Chapter 1

.

.

Sayangku, aku sangat mencintaimu, selamanya.

Author Pov

Menjadi guru TK sebenarnya bukan keinginan Jongin. Namun sulitnya mencari pekerjaan di Seoul membuat Jongin mau tidak mau menjadi pengajar di salah satu TK yang ada di Seoul. "Ibu gulu!" Bocah tersebut mengagetkan Jongin yang sedang melamun. Jongin segera menunduk menatap bocah tampan itu. Dibelainya rambut lembut tersebut.

"Haowen kenapa?" tanya Jongin pada Haowen -murid Jongin-. "ini untuk Ibu," Haowen menyodorkan lollipop kepada Jongin. Jongin menerima lollipop tersebut dan balas mengucapkan terima kasih. 'Dia benar-benar mirip dengan Sehun.' batin Jongin. Haowen lalu berlari menjauhi Jongin. "Kau benar-benar mengingatkanku pada Sehun, Hao." ujar Jongin sedih.

Jongin Pov

Aku tidak tahu sejak kapan aku berubah menjadi pribadi yang pendiam. Aku tidak pernah seperti ini sebelumnya. Bahkan suamiku, Oh Sehun mengatakan bahwa aku sangat cerewet. Berbicara tentang Sehun mengingatkanku pada pria itu. Pria yang dengan teganya meninggalkanku sendirian. Aku tidak tahu mengapa ia meninggalkanku, dia tidak memberiku penjelasan apa-apa.

Seingatku saat pemakaman anak kami yang berusia dua bulan dia langsung bergegas pergi tanpa mengucapkan satu kata pun untukku. Aku pikir dia pergi bergegas menuju rumah, ternyata saat aku sampai di rumah aku sudah tak melihat Sehun. Saat aku masuk ke dalam kamar aku melihat lemari yang terbuka. Di sana sudah tidak ada satu pun baju Sehun.

Aku lalu menghubungi nomornya namun nomornya sudah tidak aktif lagi. Aku terdiam. Seluruh tubuhku mendadak lemas. Jika mengingat itu rasanya aku tidak bisa bernafas. Sekarang aku menjalani keseharianku dengan hampa. Sudah empat tahun kepergian Sehun, namun dia tidak pernah muncul sampai detik ini. Setiap hari aku bertanya, apakah dia tidak merindukanku?

Author Pov

"Jongin!" Chanyeol menepuk bahu Jongin. Jongin kaget dengan kedatangan Chanyeol yang tiba-tiba. Setiap hari minggu pasti Chanyeol akan datang ke rumah Jongin. Chanyeol adalah sahabat Jongin yang diam-diam menyukainya. "Kau membuatku kaget, Yeol." Jongin mendengus. Chanyeol lalu duduk di depan Jongin. "Ayo pergi keluar!" ujarnya semangat. Jongin menghela napas.

Jongin sebal dengan Chanyeol yang setiap minggu mengganggu acara bersantainya. "Aku tidak mau," tolak Jongin. Ia berdiri dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju halaman depan rumah. Chanyeol mengikuti Jongin. "Ayolah Jong, apa kau tak merasa bosan?" Jongin lalu menatap Chanyeol. "Apa kau juga tak bosan terus-terusan mengganggukuku?" tanya Jongin judes.

"Hei siapa yang mengganggumu?!"

"Kau!"

Chanyeol hanya tersenyum maklum. "Cepat sana ganti baju! Aku akan menunggu!" Chanyeol mendorong tubuh Jongin untuk masuk ke dalam rumah. Jongin dengan setengah hati masuk ke dalam rumah untuk berganti baju.

"Oh Sehun, kapan kau akan kembali?" tanya Chanyeol pada angin lalu. Ia mengepalkan tangannya.

oOo

Jongin menyesal mengikuti ajakan Chanyeol. Buktinya mereka hanya jalan-jalan saja. Jongin pikir dia bisa mendapat makan siang gratis. "Apa kau tak berniat makan siang? Aku sangat lapar!" Jongin yang lelah dengan Chanyeol yang tak peka akhirnya mengatakan juga kalau dirinya sedang lapar. "Aku sedang menunggumu memintaku untuk mampir ke tempat makan," Jongin meninju perut Chanyeol.

"Ayo kita makan siang!" Ujar Chanyeol semangat. Ia menarik lengan Jongin dan mengajaknya memasuki sebuah restoran. Jongin hanya menurut karena sungguh perutnya sangat-sangat lapar. Setelah masuk ke dalam Restoran, mereka memilih tempat di pojok. "Kenapa kau memilih di pojokkan seperti ini?" tanya Jongin tidak suka.

"Karena aku suka mojok," Jawab Chanyeol ngawur. Lalu ada seorang pelayan menghampiri meja mereka. "Tuan, Nyonya, mau pesan apa?" tanya pelayan tersebut. "Kau mau makan apa, Jong?" tanya Chanyeol. "Ayam goreng." balas Jongin singkat. Chanyeol mengangguk. "Paket ayam goreng dua," pelayan tersebut mencatat pesanan mereka lalu pergi.

"Aku mau ke toilet dulu," Chanyeol mengangguk, Jongin lalu melangkahkan kakinya menuju toilet.

Jongin berjalan menuju toilet. Namun seorang pria yang muncul dari bilik ke tiga toilet pria membuat dirinya mematung seutuhnya. Begitu pun pria tersebut. Jongin mengatupkan bibirnya tidak percaya. Air matanya turun begitu saja. Ia melangkah mendekat. "Sehun!" Jongin segera menghampiri pria tersebut dan memeluknya.

"Kau! Kau kemana saja?! Apa kau tak merindukanku? Apa kau sudah melupakanku? hiks.. Sehun hiks." Pria yang diketahui Sehun tersebut melepaskan pelukan Jongin darinya secara paksa. "Kau pikir kau siapa bisa memelukku?!" Hati Jongin perih ketika Sehun mengatakan itu. Bagaimana bisa seorang Oh Sehun berani mengatakan itu pada Jongin? Jongin sungguh tidak percaya dengan respon Sehun yang begitu menyakitinya.

"Sehun sadarlah! Aku Jongin istrimu! Istrimu, Sehun!" Jongin berteriak. "Bagaimana bisa kau tahu namaku?"

DEG

DEG

Jantung Jongin berdetak tidak karuan. "T-tidak mungkin! Sehuna, lihat aku! Ku mohon! A-aku Jongin, istrimu!" Jongin tidak tahu kenapa Sehun melemparkan tatapan penuh luka kepadanya. "Jangan bilang kau sudah melupakanku!" Jongin berlutut di hadapan Sehun, ia memeluk erat kaki Sehun. "Ku mohon jangan pergi! hiks.. jangan pergi lagi Sehuna...hiks" Orang-orang yang hendak masuk ke toilet maupun keluar berhenti sejenak untuk melihat adegan Sehun dan Jongin. Seketika restoran menjadi heboh.

"Bisakah salah satu dari kalian memanggilkan satpam? Ada orang gila di sini!" Pelukkan pada kaki Sehuh melemah. Jongin memandang Sehun tidak percaya. "B-bagaimana bisa kau menyebutku orang gila?! AKU ISTRIMU, SEHUN!" Jongin berdiri lalu menatap Sehun. "Sehun, ayo kita pulang. Aku akan membuatkan sup untukmu. Ayo kita pulang."

Jongin memegang tangan itu namun Sehun menepisnya dengan kasar. "DASAR MENYEDIHKAN!" Setelah mengatakan itu Sehun pergi meninggalkan Jongin. "JONGIN!" Chanyeol segera menghampiri Jongin dan memeluk wanita itu. Jongin melepaskan pelukannya pada Chanyeol. Ia berlari untuk mengejar Sehun.

"Sehun!" berhasil. Jongin berhasil menghentikan langkah pria itu. "Aku tidak tahu apa tujuanmu melakukan ini terhadapku," Jongin menjeda ucapannya.

"Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku benar-benar merindukanmu selama empat tahun ini hiks. Kau pergi tanpa mengatakan selamat tinggal, dan saat kita bertemu kau tak mengatakan selamat berjumpa kembali kepadaku."

Sehun hanya diam di tempat. "Aku mengajar di TK Haechan, jika kau ke sana kau akan berjumpa dengan bocah bernama Haowen yang sangat mirip dengamu, datanglah karena aku menunggu."

Setelah mengatakan itu Jongin berbalik. Ia berlari ke arah Chanyeol.

"Maafkan aku, istriku"

Holaaa! Pendek? Banget! Hahaha. Ini Cuma buat ngtest doang, layak atau tidak wkwkw. Jika tidak saya akan menghapusnya~~~ yuhu~~ ini emang sengaja alurnya dibikin cepet huhu u.u Masih ada yang nunggu kelanjutan remake novel imperfect angel ga? Ga ada? Yaudah