaka seperti saat Natal.

Belfast yang melihat Naruto memasak daging bersama dua perempuan yang belum pernah ia lihat sedikit meremas pakaiannya, entah kenapa melihat kedekatan mereka membuat hatinya sakit.

"Yosh, Kaa-chan dan Ki-chan, bawa ini ke mereka, kita akan mulai pestanya." Belfast yang mendengar itu tersentak dan menoleh ke arah dua perempuan yang membawakan piring dengan berisi daging yang sudah matang.

Salah satu dari dua perempuan itu adalah ibu Naruto? Dan Ki-chan, itu siapa? Itulah pikir Belfast, "apakah Ki-chan itu anak dari perempuan yang bersama Scathach-sama dan Tamamo-sama?" batin Belfast.

"Baiklah dengar semuanya!" ucap Naruto membuat semua melihat ke arahnya, "hari ini adalah hari Special yang ada selama sekali dalam setahun, kita berkumpul di sini untuk merayakannya bersama, mari kita berharap kita selalu bisa berkumpul seperti ini lagi hingga akhir hayat kita atau bumi ini dengan menjaga kedamaian dunia serta menjaga alam, Selamat tahun baru!"

"Selamat tahun baru!" ujar Semuanya sambil mengangkat minuman mereka lalu meminumnya bersama, setelah itu Naruto kembali melanjutkan acara memasaknya bersama para muridnya di sampingnya.

Para kelompok Naruto tampak senang dan tidak terbebani pikiran mereka mengenai lomba yang akan datang nanti, masih ada banyak waktu untuk beristirahat dengan saling bercerita sama lain mengenai kegiatan mereka saat berlibur.

Belfast yang duduk bersama Arthuria melirik ke arah Naruto yang masih memasak daging tambahan dengan memakan sate di salah satu tangannya.

"Hey!" Belfast yang di panggil tersentak dan ia melihat Arthuria yang tersenyum kecil padanya, "ini kesempatanmu untuk mendekatinya."

"E-Entahlah Arthuria-sama... A-Aku tidak yakin apakah benar bahwa aku memiliki perasaan terhadapnya... Selain itu dia adalah tunangan Anda," jawab Belfast sambil memainkan jarinya di gelas minumannya.

"Hey, dia bukan hanya tunanganmu tapi juga yang lainnya, dan aku tidak mempermasalahkan hal itu," jawab Arthuria sambil menepuk pundak Belfast.

"Tapi..."

"Maa, ayo semangat, saa! saa! dekati Naruto-kun!" ujar Arthuria sambil mendorong Belfast untuk mendekati Naruto. Dengan ragu Belfast pun berdiri dan berjalan mendekati Naruto.

"Ano... Naruto-sama."

Naruto yang mendengar suara Belfast menoleh dan wajahnya langsung memerah wajahnya apa lagi ketika melihat belahan dada Belfast.

"O-Ou! Belfast ada apa?" tanya Naruto sambil mengalihkan pandangannya dan mengotak-atik hologramnya jamnya. "Etto... A-Aku...," gumam Belfast sambil memainkan jarinya.

"Ah sebelum itu gunakan ini," potong Naruto sambil menyerahkan sebuah jubah hitam kepada Belfast, "Di sini masih ada anak kecil jadi jangan sampai ada yang melihat."

Belfast yang di berikan jubah tersebut terdiam sesaat, lalu menutupi tubuhnya dengan jubah pemberian Naruto, "U-Um... Arigato, Naruto-sama."

"Jika di sini jangan memanggilku dengan -sama Belfast-san, aku bukan tamu di sini," ucap Naruto sambil melirik ke arah Belfast. "A-Ah... Benar juga," gumam Belfast dengan rona di pipinya, dan melirik Arthuria serta teman-temannya yang tampak asik minum dan makan daging yang telah jadi.

"Na-Naruto-kun," Naruto yang mendengar itu tersenyum kecil. "Ha'i, ada apa?" tanya Naruto sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Etto... Apakah kau membutuhkan bantuan?" tanya Belfast sambil melihat daging-daging yang di masak oleh Naruto. "Ah tidak, aku bisa melakukannya sendiri, lagi pula kau adalah tamuku, aku tidak ingin merepotkan mu," jawab Naruto sambil tersenyum lalu membalikkan daging sapinya.

"Tidak apa, aku akan membantumu, lagi pula aku juga sering melakukan ini bersama Ibu Arthuria-sama," balas Belfast sambil ikut membantu memasak.

"Sensei, dia siapa?" tanya Texas ketika melihat Belfast bergabung. "Ah, dia Belfast... Tamu kita," jawab Naruto sambil memperkenalkan Belfast.

"Belfast, mereka bertiga adalah Lappland, Texas dan Whizly, mereka adalah murid-muridku," lanjut Naruto memperkenalkan murid-muridnya kepada Belfast. "Salam kenal," ucap Texas, Whizly sedikit membungkukkan badannya, sementara Lappland hanya diam tapi langsung di paksa membungkuk oleh Texas.

"S-Salam kenal," balas Belfast ikut sedikit membungkuk. Hembusan angin pun muncul membuat Naruto sedikit merinding karena dia tidak terlalu menggunakan baju tebal, "A-Ah... Cuacanya dingin sekali bukan?" ucap Naruto sekedar basa-basi.

"Jika kau kedinginan kau bisa menggunakan ini, Naruto-kun?" ucap Belfast ingin melepaskan jubah pemberian Naruto namun Naruto menahannya. "Tidak-tidak, jangan di lepas... kau membutuhkannya, aku tidak apa," balas Naruto cepat dengan rona di pipinya.

"Tapi..."

Naruto menempelkan jarinya ke bibir Belfast untuk tidak berbicara, "Aku bilang tidak apa, kau pakai saja itu," ucap Naruto lagi membuat pipi Belfast memerah.

"Ba-Baiklah."

Naruto yang teringat dengan ia menempelkan jarinya ke bibir Belfast tersentak dan langsung menarik tangannya, "A-Ah... Maafkan aku soal itu."

"Ti-Tidak... Tidak apa."

Naruto dan Belfast pun sama terdiam beberapa saat sampai mereka sama-sama teringat dengan daging mereka dan untungnya tidak gosong.

Para Servant yang sesekali melirik mereka tersenyum senang dalam hati, sementara Asia, Kurumi, Aiz, Tohka, Akame dan Koneko yang melihat itu mengembungkan pipi mereka, saat akan bangun para Servant menahan mereka.

"Sebaiknya kalian jangan ganggu mereka," bisik Anastasia sambil meminum orange jus nya, "biarkan mereka berdua saja kali ini."

"Apa maksudmu?" tanya Kurumi menaikkan sebelah alisnya. "Belfast-san menaruh perasaan terhadap Naruto-kun, dan ini kesempatan membuat mereka agar dekat," jawab Tomoe dan Kiba yang mendengar itu menyemburkan minumannya.

"A-Apa?!" kejut Kiba namun langsung di buat pingsan oleh Jeanne yang langsung memukul tengkuknya.

"Ada apa?" tanya Naruto penasaran karena tiba-tiba Kiba seperti orang terkejut. "A-Ah! Tidak apa-apa, temanmu ini gampang sekali terkejut akan sesuatu jadi aku refleks memukulnya, maafkan aku," ucap Jeanne sambil tersenyum canggung.

"Ah souka? Jika kalian terganggu dengan tingkahnya kalian bebas melakukan itu lagi." Semua Sweatdrop ketika mendengar respons Naruto.

"Naruto-kun, kau tidak boleh seperti itu terhadap temanmu," ucap Charlotte sambil mendekati Naruto. "Hehe, gomen-gomen, aku Cuma bercanda, tapi jika dia memang sangat mengganggu tidak masalah dia di begitukan, dia sudah biasa menerimanya" balas Naruto sambil menggaruk belakang kepalanya.

"Kau ini ya... Tidak pernah berubah kepada temanmu," gumam Charlotte menghembuskan nafasnya, "ngomong-ngomong siapa perempuan di sebelahmu?"

"Ah, Kaa-chan... Dia adalah Belfast, Belfast dia adalah ibu angkatku, Charlotte," jawab Naruto memperkenalkan Charlotte kepada Belfast begitu juga sebaliknya.

"A-Ah, salam kenal Baa-san," ucap Charlotte sedikit membungkukkan badannya kepada Charlotte. "Salam kenal juga, Belfast-chan," balas Charlotte sambil tersenyum manis membuat pipi Belfast merona ketika melihat kecantikan Charlotte.

"Kalau boleh tahu apa hubunganmu dengan Naruto-kun?"

"Hu-Hubunganku dengan N-Naruto-kun...," gagap Belfast dengan rona di pipinya dan memainkan jarinya, Charlotte yang melihat tingkah gugup dan malu-malu Belfast.

"Apa yang Kaa-chan tanyakan, kami tidak memiliki hubungan apa-apa kok," jawab Naruto sambil fokus ke panggangan dan sesekali memukul kepala Lappland yang masih saja mencuri sate yang sudah matang dengan memakannya sendiri.

"I-Itu benar Baa-san... K-Kami belum memiliki hubungan sama sekali kok," jawab Belfast sambil tersenyum canggung. Charlotte yang mendengar itu sedikit menyipitkan matanya lalu tersenyum tipis.

"Belum ya?" bisik Charlotte, "Naruto-kun, berapa banyak istri yang ingin kau cari? Apakah masih kurang dengan yang sudah kau miliki sekarang?"

Naruto yang mendengar itu memerah wajahnya, bahkan para perempuan menghentikan gerakan mereka kecuali Yasaka dan Kiyohime yang asik memakan daging serta minumannya, "Hu-Huh?! Apa yang kau katakan Kaa-chan?!"

"Ya, jika ada yang mencintaimu di luar sana bahkan melakukan apa pun untuk mendapatkanmu bahkan sampai dia setia mencintaimu, dan juga jika saja saat ke kuil nanti ada yang menyatakan perasaannya padamu, apa yang akan kau lakukan?"

Naruto yang mendengar itu terdiam sambil melihat pemanggangannya, "Itu...," gumam Naruto, "pertanyaan yang sulit di jawab."

"Di luar sana atau di waktu yang akan datang pasti banyak yang akan menyatakan perasaanmu dan melakukan segala hal untuk membuatmu menjadi milik mereka, jadi apa yang akan kau lakukan jika itu terjadi?" tanya Charlotte kembali.

"Jika itu terjadi... Mungkin aku akan menolak sehalus mungkin, tapi jika sampai melakukan terlalu jauh aku terpaksa menerimanya dengan tulus dan mencoba untuk mencintainya, tapi jika dia hanya mencintaiku dengan perasaan palsu, tentu saja aku akan menolaknya," jawab Naruto membuat beberapa perempuan tersenyum tipis.

"Itu artinya kau mau mencari banyak istrinya?" goda Charlotte, "berapa banyak sih? Hingga keturunan Uzumaki bertambah lagi?"

"Ah! Hentikan Kaa-chan! Jangan membahas itu?!"

"Cih! Dasar berisik," desis Yasaka yang terus minum. Pesta pun terus berlanjut hingga sore dan mereka memutuskan membersihkan diri karena akan menggunakan Yukata nanti untuk ke kuil, sementara Naruto dia menunggu di teras kamarnya bersama Uraromi yang tidur di pangkuannya karena kamar mandinya di gunakan oleh Kiba.

"Sepuluh hari lagi sampai lomba berikutnya ya," gumam Naruto sambil masuk ke dalam dan meletakkan Uraromi di kasurnya, setelah itu Naruto mengotak-atik hologram jamnya hingga memperlihatkan kumpulan senjatanya.

"Sejak tadi aku tidak melihat Kaa-chan padahal aku ingin tanya Lomba berikutnya itu seperti apa?" gumam Naruto, "Battle Dragons, apakah kita akan bertarung satu sama lain dengan partner atau satu team akan di suruh mengalahkan naga-naga yang sudah di sediakan...," lanjut Naruto.

"Itu mungkin saja, sebaiknya aku menyiapkan senjata yang akan aku gunakan saja." Naruto pun mengotak-atik hologramnya sesaat lalu mengayunkan tangannya ke bawah hingga keluar tabung kecil yang begitu di remas berubah menjadi perisai besar dengan bentuk seperti bunga salju dan di setiap ujung perisai terdapat enam buah gagang pedang.

"Lama tidak bertemu, Froku, bagaimana kabarmu," gumam Naruto mengelus perisai di tangan kirinya, "gomen karena baru mengeluarkanmu, aku membutuhkanmu saat ini."

Naruto pun memutar perisainya dengan cara menarik pegangan perisai lalu menghentikan putaran perisainya sambil mencabut satu buah pedang yang bergabung dengan perisai tersebut.

Pedang tersebut memiliki sisi tajam berwarna putih dengan sisi lainnya berwarna hijau dengan aksen berbentuk api, Naruto yang melihat mata pedang masih tajam tersenyum.

"Sepertinya kalian sehat-sehat saja ya."

"Fuah! Arigato Danchou telah meminjamkan kamar mandimu, airnya sungguh segar sekali," ucap Kiba yang baru saja keluar dari kamar mandi Naruto. "Oh, Kiba, kau sudah selesai ya?" balas Naruto lalu meletakkan pedang di tangannya di meja lalu memutar perisainya kembali sedikit dan menarik pedang lainnya hingga terlihat kali ini pedang berwarna merah.

"Danchou, apakah itu senjata baru?" tanya Kiba dan di jawab gelengan oleh Naruto. "Tidak... Ini senjata lamaku, namanya Froku," jawab Naruto sambil mencabut satu persatu pedang yang berbeda warna.

"Setiap pedangnya memiliki kekuatan yang berbeda, yang hijau adalah Racun, Merah adalah Lava, Biru adalah Es, Hitam adalah kegelapan, Putih adalah cahaya dan Ungu adalah Petir," jelas Naruto mengenai setiap kekuatan pedangnya, "sementara Perisai ini memiliki kekuatan yang sangat kuat bahkan tidak bisa di hancurkan oleh senjata apa pun."

"Lalu kenapa kau mengeluarkannya Danchou?"

"Ada beberapa yang ingin aku tambahkan, karena senjata ini nanti akan aku gunakan saat lomba," jawab Naruto sambil memasukkan semua senjata tersebut ke kotak kaca yang berbeda lalu memunculkan Hologram besarnya dan mengotak-atiknya.

Setelah itu kotak kaca senjata Naruto pun mengeluarkan asap yang membuat senjata-senjata Naruto tak terlihat, "Progressnya sampai tengah malam, kita bisa meninggalkannya," ucap Naruto berdiri dari kursinya dan mengambil handuknya yang di gunakan Kiba lalu masuk untuk membersihkan tubuhnya yang sudah berbau keringat.

Setelah selesai mereka pun keluar dari kamar menuju ruang tamu dan di sana semua telah bersiap dengan yukata mereka, Naruto dan Kiba yang melihat itu merona terutama Naruto karena penampilan Para calon istrinya sungguh cantik.

"Ah! Nii-chan! Bagaimana pendapatmu?" tanya Asia sambil memutar sesaat tubuhnya. "A-Ah, kalian sungguh cocok... Cantik sekali," jawab Naruto sambil menggaruk belakang kepalanya.

"Master! Bagaimana denganku?" tanya Kiyohime setelah menempel dengan Naruto kembali. "Ahaha ya kau juga kok, Ki-chan, begitu juga dengan kalian Texas-chan, Lappland-chan, Whizly-chan," jawab Naruto lalu melihat ke arah murid-muridnya.

"A-Aku tidak meminta pendapatmu Baka-sensei!" balas Lappland sambil mengalihkan pandangannya. "Padahal kau ingin di puji bukan, Nee-san," cibir Texas membuat Lappland mendelik ke arahnya.

"Ah sudahlah, ayo kita berangkat ke kuil bersama."

Mereka pun sama-sama menuju kuil dan tentunya selama perjalanan Naruto selalu di rapatkan oleh Kurumi, Aiz, Asia, Kiyohime dan tentunya beberapa Servant, sementara sisanya tengah berkumpul bersama Belfast dan memberikan arahan selanjutnya.

Tak berselang lama mereka pun sampai di kuil dan terlihat sangat banyak orang datang ke kuil, "Woh, ramai sekali," gumam Naruto sambil melihat sekitarnya hingga ia melihat seseorang datang ke arah mereka, "Ah, Himari-san!"

"Konbanwa Naruto-sama!" ucap Himari setelah sampai di dekat Naruto. "-sama?" beo semuanya sambil melirik Naruto kecuali Lappland dan Koneko yang memang sudah tahu hubungan mereka.

"Ah dia adalah Himari, salah satu asistenku dulu, dia sudah keluar sejak dua tahun lalu," ucap Naruto memperkenalkan Himari. "Salam kenal Minna-san," ucap Himari sedikit membungkukkan badannya.

"Ngomong-ngomong, Naruto-sama... Cowoknya hanya anda dan dia saja?" tanya Himari sambil melihat Kiba yang tak jauh dari Naruto. "Maa~ gimana menjelaskannya ya...," gumam Naruto sambil menggaruk belakang kepalanya.

"Beberapa dari perempuan ini adalah Calon Istri Danchou," jawab Kiba dengan polos dan tentunya mendapat pukulan dari Naruto. "Sebaiknya kau diam Barbie," ucap Naruto dengan aura intimidasi.

"Ara Ara, ternyata Naruto-sama sudah berani mencari banyak istri untuk keturunan Naruto-sama ya? Wah Sasuga Naruto-sama," ucap Himari sambil tersenyum dan perkataannya itu tentu menarik perhatian.

"Tutup mulutmu baka! Jangan bicara keras-keras!" bentak Naruto sambil menutup mulut Himari. "Fufufu gomen-gomen," ucap Himari meminta maaf.

"Karena kalian tamu special mari silahkan ikuti aku," ucap Himari sambil melepaskan tangan Naruto yang menutup mulutnya, "akan aku antarkan kalian langsung ke kuil agar kalian bisa berdoa dan setelah itu akan aku bawa kalian ke tempat khusus agar bisa melihat kembang api nanti."

"Arigato, Himari-chan memang itulah yang kami butuhkan," ucap Naruto sambil tersenyum tipis karena Himari mau menolong mereka. "Fufufu, sama mari ikut dengan saya," ajak Himari lalu sama-sama menuju kuil utama.

Setelah sampai mereka pun berbaris dan sama-sama mengeluarkan uang mereka untuk memberikan sumbangan kepada pihak Kuil dan memulai berdoa, dan tanpa di sadari Naruto Rias, Akeno, Sona, Hinata, Serafall dan Kuroka ada di bagian lain dan ikut memanjatkan doa masing-masing.

Setelah selesai memanjatkan doa, Naruto dan yang lainnya pun di tuntun oleh Himari menuju tempat khusus sementara Rias, Sona, Akeno, Serafall, Hinata dan Kuroka pergi dengan arah berbeda.

"Woh! Tempat yang bagus sekali," gumam Naruto sambil melihat sekitar di mana terdapat beberapa kuil tradisional dan tidak ada siapa pun di sana selain mereka.

"Tempat ini tidak ada siapa pun selain kalian, dan anggap saja ini tempat VIP untuk kalian, kami akan membawakan minuman serta camilan untuk kalian," ucap Himari membuat Naruto merasa tidak enak.

"Himari-chan apakah ini tidak merepotkan? Aku tidak enak jika pihak Kuil sampai melakukan ini semua untuk kami?" tanya Naruto karena merasa tidak enak sampai di sajikan camilan dan minuman.

"Tidak apa, lagi pula kami senang melakukan ini, kalian tetaplah di sini hingga puncak kembang api, dan jika mau kalian bisa berkeliling dulu di sini," ucap Himari lalu pergi meninggalkan mereka.

"Bagaimana Danchou?" tanya Kiba kepada Naruto apa yang akan mereka lakukan. "Karena mereka berkata demikian kita terpaksa harus diam di sini, dan selagi menunggu puncaknya...," gumam Naruto mengeluarkan kembang api kecil dari jamnya.

"Bagaimana jika kita bermain ini?" usul Naruto lalu memberikannya kepada Kiba. "Hm, Ide bagus Danchou," jawab Kiba lalu berjalan ke arah yang lainnya untuk membagikan kembang api.

"A-Ano... Naruto-kun!" Naruto yang di panggil menoleh dan ia melihat Belfast yang mendekatinya sambil memainkan jarinya. "Hm? Ada apa Belfast-san?" tanya Naruto sambil menaikkan sebelah alisnya.

"A-Ano... Bisakah kau mengajakku berkeliling di sini? S-Sebetulnya aku belum pernah kemari jadi...," gantung Belfast. "Souka? Kalau begitu ayo ikut aku... Akan aku perlihatkan sekeliling Kuil ini," ajak Naruto.

"Be-Benarkah?"

"Tentu saja, ayo ikut aku," ajak Naruto sambil berjalan lebih dulu dan di ikuti Belfast di sampingnya. Naruto pun mengajak Belfast berkeliling di sekeliling Kuil sambil memperlihatkan view kota yang ramai saat tahun baru.

Namun Belfast tidak memperhatikan kota melainkan Naruto yang tampak serius menjelaskan kota serta tempat-tempat yang ada di sekitar kuil. Pipi Belfast serasa memanas begitu melihat wajah Naruto, karena tidak fokus kaki Belfast sedikit terpeleset membuatnya oleng ke samping.

"Belfast!" teriak Naruto pelan sambil menggenggam tangan Belfast, namun karena terlalu berat Naruto akhirnya mengikuti tarikan Belfast hingga akhirnya dia ada di atas tubuh Belfast.

Mereka berdua sama-sama terdiam dengan wajah memerah, Naruto bisa melihat wajah cantik Belfast dari dekat begitu juga sebaliknya, bahkan mereka tak berniat berpisah sedikit pun.

secara tak sadar Belfast mengalungkan kedua tangannya ke leher Naruto dan menariknya hingga wajah mereka sangat dekat. "Be-Belfast-san... Ta-Tanganmhpp."

Perkataan Naruto terhenti karena Belfast mencium bibirnya dan itu membuat Naruto melebarkan matanya dengan wajah memerah, tubuh Naruto tidak bisa merespons apa yang telah di lakukan oleh Belfast.

Beralih ke tempat yang lain, mereka saat ini tengah bermain kembang api bersama-sama, Asia yang mengingat Naruto menoleh sekitar namun ia sama sekali tidak melihat Naruto.

"Nii-chan?" gumam Asia melihat sekitarnya dengan wajah kebingungan. "Jangan khawatir, Asia-chan," ucap Mash membuat Asia melihat ke arahnya.

"Naruto-kun saat ini bersama Belfast-chan, sebaiknya kita biarkan mereka berdua agar hubungan mereka semakin dekat," lanjut Mash membuat Asia tersentak dan sedikit menundukkan kepalanya.

"Jangan khawatir begitu, kau akan tetap menjadi alpha kami itu artinya kau memiliki waktu paling banyak bersama Naruto, setidaknya biarkan mereka berdua seharian ini saja," ujar Anastasia membuat Asia mengembungkan pipinya.

"Aku tidak mempermasalahkan hal itu, tapi berapa banyak istri yang ingin di cari Nii-chan! Apa dia tidak bisa menolaknya?!" balas Asia setengah berteriak. "Entahlah, tapi bukankah itu bagus? Anggap saja ini berkah yang di berikan Kami-sama padanya," jawab Musashi sambil tersenyum tipis.

Kembali ke Naruto dan Belfast, saat ini mereka masih dalam posisi berciuman di tempat yang sepi itu pun mereka tertutup oleh semak-semak.

Belfast yang ingin lebih dari menempelkan bibir pun memasukkan lidahnya ke dalam mulut Naruto dan mengajak lidah Naruto untuk berdansa.

Naruto yang merasakan lidah Belfast akhirnya bisa menggerakkan tubuhnya dan mencoba melepaskan ciuman mereka, namun pelukan Belfast terlalu erat hingga membuatnya tidak bisa melepaskan ciumannya.

Karena kebutuhan udara, Belfast pun melepaskan ciumannya dan mengatur pernafasannya yang memburu bersama Naruto.

"Be-Belfast... Ke-Kenapa kau..."

"Itu... Itu karena aku mencintaimu, Naruto-kun." Naruto yang mendengar itu melebarkan matanya, ia tidak menyangka bahwa Belfast menyimpan perasaan terhadapnya.

"Be-Belfast..."

"Karena itu... Aku mohon... Jadikan aku salah satu istrimu, aku tidak ingin kehilanganmu," ucap Belfast lalu menarik kembali kepala Naruto dan berciuman dengannya, namun kali ini lebih agresif.

Belfast pun memindahkan posisi di mana kali ini Naruto yang berbaring di tanah dan Belfast yang di atas. Naruto berusaha menahan Belfast dengan memegang kedua bahunya, namun ciumannya malah semakin agresif.

Perlahan yukata Belfast turun hingga akhirnya dadanya terlihat, karena kedinginan Belfast pun terbangun dan melepaskan ciumannya, Naruto yang berhasil melepas ciumannya mengelus bibirnya namun ia harus melebarkan matanya dengan wajah memerah karena dada Belfast terekspos.

"Be-Belfast! Da-Da-Da..."

Belfast yang melihat respons Naruto tersenyum tipis lalu merapatkan dirinya sambil memeluk kepala Naruto hingga wajahnya sedikit tenggelam di belahan dadanya.

"Ternyata benar kau itu suka dada yang besar ya," gumam Belfast sambil mengelus kepala Naruto, "jika kau menerimaku aku bisa memberikanmu dadaku setiap hari kok, Naruto-kun."

Naruto yang mendengar itu memerah wajahnya dan berusaha menjauhkan Belfast, Naruto yang mendengar suara langkah kaki langsung saja bangun dan berpindah ke belakang pohon sambil memeluk Belfast.

Naruto pun mencoba mengintip dan ia melihat seseorang berjalan melewati tempat mereka tanpa peduli apa pun. Melihat itu Naruto menghembuskan nafasnya, namun ia harus tersentak ketika Belfast mengarahkan wajahnya dan menciumnya kembali.

"Fuaahh... Masih ada waktu sampai puncak tahun baru, ayo kita bersenang-senang dulu Naruto-kun," bisik Belfast membuat Naruto meneguk ludahnya.

"U-Ugh... K-Kuso... Aku tidak bisa menolaknya lagi."

.

.

Beberapa menit menjelang tengah malam, Naruto pun kembali bersama Belfast yang menyandarkan kepalanya di bahu Naruto. Para Servant yang melihat itu tersenyum tipis karena sepertinya pendekatan mereka berhasil, sementara Asia, Kurumi, Aiz, Tohka, Koneko, Irina dan Akame yang melihat itu terdiam dengan ekspresi yang sulit di jelaskan

"Ah, Naru-kun kau habis dari mana?" tanya Arthuria sekedar basa-basi. Naruto yang di tanya seperti itu memerah wajahnya sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"Etto... A-Aku...," gumam Naruto bingung harus menjawab apa. "Aku baru saja habis jalan-jalan dengan calon suamiku dan menghabiskan waktu berduaan dengannya," ujar Belfast dengan wajah tampak senang.

Asia, Kurumi, Aiz, Tohka, Koneko dan Akame yang mendengar itu tersentak. Asia yang paling tidak tahan langsung berlari ke arah Naruto dan memeluknya dengan erat.

"Nii-chan jahat! Apa yang baru saja kalian lakukan! Aku saja belum pernah Nii-chan begitukan!" ujar Asia sambil mengguncang-guncang pelam Naruto.

"A-Asia-chan... Te-Tenangkan dirimu."

"Ara-Ara, ternyata kau sudah mesum ya, Naru-kun? Bagaimana jika sepulang nanti kita melakukannya?" goda Kurumi sambil memeluk Naruto dari belakang.

"Ka-Kau salah paham?!"

"Tidak akan aku biarkan! Aku duluan yang harus bersama Naruto-kun!" ujar Koneko yang memeluknya dari depan.

"Ka-Kalian hentikan!" Naruto semakin panik ketika semua calon istrinya berkumpul dan memeluknya bersama, dan detik berikutnya mereka pun langsung tenang karena puncak tahun baru telah tiba di mana kembang api terbang dan meledak di langit yang gelap.

Semua yang melihat itu terkagum-kagum termasuk Naruto ketika melihat banyaknya kembang api meledak di langit Konoha, Naruto pun mengambil nafasnya dalam-dalam untuk mengucapkan kata puncak tahun baru.

"Happy New Years!"

.

Other Side

.

Sementara di sisi lain, Ayah Kurumi dan teman-temannya melihat dari gua ketika banyak kembang api meledak di langit. Ayah Kurumi pun menyeringai mengerikan, "Yah, nikmati waktu kalian... Karena tidak lama lagi dunia kalian akan hancur... Dan hari ini adalah hari terakhir kalian merasakan kebahagiaan."

.

Skip Time

.

Senin, 1 Januari 2091

DSA Weapon Dragon

05.20 AM

.

Di pagi buta yang dingin, di teras DSA Naruto bersama yang lain telah berkumpul bersama untuk melihat matahari terbit di awal tahun. Belfast yang merasa kedinginan memeluk lengan Naruto dan menyandarkan kepalanya di bahu Naruto, Asia dan yang lain melihat itu pun mengembungkan pipi mereka lalu sama-sama saling memeluk Naruto membuat Naruto gugup setengah mati.

"He-Hey, kalian terlalu berkumpul, sesak sekali."

"Tidak apa, lagi pula dengan begini kita tidak akan kedinginan," balas Jeanne dan di balas anggukan setuju oleh yang lainnya.

Charlotte yang melihat Naruto tampak di cintai banyak gadis tertawa halus, sementara Yasaka hanya menghembuskan nafasnya sambil melipat tangannya di dada.

"Hey! Lihat! Matahari awal tahun telah terbit!" seru Julis membuat semuanya menoleh dan mereka bisa melihat matahari terbit awal tahun, semua yang melihat itu tersenyum begitu sang surya menyinari dunia.

"Wah!" kagum Lappland.

"Awal tahun baru saja dimulai hari ini, semoga kita bisa berkumpul lagi seperti ini tahun depan," gumam Naruto dan ia langsung tersentak ketika Belfast menarik wajahnya untuk melihatnya.

"Tentu saja dengan anak-anak kita nanti," ucap Belfast membuat semua wajahnya memerah. "A-Apa yang k-kau katakan?! A-Aku belum mau punya anak!" balas Naruto tergagap.

"Tidak boleh! Jika mau anak aku harus duluan Nii-chan!"

"Tidak justru akulah duluan! Naru-kun telah melakukan itu padaku duluan."

"Enak saja! Aku duluan lah!"

Semua team Naruto kecuali Irina, Tohka dan Koneko menghela nafas mereka, begitu juga Katerea.

Seperti biasa hidupmu selalu enak Naruto.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Note : Yo saya kembali Update.

Saya hanya akan singkat di sini karena kondisi saya yang kurang fit jadi saya tidak akan banyak menjelaskan, di sini mungkin terlihat di paksakan alurnya tapi saya Bomat aja, karena saya sudah berusaha sebisa mungkin membuatnya walau sedang sakit.

Pada akhirnya Belfast menjadi pasangan Naruto dan apakah mereka melakukan itu? Tidak, tentu tidak.

Oh lalu yang dengan tiga nama berbeda tapi satu orang, maaf saja ide kalian tidak aku terima why? Karena Vali bukan bagian dari Sekolah Naruto jadi dia tidak bisa masuk lain dengan Tohka yang sudah resmi menjadi pindahan murid di sekolah Naruto.

Ok itu saja dah... Saya benar-benar tidak bicara di sini sampai jumpa Chapter depan.

4kagiSetsu Out