XXX

Suga in The House

Cast: BTS

Rate: T+

Genre: General

Note: Hybrid!AU.

XXX

Di Jum'at pagi biasanya Master akan pakai pakaian olahraga ke kantor dan bawa baju ganti. Master bilang selama masih ada Diklat maka selalu ada olahraga pagi di hari Jum'at.

Suga tidak peduli sebenarnya mau ada olahraga pagi atau ada pesta kembang api sekalipun, yang dia pedulikan adalah jangan sampai barang Master ada yang tertinggal karena kalau ada yang tertinggal dia juga yang jadi harus mengantar ke kantor Master.

Karena itu pagi ini –jam 08:15, masih ada cukup banyak waktu sebelum Master berangkat ke kantor- Suga mengikutinya berputar putar di kamarnya, menonton Master menarik baju dari lemari dan memasukan berkas ke tasnya.

Kalau Master tidak diawasi bukan tidak mungkin akan ada ledakan di rumah.

Suga duduk di kursi agak jauh dari Master waktu Master mengikat tali sepatu olahraganya.

"Jangan lupa sepatu." Kata Suga.

"Siap."

"Jangan lupa dasi."

"Dasi juga sudah, Kitten."

Di sebelah pintu depan ada kapstok, biasanya Master menggantung jaket dan topi di sana, Master juga menggantung suatu kartu berwarna hijau dengan foto Master disana, itu kartu yang penting untuk urusan kantor tapi Suga tidak tahu itu kartu apa sebenarnya. Jadi, dia sebut saja itu nametag.

"Jangan lupa nametag-nya." Kata Suga.

Master sudah membuka pintu, tapi dia berbalik lagi.

"Oh, iya! Untung kau bilang." Kata Master, dia mengambil kartu itu dan mengalungkannya di leharnya.

Kemudian Master melihat jam tangannya, "Masih setengah sembilan kurang. Ayo kita foto dulu, mumpung pakaianku sedang kece hari ini."

Suga diam saja, dia cuma duduk manis di kursi saja, tapi kemudian dia bicara, "Untuk apa foto?"

"Untuk dipost di SNS." Jawab Master, dia menarik Suga ke tembok rumah mereka yang dilapisi batu muka yang cantik, "Menurutmu aku harus pakai hashtag apa?"

Master kemudian menyerahkan handphonenya yang sudah siap memotret pada Suga. Suga menerimanya dengan setengah hati, "OOTD?"

"OOTD sudah biasa, Kitten." Kata Master, dia berdiri di depan batu muka yang cantik dan kontras dengan kaus putihnya. Master itu tinggi jadi pakai baju apapun pasti akan terlihat bagus.

Tapi kan tidak perlu setiap saat ambil foto juga.

"Kalau begitu tidak usah saja." kata Suga.

"Yah, jangan, Furball."

"Malu sama tetangga." Kata Suga.

Master tertawa, "Tetangga yang mana? Rumah kanan-kiri kita kosong, Kitten."

Suga diam dan menunjuk rumah di sebelah kiri rumah mereka. pagar antara dua rumah ini lumayan tinggi tapi mereka masih bisa melihat telinga kucing bergerak dibalik pagar dan masih bisa mendengar suara air yang mengalir dari selang. Terlihat seperti hybrid kucing yang sedang menyiram tanaman pagi pagi.

"Saya tidak lihat apa apa, Tuan-tuan." Kata hybrid di rumah sebelah.

Master memandang Suga yang cuma diam saja, "Jadi rumah sebelah sudah ada yang isi?"

Suga mengangguk.

"Kau sudah kenalan dengan tetangga baru kita."

Suga menggeleng.

"Kenap-"

"Chim Chim!" Tiba tiba terdengar seruan sebuah suara rendah –yang sangat-sangat rendah, "Chim Chim! Kau dimana?!"

Master cma bisa bilang, "Wow. Pria umur berapa yang tinggal di sebelah?"

Suga angkat bahu.

Dan hybrid di rumah sebelah menaiki undakan ke pintu depan rumahnya. Di situ Master dan Suga bisa melihat wajahnya.

"Dia manis ya, Suga?" kata Master.

"Waktu dimakan juga manis."

"Hm? Sudah pernah memakannya?" tanya Master sambil memainkan alisnya.

"Kalau boleh tanya sekarang jam berapa, ya, Master Namjoon?" tanya Suga.

Master melihat jam tangannya, "Gawat! Aku telat!"

XXX

Note: Jadi Abay kadang kadang agak tidak jelas juga. Tidak mau dipegang tapi ngekor kemana mana. Nanti dia tidur di lantai, tapi pas aku lewat dia ngekor lagi.

Note(2): seperti yang sudah bisa dibaca dari awal, fic ini betul betul ditulis berdasarkan kelakuan kucingku, jadi kemungkinan besar OOC. Aku paham sekali kalau ini bakal OOC, jadi maaf ya kalau OOC-nya mengganggu.

(Note(~): Aku sudah lihat Yoongi pakai telinga kucing hitam yang pas dengan rambutnya, aku tahu kejadian itu, dan aku masih greget karena dia dan bando telinga kucingnya itu bener bener bikin aku pengen nulis fic ini lagi walaupun aku sibuk atau nge-stuck atau apa.)