Seoul Internasional Hospital, Gangseo-gu, Seoul 09.08 AM

Yesung berlari melewati koridor – koridor yang ada. Memasukkan tubuhnya pada sebuah ruangan seempit yang akan mengantarkan dirinya menuju lantai tertinggi. Ia bahkan tidak menyadari jika telah meninggalkan sepupunya karena merasa terlalu kalut.

Namja itu seketika nampak shock, mukanya medadak pucat sang Hyung – sepupunya – menghentikan mobil di depan bangunan megah ini. Bangunan yang berdiri atas nama pamannya . Bangunan yang terkenal dengan warna putih dan bau alkohol serta obat – obatan medis lainnya . Bangunan tempat bekerja Hyung , yang menjadi seorang dokter.

Awalnya ia tidak akan sekhawatir ini jika saja sepupunya yang telah menjemputnya , membawanya kemari hanya untuk sekedar melihat – lihat kemegahan bangunan yang menjadi rumah sakit internasional satu-satunya di Korea. Tapi saat menyadari tatapan Hyungnya itu , ia sedikit mengernyit. Mulai berfikir rasional untuk hal tersebut. Yesung baru saja sampai di negara kelahirannya setelahnya bertahun-tahun berada di Amerika untuk menimba ilmu. Sikap normal yang diberikan sang penjemput pasti akan mengantarkan gadis itu menuju tempat tinggalnya dan membiarkan dirinya untuk beristirahat. Mengingat perjalanan Amerika – Korea yang begitu jauh dan membutuhkan waktu lama.

" Appa-mu dalam keadaan tidak baik," kata itu, kalimatyang keluar beberapa menit dari mulut Heechul menjadi bukti mutlak bahwa ada hal yang tidak seharusnya terjadi pada keluarganya.

Lift segera terhenti saat mencapai lantai yang dimaksudkan. Yesung mulai keluar dan memperlambat lakunya. Mencari sosok wanita yang selama ini sangat ia rindukan . Dan saat matanya menangkap sosok tersebut, keinginan untuk berlari lalu memeluknya , seketika hilang. Seandainya semakin terasa lemas. Pandangan kosong . Lemah dan lelah pada raganya membuat yesung tidak bisa bergerak.

" Eomma… " Yesung berucap lirih . memanggil Eommanya dengan nada yang begitu lembut. Hingga wanita itu menatapnya , yesung masih mematung . Matanya memandang lekat tubuh Eommanya yang semakin kurus. Kantung matanya juga terlihat lebih kentara.

" Yesung? " panggilan itu menyadarkan dirinya. Yesung mencoba tersenyum. Mengangguk ragu dengan langkah kaki yang kembali ia pacu untuk lebih mendekat.

" apa yang terjadi eomma? Kenapa eomma tidak memberitahuku sebelumnya? Dan.. bagaimana Appa sekarang ? " beberapa pertanyaan itu membuat eomma tersenyum sembari menghembuskan nafas yang terdengar berat. Tangan hangatnya mulai menggenggam pergelangan sang putra. Menariknya dengan perlahan untuk duduk di sampingnya.

" kau baru saja sampai. Kenapa tidak pulang dan beristirahat? " eommanya bertanya . mencoba mengalihkan pertanyaan yesung yang sebelumnya menyeruak untuk segera dijawab . mengetahui hal tersebut membuat namja itu membuang muka untuk sekedar menghembuskan nafas kasar. Seperti inilah ibunya . Tidak ingin membuat dirinya lebih banyak pikiran. Dia tau dia sangat lelah, tapi bisakah sedikit saja membantunya mengurangi rasa khawatir ini ? yesung sangat membenci perasaan itu.

" seharusnya memang seperti ini , untung saja hyung yang menjemputku. Dia lebih benar membawaku kemari , dibanding mengantarku pulang. " yesung menjawab dengan tatapan mata mengarah pada sepupunya yang duduk tidak jauh dari mereka. Yesung membenarkan keputusan sang sepupu saat membawanya kemari.

Nyonya Kim berpaling menuju arah pandang yesung . mengakibatkannya berdiri dengan cepat dari duduknya sebelum membungkuk untuk memberi salam hormat. Wanita itu mengangguk , tersenyum tipis kemudian mengatakan terima kasih karena telah mau repot menjemput putranya.

" lalu, apa yang sebenarnya terjadi eomma ? " yesung lagi lagi menanyakan hal yang sangat ingin ia ketahui . menjadikan kedua pasang mata berwarna hitam itu kembali bertemu.

" pulanglah! Putra eomma pasti lelah "

" tidak akan, sebelum eomma menjawab pertanyaanku " yesung bersikeras. Yesung memilih membantah perintah sang ibu demi membuat perasaannya menjadi lebih tenang .

Sekali lagi Eommanya menghembuskan nafas dengan panjang . memandang yesung dalam , sebelum akhirnya mau menceritakan apa yang terjadi pada Appanya .

" Tiga hari yang lalu , Appa-mu mempunyai agenda untuk berkunjung ke Kanada. Sepertinya untuk menghadiri acara peresmian sekolah khusus sastra korea yang telah dibangun di sana. Tapi saat menuju incheon , Appa mengalami kecelakaan . Tidak ada saksi mata yang mengetahui kronologi kejadian karena saat itu hari benar – benar masih gelap. Sampai sekarang, kondisi Appa masih koma. Masa kritis yang harus dilalui tidak lebih dari empat hari . Dan esok adalah hari terakhir. Jika Appa tidak kunjung siuman—"

" Appa pasti sadar . Appa tidak akan meninggalkan kita . " Yesung memotong penjelasan eomma. Demi apapun, ia tidak ingin mendengar kalimat terakhir itu. Ia tau kalimat apa yang akan terlontar.

Yesung mulai berdiri. Tubuhnya perlahan berbalik untuk menemukan jendela kaca yang memisahkan antara ruang tunggu dan ruang rawat . Ia menatap nanar pemandangan di hadapannya . beberapa infuse dan alat ventilator terpasang rapi pada tubuh tak berdaya sang ayah . yesung ingin menangis tapi ia tidak sanggup. Perbuatan yang menurutnya sangat memalukan itu , ia tahan sekuat tenaga . ia tidak biasa menampakkan kelemahannya di tempat umum seperti ini .

" pulanglah Sungiie ~~! Putra eomma pasti butuh istirahat. " leeteuk kembali merayu yesung untuk pulang . setidaknya hanya tidur sebentar dan mandi agar kembali segar.

Yesung menoleh ke arah eommanya setelah menyeka sekilas matanya yang mulai mengembun.

" aku akan segera kembali . " tidak ada penolakan lagi. Yesung merasa tidak mampu jika harus berlama – lama . ia takut tidak bisa mengontrol kesedihannya dan berlaku histeris dengan mengeluarkan air mata yang sedari tadi dibendung mati-matian oleh kelopak matanya.

Eomma mengangguk sembari tersenyum . wanita itu mengikuti yesung untuk berdiri. Mengambil satu langkah agar dapat memeluk putra kesayangannya dengan erat. Tangannya bergerak membenamkan raut tampan yang serupa dengan suaminya yang sedang terbaring didalam sana dengan berbagai alat kesehatan . mengelus lembut rambut hitam lurus dan kemudian mengecupnya dalam. Menyembunyikan setitik air mata yang berhasil lolos dari mata sayu miliknya .

" setelahnya segera temui kyuhyun. Appa berpesan itu sebelum pergi . " yesung menunduk . dalam pelukan hangat itu , ia menyatukan alis hingga membuat dahi putranya berkerut .

" kyuhyun ? " nama itu terdengar asing di telinganya . dia tidak pernah mengenal pria itu bukan? Akan sangat lucu jika di usianya yang masih muda seperi sekarang memori otaknya sudah tidak bekerja dengan baik .

" dia putra Menteri Cho . Dia akan mengajarimu banyak hal penting nantinya " . yesung kembali berfikir. Memang hal penting apa yang akan ia pelajari ? Baiklah , sebenarnya tidak ada masalah untuk itu . Hanya saja , jika bertemu dan berkomunikasi dengan namja yang tidak ia kenal rasa malas seolah meracuni tubuhnya .

" sudahlah. Cepat pulang! Beristirahatlah dengan baik. " pelukan itu perlahan terlepas. Leeteuk mulai menciptakan jarak antara mereka. Sebelum benar – benar mengizinkan yesung pergi , tangan itu membelai pipi sang putra . mengarahkan helaian rambut yang menutupi sebagian wajah putranya ke belakang .

" hati – hati di jalan" yesung mengangguk beberapa kali . menampakkan senyum tipisnya kemudian mulai berjalan. Memacu kaki itu untuk menjauh meninggalkan Rumah Sakit .

Heechul ikut berdiri setelah yesung melewatinya dengan langkah yang pasti . Menatapnya seakan mengatakan " Cepat berdiri dari dudukmu !" .

" sepertinya .. aku akan membutuhkanmu Hyung "

.

.

.

.

South Korea Intelligence Agency, Seongdong-gu, Seoul 02.20 PM

" Kyu , Leeteuk Hyung sepertinya menginginkanmu datang ke ruangannya. Ada hal penting yang mungkin harus dibicarakan. Bagaimana jika kau menemuinya sekarang ? " Namja itu masuk begitu saja , tanpa mengetuk pintu atau bahkan mengucapkan salam dan langsung melayangkan sebuah perintah dengan sangat halus .

Kyuhyun yang belum terfokus pada komputer di hadapannya segera mendongak. Menatap sang sahabat dengan datar.

" baru saja kau melewati sebuah pintu bukan ? aku rasa tidak terlalu sulit untuk sekedar mengetuknya . " Kalimat yang berisi sindiran itu membuat pemuda bernama Changmin ini menampakkan deretan gigi putihnya.

" aku akan melakukannya lain kali ."

Kyuhyun idak lagi menghiraukan jawaban Changmin. Ia memilih berdiri dan mematikan computer sebelum kakinya melangkah menuju pintu . Tubuh tegap itu menuju ruangan Leeteuk dan meninggalkan sahabatnya begiu saja .

Setelah menemukan ruangan bertuliskan ' Leader Room ' kyuhyun segera mengetuknya . Ia tidak ingin membuang waktu untuk menunggu jawaban dari dalam . Jadi, sebelum terdengar sahutan dari sang pemilik ruangan, Namja itu segera masuk. Tidak mengindahkan rasa sopan yang mungkin terlihat minim pada dirinya . Toh ia sudah mengetuk pintu tadi.

" Ma—" Leeteuk menghentikan kalimatnya saat tamu yang akan ia persilakan sudah berada di hadapannya . Leeteuk tersenyum melihat kebiasaan kyuhyun. Namja itu segera duduk . Memandang sebentar tanpa ingin membalas lengkungan dikedua sudut bibirnya .

" Ada apa hyung ?" benar – benar gaya seorang Cho Kyuhyun. Namja itu benci bertele – tele . Ia ingin segera mengetahui titik masalahnya dan menyelesaikan tanpa membuang tenaga lebih hanya untuk mencari basa – basi .

" Appamu baru aja meneleponku " Kyuhyun sedikit mengernyit. Tidak biasa sang Appa yang super sibuk itu menghubungi ketuanya . Kyuhyun masih diam, mempersilahkan leeteuk untuk melanjutkan kalimatnya .

" Sajangnim berkata jika esok Yesung akan datang untuk menemuimu. Namja itu adalah Putra Presiden Kim. Sepertinya Presiden ingin Yesung mengetahui tentang instansi dan seputar badan Intelijen atau setidaknya mengajari putranya untuk melindungi diri . Menurut SIC, Presiden Kim menjadi target utama para Bandar kriminalis. Dan keputusan ini memang sangat tepat baginya . "

Kyuhyun semakin heran. Tugas macam apa yang dibebankan padanya ? Di sini dia bekerja sebagai agen rahasia. Bukan sebagai guru private yang mengajarkan seseorang hingga mengerti sebuah misi untuk menyelidiki dan menangkap para pelaku, hidup atau mati . Tapi ini ? Lagi pula jika ingin mendapatkan pengajaran yang terbaik kenapa tidak langsung pada ketuanya ? Leeteuk tidak akan lebih sibuk dari dirinya .

"Aku ? kenapa harus aku ? Bukankah hyung— "

" Meskipun aku yang menjadi ketua di South Korean Intelligence Agency ( SKIA ) , tapi kau tetap agen yang mempunyai kemampuan terbaik Kyu~"

" Tapi—" Kyuhyunn menghentikan protesnya pada sang ketua saat menyadari jika leeteuk tidak bisa berbuat banyak. Sia – sia saja jika dia tetap menolak, karena ini adalah tugas pemberian ayahnya yang menerima keputusan langsung dari sang presiden. Mau tidak mau Kyuhyun harus tetap menjalankannya. Toh hanya member tau dan megajari beberapa hal , tidak terlalu merepotkan .

Kyuhyun menunduk , menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ia pasrah. Namja itu mulai menjauhkan tubuhnya dari kursi yang ia duduki, menggesernya sedikit ke belakang agar lebih leluasa untuk meninggalkan tempat tersebut.

" Gomawo Kyu ~ " ucap leeteuk tulus saat tangan kekar kyuhyun menggapai daun pintu ruangan . Namja itu berhenti sejenak . Menoleh ke arah sang ketua sebelum menganggukkan kepalanya singkat.

Kyuhyun tau dengan cara dia menerima keputusan ini, berartia dia juga membantu tugas leeteuk dalam menjalankan perintah .

.

.

.

.

Yesung's Home, Gangnam-gu ,Seoul 07.50 PM

Yesung menolak saat sepupunya ingin membawanya ke Cheong Wa Dae . Dia memilih untuk pulang ke rumah pribadi keluarganya yang terletak tidak jauh dari bangunan kepresidenan . Selain tidak perlu bersusah payah untuk membalas sapaan para pejabat dan beberapa menteri yang hadir di sana, ia juga bisa lebih leluasa untuk bertingkah .

Setelah Audi hitam itu terparkir sempurna, yesung segera keluar. Melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ruang di mana ranjangnya berada. Sapaan serta salam hormat penyambut kedatangannya hanya dibalas senyum singkat oleh yesung . ia sedang tidak ingin bertegur sapa kali ini. Yang ia inginkan hanya mengguyur tubuhnya dengan air hangat lalu merebahkan tubuhnya senyaman mungkin hingga menutup matanya sejenak dengan baik .

.

.

.

.

Dua menit berlalu. Semenjak yesung membuka matanya , yang ia lakukan hanya memandang foto dengan frame lumayan besar terpajang di dinding . Memandang Appanya yang berada disana. Tersenyum dengan pandangan damai , hal yang selama ini paling ia sukai dari Appanya .

" polisi menduga jika kecelakaan terjadi karena jalanan yang licin dan rem mobil didapati tidak berfungsi. Saat itu memang sedang hujan deras . "

"tapi bukankah sopir yang bekerjasangat professional ? Dia akan lebih berhati – hati bukan mengetahui dengan siap dia saat itu ?"

" kecelakaan tetap kecelakaan, yesung. Jika sajadia masih hidup, proses introgasi akan lebih cepat. Sayangnya nasib idak berpihak pada Ahn Ajussi, dia meninggal di tempat kejadian. "

Yesung tersenyum miris. Beberapa percakapan yang terjadi selama perjalanan pulang kembali berputar jelas di otaknya. Satu tetes air mata berhasil lolos dari kelopak matanya.

" Aku ingin melihat senyummu sebagai penyambut kedatanganku , Appa. Bukan keadaanmu yang lemah dan tak berdaya seperti ini . "

" Ak—"

' Tok Tok Tok '

Suara ketukan pintu terdengar . Menyebabkan yesung dengan cepat berbalik, menatap benda berkayu tersebut , kemudian beranjak mendekat. Tangan bergetarnya ia gunakan untuk menghapus bekas satu air matanya sebelum ia bergerak membuka pintu.

" kau baik baik saja ? " Yesung tersenyum , memperlihatkan kondisi dirinya yang seolah tidak terjadi apapun.

" Tentu. Hyung , masuklah. Ada yang ingin aku tanyakan. " yesung membuka pintu kamarnya lebih lebar , mempersilakan sepupunya untuk masuk .

Yesung sempat membereskan selimut yang sebelumnya ia gunakan untuk beristirahat. Mendudukan tubuh disana ,sedangkan sepupunya memilih duduk di sofa yang ada. Tubuhnya ia atur untuk berhadapan dengan yesung . Mulai dia bersiap mendengarkan halapa yang akan ditanyakan oleh sepupunya itu .

" sebelum berpamitan tadi , eomma sempat mengatakan padaku jika aku harus segera menemui kyuhyun—"

" kau ingin bertanya siapa itu kyuhyun ? " Heechul memotong perkataan yesung. Sekedar menebak benar atau tidak terkaan di dalam otaknya.

Yesung mengangguk dengan cepat. Menambahkan sedikit kalimat penjelas agar mendapatkan jawaban yang dirasa bisa membuatnya puas . " Jelaskan padaku ! Eomma hanya mengatakan jika dia putra dari Menteri Cho . "

" Cho kyuhyun adalah putra kedua. Dia mempunyai seorang noona bernama Ahra. Meskipun keduanya bersaudara , namun mereka mempunyai sifat yang sangat berbeda. Kyuhyun terkenal sangat dingindan tersekan tidak acuh pada lingkungannya . Dia adalah lulusan terbaik di berbagai University. Beberapa gelar telah ia dapatkan dengan mudah di usia yang aku rasa memang masih sangat muda. "

" apa yang bisa aku pelajari darinya ? Orang dingin seperti dia pasti sangat sulit bersosialisasi bukan? "

" Jangan sok tau , dia akan sangat baikpada orang yang benar – benar ia kenal. Dia memang sulit mempercayai seseorang . Dan dari berita yang kudengar, dia tidak pernah dekat dengan yeoja kecuali noona dan eomma-nya. Jadi aku rasa, mungkin perlu adaptasi lebih untuk bergaul denganmu . "

" kenapa serumit itu ? tidak adakah orang lain yang bisa mengajariku ? aku rasa, aku cukup pintar untuk mempelajari hal penting meskipun tidak dari orang secerdas Kyuhyun . "

" Ayah Kyuhyun adalah menteri pertahanan Korea. Dia merasa kurang puas dengan penindakan terutama penyelidikan hokum yang ada di negara kita. Banyak kasus penting yang dianggap selesai begitu saja tanpa ada usaha lebih untuk mencari semua kebenarannya. Jadi , dengan izin Appa-mu, Cho Woo Hyun mendirikan South Korean Intelligence Agency. Badan Intelijen yang sudah diakui dunia. Instansi ini bertugas untuk mencari , menganalisis dan memecahkan permasalahan serius tanpa campur tangan hokum. Namun setelah SKIA memuuskan jika hal itu benar – benar bersalah , mereka akan menyerahkan pada kejaksaan untuk diproses. Pada intinya , SKIA sangat membantu. Badan ini beroperasi dengan agen – agen rahasianya . Dan Kyuhyun menjadi agen terbaik di sana . " sepupunya mencoba jelaskan dengan panjang dan lebar tentang tempat kerja Kyuhyun sesuai dengan apa yang ia ketahui. Meskipun hanya sebatas itu, setidaknya dapat meyakinkan Yesung tidak akan menyesal untuk belajar bersama Kyuhyun.

" wow .. secret agency ? " mata tajam itu membulat lucu. Yesung tersenyum saat membayangkan apa saja yang akan ia ketahui tentang agen rahasia . Semangatnya seketika membara. Meredupkan rasa malas yang sebelumnya hampir berhasil membuat Yesung menolak keinginan sang Appa. " Sepertinya akan menyenangkan . Kapan Hyung bisa mengantarku ke sana ? "

" Lebih cepat , lebih baik "

END / TBC ?

aku hanya menyalurkan kesenangan menulis disini , jadi yg suka atau tidak terserah . RnR ? terserah readers saja . Mau membaca terima kasih , Tidak ya gak pa" . Hidup simple , jadi gak usah dibuat repot . Enjoy ^^ maaf kalau FF ini membingungkan .. silent readers pun gak pa" . dan aku membutuhkan saran ..