OSM

Declaimer : Member NCT milik orangtua mereka masing-masin, SM Entertainment, dan Tuhan Yang Maha Esa, saya hanya meminjam nama tidak lebih.

Pair : TaeYu

Genre : Fluffy/Romance

Rating : T

Warning : Fic ini mengandung B x B, dan TYPO yang bertebaran

...

" Kau cantik sekali jika wajahmu memerah seperti itu."

" Taeyongie." Taeyong tertawa, sedangkan Yuta mengerucutkan bibirnya tak terima.

Pemuda yang yang aslinya memang cantik itu tak terima dikatai cantik oleh kekasih tampannya ini. Yuta lebih suka disebut tampan dibandingkan cantik masalahnya. Walaupun ia sendiri tahu jika wajahnya memang cantik seperti yang orang-orang katakan.

" Ayo pulang. Mereka pasti mencari kita." Kata Taeyong seraya mengenggam tangan yang lebih muda.

" Percaya diri sekali. Asal kau tahu saja ya, mereka tidak akan pernah mencarimu." Kata Yuta seraya membalas genggaman tangan Taeyong, membuat pemuda tampan itu tersenyum kecil. Tangan Yuta terasa pas sekali digenggaman tangannya, terasa seperti sebuah takdir.

" Kenapa bisa begitu?" Taeyong menatap Yuta dengan pandangan bingung. Karena ia memang tak terlalu mengerti dengan apa yang Yuta katakan barusan.

" Mereka tidak akan pernah mau repot-repot mencarimu. Yang mereka cari itu ayam."

" Ayam?" Taeyong semakin tak mengerti, apa hubungannya ayam dan dirinya?

" Iya ayam, ayam yang kita beli." Taeyong tertawa, ia mengerti sekarang, mereka berdua memang membeli ayam.

Taeyong mengusap puncak kepala Yuta yang dengan segera ditepis oleh sang pemilik kepala. Taeyong tersenyum, ia sangat tahu. Yuta tak suka jika rambutnya berantakan. Tapi lihatlah wajahnya yang terlihat malu-malu itu.

" Taeyongie." Yuta memecah keheningan yang beberapa waktu yang lalu sempat mendera. Taeyong menoleh.

" Hm?"

" Kenapa mereka semua melihat kita seperti itu." Yuta memeluk lengan kiri Taeyong erat, membuat Taeyong tertawa untuk yang kesekian kalinya. Taeyong mengusap puncak kepala Yuta sayang.

" Mereka memotret kita aku takut."

" Tidak apa-apa." Taeyong mencoba menenangkan. Sebenarnya ia ingin tertawa, kenapa Yuta harus imut sekali? Taeyong tak kuasa ingin mencubitnya tapi ini tempat umum, Taeyong jadi mengurungkan niatnya.

" Bagaimana kalau mereka semua itu sasaeng fans?" Yuta menatap Taeyong dengan mata besarnya, membuat yang ditatap bertambah gemas.

" Kau kan sang namja untuk apa takut? Tinggal pukul saja."

" Aku bukan sang namja tapi san namja."

" Apa bedanya?"

" Tentu saja beda. Sang namja pake G, sedangkan san namja tidak. Kau ini bagaimana sih? Masak begitu saja tidak tahu dasar payah." Taeyong tertawa keras, untuk kali ini ia benar-benar mencubit pipi Yuta saking gemasnya. Taeyong tidak kuat lagi, Yuta ini benar-benar orang yang sangat menggemaskan.

" Sakit Tae, jahat sekali sih."

" Salahmu sendiri."

" Memangnya aku salah apa?" Yuta menunjuk dirinya sendiri dengan wajah yang luarbiasa imut. Eng, Taeyong jadi ingin menciumnya.

" Kenapa kau bisa imut sekali? Aku kan jadi ingin menciummu."

" Eh?" Taeyong menyeringai, wajah Yuta perlahan memerah mendengar pekataan Taeyong. Membuat yang lebih tua tertawa puas karena berhasil menggodanya.

Perjalanan masih berlanjut, mereka sengaja tak menaiki bus karena memang retoran ayam yang mereka kunjungi beberapa menit yang lalu cukup dekat dari dorm. Sekaligus merasakan indahnya pemandangan sore hari yang cerah seperti sekarang ini.

Taeyong melirik kekasihnya yang ternyata masih menundukkan kepalanya, membuat Taeyong tersenyum geli.

" Sayang."

" Eh?" Yuta mendongak dengan mata besarnya dan wajah yang memerah membuat Taeyong memekik tertahan.

" Astaga, kawaii~." NYUT. Taeyong sangat gemas, Yuta sangat imut, bahkan lebih imut dari makhluk apapun di dunia ini.

Taeyong tahu jika perasaannya ini sedikit berlebihan, tapi demi apapun Yuta sangat keterlaluan. Kenapa bisa seorang laki-laki berekspresi sangat menggemaskan seperti itu?

Taeyong ingin menjedukkan kepalanya ke pohon terdekat saking gemasnya. Uh lihatlah, betapa lucunya pipi gembul yang memerah lucu itu.

" BERHENTI TAEYONGIE." Yuta berteriak di depan Taeyong membuat beberapa pejalan kaki menatap heran ke arah mereka.

" Jangan mencubitku lagi, ini sakit~"

'Astaga, aegyo sialan.' Taeyong membeku, melihat wajah Yuta yang kini justru memerah sampai telinga. Bibirnya mengerucut lucu dengan pipi menggembung. Membuatnya berjuta kali lipat lebih manis dan imut dari sebelumnya.

GREB. Taeyong tak kuasa untuk tak memeluk tubuh kurus nan ringkih itu. Dikecupnya ujung kepala Yuta berkali-kali, kamudian turun untuk mencium keninnya, hidungnya, kedua pipi meronya dan terakhir bibr merah merekahnya. Taeyong hanya mengecupnya tidak lebih, ia bukan tipe orang gila yang akan mengumbar adegan senonoh di depan publik.

" Jangan begitu lagi oke."

" Apa maksudnya?" Tanya Yuta. Taeyong, menangkup kedua pipi Yuta yang masih merona, membuat senyum Taeyong mengembang.

" Jangan bertingkah imut terlalu seriing di depanku."

" Memangnya kenapa?" Yuta tidak mengerti, seingatnya ia tak melakukan apapun. Ia hanya diam dan diam, tak bertingkah sedikitpun. Bagaimana mungkin Taeyong bisa mengatainya imut?

" Kau bisa membuat banyak kupu-kupu keluar dari sini dan jantungku akan meledak saking gemasnya." Taeyong menunjuk perutnya dan perut Yuta bergantian, lalu pemuda tampan itu menarik tangan lentik si cantik untuk merasakan detak jjantungnya yang terasa menggila.

" Eh? Cepat sekali, kenapa bisa begini?

" Tentu saja bisa."

" Jelaskan, aku tidak mengerti." Yuta memegang sebelah tangan Taeyong dengan kedua tangannya, kakinya menghentak-hentak menandakan sebuah kejelasan.

" Kau bodoh ya. Tentu saja itu semua bisa terjadi karena aku mencintaimu."

Yuta terdiam begitu merasakan Taeyong mengecup bibirnya sekali lagi. Rona di wajahnya yang tadi sempat hampir menghilang kini kembali lagi.

Yuta menggigit bibirnya, mengepalkan tangannya, dan menatap Taeyong dengan mata berkaca-kaca.

" Dasar Lee Taeyong bodoh."

" Kau lebih bodoh karena mau menjadi kekasih orang bodoh sepertiku." Taeyong memeluk pinggang Yuta dan menatap mata besar yang lebih muda dengan pandangan sayang.

" Aku juga mencintaimu." Cicit Yuta yang kini menenggelamkan wajahnya di dada Taeyong

" Katakan sekali lagi." Taeyong mengeratkan pelukannya, tak memerdulikan teriakan orang-orang dan beberapa fans yang gemas akan tingkah mereka berdua.

" Aku juga mencintaimu."

" Aku tidak dengar."

" Lee Taeyong bodoh." Yuta memukul dada Taeyong pelan, membuat Taeyong tertawa kecil.

" Terimakassih. Aku jauh lebih mencintaimu." Taeyong berharap kehangatan ini tak akan pernah terlepas sampai kapanpun itu.

END

Kenapa Taeyu? Kenapa bukan KunTa? Jawabannya simple, karena saya bingung. Jadi saya putuskan langsung ke Taeyu aja. Saya tau ini pendek soalnya sengaja, tapi silahkan dinikmati saya tau setelah ini kalian akan merasa kenyang akan kemanisan mereka.

Terimakasih untuk AnimeKpopLoverss, nadifarhhs, liaoktaviani. Joaseo, Khasabat04, Park RinHyun-Uchiha, Misharu Rin, Kim991, TenCara, Vi Jiminie, Min Milly, BlueBerry Jung, JenTababy.

Saya menerima kritik dan saran jadi janggan lupa read and review.