Gintama Messenger

Gintama (c) Sorachi Hideaki

AU/Romance/Humor/Parody/T-Rated

Just for fun!

Masih di hari yang sama, jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Sepasang pemuda pemudi berada dalam satu ruangan. Sang pemuda sedang duduk berkutat dengan komputernya. Sebuah headphone melingkar di lehernya. Sedangkan sang pemudi duduk di sisi ranjang sambil menelepon seseorang. Tempat tidur dan meja kerja memang bersampingan berada dalam satu ruangan yang lumayan luas ini. Si pemuda pun tidak mau repot memindahkan meja kerja, kursi, dan komputer ke ruangan lain. Dan mengabaikan si gadis yang merasa tidak nyaman karena tidak memiliki privasi.

"Halo, Papi."

Kagura? Ke mana saja kau! Aku sangat khawatir karena handphone-mu tidak aktif. Aku sampai pergi ke kampus untuk mencarimu!

"Tenanglah, Papi. Aku baik-baik saja. Aku baru sadar kalau baterai handphone-ku habis."

Kau di mana? Aku akan menjemputmu.

"Tidak perlu, Papi. Kau tahu aku sedang sibuk mengerjakan skripsi. Aku pikir aku tidak bisa konsentrasi saat mengerjakannya di rumah. Jadi aku menginap di rumah temanku yang dekat dengan rumah dosen pembimbing agar aku bisa segera menyelesaikannya."

Benarkah? Jika itu untuk kemajuan skripsimu, Papi akan mengijinkanmu. Jaga dirimu baik-baik. Jangan lupa makan dan jangan memaksakan diri. Kagura?

"Ya?"

Kau tidak perlu terlalu memikirkan skripsimu. Papi juga akan berhenti memaksamu menikah. Buatlah dirimu senyaman mungkin dan jangan sampai merasa tertekan. Semalaman mencari dirimu benar-benar membuatku gila. Papi, takut terjadi hal buruk padamu. Melihatmu tumbuh dewasa dan sehat itu sudah cukup bagi Papi. Jadi Kagura, jangan segan menelepon Papi jika kau butuh sesuatu. Papi yakin kau tidak akan betah tinggal lama di rumah orang lain. Meski skripsimu tidak selesai tepat waktu, jika kau ingin pulang, pulanglah.

"Papi—" Mata Kagura berair. Ia tidak pernah tahu bahwa ayahnya begitu menyayanginya.

"Aku pasti tidak akan mengecewakanmu. Aku akan membuatmu bangga!"

Hei, apa kau menangis? Sudah-sudah, ini sudah malam. Jaga kesehatanmu dan cepatlah tidur. Kau akan botak jika sering begadang.

Kagura menghapus air matanya dengan lengan kirinya.

"Apa Papi juga botak karena sering begadang memikirkan aku dan baka aniki?"

Siapa yang kau sebut botak, hah? Cepatlah tidur sana!

"Iya, Papi. Selamat malam."

Kagura menutup teleponnya. Berbicara pada ayahnya membuat perasaannya sedikit lega.

"Dasar cengeng." Cemooh Sougo yang sedari tadi mendengar percakapan Kagura dengan sang ayah via telepon.

"Apa kau bilang?! Apa kau tak punya sopan santun? Tak seharusnya kau menguping!" Kagura benar-benar merasa kesal.

"Kalau begitu kenapa kau tidak menelepon ayahmu di ruang tamu atau di dapur saja? Bukannya di sini." Jawab Sougo enteng masih dengan melihat layar PC.

Mengepalkan kedua tangannya, gadis bermata biru ini sedang berusaha untuk tidak atau setidaknya jangan dulu untuk memukul Sougo. Mereka baru saja bertemu. Sangat tidak sopan jika kau memukul orang yang baru kau temui.

"Lalu kenapa kau tidak memindahkan komputernya ke ruangan lain saja? Lakukan pekerjaanmu di ruangan lain! Ini satu-satunya kamar di sini, sebagai seorang wanita jelas aku yang akan menempatinya, keluarlah! Aku butuh privasi! Kau benar-benar seorang pria, kan?" Kagura menekankan ucapannya pada kata pria untuk menyinggung Sougo.

"Tidak. Itu sangat merepotkan. Jika kau ingin tidur, tidurlah! Aku sudah terlatih untuk tidak tidur selama tiga hari."

"Ini semua soal privasi! Kau tahu? Privasi!" Emosi Kagura hampir mencapai puncaknya.

"Sudahlah. Lagi pula aku tidak akan melakukan hal kotor padamu." Tiba-tiba Sougo berdiri dari kursinya.

"Ku rasa aku akan mandi sebentar. Badanku terasa kaku." Mengabaikan Kagura, Sougo melepas headphone-nya dan melenggang menuju kamar mandi yang ada di kamar tersebut.

"Hei, kau! Jangan abaikan aku! Hei! Arrrrrgggggggghhhhhhhh—!" Kagura berteriak frustasi sambil mengacak-acak rambutnya.

Dia merasa akan benar-benar gila jika terlalu lama tinggal dengan pemuda itu.

Kagura membanting dirinya ke atas kasur. Banyak hal yang ia pikirkan. Kira-kira apa yang akan terjadi padanya? Apa benar ia dalam bahaya? Dan apakah pria yang tinggal dengannya sekarang termasuk dalam kategori bahaya tersebut? Perlahan namun pasti rasa kantuk menghampirinya. Dan tanpa sadar ia terlelap.

Sougo keluar dari kamar mandi hanya mengenakan celana jeans. Tubuh atletisnya pun terekspos jelas. Ia berjalan sambil mengusap-usap rambutnya yang basah dengan handuk.

Pelan-pelan Sougo melangkahkan kakinya menghampiri Kagura yang terlelap. Lihat betapa berantakannya gadis itu. Kaki jenjangnya menjuntai ke bawah, ia juga masih mengenakan coatnya. Sougo mendekatinya, maksud hati ingin memperbaiki posisi tidur Kagura, dan menyelimutinya. Sesaat tangannya sedikit lagi meraih Kagura yang terlelap, namun ia mengurunkan niatnya. Sougo khawatir saat Kagura terbangun besok paginya, dan ia menyadari posisi tidurnya berubah, bisa saja gadis itu salah sangka terhadap Sougo telah berbuat macam-macam padanya.

"Aaarrgghhh. Menyebalkan!" Sougo mengacak-acak rambutnya. Lalu ia kembali duduk dan memandang layar komputernya.

"Kenapa para anggota party-ku malah logout? Sudah ku bilang aku hanya pamit mandi sebentar! Ah, sialan mereka!" umpat Sougo.

Yups, tepat sekali. Sedari tadi pemuda ini sibuk main game online. Tidak, Sougo tidak sedang melakukan kegiatan hacking, atau pun menyelidiki uPhone7 misterius itu. Itu merepotkan!

Sougo berpikir lebih sederhana. Ia akan menjaga Kagura, dan jika orang jahat muncul, ia tinggal menghajarnya.

Dan untuk mengalihkan fokus Sougo pada Kagura—, hei! Ia seorang pria normal! Ada gadis cantik dengan daya tarik yang begitu kuat kini satu ruangan dengannya, tak mungkin Sougo bisa menjaga pikirannya agar tetap bersih setiap saat! Untuk itu pria tampan ini bermain game. Jika berurusan dengan game, bahkan gempa bumi pun tak kan mengalihkan perhatiannya dari layar.

Bukannya lebih mudah jika Sougo memindahkan komputernya di ruangan lain agar ia tak terlalu focus pada Kagura? Sudah disebutkah di atas, itu sangat merepotkan. Lagi pula tugas Sougo adalah menjaga Kagura setiap saat. Bagaimana jika semalaman Sougo berjaga di luar kamar dan ternyata Kagura kabur lewat jendela? Atau justru penjahatnya masuk lewat jendela kamar? Apa sebaiknya Sougo memasang tralis? Ah, itu lebih merepotkan.


Keesokan harinya.

Sakamoto Tatsuma

Hei! Hei! Kagura-chan, hei! Kau sedang apa?

Kagura

Dia sedang mandi.

Sakamoto Tatsuma

Apa ini Sougo-kun?

Kau tak boleh menggunakan hp milik orang lain seenaknya dan menjawab pesannya, Sougo-kun!

Kagura

Bukankah Kagura juga menggunakan hp milik orang lain?

Jika saja ia tak pernah menggunakan hp ini, ia tak kan terjebak di sini.

Sakamoto Tatsuma

Bukankah kau malah senang karena Kagura bisa terjebak denganmu? ^/^

Sougo hanya memandangi layar hp tanpa membalas pesannya. Dia sibuk berpikir. Pertanyaan yang sulit. Hei! Selama ini ia hidup sendiri. Bukankah menyenangkan ada teman bicara untuk sekian lamanya?

Takasugi Shinsuke

Kenapa pagi-pagi begini kalian sudah ribut. -_-

Apa kalian tidak bekerja?

Ah.. Aku iri sekali.

Sakamoto Tatsuma

Ahahahahahaha. Aku sedang ada di pelabuhan.

Aku sibuk mengawasi Mutsu yang sedang mengecek barang yang baru datang dari luar negeri.

Takasugi Shinsuke

Bukankah itu artinya kau tetap saja sedang nganggur. Hmm…

Sakamoto Tatsuma

Berbicara tentang nganggur, tentu Kintoki-lah orangnya. Ahahahaha. Aku yakin dia sekarang masih tidur.

Sakata Gintoki

Siapa yang nganggur, sialan! Dan Gintoki, bukan Kintoki!

Sakamoto Tatsuma

Wah. Orangnya cepat sekali datang. Kau pasti benar-benar nganggur. Ahahaha

Takasugi Shinsuke

Cukup. Akhiri saja pembicaraan tak jelas ini. Aku ada rapat. Jaa.

Takasugi meninggalkan chatroom.

Sakamoto Tatsuma

Ngomong-ngomong, kenapa Sougo-kun sudah tak membalas? Apa ada sesuatu?

Sakata Gintoki

Ah, iya. Soichiro-kun, kau tak sedang mengintip seorang gadis yang mandi, kan? Aku mulai khawatir pada Kagura.

Okita Sougo

Sembarangan! Meski aku ingin membunuh Hijikata, tapi aku masih punya moral dan pikiran bersih!

Sakata Gintoki

Akhirnya kau login dengan akunmu sendiri. Apa niatan membunuh itu termasuk punya moral dan pikiran bersih? -_-

Hah… Bagaimana pun juga kau seorang pemuda berdarah panas. Jangan membuatku khawatir, jadi pasanglah CCTV di kamar itu.

Sougo hendak membalas pesan, namun tiba-tiba terdengar suara pintu kamar mandi terbuka. Sougo pun menoleh.

Keluarlah Kagura yang memakai cheongsam lengan pendek selutut berwarna biru cerah—errr, sebelum masuk ke kamar mandi, ia mengambil secara asal pakaian yang ada di lemari. Gadis itu sedang mengusap-usap rambut panjangnya dengan handuk—bukankah itu handuk yang dipakai Sougo semalam?

Kagura yang sibuk dengan rambutnya tak menyadari jika Sougo sedang memperhatikannya.

Ini hanya perasaanku saja atau gerakan Kagura terlihat seperti slow motion?

Dengan cepat Sougo segera kembali mengalihkan pandangannya ke layar HP.

Okita Sougo

Bukankah itu lebih berbahaya? Kau hanya ingin mengintip seorang gadis, kan?

Aku tau kau mantan stalker, Danna. Tapi jangan begini juga. -_-

Sakata Gintoki

Detektif, tau! Detektif! Bukan stalker!

Tentu saja tidak.

Aku hanya ingin memastikan kau tak macam-macam ketika Kagura tidur.

Kagura menghampiri Sougo dan melihat uPhone7 lucknut tersebut tergeletak di meja dengan layar menyala yang menunjukkan chatroom para anggota agen rahasia punya pemerintah ini.

Ia membaca tiap chat yang tampak sambil menyernyitkan dahi.

"KAU!" ucap Kagura sambil menunjuk Sougo. Gadis cantik itu berekspresi marah.

"Tidak, kau salah paham. Aku tak berbuat apapun. Aku main game semalaman."

"Main game? Kau bahkan tak bekerja?" Kagura semakin marah.

"Untuk apa? Aku hanya bertugas menjagamu. Hijikata-san yang akan menyelidikinya."

Kagura mengambil hp tersebut dan mulai mengetik balasan.

Sedangkan Sougo memilih untuk keluar kamar, menuju pantry, lalu mengambil selai dan roti.

Kagura

Pria yang sedang tinggal denganku, apa dia benar-benar bisa dipercaya?

Sakata Gintoki

Semua pria adalah serigala selama mereka tidak impoten dan aseksual.

Kagura

Ya, kalian semua memang serigala.

Okita Sougo

Sudah ku bilang aku main game online semalaman.

Hei, Danna. Kenapa semalam kau logout? Padahal aku hanya mandi 10 menit.

Sakata Gintoki

Aku hanya mulai bosan karena tak kunjung mendapat 7M. -_-

Dan anggota lain juga lebih dulu logout.

Kau tau? Di game sebelah hadiahnya 227M, loh~

Okita Sougo

Di otakmu hanya ada uang. Bukankah kita sudah memainkan gamenya bahkan sebelum event 7M?

Semalam aku bertarung melawan boss lantai 91 Aincrad. Dan tebak? Aku menang!

Sakata Gintoki

WAAAAAAAAH— Bagaimana caramu menang tanpa team? Kau pasti memanfaatkan team lain lalu mengambil kesempatan untuk membunuh monster itu.

Okita Sougo

Si Black Swordman muncul semalam. Dia bertarung mati-matian tapi kemudian menghilang begitu saja.

Aku ambil kesempatan saat boss-nya sudah sekarat dan membunuhnya. Haha

Sakata Gintoki

Semalam di kota sebelah tiba-tiba listrik mati. Mungkin dia tinggal di sana. Kau beruntung sekali.

Tapi tetap saja itu kemenangan yang buruk.

Okita Sougo

Hasil akhir adalah yang terpenting, tau!

Tapi meski begitu, Black Swordman si pemain terbaik Aincrad, julukannya itu tak main-main.

Di dunia nyata pasti dia orang yang sangat keren.

Kagura

STOP! Aku tak mengerti yang kalian bicarakan!

Sakamoto Tatsuma

Aku juga tidak paham. Ahahaha.

Sakata Gintoki

Sakamoto, aku pikir tadi kau sudah meninggalkan chatroom.

Sakamoto Tatsuma

Tidak, aku tadi habis dihajar Mutsu karena sibuk bermain hp dan tidak bekerja. Ahahahahahahaha.

Sakata Gintoki

Hmm. -_-

Sakamoto Tatsuma

Bukankah Kagura-chan juga bermain game?

Kagura

Aku hanya main game dating :D

Sakamoto Tatsuma

Oh.

Sakata Gintoki

Oh.

Kagura

Kenapa balasan kalian hanya itu. -_-

Sakata Gintoki

Berhentilah memainkan game itu dan pergilah berkencan dengan laki-laki nyata.

Kagura

Aku tak punya kenalan, dan sering gagal dalam kencan buta. Saat sekolah dulu aku pacaran dengan beberapa pria, ku pikir mereka sama saja.

Sakata Gintoki

Wow, saat sekolah dulu kau pasti seorang playgirl, tapi kenapa sekarang kau berakhir menjadi otaku?

Aku tak bilang otaku itu buruk, tapi untuk seusiamu, kau seharusnya lebih bersosialisasi dan lebih hidup.

Sakamoto Tatsuma

Ya, Kintoki benar. Kau masih muda dan aku yakin kau juga gadis yang cantik.

Jadi jangan hanya mengurung dirimu di kamar, Kagura-chan. Ahahahahaha.

Kagura

Entahlah. Aku merasa orang-orang sangatlah jahat.

Mereka seenaknya, tak berperasaan, suka pamer, egois, mereka juga sangat ingin tau urusan orang.

Ketika mereka merasa lebih tinggi, mereka akan merendahkan orang lain.

Sakata Gintoki

Mungkin karena memang seperti itulah sifat manusia, Kagura.

Kau tak bisa bilang bahwa semua orang sama saja ketika orang yang benar-benar kau kenal jumlahnya tak lebih dari 50.

Jumlah manusia lebih dari itu dan mereka memiliki sifat beragam.

Jangan membatasi dirimu untuk mengenal lebih banyak orang, di sini ada lima orang pria,

pilihlah yang mana saja yang kau sukai! ^-^

Kagura diam berpikir. Pria ini memang seperti brengsek, tapi dia juga orang yang bijak disaat yang sama. Dan ketika Kagura sudah tak tau ingin membalas apa—

Okita Sougo

Aku sudah membuat roti selai. Keluarlah. Kita sarapan bersama.

Sakamoto Tatsuma

WOW. Ini hanya perasaanku saja atau kalian jadi seperti pengantin baru? Ahahahaha.

Sakata Gintoki

Apa itu deklarasi perangmu Okita-kun? :)

Okita Sougo

...

Kagura

Baiklah aku ke sana.


Kagura menggeser kursi yang ada di sebelah Sougo dan mendudukinya.

"Mana roti selaiku?"

"Aku tak pernah bilang membuatkanmu roti selai, kan? Buat saja sendiri, China." Ucap Sougo sambil bersiap-siap memasukkan roti selai ke dalam mulutnya.

"Cih. Kau memang menyebalkan."

Tahan dirimu Kagura, marah-marah di pagi hari akan membuatmu cepat tua.

Tunggu!Apa dia tadi memanggilku China?

Lalu Kagura menunduk melihat bajunya.

Oh.

Sougo mengunyah rotinya lalu—

Ini gigitan terakhir? Aku terbiasa makan sangat cepat, jika seperti ini, ini tak bisa disebut makan bersama, kan? Lagi pula aku mengajaknya sarapan bersama karena siapa tau ada yang ingin dia tanyakan.

Batin Sougo. Lalu dilihatnya Kagura yang sudah selesai mengoles roti—

"Aku ambil, ya? Aku masih lapar." Sougo merebut roti di tangan Kagura.

"Hei! Tak bisakah kau berhenti bersikap menyebalkan?"

Menarik nafas dan mengembuskannya pelan-pelan. Ia menahan amarah mati-matian. Lalu Kagura kembali mengambil roti dan selai.

Kali ini Sougo tak langsung memakan rotinya tapi ia menunggu Kagura selesai mengoles.

"Sepertinya kita berdua sudah tidak canggung lagi satu sama lain?"

"Ya, kau bahkan sudah tidak canggung saat pertama kali bertemu." Balas Kagura, tangannya masih sibuk mengoles roti.

Siapa bilang tidak canggung? Sougo hanya pintar berakting.

Kagura meletakkan roti selai yang sudah jadi, lalu mengambil roti satu lagi, dan ia olesi roti itu dengan selai.

"Kenapa tidak dimakan dan malah membuat roti selai lagi?"

"Kau bilang sedang lapar, kan? Aku juga sedang lapar."

Dan begitulah Kagura membuat tiga roti selai, satu lagi ia berikan pada Sougo, dan dua untuk dirinya sendiri. Kini mereka makan masing-masing dua buah roti selai bersama-sama.

Sougo pun makan lebih pelan, bahkan sangat pelan dari biasanya untuk menyamai Kagura tentunya.

"Apa tak ada yang ingin kau tanyakan?" Sougo memulai obrolan disela-sela acara sarapan bersama mereka.

"Apa hari ini aku sudah boleh pulang?"

"Tidak. Pertanyaan lain."

"Bisa kau ceritakan tentang orang-orang yang ada di grup chat?"

"Siapa yang membuatmu penasaran?"

"Mungkin semuanya?" Jawab Kagura dengan ekspresi seperti berpikir.

"Hijikata-san aku tak menyukainya, Danna—maksudku Sakata-san aku menganggapnya teman? Sakamoto-san, dia orang yang suka tertawa. Takasugi Shinsuke, entahlah aku tak begitu akrab dengannya, seperti yang kau tau dia seorang pewaris."

"Wah, itu informasi yang berguna sekali. Apa tak ada yang lebih spesifik?" Ucap Kagura dengan nada mencemooh.

"Aku tak terlalu mengenal mereka, kami bersama karena keadaan."

"Cih. Lalu bagaimana denganmu?" Kagura melihat ke arah Sougo, mata mereka pun bertatapan.

"Aku akan melindungimu apapun yang terjadi." Wajah Sougo sangat serius ketika mengucapkannya.

Sontak saja hal itu membuat mata Kagura terbelalak.

Tak ada lagi pembicaraan setelah itu. Mereka berdua kembali canggung.

"Ehmm."

Sougo berdiri dari duduknya.

"Aku sudah selesai. Ada yang ingin kau lakukan? Ini masih pukul 9 pagi."

Kagura sedang mengunyah potongan roti terakhirnya, dan menelannya. Mengambil gelas berisi air di depannya, lalu meminumnya.

Ini hanya perasaanku saja atau gadis ini sering terlihat seperti slow motion.

Lagi-lagi Sougo membatin seperti itu ketika Kagura melakukan tindakan-tindakan yang sebenarnya biasa saja, tapi bagi Sougo itu agak—seksi?

"Aku ingin pulang—" Ucap Kagura tanpa dosa.

"Hei!"

"Iya-iya, aku tau. Aku hanya ingin mengerjakan skripsiku. Aku tidak bisa konsen mengerjakannya disini. Jika aku tidak bisa lulus tepat waktu itu salah kalian!" Lagi-lagi Kagura menunjuk Sougo dengan jarinya.

"Kerjakan saja disini. Jika kau tak segera lulus itu salahmu sendiri, jangan salahkan kami. Kau tau? Saat seusiamu aku bahkan sudah bekerja, tidak, aku mulai bekerja saat 16 tahun. Tunggu, berarti sekarang aku sudah bekerja selama 10 tahun?" Sougo bermonolog.

"Kau lulus SMA usia berapa?"

"Lima belas, aku menyelesaikan kuliahku di usia 18."

Kagura tiba-tiba berdiri memegang tangan Sougo.

"Bantu aku, Profesor!"

"Profesor, ndhas-mu." Ingin Sougo berkata seperti itu, namun urung. Jaga image,dong.

"Baiklah, kau membawa file-nya, kan?"

"Umm.. Sebenarnya aku bahkan belum menemukan judul. Teehee." Ucap Kagura dengan ekspresi sok imut, lidah menjulur sedikit ke atas, dengan satu mata yang berkedip, dan membuat Sougo t-e-r-p-e-r-a-n-d-j-a-t.

Jitak.

"Ittai. Sakit tau! Apa yang kau lakukan?" Kagura mengelus-elus kepalanya.

"Ba-ka! Ya, sudah. Dimulai dari menentukan judul. Kau dari jurusan apa?"

Hari itu pun dihabiskan mereka untuk mengerjakan skripsi Kagura yang nganggur terkatung-katung. Padahal judul aja belom. Awalnya mereka mendiskusikan beberapa judul, seperti;

'Cara Mencari Jalan Keluar Saat Kau Tersesat di Jalan yang Disebut Kehidupan'

'Daya Tahan Jomblo Terhadap Pertanyaan Kapan Nikah Saat Lebaran'

'Pengaruh Anime Gintama Terhadap Membludaknya Jumlah Madao di Tiap Negara Bagian'

'1001 Cara Untuk Membunuh Makhluk Immortal Seperti Utsuro, Kaido, dan Brook.'

Hmm.. Kira-kira, apa ada yang bisa menebak Kagura kuliah di jurusan apa?

Lalu Kagura pun menghubungi dosennya. Ternyata, meski dosen ini sulit ditemui, beliau bersedia konsultasi judul via telepon. Lalu, kenapa Kagura sering repot-repot datang ke kampus? Jawabannya jelas, cari angin. Sekaligus mencari-cari alasan agar dia tak secepatnya mengerjakan skripsi. Karena sejujurnya ia sangat malas.

Dan—JENG JENG JENG— diputuskan Kagura akan mulai mengerjakan skripsi, proposal dululah, berjudul—

'Pengaruh Internet, Media Sosial, dan Micin Terhadap Mudahnya Penyebaran Hoax, Meningkatnya Populasi Ular di Layar Smartphone Berkat Ketik Ran di Kolom Komentar, dan Kepopuleran Profesi Selegram Di Kalangan Anak SD'

Judul macam apa ini?


Tak terasa hari sudah malam. Okita Sougo kembali berkutat dengan komputernya. Ia tak sedang bekerja atau bermain game. Ia sibuk mengerjakan proposal skripsi Kagura.

Lalu bagaimana dengan Kagura?

Ia sedang duduk bersila di kasur sambil membaca majalah fashion. Dari balik majalahnya, mengintip kamera smartphone yang Kagura gunakan untuk memotret Sougo diam-diam.

Tentu saja Kagura sudah men-silent hp-nya agar tak ketahuan.

Apa yang dia pikir aku tak tau apa yang sedang ia lakukan?

Batin Sougo. Sudah 10 tahun pemuda ini menjadi agen, sangat aneh jika ia tak menyadarinya gelagat mencurigakan Kagura. Namun Sougo mengabaikannya.

Kagura

*Mengirim foto*

Sedang mengerjakan skripsiku. :D

Sakata Gintoki

Apa itu Sougo-kun? Kau menjadikannya budakmu untuk mengerjakan skripsi? Kau hebat Kagura! (y)

Sakamoto Tatsuma

Apa aku tak salah lihat? Ahahahahaha.

Okita Sougo

Ini balasan untuk roti selai tadi pagi, nasi telur siang tadi, dan nasi telur plus roti selai makan malam tadi.

Jadi, besok tolong masaklah yang lain yang lebih enak.

Lagipula dengan ini kau akan berhenti merengek minta pulang.

Sakamoto Tatsuma

Ahahahahhahahaha. Aku tak tahu harus menjawab apalagi. Kalian benar-benar cepat akrab, ya.

Sakata Gintoki

Aku tak menyangka kau luluh terhadap wanita. Hahaha.

Kalian bahkan belum menikah tapi kau sudah kalah dengan Kagura?

Dulu sekali aku sudah pernah memberitahu ini,

'kau bisa saja mempunyai cita-cita menjadi pahlawan untuk bersenang-senang yang kelak akan mengubah dunia dengan satu pukulanmu,

tapi ketika sudah menikah, jangankan mengubah dunia,

merebut remot tv saja kau takkan mampu' xD

Sakamoto Tatsuma

Ahahahahahaha. Itu lucu Kintoki, kau berbicara seperti kau sudah menikah saja.

Sakata Gintoki

Sudah kubilang aku ini pria dengan banyak pengalaman.

Kagura

Kami tak punya hubungan yang seperti itu. -_-

Sakata Gintoki

Bukan tidak, tapi belum.

Hijikata Toushiro

Apa hanya aku yang seharian sibuk? Sepertinya kalian sudah lupa soal kemungkinan ada orang yang ingin mencelakai kita. -_-

Sakata Gintoki

Bicara apa kau? Aku seharian ini mencari tempat-tempat kemungkinan Shinpachi berada.

Sakamoto Tatsuma

Ahahahaha. Aku juga sudah meminta Mutsu untuk membuat daftar nama-nama musuh bisnisku.

Hijikata Toushiro

Untuk saat ini aku bisa pastikan bahwa tak ada orang lain yang mengakses cctv dan pintu otomatis di apartemen itu.

Aku sudah mengecek data cctv selama dua tahun sejak kepergian istri komandan.

Tak ada apapun. Dia menghapus jejaknya dengan sangat sempurna.

Okita Sougo

Bekerja seharian dan tak menghasilkan apapun?

Kau memang tak berguna Hijikata-konoyaro.

Hijikata Toushiro

Apa kau bilang? Kau pikir aku tak jenuh mengecek data satu per satu?

Daripada kau, apa yang kau kerjakan seharian ini? Bermain game?

Kau menjaga Kagura tapi tak ada sesuatu yang terjadi hari ini, kan?

Harusnya kau melakukan penyelidikan juga, bodoh. Ngomong-ngomong,

kalian tadi pagi membicarakan game?

Karena aku hanya butuh empat jam untuk menyelesaikan pekerjaanku,

jadi di waktu luang aku gunakan untuk bermain game.

Apa di antara kalian ada yang bermain game Mobile L—

Sakata Gintoki

Moba kok analog

Hijikata Toushiro

Moba kok satu jalur. Emangnya drag apa?

Sakata Gintoki

Apa masalahmu, hah?

Hijikata Toushiro

Kau juga, apa masalahmu?

Sakamoto Tatsuma

Sudah-sudah, kenapa kalian malah bertengkar hanya gara-gara game.

Kalian seperti kids jaman now saja. Kalau kalian ribut hanya gara-gara ini, aku bakal sleding kepala kalian loh. Ahahahaha.

Okita Sougo

Kau sama saja main game seharian, Hijikata sialan. -_-

Takasugi Shinsuke

Kalian ribut sekali.

Kalian benar-benar tak ada kerjaan, ya?

Sakamoto Tatsuma

Kau sedang PMS, ya, Takasugi? Ahahaha.

Takasugi Shinsuke

Akan kubunuh kau. -_-

Sakamoto Tatsuma

Ahahahahaha. Kau benar-benar sedang PMS.

Sakata Gintoki

Kau jangan seperti itu, Sakamoto. Takasugi sedang kesal, tau.

Ayahnya menjodohkan dia dengan pewaris pabrik gula. xD

Sakamoto Tatsuma

Wah. Dia pasti gadis yang 'manis'. Ahahahaha.

Takasugi Shnsuke

Diam. Darimana kau tau, brengsek? Dasar stalker. -_-

Sakata Gintoki

Detektif! Bukan stalker! Itu ada di headline berita hari ini, aku membacanya di web. Haha.

Takasugi Shinsuke

Menyebalkan. Lagi-lagi aku harus mencari alasan baru untuk menolak perjodohan. -_-

Sakata Gintoki

Bukahkah kau tinggal bilang jujur saja pada ayahmu kalau kau sebenarnya penyuka sesama jenis?

Takasugi Shinsuke

KUBUNUH KAU! Aku benar-benar akan ke tempatmu sekarang juga dan membunuhmu!

Sakamoto Tatsuma

Kintoki hanya bercanda, Takasugi. Jangan marah begitu. Ahahaha.

Takasugi Shinsuke meninggalkan chatroom.

Sakamoto Tatsuma

Oi oi oi. Polisi, tolong pergi ke rumah Tn. Sakata Gintoki malam ini juga.

Sepertinya akan ada percobaan pembunuhan disana. Ahahaha.

Hijikata Toushiro

Merepotkan. Aku akan ke pemakamanmu besok, Tn. Sakata Gintoki.

Sakata Gintoki

Apa-apaan kau. Kau pikir aku akan kalah dengan Takasugi? -_-

Kagura

Hahahahaha. Kalian semua sangat akrab ya. Punya teman memang menyenangkan.

Sakata Gintoki

Teman akrab? Apa kami terlihat seperti itu?

Sakamoto Tatsuma

Mungkin kami bisa akrab karena sama-sama tak punya pasangan, Kagura-chan. Ahahaha.

Sakata Gintoki

Bukankah kau sudah punya Mutsu?

Sakamoto Tatsuma

Aku ini pria normal, Kintoki. Jadi aku tak bisa dengan Mutsu. Ahahaha.

Sakata Gintoki

Mutsu kan perempuan. -_-

Sakamoto Tatsuma

Eh? Dia perempuan? Kupikir selama ini dia laki-laki.

Sakata Gintoki

Dasar bodoh. -_-

Sakamoto Tatsuma

Ahahahaha. Ngomong-ngomong, bukankah Hijikata-san juga cukup keren?

Kenapa kau juga belum punya pasangan?

Sakata Gintoki

Kau tak tau? Dia juga seorang gay.

Aku melihatnya mencium poster B'z saat di pesta pernikahan Otae dan Komandan Gorila. Aku ada fotonya.

*Mengirim gambar*

Sepertinya akan seru jika aku memajang foto nista Hijikata ini di web milik kepolisian.

Tapi aku masih heran kenapa ada poster B'z di pesta pernikahan?

Sakamoto Tatsuma

Itu karena Otae-chan penggemar B'z, Kintoki. Dan dia waktu itu tak bisa mengundang mereka karena B'z sedang ada world tour. Ahahaha.

Hijikata Toushiro

SIAPA YANG KAU SEBUT GAY? WAKTU ITU AKU TAK SADAR KARENA SEDANG MABUK!

AKU AKAN PERGI KE TEMPATMU DETIK INI JUGA,

JIKA KAU TAK MENGHAPUS FOTO ITU, KUBUNUH KAU!

Hijikata Toushiro meninggalkan chatroom.

Okita Sougo

Hei, danna.

Saat di pesta pernikahan komandan, bukankah kau berdansa dengan Hijikata-san?

Aku bahkan punya fotonya.

*Mengirim foto*

Aku sempat berfikir kalian punya hubungan spesial.

Sakata Gintoki

Hei! Hapus foto itu! Waktu itu aku dan dia sedang mabuk. Kami tidak sadar.

Aku akan pergi ke apartemen dan menghajarmu jika kau tak menghapusnya.

Okita Sougo

Kau tak akan sempat menghajarku,

karena sebentar lagi ada dua orang yang menghadangmu, danna.

Sakata Gintoki

Oi oi oi. Polisi macam apa kalian?

Harusnya kalian melindungi warga biasa sepertiku!

Kagura

Hahaha. Aku benar-benar tertawa. Kalian semua lucu sekali.

"Hahahahahahaha." Kagura tertawa terpingkal-pingkal di atas kasur. Sebenarnya percakapan ini hampir saja membuat insting fujo Kagura kembali terbangun setelah sekian lama Kagura menidurkan paksa instingnya tersebut.

"Kau benar-benar menikmatinya, ya?" Ucap Sougo yang masih duduk di depan komputer, namun ia menghadap ke arah Kagura.

"Kalian sangat lucu. Hahaha."

"Ini sudah hampir tengah malah. Tidurlah. Begadang hanya akan membuatmu botak."

"Hei, kau terdengar seperti ayahku saja. Lalu bagaimana denganmu yang tak tidur sama sekali?"

"Aku melatih tubuhku. Jadi bukan hanya tubuhku yang kuat, tapi rambutku juga."

"Apa-apaan itu. Hahaha."

"Kau tertawa lagi."

Masih dengan tawanya, Kagura merebahkan dirinya di kasur. Ia mengerjapkan mata beberapa kali.

"Apa kau tak apa seperti itu terus? Sebaiknya kau juga tidur. Aku yakin malam ini juga tak akan ada apa-apa."

"Tidak ada yang menjamin itu, China. Lagi pula kau akan tidur dimana jika aku juga tidur? Tentunya aku akan tidur di kasur dan kau harus minggir."

"Cih. Kau tetap saja menyebalkan." Kagura memunggungi Sougo, lalu menyelimuti tubuhnya. Perlahan ia mulai mengantuk. Dan tertidur.

Sougo kembali berkutat dengan proposal skripsi milik Kagura. Ia berniat akan menyelesaikannya malam ini juga, atau mungkin sampai pagi nanti?

Sakamoto Tatsuma

Kenapa mendadak sepi? Ahaha.

Okita Sougo

Kagura sudah tidur. Dan sepertinya danna sedang dikeroyok dua orang.

Sakamoto Tatsuma

Kalau begitu aku juga akan tidur. Selamat malam Sougo-kun. Ahaha.

Sakamoto Tatsuma meninggalkan chatroom.


Sementara itu di kota sebelah. Di sebuah taman yang penuh dengan rumah-rumah kardus. Di salah satu rumah itu ada seorang pria paruh baya dengan jenggot di wajahnya sedang menatap merana laptop di depannya. Pria itu memakai kacamata hitam meski sudah malam dan keadaan sekitar sedang gelap gulita.

"Ahhh.. Kenapa tiap jam segini listrik mati? Lagi-lagi Black Swordman tidak bisa tampil! Padahal aku hanya bisa keren di game saja. Ahhhhh.. Sial sial sial!"

Usut punya usut, dia adalah mantan PNS yang sekarang menjadi gelandangan, inisial namanya M alias HT.

Bersambung—

Dengan gaje.


Maafkan author yang setahun baru update. /sungkem satu-satu/

Author udah nggak main MM sih jadi yah mungkin chapter ini jadi kurang gimanaaaa gitu /ditampol

Pokoknya makasih banget buat yang fave, follow, yg ngereview, pokoknya makasih. Maaf juga nggak bisa sebut satu-satu.

Tapi dari hati yang terdalam beneran makasih :')

Saya sibuk bikin skripsi yang tak kunjung jadi. Hiks :(

Chapter selanjutnya mungkin juga ngaret, karena saya belom bisa nafas lega kalo ini skripsi belom kelar juga. Hiks :( (2)

Karena lagi banyak pikiran fic-nya jadi gak lucu. Hiks (3)

Apa pula itu di atas parodi gamenya campur aduk nggak nyambung. Hiks (4)

Saya lagi bokek juga. Hiks (5)

Jomblo. Hiks (6)

Wkwkwkw. Udah ah.. Sampai jumpa di chapter selanjutnya ^-^

Mau review lagi?