"Me, Haru and Triplets " Chapt. 3

*Sebelumnya*

Kyuhyun tiba di depan kelas, Kyuhyun cukup bersyukur karena guru yang mengajar tentang Bahasa Inggris belum masuk. Kyuhyun bergegas menghampiri ke-4 sahabatnya, lalu duduk di kursinya.

"Kenapa terlambat, Kyu? " tanya Changmin.
"Aku haus, apa kau punya air minum? " tanyanya
"Sebentar" sahut Minho, kemudian memberikan Kyuhyun air minum miliknya.
Ke-3 sahabat Kyuhyun merasa kasihan melihat Kyuhyun yang tampak kelelahan.
"Kau ada masalah apa, Kyu? " tanya Jonghyun.
"Kau sudah sarapan? " tanya Changmin
"Sudah" bohongnya.
"Kyu, kau belum menjelaskan, sebenarnya kenapa kau terlambat?, lalu kau ada masalah apa? " tanya Jonghyun penasaran
"Kedua hyeongku menitipkan ke-4 anak mereka padaku" perkataan Kyuhyun membuat mereka shock mendengarnya.
"Mwo?! "

*Selanjutnya*

"Jadi- kau mengurus ke-4 keponakanmu sendiri?" tanya Jonghyun seakan tidak percaya
"Nde, aku bingung bagaimana caranya agar aku bisa mendapat uang tambahan untuk membiayai hidup mereka, bahkan Haru minta Sekolah lagi bersama sikembar" ucapnya dan menghela nafas.

Ketiga sahabat Kyuhyun menatapnya lirih, mereka kasihan padanya yang dimana selain membiayai hidup dan sekolahnya sendiri, kini ia harus diberi beban oleh kedua saudaranya melalui ke-4 keponakannya.

"O iya, hari ini jam istirahat kalian duluan saja ke kantin, aku tidak ikut"
"Kenapa kau tidak ikut?" tanya Changmin
"Aku harus mengurus keponakanku yang ku titipkan di UKS" sahutnya sembari mengeluarkan buku pelajaran dari dalam tasnya.
"Kami akan membantumu, Kyu" ucap Jonghyun
"Nde, kau bisa mengandalkan kamu untuk membantumu menjaga mereka" tambah Changmin
"Tidak perlu, aku tidak ingin merepotkan kalian" tolaknya
"Tidak ap-" ucapan Changmin terputus ketika guru mereka masuk ke dalam kelas, hingga ketiga sahabat Kyuhyun kembali keposisi duduknya semula.

Disaat jam pelajaran, sesekali mereka memandang Kyuhyun yang tampak fokus mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru mereka. Changmin mengecek saldo tabungannnya melalui aplikasi di ponselnya, Changmin, Jonghyun dan Minho nasibnya lebih beruntung dibandingkan Kyuhyun, karena selain mereka memiliki orangtua yang utuh, mereka juga selalu diberi fasilitas dan uang jajan dari kedua orangtua mereka.

"Ternyata saldo di tabunganku cukup banyak juga, mungkin aku bisa membantu Kyuhyun" batinnya.

Jonghyun menulis sesuatu di kertas, kemudian ia memberikan kertas tersebut pada Changmin dan Minho tanpa sepengatahuan Kyuhyun. Mereka berdua membaca pesan dari Jonghyun, "Bagaimana jika kita patungan untuk membantu, Kyuhyun?."

Changmin dan Minho menulis balasan dari pesan yang diberikan oleh Jonghyun, lalu mereka memberikannya pada Jonghyun, "Aku setuju" itulah balasan dari kedua sahabatnya.

Kyuhyun kelihatan lelah, dan tampak mual akibat tidak sarapan tadi pagi. Dirinya mengecek dompet yang ia simpan di dalam tasnya, ia membuka isi dompet untuk memeriksa berapa sisa uang yang ada di dalam tasnya.

"…" Kyuhyun menghela nafas berat ketika di dalam dompetnya hanya tersisa uang dua lembar 2000 won saja.
"Bagaimana mereka bisa makan dengan sisa uang yang sedikit ini?" batinnya.
" Cho Kyuhyun!" sebuah suara teguran meluncur dari guru Bahasa Inggris yang memintanya untuk datang ke ruang Kepala Sekolah.
"Ne?" tanyanya
"Kau ikut saya ke ruang Kepala Sekolah sekarang!"
"Ah- ne" sahutnya dan beranjak dari kursi kemudian ke luar dari pintu sebelah kiri khusus siswa, dan ia berjalan mengikuti guru tersebut menuju ruang Kepsek.

Celetukkan yang berasal dari beberapa siswa dan siswi yang heran ketika guru mereka tiba-tiba memanggil Kyuhyun dengan nada suara membentak, begitu juga Changmin, Jonghyun dan Minho.

"Kyuhyun kenapa ya?"
"Aku juga tidak tahu, mungkin ada masalah berat yang menimpanya"
"Kasihan ya Kyuhyun"
"Nde, semoga saja tidak ada masalah yang terjadi padanya"

Changmin, Jonghyun dan Minho saling menatap, tanpa peduli jika mereka akan dimarahi, mereka bergegas mengikuti Kyuhyun yang sudah berada di ruang Kepsek, dan mereka menguping pembicaraan dari luar pintu.

"A-ada apa ya pak?" tanya Kyuhyun sedikit takut memandang Kepala Sekolah juga wali kelasnya.
"Kyu! Kau tahu, ini adalah Sekolah! Bukan tempat penitipan anak!" ucap Kepala Sekolah padanya
"Mianhe, saya tidak bermaksud untuk menitipkan keponakan saya di UKS, saya tidak mungkin meninggalkannnya di rumah, karena di rumah saya tidak ada siapa-siapa. Saya janji, akan secepatnya mencari Sekolah untuk mereka"
"Mianhe Kyu, bukan maksud saya tidak mengizinkanmu membawa mereka ke Sekolah ini, saya hanya tidak ingin ada laporan dari siswa dan siswi yang nantinya akan mendatangkan masalah padamu"
"Ne, saya mengerti. Saya tidak akan mengulanginya lagi, besok saya tidak akan membawa mereka lagi, tapi saya mohon untuk hari ini izinkan mereka di Sekolah ini"
"Kyu, kenapa kau mengurus keponakanmu, kemana orangtua mereka?" tanya Junsu sebagai wali kelasnya
"Kedua hyung saya bekerja di Luar Negeri, jadi mereka menitipkan anak-anak mereka pada saya"
"Kedua hyungmu yang mana?, selama ini kami tidak pernah melihat dan bertemu dengan saudaramu, bahkan untuk masalah yang harus dihadiri oleh keluarga, kau juga tidak pernah mengajak salah satu dari mereka"

Kyuhyun berusaha menyembunyikan kebenarannnya dari wali kelasnya juga Kepala Sekolahnya, karena dirinya tidak ingin dikasihani, "Mm…Siwon hyung dan Donghae hyung sibuk dengan keluarganya di Luar Negeri, jadi mereka tidak memiliki waktu untuk kembali ke Seoul" bohongnya.
"Oh-begitu rupanya, tapi lain kali jika ada pertemuan untuk wali murid, kau bisa meminta salah satu dari mereka untuk menghadirinya" ucap Kepala Sekolah padanya.
"Ne" sahut Kyuhyun mengangguk.
"Kalau begitu, kembalilah ke kelasmu" perintah Kepala Sekolah
"Ne" sahut Kyuhyun yang beranjak dan pergi meninggalkan ruang Kepala Sekolah.

Kyuhyun tidak menyadari bahwa ke-3 sahabatnya telah mendengar kebohongannya di depan Kepala Sekolah juga wali kelasnya, mereka bersembunyi dibalik tembok saat Kyuhyun ke luar dari ruang Kepsek.

Mereka bertiga memandang nanar dari balik punggung Kyuhyun yang berjalan gontai karena banyak pikiran. Kyuhyun mengurungkan niatnya kembali ke kelas, ia berbelok ke arah kanan di mana UKS berada, Kyuhyun mengetuk pintu sejenak, dan tidak berapa lama Dokter yang bertugas di UKS membuka pintu, "Kyu, mianhe-ahjumma tidak bisa berbohong pada Kepala Sekolah sewaktu beliau kemari"ucapnya menyesal.

"Tidak apa-apa, ahjumma. O iya, dimana keponakanku?" tanyanya
"Sikembar sedang tidur, dan Haru sedang membaca buku"
" Saya ingin bertemu dengan mereka"
"Masuklah"
"Ne" sahut Kyuhyun, sembari melangkah masuk ke dalam.

Haru tersenyum karena Kyuhyun menemui mereka, "Samchon" ucap Haru senang.

"Tumben mereka tidur" ucap Kyuhyun padanya
"Nde, tadi Manse mengantuk sepertinya Manse demam, jadi Daehan dan Minguk juga ikutan tidur bersamanya"
"Manse sakit?" tanyanya cemas
"Nde, Kyu. Saalah satu keponakanmu itu sepertinya demam, tadi ahjumma sudah meminumkan obat penurun demam padanya"
"Gumawo ahjumma, mianhe- saya hanya merepotkan ahjumma"
"Tidak apa-apa, Kyu. Kau anak yang baik, ahjumma senang jika bisa membantumu"
"…" Kyuhyun hanya tersenyum, walau ia memiliki banyak beban yang menjadi pikirannya, tapi melihat ke-4 keponakannya membuat dirinya seakan-akan lupa dengan bebannya.
"Samchon, Haru lapar" rengek Haru
"Nanti samchon akan membelikanmu makanan" ucapnya
"Apa-tadi pagi kalian tidak sarapan?" tanya Dokter itu padanya.
"Sudah" sahut Kyuhyun bohong.
"Samchon gak boleh bohong, loh. Itu dosa" tegur Haru
"Jadi kalian belum sarapan?" tanyanya lagi
"Tadi pagi saya kesiangan bangun dan harus mengurus mereka, jadi lupa memberi mereka sarapan" ucap Kyuhyun yang akhirnya berterus terang padanya karena ucapan Haru.
"Aigo, Kyu! Kau tunggu sebentar di sini, ahjumma akan membelikan mereka makanan"
"Tidak perlu ahjumma, uang saya masih ada. Saya yang akan membelikan mereka makanan, lagipula sebentar lagi juga jam istirahat" tolaknya
"Baiklah, kalau begitu kau pergi ke kantin sekarang, dan belikan mereka makanan, kasihan keponakanmu"
"Ne ahjumma" sahutnya

Kyuhyun bergegas ke luar dari UKS, dan berjalan menuju kelasnya, tetapi belum sampai di kelas, Kyuhyun sudah dihadang oleh ke-3 sahabatnya, "Kalian kenapa di sini?" tanyanya
"Kau belum sarapankan?!" tanya Changmin
"Sudah" bohongnya
"Kyu! Kami sudah mendengar semuanya, kenapa kau masih berbohong juga pada kami?!"
"Jadi- kalian menguping?"
"Nde! Kami adalah sahabatmu! Kenapa kau harus berpura-pura di depan kami?!" Jonghyun mulai marah padanya.
"Mianhe, aku hanya tidak ingin membebani kalian" sesalnya
"Ini" Minho menarik tangan kanan Kyuhyun, dan menyerahkan beberapa lembar uang hasil dari patungan ke-3 sahabatnya.
"Terimalah, kami hanya ingin membantumu" ucap Minho
"Tidak, uangku masih ada" tolaknya
"Kyu! Jika kau tidak mau menerima pemberian kami, jangan harap kami mau bersahabat lagi denganmu!" ancam Jonghyun
"Jonghyun" tegur Changmin
"Ne, tapi aku hanya meminjamnya dari kalian, jika aku sudah gajihan aku akan membayarnya" ucap Kyuhyun yang terpaksa menerimanya.
"Terserah kau saja Kyu, tapi setidaknya kau mau menerima bantuan dari kami" sahut Changmin
"Gumawo, kalian selalu ada untukku"
"Itulah gunanya sahabat Kyu" ucap Jonghyun yang tersenyum karena Kyuhyun menerima bantuan dari mereka.

*MHAT*

Donghae berdiri di depan salah satu pengumuman di sekitar subway, dirinya tertarik pada salah satu lowongan pekerjaan yang bertempat di daerah Jeju sebagai salah satu karyawan dibagian pemasaran mengenai salah satu Resort yang terkenal di Jeju, setidaknya sewaktu di Beijing , Donghae sudah pernah memiliki pengalaman ketika bekerja di sana.

"Daehan, Minguk, Manse- tunggu appa" gumamnya
"Appa akan mencoba pekerjaan ini" batinnya.

*MHAT*

Siwon berdiri di depan cermin sambil mencukur jenggot di dagunya, ia memegang dagunya ketika sudah tampak bersih. Siwon yang hanya peduli pada dirinya sendiri, bahkan ia melupakan Haru sebagai anak kandungnya juga saudaranya.

Drt…Drt…Drt…

Ponselnya bergetar di atas meja nakas, Siwon bergegas ke luar dari kamar mandi dan meraih ponselnya, "Ada apa Kibum~ah?" tanyanya ketika Kibum menghubunginya.
"Kau sudah bangun?"
"Tentu saja, memangnya kenapa?"
"Hari ini kau ada pertemuan bersama Klien dari Seoul"
"Ah, nde. Aku hampir saja lupa, gumawo karena sudah mengingatkanku"
"Ne, o iya- hari ini juga hari ulang tahun Haru"
"Ah, ne" sahutnya terdengar malas.
"Apa ada lagi yang ingin kau katakan?" tanya Siwon
"Tidak ada" sahut Kibum
"Baguslah!" ucapnya dan menutup begitu saja pembicaraannya bersama Kibum.
"Hari ini Haru berulang tahun, pasti Haru baik-baik saja bersama Donghae hyung" gumamnya.
"Kyuhyun-" ucapannnya menggantung ketika menyebut nama Kyuhyun saudaranya yang paling kecil.
"Apa-Kyuhyun baik-baik saja di Seoul?" gumamnya yang tiba-tiba muncul rasa rindu pada sosok adik kecilnya yang sudah lama tidak ia kunjungi bahkan memberi kabar padanya.
"Ah- dia sudah dewasa, pasti dia baik-baik saja" ucapnya lagi.

*MHAT*

Saat jam istirahat, Kyuhyun hanya berada di UKS setelah membelikan makanan untuk ke-4 keponakannya, Kyuhyun begitu perhatian pada mereka, bahkan untuk dirinya sendiri, ia tidak peduli jika perutnya terasa lapar.

"Enak?" tanya Kyuhyun pada Haru juga sikembar
"Enak, samchon" sahut Haru
"Camchon, atu mau ladi" ucap Minguk yang doyan makan.
"Atu juda" pinta Daehan, sedangkan Manse yang tampak sakit hanya diam dan tidak begitu nafsu makan.
"Sebentar, samchon potongkan untuk kalian" ucap Kyuhyun dan memotong beberapa daging ayam agar mereka bisa memakannya.
"Manse tidak makan?" tanyanya

Manse menggelengkan kepalanya. Kyuhyun menghampiri Manse dan mendudukkannya di pangkuannya, " Samchon suapin ya?" tawarnya, tetapi Manse menggelengkan kepalanya, "Mance tanen appa" ucapnya, lalu menangis sambil memeluk Kyuhyun erat, dan Kyuhyun mengelus punggungnya.

"Appa-pasti sekarang sedang sibuk bekerja, Manse tidak boleh menangis, nanti samchon akan menelponkan appa, agar Manse bisa mendengar suara appa"
"Hiks"Manse hanya mengangguk dalam tangisnya.

Kyuhyun memandang iba Manse juga keponakannya yang terlihat lahap memakan makanannya, "Eomma-appa-aku merindukan kalian" batin Kyuhyun, dan matanya berkaca-kaca menahan air matanya.
Terdengar derap langkah kaki menuju UKS, seseorang tiba-tiba saja masuk ke dalam tanpa mengetuk pintu lebih dulu, "Kyu, buruan ke kelas, hari ini ada ujian mendadak" ucap Minho yang berlari dari kelas untuk memberitahunya hal penting tersebut.

"Mwo? Ujian?"
"Nde, ayo buruan" ajaknya
"Tapi-bagaimana dengan mereka?"
"Samchon pergi saja ke kelas, nanti aku akan menjaga Daehan, Minguk dan Manse di sini" ucap Haru
"Ne, samchon pergi dulu sebentar ke kelas, Haru jaga mereka ya"
"Ne samchon" sahutnya.

Ketika Kyuhyun ingin melepaskan pelukan Manse padanya, Manse justru semakin mempererat pelukannya, "Atu itut camchon" pintanya.
"Tapi Manse sedang sakit, tunggu di sini sebentar ya" ucapnya
"Tida mau"tolaknya.

Minho menatap kasihan pada Kyuhyun juga keponakan Kyuhyun, matanya berkaca-kaca memandang mereka, "Kasihan Kyuhyun" batinnya.

"Baiklah, Manse boleh ikut samchon" ucapnya terpaksa
"Daehan, Minguk yang pintar ya bersama Haru noona"
"Ne" sahut mereka.
"Ayo kita ke kelas sekarang" ajak Kyuhyun pada Minho.
"Ne" sahutnya.

Haru memandang kepergian Kyuhyun dari balik punggungnya, "Samchon-Haru sayang samchon" batinnya.

*MHAT*

Kyuhyun kembali ke kelas bersama Minho. Semua sorot mata memandang kearah Kyuhyun yang datang ke kelas sambil menggendong Manse. Kyuhyun hanya tersenyum pada teman-teman sekelasnya, kemudian ia duduk di kursinya, guru yang mengajar hari ini sudah tahu bahwa Kyuhyun membawa keponakannya ke Sekolah, hingga ia mengizinkan Kyuhyun membawa Manse.

"Dia keponakanmu, Kyu?" tanya Changmin
"Nde" sahutnya.
"Apa kalian sudah siap untuk quiz hari ini?" tanya guru Matematika pada mereka
"Ne" sahut mereka serentak.

Manse yang demam tinggi tidak melepaskan pelukannya pada Kyuhyun, begitu pula Kyuhyun yang menahan punggung belakang Manse dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya menulis jawaban dari lembar soal yang dibagikan oleh ketua kelasnya.

Kyuhyun yang sama sekali belum sarapan, membuat maagnya kambuh. Perutnya terasa sangat mual, tapi ia berusaha menahannya. Changmin yang duduk di sebelah Kyuhyun, ia menatap wajah Kyuhyun yang begitu pucat, "Kyu" panggilnya pelan, tetapi Kyuhyun tidak mendengarnya, dan Changmin kembali memanggilnya pelan, "Kyu"

Kyuhyun menoleh padanya, "Ne?" tanyanya
"Kau sakit?" cemasnya

Kyuhyun menggelengkan kepalanya, "Aku baik-baik saja" bohongnya.
"Kau yakin?" tanyanya seakan tidak percaya.
"Ne, lanjutkan tugasmu" ucapnya
"Ne" sahut Changmin.

Meski Kyuhyun mengatakan padanya, bahwa dirinya baik-baik saja, tetapi Changmin tahu, Kyuhyun sedang berbohong padanya. Ketika Changmin menulis beberapa jawaban dari soal quiznya, sesekali ia menatap Kyuhyun yang terlihat seperti ingin muntah, tetapi di tahannya.

Sedangkan Kyuhyun beberapa kali menelan kembali asam lambung yang naik kekerongkongannya dan memaksa ke luar. Tubuhnya keringat dingin, dan ia tidak fokus menjawab semua jawaban dari soal-soal tersebut, pikirannya terbagi antara tubuhnya yang sedang tidak sehat, soal ujian, Manse dan keponakannya yang berada di UKS.
"Kau bisa bertahan Kyu, sebentar lagi, kau pasti bisa!" ucapnya dalam hati menyemangati dirinya sendiri.

"Apa kalian sudah selesai?" tanya sang guru pada siswa-siswinya.

Kyuhyun yang sudah menjawab semua pertanyaan dari soal-soal tersebut, dirinya beranjak dari kursi dan mempercepat langkah kakinya untuk mengumpulkan soal tersebut sambil menggendong Manse, kemudian ia meminta izin pada guruanya untuk ke luar dari kelas sebentar, dan gurunya mengizinkannya.

Kyuhyun berlari menuju toilet, setibanya di toilet, Kyuhyun menurunkan Manse dan ia memuntahkan isi lambungnya di kloset. Melihat Kyuhyun yang tampak kesakitan membuat Manse menangis, "Camchon"
"Huekkk"
"Camchon-hiks" tangis Manse
"Samchon tidak ap-"
"Huekkkk"

Manse terus menangisi dirinya, Changmin yang sedari tadi merasa ada yang tidak beres pada sahabatnya, ia bergegas menyusul Kyuhyun, seperti dugaannya Kyuhyun muntah-muntah karena sakit.

"Kyu, kau kenapa?" cemas Changmin
"Tolong bawa Manse ke luar sebentar" pintanya dan masih membungkukkan tubuhnya semakin dalam ketika isi perutnya kembali memaksa ke luar.
"Ne" sahut Changmin yang langsung menggendong Manse dan membawanya ke luar dari toilet.
"Camchon" tangisnya karena mencemaskan Kyuhyun
"Samchonmu baik-baik saja, jangan cemas ya" ucap Changmin dan menepuk punggung Manse yang terasa hangat untuk menenangkannya.
"Sepertinya kau demam anak kecil" ucap Changmin.

Dari luar Changmin masih mendengar suara Kyuhyun yang muntah-muntah akibat maagnya, Changmin mengirim pesan pada kedua sahabatnya, agar mereka bisa mengantar Kyuhyun beserta keponakannya pulang saat jam pulang nanti.

Di dalam toilet, Kyuhyun menerima pesan dari salah satu tempat dimana dirinya kerja paruh waktu, ia membaca pesan tersebut sambil menyandarkan tubuhnya di dinding toilet, "Kyu, hari ini ada cukup banyak pesanan yang harus diantarkan ke Perusahaan Samsung, sekitar jam 14.00 kau bisa mengantarkannya kan?"

Meski tubuhnya merasa tidak sehat, tetapi Kyuhyun terpaksa menerima pekerjaan itu karena dirinya sangat membutuhkannya, "Ne saya bisa" ia mengirim pesan sebagai balasan darinya.

Sedikit merasa lebih baik setelah muntah, Kyuhyun ke luar dari toilet dan menemui Changmin yang menggendong Manse, "Gumawo Changmin~ah" ucapnya.
"Aku tahu kau sakit, kau jangan pura-pura kuat di depan kami, Kyu"
"Mianhe, aku hanya takut kalian mencemaskanku, tapi sekarang aku sudah merasa lebih baik"
"Nanti sepulang Sekolah, kami akan mengantarmu pulang"
"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri"
"Kyu! Kau itu sakit, anak ini juga sakit, jika kau memaksakan diri untuk pulang sendiri bersama keponakanmu, jika ada apa-apa menimpamu di jalan, bagaimana dengan keponakanmu?!"
"Baiklah jika kau memaksa, tetapi-apa aku bisa minta tolong pada kalian sebentar?"
"Minta tolong apa? Kami pasti akan menolongmu"
"Ini sudah jam 13.15 , aku ada urusan sebentar dan harus mengantar pesanan"
"Kyu! Kau itu sedang sakit, kau masih memaksakan dirimu untuk bekerja!"
"Ini demi keponakanku, jika aku tidak bekerja, bagaimana aku bisa membiayai hidup mereka?, sebentar saja, aku titip mereka pada kalian" pintanya.
"Tapi, Kyu-"
"Aku harus pergi sekarang, dan tolong izinkan aku jika Kim sonsaengnim mengajar"
"Kyu-" ucap Changmin yang menggantungkan perkataannya karena Kyuhyun pergi begitu saja tanpa memperdulikan Changmin yang mencemaskannya.

*MHAT*

Kyuhyun berlari dari Sekolahnya menuju rumah makan dimana dirinya kerja paruh waktu, karena jaraknya tidak terlalu jauh, Kyuhyun tiba di rumah makan tersebut jam 13.55 menit, "Mianhe saya sedikit telat" ucapnya seraya sedikit membungkukkan badannya karena tidak enak pada karyawan disana, "Tidak apa-apa, Kyu. Ini pesanannya, tolong antarkan di ruang meeting yang berada di lantai 3 "
"Ne" sahutnya
"O iya, ini kunci motornya" salah satu karyawan memberikan kunci motor matic padanya.
"Ne" sahut Kyuhyun, yang segera membawa pesananan tersebut menggunakan motor matic dan dirinya ngebut karena ia tidak ingin jika pesanannya telat.

Ketika lampu lalu lintas menunjukkan warna merah dimana pengguna kendaraan harus berhenti, Kyuhyun memegang perutnya yang terasa sangat perih dan kembung, bahkan ia tidak sempat makan dan minum obat. Ia meringis menahan rasa sakit dibagian perutnya. Kyuhyun menegakkan tubuhnya dan siap-siap mengemudikan motor matic untuk mengantarkan pesanannya. Ketika dirinya menoleh kearah kanan, ia tidak mengaja melihat sosok Donghae yang berada di dalam bus dan duduk di dekat jendela.

"Donghae hyung?" gumamnya.
"H-" perkataannya terputus saat lampu hijau menyala dan Bus yang ditumpangi Donghae berlalu dari hadapannya, Kyuhyun berusaha mengejarnya, dengan motor matic yang digunakannya.
"Hyung!" serunya, tetapi Donghae tidak mendengarnya.
"Hyung! Donghae hyung!" seru memanggil Donghae.

Kyuhyun tidak bisa ngebut menggunakan motor maticnya karena rasa sakit diperutnya kembali menyerang, tetapi ia tetap berusaha mengejarnya, hanya saja ketika berada di simpang empat, sebuah Mobil melaju tanpa melihat kendaraan yang lain, hingga Kyuhyun rem mendadak dan jatuh dari motor, dan pesanan yang ingin diantarkannya juga jatuh dan berhamburan di jalan.

TBC

Bagaimanakah kisah Kyuhyun, Haru dan Triplets selanjutnya?