Warna hitam keabu abuan menyelimuti langit di malam itu. Sosok pemuda tampan dengan kulit pucatnya tengah berdiri di balkon rumah megahnya. Mata hitam kelam yang tajam itu terfokus pada satu titik dibawah. Tak bergerak maupun berkedip sedikitpun. Bibir tipisnya menyunggingkan garis datar, hidungnya beserta alis tebalnya sedikit berkerut akibat apa yang kini tengahh dipikirnya.

Sedangkan dibawah sana, diseberang jalan depan rumahnya yang terdapat halte bus cukup besar duduklah seorang gadis dengan kulit karamel, tubuhnya cukup berisi dan sexy untuk ukuran wanita kurus. Lengan tan yang dibiarkan terbuka itu terlihat layaknya ranting pohon yang kecil, kaki jenjang yang kurus tetapi bagian dada dan bokong terlihat mencolok dengan ukurannya yang ideal. Kakinya yang mulus berbalut hotpans itu menyilang anggun, baju ketat tanpa lengan berwarna hitam itu membuat Sehun -pria tampan tersebut- heran, karena udara diluar cukup dingin tetapi 'wanita halte bus' tersebut malah berpakaian minim dan terbuka.

Mata sipitnya bergerak mengikuti gerakan tangan kecil itu yang mengusap usap pahanya dengan gerakan menggoda, mungkin bermaksud mengundang. Ekor matanya beralih menangkap seorang pria tinggi menghampiri si wanita, membicarakan entah apa yang tak diketahuinya sebelum sang pria mengelus pelan paha dalam berkulit tan yang terlihat lembut tersebut. Matanya masih setia mengawasi, melihat bagaimana tangan kekar sang lelaki yang hendak menyentuh pusat tubuh dibalik hotpans itu sebelum tangan tan menghentikannya dan mengajak prianya pergi dengan saling menggenggam tangan, menghilang dari pandangan Sehun.

.

.

.

Buy Me

Lusiana

Character belongs to God

WARN: INI YAOI, GAY! Boys Love, Sho-Ai, Typo's everywhere, NO EDIT, alur ngawur, dll

Pairing: HunKai [ OH SEHUN X KIM JONG IN ] Seme!Hun Uke!Jong

Genre: Romance, Drama (?), GJ. Tentuin sendiri.

Rating: M (Buat jaga jaga)

.

.

.

Oh Sehun, seorang pemuda tampan yang bekerja sebagai direktur utama di perusahaan ayahnya yang super kaya. Usianya 28 tahun dan masih single. Selain bekerja diperusahaan, biasanya Sehun bekerja malam di ranjangnya. 'Memasuki' para bawahan perempuan yang sesuai tipenya untuk menghangatkan ranjang besar di rumah sepinya.

Tapi selama tiga hari ini, Sehun jarang melakukan kegiatan rutinnya (Sex) karena sosok 'Gadis halte bus' yang merasuki pikirannya hingga ia hilang konsentrasi.

Gadis Halte Bus yang dimaksud adalah sosok gadis yang selama 3 malam ini ia lihat eksistensinya di halte bus seberang rumahnya. Gadis yang -mungkin- adalah Jalang atau istilah halusnya wanita penghibur. Bagaimana diriya tidak berpikir begitu jika gadis itu selalu memakai pakaian sexy yang menampakkan lekuk tubuhnya, selalu berada disana saat jam menunjukkan –kurang lebih- pukul 10 malam lalu pergi dengan membawa seorang pria yang -berbeda- menghampirinya.

Awalnya Sehun merasa biasa saja melihatnya karena dirinya pun sudah berulang kali melihat banyak tipe wanita yang berbeda beda. Tapi di esok harinya ia tak bisa tidur dengan bayang bayang wajah bosan beserta wajah sensual si wanita yang berkeliaran di otak jeniusnya. Dan tanpa sadar sampai esok harinya ia kembali menunggu si 'Gadis Halte Bus' tepat 10 malam. Memperhatikan apa apa saja yang dilakukan gadis yang tak diketahui identitasnya itu dari balkon rumahnya.

.

HunKai

.

Hari ketiga Sehun kembali sudah siap dengan posisi berdirinya yang sedikit membungkuk untuk meletakkan tangannya d ipagar balkon. Menanti gadis dengan bahu sedikit lebar tersebut duduk diam. Mengobrol dengan laki laki yang sesekali menggerayangi tubuhnya yang tampak selalu siap disantap. Hingga matanya membulat saat tangan pria -sialan- itu menangkup payudara kiri sang gadis yang masih terus melanjutkan ocehannya dengan senyum lebar yang tampak kekakanakan. Tampak tak terganggu sekali dengan tangan si pria kurang ajar yang meremas payudara sintalnya hingga bergerak gerak kecil. Pemuda bermarga Oh itu bahkan tidak meyadari kepalan tangannya yang mengepal kuat, meremas tekstur dingin pagar.

### BUY ME – HUNKAI - ###

Hari itu, entah hari keberapa Sehun mengamati si gadis halte bus. Akhirnya dengan berani ia melangkah keluar rumah lumayan megahnya. Dengan kemeja terbaiknya, rambut hitamnya ia beri gel agar tertata rapi diatas kepalanya, menampakkan dahi mulusnya yaang membuatnya tampak jantan. Kakinya berjalan sesuai irama menuju halte bus yang sudah dihuni seorang gadis tan dengan pakaian mininya. Sehun menatap gadis itu dalam jarak 3 meter, gadis manis yang ditatap itu mendongakkan wajahnya yang semula menunduk. Mata coklat sayunya menatap Sehun dengan pandangan yang tak dapat diartikan. Sebelum sebuah seringai menggoda tampak apik tersemat dibibir ranum si gadis. Sedetik kemudian senyuman nakal itu berganti dengan senyum riang yang kekanakan disertai mata sayunya yang menyipit lucu. Pemuda bermarga Oh itu kembali berjalan mendekat, lalu duduk satu meter di samping kanan si gadis penghibur.

Diam.

Sret.

Sehun menoleh kesamping saat merasakan sesuatu menyentuh bahunya. Yang ternyata itu adalah bahu telanjang si gadis taksirannya.

"Namaku Kim Kai " Sehun menatap wajah gadis itu yang tampak sekali jika sedang mendekatinya. Tapi Sehun tetap acuh, mempertahankan wajah datarnya. Tanpa disuruh, ekor matanya sekilas melirik ke arah payudara besar si gadis tan yang tercetak jelas dibalik baju ketat tanpa lengannya. Belahan coklat mengkilap itu sedikit mencuat membuat Sehun berdehem kecil sebelum ekor matanya kembali menatap wajah manis didepannya. Si gadis yang mengaku bernama Kai itu tersenyum miring, tangan kecil itu terangkat menggenggam tangan kekar Sehun, membawa tangan pucat itu menuju payudara kirinya. Tangan tan itu mengepal sehingga membuat telapak tangan Sehun yang berada digenggamannya ikut meremas payudaranya yang kian mencuat.

"Ingin ikut bersamaku?" Sehun sedikit melebarkan matanya, tidak menyangka akan dengan mudahnya gadis berwajah polos didepannya ini 'membiarkan' seorang lelaki sepertinya menyentuh payudaranya. Benar benar agresif. Mungkin saja memang itu keahlian si gadis bernama Kai, Menaikkan hasrat bercinta para lelaki. Sedangkan yang lebih tinggi dengan badan kekar mengangguk singkat membuat senyuman manis tersungging dibibir berpoles yang selalu menjadi objek bagi matanya. Inilah hal yang Sehun inginkan. Perasaan ingin tahunya akan kemanakah 'para pria' dibawa oleh 'wanita halte bus' itu.

.

.

.

Sehun menatap tautan tangan Kai pada jemarinya yang semakin erat, tangan gadis itu sangat dingin dan halus membuat Sehun berpikir bahwa Kai adalah gadis kecil yang manja. Sayang sekali jika Kai benar benar menjadi wanita malam.

" Oh, " Gadis kesukaan Sehun itu tiba tiba berhenti berjalan, " Aku belum tau siapa namamu, tuan tampan? " Lanjutnya menggoda sambil mengedipkan sebelah mata indahnya.

Sehun menatap sekeliling yang sepi sebelum menjawab, " Sehun " dengan suara bass-nya yang seksi.

" Kau.. " Kai menggantungkan kalimatnya, " Tidak lupa membawa uang, kan? " Tanyanya aneh, Sehun mengernyit sebelum matanya sedikit melebar akibat terkejut saat mendapati sapu tangan berbau menyengat menyumpal hidungnya. Matanya sempat menangkap kilat mata Kai yang redup seakan mengatakan 'maafkan aku' sebelum gelap menyapanya.

.

.

.

Kelopak mata yang semula tertutup itu perlahan terbuka. Ia mengerjab sekali untuk membiasakan matanya dengan bias matahari yang masuk. Tangan besarnya memijit pelipisnya yang terasa berdenyut denyut.

Dia di halte bus.

"Kau tidak lupa membawa uang, kan? " Saat teringat ucapan terakhir Kai, ia langsung merogoh sakunya. Mengambil dompetnya kemudian membukanya kasar. Saat mata tajamnya mendapati semua uangnya habis, ia membuang dompet itu kasar.

Sedangkan sosok pria tan berhoodie menatapnya dari kejauhan.

TBC/DELETE?

I'm kambek. Saya tidak tau ini apa, tiba tiba aja terlintas wkwk. Alurnya ketebak banget, kah? Kalo mau lanjut, REVIEW yaa~ Ato mau di delete aja, nih?

.

Btw, FF saya yang lain masih on going.

REVIEW JUSEYOO~~

.

Surabaya, 02/10/2016

.Lusiana.