I'm Back

Selamat meinkmati cerita-cerita pendek dengan karakter TaeYu. Semua Chara dalam cerita ini bukan milik saya, mereka milik keluarga, agensi, dan Tuhan.

If You Don't Like Just Go Away. I Dedicated this for the reader especially you all TaeYu Shipper

The Chara not mine but they belong to themselves, parents, agent, and God. This Stories Belong to me Byun14/Yui

.

.

Yui

.

Present

.

.

I'll Listen

.

.

(TaeYu)

Lee Taeyong / Nakamoto Yuta

Ice Prince/ Takoyaki Prince

BB

.

.

.

.

Mungkin kau tak pernah tahu kenapa aku melakukan hal konyol ini. Hanya satu hal yang aku ingin dapatkan darimu setelah semua rutinitasmu yang sangat banyak itu. Namun kau tak pernah peka. Biarkan malam ini kau mengabaikan semua urusan itu dan merawatku. Meski hanya satu malam aku sudah bersyukur.

.

Helaan napas berat itu behembus saat namja manis yang kini duduk di halte bus itu melihat sepasang kekasih yang saling bercanda melintas di depannya. Dia menggerutu tak jelas dan memalingkan padangannya ke arah lain. Ekor matanya melirik jam tangannya yang menunjukkan kalau dirinya harus sudah di rumah saat ini. Pukul 16.54 dan namja manis bernama Nakamoto Yuta itu masih berdiam diri di hatel bus sendirian.

Satu jam berlalu dan Yuta masih setia berada di halte bus. Dia yakin kalau seseorang yang berjanji akan menjemputnya hari ini pasti lupa. Hembusan napas lelah keluar dari mulutnya entah sudah yang keberapa kalinya. Kali ini dia tak akan menuruti perkataan namja yang mengingkari janjinya itu. Dia sudah terlalu lelah menuruti perkataannya yang hanya membuatnya semakin jengkel saja.

"ingat kalau sampai lebih dari 25 menit dari janji yang kita buat aku masih belum sampai segera pulang karea itu menunjukkan kalau aku tak bisa datang"

Ucapan itu masih jelas ada di ingatan Yuta, tapi kali ini dia ingin keras kepala lagi dan menunggunya. Setetes air mata yang sedari tadi ditahan Yuta akhirnya jatuh. Dia tahu Taeyong sibuk, tapi apa tak bisa namja menyebalkan itu menghubunginya. Mungkin mengiriminya pesan jika memang dia tidak bisa menelepon. Ini bukan sekali dua kali terjadi ini sudah terjadi beberapa kali.

Yuta memandang sendu langit malam yang ternyata tengah mendung. Tak lama satu dua tetesa air hujan jatuh. Orang-orang mulai berlarian menghindari hujan dengan menepi dan berteduh. Halte yang sebelumnya sepi kini mulai sesak dengan orang-orang yang berteduh dari hujan. Yuta masih diam menatap hujan yang turun dengan cukup deras.


Seorang namja tampan dengan wajah yang terlihat lelah membuka pintu apartemenya dengan tergesa. Dia pulang larut dan dia ingat tak memberitahu kekasihnya kalau dirinya ada rapat tadi. Langkah kaki namja bernama lengkap Lee Taeyong itu terhenti saat matanya menangkap kegelapan. Otaknya langsung bekerja dan dia segera berlari menyalakan lampu apartemen dan meraih ponselnya.

"sial kenapa tak dijawab" umpat Taeyong, dia sudah lelah dan diluar sedang hujan lalu kekasihnya belum sampai di apartemen. Taeyong terdiam sejenak dan mulai berpikir dimana kemungkinan kekasihnya saat ini.

"jangan bilang dia masih menunggu di sana" guamam Taeyong dan kembali menuju pintu apartemennya setelah mengenakan sepatunya lagi dan hendak membuka pintu apartemen seseorang dari luar lebih dulu membuka pintunya. Mata Taeyong melebar menemukan kekasihnya basah kuyub di hadapannya.

.

"oh kau sudah pulang, sepertinya kali ini aku yang terlambat" ucap Yuta sambil tersenyum getir. Taeyong yang melihat hal itu merasa begitu bersalah sudah membatalkan janji mereka tanpa memberi kabar apapun.

"Yuta" panggil Taeyong

"aku mau mandi dulu, aku merasa lelah" lirih Yuta seraya melewati Taeyong dan mengabaikan panggilannya

.

Taeyong membuat coklat panas untuk Yuta sembari menunggu kekasihnya itu selesai membersihkan diri. Dia yakin setelah ini kekasihnya pasti akan demam. Taeyong benar-benar merutuki dirinya yang begitu tak memperhatikan kekasihnya. Mata Taeyong menemukan Yuta yang sudah selesai mandai dan keluar kamar dengan menggunakan sweeter lengan panjang dan juga celana training.

"aku membuatkanmu coklat panas" ucap Taeyong seraya menyodorkan segelas coklat buatannya

"seharusnya tak perlu repot-repot kau pasti lelah" balas Yuta menolak coklat buatan Taeyong

"Yuta" panggil Taeyong setelah meletakkan coklat buatannya di meja makan

"aku akan istirahat duluan" pamit Yuta berjalan kembali ke arah kamar

Grep

"maaf, maafkan aku yang tak mengabarimu tadi. Sungguh aku benar-benar minta maaf jangan seperti ini" ucap Taeyong menatap penuh harap pada Yuta yang hanya memasang wajah lelah

"bukankah, biasanya juga seperti ini kenapa minta maaf" balas Yuta dengan menatap bingung Taeyong yang mendesah lelah

"ok lebih baik kau marah-marah padaku dari pada kau bersikap seperti ini" ujar Taeyong merasa mulai frustasi. Melihat Yuta yang marah dengan diam sama juga bencana karena jauh lebih baik dia marah-marah dan meledak dari pada seperti sekarang

"ayo akhiri semuanya?" ujar Yuta kemudian

"tidak!" sergah Taeyong dengan tegas dan menatap tajam Yuta yang terlihat semakin sendu saja

"kau jahat Tae" balas Yuta menatap nyalang pada Taeyong, matanya juga mulai berair

"aku tak bisa pisah denganmu" ujar Taeyong seraya memejamkan matnay supaya dia tak meledak

"wae?" tanya Yuta

"karena aku tak bisa" jawab Taeyong

"aku yakin kau bisa hidup tanmm—" ucapan Yuta terputus saat bibir Taeyong kini mendarat di bibir dingin Yuta.

"jangan pernah mangatakan hal itu lagi, aku tak akan membiarkanmu pergi. Kita akan pergi kencan satu minggu sekali, aku akan mengabarimu setiap saat, aku akan menjemputmu sepulang kuliah, kita akan makan malam bersama, aku akan mencari sekretaris untuk membantuku" ujar Taeyong panjang lebar berusaha meyakinkan Yuta supaya namja keturunan jepang yang sudah menjadi kekasihnya sejak 1 tahun lalu ini tak minta putus

.

"tapi aku lelah Tae" ujar Yuta dengan suara semakin lirih, kepalanya terasa semakin pening sekarang

"tidak, aku mohon Yuta maafkan aku, jangan pergi" balas Taeyong yang semakin mengeratkan pelukkannya

"aku lelah bodoh, kepalaku pusing" ujar Yuta dan Taeyong melonggarkan pelukkannya menatap wajah Yuta dan kemudian menempelkan punggung tangannya di kening Yuta

"aku sudah bilang supaya tidak main hujan-hujan lagi, kenapa kau malah pulang basah kuyub eoh?" omel Taeyong kemudian, dia terlalu paham kalau kekasihnya sangat tak bisa terkena hujan

"aku lapar Tae" ucap Yuta kemudian dengan nada pelan membuat Taeyong menghela napas dan membawa Yuta ke kamar mereka

"aku buatkan bubur dan jangan tidur sebelum makan" ujar Taeyong memperingatkan sebelum meninggalkan Yuta yang tersenyum tipis di kamar

"aku tahu kau tak akan bisa melepasku" ucap Yuta dengan nada mengejek

"makanya jangan minta putus, aku menyayangimu dengan sungguh-sungguh" balas Taeyong dengan mendengus sebal

Setelah meninggalkan Yuta di kamar untuk membuat bubur selama 30 menit Taeyong kembali ke kamar dan menemukan Yuta yang memainkan ponselnya.

"ayo makan dulu tadi bilang lapar" ucap Taeyong yang mulai menarik tangan Yuta supaya dia mau bangun

"aku akan menagih janjimu akhir pekan nanti" ujar Yuta di sela makannya

"iya aku tidak akan ingkar lagi" balas Taeyong

"janji?" tanya Yuta seraya mengacungkan jari kelingkingnya

"iya" balas Taeyong malas

"baguslah dengarkan, aku mau kita benar-benar kencan setiap akhir pekan, pergi jalan-jalan, makan malam romantis, dan banyak hal lainnya" terang Yuta sambil tersenyum membuat Taeyong hanya bisa ikut tersenyum dan mengusak sayang rambunya

"iya, aku mendengarmu tapi aku juga ingin kau tidak lagi main hujan-hujan lagi setelah ini" balas Taeyong dengan nada memperingatkan di akhir kalimatnya

"yes l'll listen you captain" ucap Yuta seraya mengacungkan jempolnya

"aku tak suka melihatmu sakit kau mengerti" balas Taeyong dan Yuta hanya memamerkan cengirannya

"tak apa sakit asal kau yang merawatku" celetuk Yuta kemudian sambil terkekeh

"maaf aku sudah begitu jarang memperhatikanmu setelah ini aku akan perbaiki semuanya" ujar Taeyong penuh penyesalan. Dia mendekat pada Yuta lalu mengecup keningnya, kemudaian beralih pada kedua kelopak mata Yuta yang terpejam dan yang terakhir bibir yuta yang maish terlihat pucat.

"I love you" bisik Taeyong di sela ciumannya membuat senyum Yuta terkembang. Dia mungkin akan rela sakit setiap saat kalau Taeyong jadi begitu perhatian padanya.

.

.

.

Maaf untuk penulisan yang masih amburadul. Cerita yang sudah mainstream. juga untuk typo yang beterbaran dimana-mana. Terimaksih untuk yang sudah mampir dan meninggalkan jejak di cerita ini. Untuk yang mau memberikan saran dan kritik sangat dipersilakan. Untuk penulisan yang masih berantaakan mohon dimaafkan yahhh Yui masih belajar kok untuk bisa menulis lebih baik lagi.

.

.

Thanks for everyone who has come, read, and leave coment.

kritik dan saran selalu diterima

Lovely Peace Kang Hye Hoon/Yui/Byun14