YES! THAT STUDENT IS MY HUSBAND!

Author : SHIN RAEWOO

Rate : T DULU HEHE…

Main Cast: CHANYEOL x BAEKHYUN

Other Cast: WILL APPEAR ONE BY ONE!

Genre: ROMANCE, HUMOR, DRAMA, MARRIAGE LIFE

Warning: YAOI, BOY x BOY, TYPO, BAHASA SUKAR DI FAHAMI(?)

.

.

.

.

"Kita harus mempercepatkan hari pernikahan mereka."

"Tapi bagaimana? Bahkan kita aja belum membincangkan perkara ini kepada mereka."

"Kita tidak punya banyak waktu lagi Tuan Park. Keluarga Byun dan Park harus di satukan segera."

Tuan Byun memicit kepalanya. Sungguh ini hal yang sangat merumitkan. Tidak punya pilihan lain. Pernikahan ini harus segera berlangsung. Harus!

"Baiklah begitu. Kita akan mempertemukan dan melangsungkan pernikahan mereka dengan secepatnya. Jadi, kapan Baekhyun akan pulang ke Korea?"

C

X

B

INCHEON AIRPORT

Seorang namja munggil menarik kedua kopernya kesusahan. Saat ini dia baru saja tiba di Korea setelah tiga tahun menetap di Jepang. Oh jangan lupa ponsel yang masih setia di telinganya.

"Hey kau di mana?"

"…."

"Mwo? Jangan bilang aku harus menaiki teksi. Kyaaa.." Tanpa sengaja namja munggil itu melanggar seseorang di hadapannya yang membuatkan ponselnya langsung terjatuh.

"Aigoo ponsel ku!" dengan cepat namja munggil membungkuk itu mengambil ponselnya yang terjatuh. Melihat jika ada kesan calar atau kerosakkan, dan dia menarik nafas lega setelah melihat tiada sebarang kecacatan dan kerosakkan di ponsel yang baru di belinya beberapa bulan lalu.

"Hey pendek! Kalau jalan liat-liat dong. Apa kau terlalu pendek hingga tidak bisa melihat orang di depanmu eoh?!"

Suara itu menginterupsi kegiatan namja munggil yang sedang bersama ponselnya. Dia mememusingkan tubuhnya sehingga berhadapan dengan orang yang di langgarnya tadi. Dia sedikit mendongakkan kepalanya, kerana kenyataannya namja yang di hadapannya itu agak sedikit tinggi dari tubuhnya.

"Ah… mianhaeyo." Namja munggil itu sedikit membungkukkan badannya, meminta maaf. Dalam hal ini, memang salahnya.

"Cih.. dasar pendek." Baekhyun membulatkan matanya. Nafasnya mulai tidak teratur setelah mendengar perkataan yang keluar dari namja tinggi itu.

"Apa kau bilang?" namja munggil itu memandang tepat namja tinggi yang turut sedang memandangnya. Namja tinggi itu tersenyum miring mendengar pertanyaan laki-laki pendek yang beda 11 cm darinya.

"Kau. Pendek." Laki-laki yang lebih tinggi menekankan setiap perkataannya, membuatkan namja mungil itu mengepalkan kedua tanganya menahan marah.

"Coba kau bilang sekali lagi?"

"Kau pen… arghh! Kenapa kau menendang kaki ku eoh?!" Namja tinggi itu langsung menjerit dan melompat-lompat kesakitan mengabaikan tatapan orang ramai yang menyaksikan mereka saat ini, kerna namja mungil itu tanpa aba-aba langsung menendang kakinya, tepat di tulangnya.

"Itu kerna kau mengatai ku pendek dasar telinga lebar!"

"Kyaaa berani-beraninya kau mengatai ku telinga lebar!" namja tinggi menatap nyalang namja pendek yang tersenyum mengejek kepadanya. Ini benar-benar satu penghinaan yang besar!

"Kau… arghhh!" namja tinggi itu langsung terduduk di lantai mengelus-elus kakinya, kerna dia sekali lagi di tendang oleh makhluk pendek yang mengerikan itu.

"Kyaaa kau…"

"Da…" namja munggil itu melambaikan tangannya dengan senyuman kemenangan yang terukir di wajahnya, meninggalkan namja tinggi yang masih kesakitan dan menatapnya marah.

"AKAN KU HABISKAN KAU KALAU KITA KETEMU LAGI PENDEK!"

C

X

B

"Aku pulang!"

"Baekhyun anak eomma!"

"Eommaa.." dua beranak itu langsung memeluk antara satu sama lain, menyalurkan kerinduan yang telah lama mereka pendam. Nyonya Byun melepaskan pelukkannya. Memandang anak bongsunya yang sudah hampir tiga tahun tidak berjumpa. Sebuah kecupan hangat hinggap di dahi Baekhyun, membuatkan Baekhyun refleks menutup matanya.

"Aku merindukanmu eomma." Baekhyun memeluk kembali ibunya yang sangat di rinduinya.

"Eomma juga sangat merindukanmu Baekhyun." Nyonya Byun membalas pelukan anaknya. Terkadang dia mengecup lembut pucuk kepala anak manjanya itu.

"Baekhyun?"

"Baekbeom hyung.." Baekhyun langsung melepaskan pelukannya dari ibunya dan langsung berlari ke arah Baekbeom, hyung satu-satunya Baekhyun.

"Bogoshipeo hyung." Baekhyun memeluk Baekbeom sungguh dia sangat merindukan hyungnya yang satu ini.

"Nado. Hyung juga. Kau sudah besar Baekhyun." Baekbeom mengacak-acak rambut Baekhyun gemas. Tiga tahun tidak berjumpa kerna Baekhyun melanjutkan pelajarannya ke Jepang, membuatkan dia merindui adik kecilnya itu.

"Tapi kau tetap pendek Baekhyun." Baekbeom tertawa lucu. Melihat ekspresi adik kecilnya yang berubah cemberut mendengar perkataan 'pendek'.

"Eomma.. hyung mengatai ku pendek." Adu Baekhyun. Dia menatap tajam hyungnya yang masih mentertawakannya membuat Nyonya Byun menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kedua putranya itu.

"Ya sudahlah Baekbeom mengerjai adikmu itu."

"Biarin eomma. Dia memang pendek kok. Ku kira tiga tahun di Jepang akan membuatnya tinggi." tawa Baekbeom semakin kuat membuatkan Baekhyun semakin termakan emosi.

"Eomma…" Baekhyun menghentak-hentakkan kedua kakinya seperti anak kecil. Tidak terima di bilang pendek oleh Baekbeom. Sadarlah Baekhyun, umurmu sudah 24 tahun.

"Kalian sudah lah. Jangan mengerjai adikmu lagi Baekbeom. Baekbeom kau pergi istirahat nae. Eomma akan menyiapkan makan malam dulu."

"Nae eomma!"

C

X

B

"Kau kenapa berjalan seperti itu?" Sehun memandang sahabatnya heran melihat Chanyeol berjalan terpingkal-pingka seperti itu. Muka Chanyeol berubah masam mendengar pertanyaan dari Sehun.

"Aku bertemu dengan makhluk pendek yang mengerikan."

"Siapa?"

"Aku tidak mau mengingat hal itu lagi." Chanyeol menggegam erat sudu yang berada digenggamannya. Mengingatkan hal itu membuatnya sakit hati. Saat ini mereka berada di café yang berdekatan dengan bandara. Mengisi perut yang sudah kelaparan.

"Oke-oke." Sehun mengaduk coffee di cawannya sebelum menyesapnya sedikit.

"Berapa lama kau akan berada di Korea?"

"Khabar baik. Aku akan menetap terus di sini." Sehun menjawab pertanyaan Chanyeol dengan senyuman di wajahnya.

"Jinjja?"

"Ya. Oh ya di mana Kai?" Chanyeol, Sehun dan Kai merupakan sahabat dari kecil. Hubungan mereka terlalu akrab seperti saudara sehingga mereka memanggil ayah dan ibu masing-masing dengan panggilan eomma. Namun, Sehun terpaksa berpindah ke China kerana mengikuti keluarganya yang harus berpindah ke sana atas urusan kerja.

"Kai sedang sibuk kencan bersama tunangan nya."

"Mwo? Kai sudah bertunang?" Sehun hampir menyemburkan minumannya dan menatap tidak percaya wajah Chanyeol yang sedang duduk di hadapannya.

"Iya. Dengan Kyungsoo."

"Kyungsoo? Anak bermata bulat seperti burung hantu itu?" Chanyeol menganggukkan kepalanya. Dia kembali menyuapi Banana Cake kegemarannya. Mengabaikan Sehun yang masih menatapnya tidak percaya.

"Bagaimana bisa? Bukan Kyungsoo itu terlalu galak? Kan dia selalu memukuli Kai dengan Judonya?" Sehun ingat. Kyungsoo merupakan kakak kelas mereka yang berbeda satu tahun dari mereka. Kyungsoo terkenal dengan sikap dingin dan galaknya. Kai selalu menjadi mangsa pukulan Kyungsoo, kerna Kai tidak habis-habis mengincar Kyungsoo.

"Mana ku tau. Jodoh mungkin." Sebuah deringan lagu dari ponsel Chanyeol menghentikan perbualan mereka . Chanyeol mengernyitkan dahinya melihat nama pemanggil yang terpapar di layar skrin.

"Yeobusaeyeo?"

"…"

"Aku lagi menjemput Sehun di bandara appa."

"…."

"Sekarang?"

"…"

"Kurae. Arraseo." Chanyeol membuang nafasnya pelan setelah memutuskan perbualan di ponselnya.

"Kajja kita pulang Sehun. Appa menyuruhku pulang."

"Baiklah. Ayo kalau begitu. Aku juga merindukan apartmentku."

C

X

B

"Wah eomma banyak sekali. Apa kita akan ada kedatangan tetamu?" Mata Baekhyun berbinar melihat banyak makan malam yang terhidang di meja makan. Nyonya Byun yang sibuk menghidangkan makan malam mereka hanya tersenyum melihat tingkah anak bongsunya itu.

"Tanya saja pada appa mu itu." Nyonya Byun mengangkat dagunya menunjukkan Tuan Byun yang sedang duduk di sofa membaca koran di ruang tamu. Baekhyun langsung menuju ke ayahnya dan mengambil tempat di sebelah Tuan Byun.

"Appa memang kita akan ada tetamu malam ini?" Tuan Byun memandang anaknya yang duduk disampingnya. Dia mengusap lembut surai kecoklatan Baekhyun dan sebuah senyuman terukir di bibirnya.

"Kau akan tau sayang."

Ting tong ting tong

Pandangan mereka beralih ke pintu utama. Menerka-nerka siapa gerangan yang memecet bel di kediaman keluarga Byun.

"Sepertinya mereka sudah datang. Baek tolong kau buka pintunya." Baekhyun hanya menganggukkan kepalanya. Dia berjalan cepat ke arah pintu utama.

Baekhyun menaikkan sebelah keningnya melihat sepasang suami istri yang sedang tersenyum ke arahnya setelah pintu terbuka. Membuatnya sedikit heran.

"Baekhyun?" perkataan wanita separuh baya di hadapannya membuat Baekhyun bertambah bingung. 'Bagaimana dia mengetahui namaku?'

"Nde. Anda siapa?" Baekhyun memandang wajah suami istri itu bergantian. Pelbagai persoalan bermain di mindanya sekarang.

"Ya ampun Baekhyun. Kau tidak mengingati kami?" Baekhyun menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia sedikit menundukkan kepalanya memikir keras mencoba mengingati siapa yang berada di hadapannya kini.

Baekhyun mengangkat kepalanya. Menatap kedua orang di hadapannya. Manakala orang yang sedang di tatapnya hanya menganggukkan kepalanya.

"Park eomoni? Park ahbeoji?" Baekhyun teragak-agak menyapa kedua orang itu. Takut-takut salah dengan terkaannya.

"Ya Baekhyun ini kami. Aigoo Baekhyun kau sudah besar."

"Hahaha.. Nde eomoni. Maaf aku tidak mengenal kalian tadi. Ayo masuk."

"Tidak apa-apa Baekhyun. Sebentar, yeobo mana Chanyeol?" Nyonya Park memandang suaminya yang berada di belakangnya mencari-cari anak semata wayangnya.

"Chanyeol?" Tanya Baekhyun kepada Nyonya Park.

"Iya. Chanyeol anak lelaki kami. Nanti juga kau akan mengenalnya. Ah itu dia." Baekhyun turut memandang ke sosok yang mendekati Nyonya Park dan Tuan Park. Matanya membulat sempurna melihat sosok yang di panggil Chanyeol itu. Begitu juga Chanyeol. dia sedikit terkejut melihat laki-laki yang berada di depannya.

"Kau pendek?!"

"Telinga lebar?!"

C

X

B

Saat ini Nyonya dan Tuan Byun serta Nyonya Park dan Tuan Park berada di ruang tamu. Usai makan malam mereka memutuskan duduk di ruang tamu untuk berbincang sesuatu hal yang penting. Jangan lupakan baekhyun dan Chanyeol sedang menatap memberikan tatapn mematikan antara satu sama lain yang membuatkan suasana di sekitar menjadi tegang.

"Ekhem.." suara Tuan Byun menghentikan aksi tatapan mematikan mereka. Baekhyun membuang wajahnya ke samping tidak mahu menatap Chanyeol yang berada di hadapannya. Manakala Chanyeol lebih memilih untuk memainkan ponselnya.

"Ada perkara yang ingin kami bincangkan tentang kalian berdua." Ucapan Tuan Park membuatkan Baekhyun dan juga Chanyeol mengalihkan pandangan mereka ke Tuan Park.

Tuan Park menatap Tuan Byun sebelum Tuan Byun menganggukkan kepala sebagai isyarat untuk meneruskan perbincangan mereka.

"Kami rasa semua sudah tau ParkByun Copration merupakan perusahaan antara dua buah keluarga yang telah lama di jalankan. Dan sebelum kakek Byun meninggal dia telah meninggalkan sebuah wasiat."

"Wasiat?" ucap Chanyeol dan Baekhyun bersamaan , membuatkan kedua orang itu kembali memberikan tatapan mematikan milik mereka.

"Iya wasiat. Kakek Byun meninggalkan wasiat agar perusahaan ini harus di turunkan untuk generasi ParkByun seterusnya. Dan Kakek meminta Chanyeol dan Baekhyun untuk menikah."

"MWO? MENIKAH?!" kalimat yang terlontar dari mulut Tuan Byun membuatkan Chanyeol dan Baekhyun berteriak kaget. Mereka memandang Tuan Byun dengan tatapan yang sukar di percayai. Menikah? Andwae!

"Iya kalian harus menikah. Dan Chanyeol akan memimpin perusahaan itu nanti setelah umurnya mencapai 22 tahun."

"Tapi appa aku masih bersekolah. Aku baru 19 tahun kenapa aku harus menikah?" Chanyeol menatap Tuan Park. Menikah dengan umurnya 19 tahun? Tidak sama sekali!

"Benar appa. Aku bahkan akan baru memulai kerjaya ku sebagai guru. Kenapa aku harus menikah dengan si telinga lebar ini?" kini giliran baekhyun bertanya kepada Tuan Byun. Bahkan dia baru pulan dari Jepang untuk memulakan kerjayanya sebagai guru. Tiba-tiba di suruh menikah?!

"Kyaaa siapa yang kau bilang telinga lebar eoh? Dasar bocah pendek!"

"Siapa yang kau bilang bocah? Aku bahkan lebih tua darimu tiang listrik."

"Kau mema-"

"Sudah hentikan!" pekikan dari Tuan Byun berjaya menghentikan pertengkaran mereka berdua. Tuan Byun menatap Chnyeol dan Baekhyun bergantian.

"Eomma.. aku tidak mau menikah. Eomma bantu aku." Baekhyun merengek kepada Nyonya Byun, menarik-narik lengan wanita itu seperti anak kecil, membuatkan Chanyeol berdecih melihat sikap keanak-anakkan Baekhyun.

"Eomma tidak bisa apa-apa sayang. Ini wasiat kakekmu kita tidak bisa membantah. Lagi pula setelah menikah Chanyeol masih bisa bersekolah dan Baekhyun, akan tetap menjadi seorang guru."

"Nde benar apa kata eomma mu itu Baekhyun. Kalian berdua masih bisa menjalankan aktivitas kalian seperti biasa. Lagi pula eomoni lihat kalian sangat cocok kok."

Nyonya Park tertawa kecil membuatkan Baekhyun maupun Chanyeol memasang wajah cemberut. Tidak terima di bilang cocok.

"Tidak ada penolakkan dari kalian. Pernikahan ini tetap akan di jalankan minggu depan?" Sekali lagi ucapan Tuan Park membuatkan mereka kaget.

"Minggu depan? Itu terlalu cepat?"

"Tidak ada bantahan Chanyeol!" Chanyeol bungkam mendengar bentakkan dari Tuan Park. Sepertinya mereka memang benar-benar tidak bisa membantah wasiat ini.

Chanyeol memandang tepat namja mungil yang berada di hadapannya. Namja yang akan menjadi istrinya nanti.

Sebuah seringaian tercetak jelas di wajahnya. Sepertinya dia menemukan sesuatu yang menarik. Dia akan membuat namja kecil di hadapannya ini menyesal dengan tindakannya yang menendang kakinya di bandara siang tadi.

"Huh baiklah. Aku setuju. Aku akan bernikah dengannya." Chanyeol masih menatap Baekhyun dengan seringaian di Chanyeol membuat Baekhyun menatap balik lelaki tinggi di hadapannya.

Dia tersedak air liurnya sendiri menerima penerimaan dari lelaki itu. Sebelum dia tersedar dengan senyuman miring yang tercetak jelas di wajah lelaki itu. 'Eoh jadi kau ingin bermain denganku? Baiklah kita akan melihat sejauh mana permainanmu telinga lebar.'

"Kurae. Aku juga setuju dengan pernikahan ini." jawaban Baekhyun membuatkan seringaian Chanyeol bertambah lebar. Begitu juga Baekhyun. Dia memberikan senyuman menantangnya kepda lelai jangkung itu.

'Welcome to my world Byun Baekhyun.'

'Welcome to my world Park Chanyeol.'

TBC

Annyeonng~ author bawa FF baru ni. Semoga kalian terhibur ya. Dan semoga kalian ngerti dengan bahsanya. Oh ya Terima kasih kepada Hyo Luv ChanBaek yang telah member author ide untuk membuat FF ini. ^^

Jangan lupa baca ya. Dan juga thanx untuk reader yang baca FF author sebelumnya 'The Kiss Scene, That Pregnancy dan About Chanbaek Love'. Dan author akan secepatnya untuk update chapter 'About Chanbaek Love.'

Read and Review?