oOo_-_Part 5_-_oOo

.

.

.

.

.

Siwon dan Yesung pergi dari perkampungan yang terbakar itu. Siwon sadar jika tenaga Yesung melemah, maka dari itu Siwon pun dengan segera menggendong Yesung di punggungnya. Mungkin malam ini mereka tidak akan tertidur, mengingat pasukan Changmin dengan mudah menemukan mereka.

"Yesung-ah, tak apa bukan jika kita harus terus berjalan?" tanya Siwon seraya melirik pada Yesung yang ada di gendongannya.

"lebih baik kita istirahat di suatu tempat, tak mungkin kau terus menggendongku selama perjalanan ini Siwon-ah." Balas Yesung dengan lemah. "aku tak mengerti kenapa mereka dengan mudah menemukan kita padahal jelas kita melewati hutan terlarang bukan?" tambah Yesung.

"kau tak tahu, salah satu dari mereka adalah kawananku juga yang terbiasa keluar masuk hutan terlarang." Sahut Siwon dengan malas. "dan kurasa kita takan bisa istirahat, aku akan menggendong mu semampu ku, jika aku lelah, baru kita akan beristirahat."

"baiklah." Jawab Yesung.

Perjalanan mereka diisi dengan keheningan, bukan karena tidak ada yang perlu diperbincangkan. Justru, banyak sekali yang harus mereka bicarakan berdua. Salah satunya adalah alasan kenapa Siwon hendak meninggalkan Yesung di pemukiman tadi. Namun, sepertinya Siwon enggan membahas hal itu.

Mereka berdua terus berjalan menjauh dari pemukiman para wanita tersebut. Tak terasa mereka terus berjalan hingga matahari mulai menampakkan sinarnya. Yesung akhirnya berjalan sendiri tanpa harus di gendong oleh Siwon, Ia hanya merasa tak enak jika Siwon harus menggendong dan juga berwaspada pada sekeliling mereka sekaligus. Sampai pada sebuah danau kering yang di kelilingi tumbuhan dan pohon, Yesung memutuskan untuk beristirahat.

"Siwon-ah, aku lelah…" ujar Yesung. "bisakah kita beristirahat sejenak disini?" Tanya Yesung lagi dengan nafas terengah karena sudah berjalan jauh dari malam hari hingga siang hari.

"yah, ku pikir tak ada salahnya kita berisitirahat sejenak disini" jawab Siwon seraya menyenderkan dirinya di sebuah batang pohon tua yang sudah tumbang. "tapi, jangan turunkan kewaspadaan mu Yesung, kita tak pernah tau apa yang akan kita hadapi jika kita lengah sebentar saja." Nasehat Siwon.

Yesung tidak menjawab, dia hanya memberikan sebuah anggukan kepala pada Siwon atas saran yang Siwon berikan, karena Yesung pun sadar, keadaan mereka saat ini tak tepat untuk menurunkan kewaspadaan. Yesung masih memperkirakan jika para pasukan berkuda ratu masih mengejar mereka, hanya tinggal menghitung waktu saja sampai mereka berdua terkejar kembali seperti sebelumnya.

"maafkan aku," ujar Siwon tiba-tiba.

"kau berbohong Siwon." Jawab Yesung dengan menundukkan kepalanya. "kau berjanji tak akan meninggalkan ku, dan lihat apa yang terjadi pada para wanita di pemukiman itu." Lanjut Yesung dengan sedih.

"aku tahu, aku salah." Ujar Siwon, "dengar, aku akan membawa mu ke kediaman Bangsawan Cho, kumohon kali ini dengarkan aku." Pinta Siwon dengan lembut. Namun Yesung hanya menganggukkan kepalanya enggan berdebat lebih lanjut dengan Siwon.

Saat mereka lengah, sekumpulan orang memakai topeng tiba-tiba menyerang mereka. Dalam keadaan lelah setelah kabur dari kejaran pasukan berkuda ratu, tak mungkin mereka melawan orang-orang itu. Anehnya, orang-orang itu tak melakukan apapun pada Yesung dan Siwon. Orang-orang itu hanya menyumpal mulut Siwon dan mengikat tangan Siwon dibelakang.

Lalu, tiba-tiba saja Siwon dan Yesung di gantung terbalik dari atas pohon. Dan orang-orang itu membuka topeng mereka. Dengan tubuh yang pendek namun kekuatan yang besar mereka tak salah lagi adalah para kurcaci yang tinggal di sekitar sana.

"ini mungkin salah satu hari keberuntungan kita." Ujar salah satu kurcaci itu dengan nada sing-a-song dan menatap remeh kearah Siwon.

"shit, kurcaci!" umpat Siwon dengan jengkel.

"aku sangat suka ini, saat manusia satu ini berada di wilayah kekuasan kita." Ujar kurcaci pertama tadi.

"Ayolah, Beith!" erang Siwon, "inikah caramu memperlakukan temanmu?" Tanya Siwon dengan melirik sinis kumpulan kurcaci itu.

"No, Siwon. Kita bukan teman, dasar bodoh!" maki kurcaci yang dipanggil Beith oleh Siwon, "ini bagaimana caraku memperlakukan seorang teman." Lanjutnya seraya menghampiri Siwon dan yang si kurcaci bernama Beith itu lakukan adalah memukul perut Siwon lumayan keras hingga Siwon mengerang kesakitan. Menyaksikan itu, para kurcaci yang lain menertawakan Siwon yang kesakitan disisi lain Yesung tak bisa berbuat apa-apa, dia tak mengenal para kurcaci itu dan dia hanya bisa diam.

"dia sangat cantik," ujar kurcaci yang lain seraya tersenyum memandangi wajah Yesung yang menampilkan raut gelisah. "siapa wanita ini? Apa dia sekutunya atau tawanannya?" Tanya kurcaci itu lagi.

"dia sedang membantuku." Jawab Yesung dengan pelan.

"kita bunuh saja mereka berdua, si pemburu ini sudah cukup sering menyusahkan kita." Ujar kurcaci yang lain seraya menunjuk Siwon.

"ya betul, dia selalu membuat kita dalam masalah." Jawab kurcaci yang lain.

"persetan dengan si pemburu ini dan biarkan dia membusuk disini, meski aku tak suka membunuh wanita, apalagi wanita secantik ini." Jawab yang lainnya.

"biar aku yang lakukan." Ujar salah satu kurcaci botak diantara mereka.

"bagus, biar kau yang lakukan. Aku tak mau tanganku kotor." Jawab kurcaci yang berkata tak suka membunuh wanita itu.

"biarkan wanita itu, Duir!" ujar suara serak salah satu kurcaci yang tidak pernah melepas topengnya itu.

"si pemburu ini benar-benar miskin, tak ada apapun di dompetnya!" ujar kurcaci yang berdiri disamping kurcaci bertopeng, "hanya ada satu koin perak di dompetnya!" lanjut kurcaci itu dengan tangan kiri terangkat keatas menunjukkan koin perak yang Ia maksud.

"dua hari kita duduk disini untuk apa?" para kurcaci itu mengeluh dengan kesal.

"kita tak dapat apapun, selain bertemu dengan si pembawa masalah ini!" ujar yang lainnya seraya melampiaskan kekesalan dengan kembali memukuli Siwon.

"kita seharusnya menunggu di pinggir sungai saja, setidaknya kita bisa mendapatkan ikan untuk makan!" ujar yang lainnya.

"benar-benar membuang waktu saja!" seru yang lainnya lebih kesal. "ayo pergi!" lanjutnya.

"turunkan kami Beith, aku punya emas dan aku akan membayarmu" ujar Siwon seraya menahan sakit di perutnya yang kena pukul para kurcaci tersebut. "emasnya tak ada disini, tapi ada di hutan." Lanjut Siwon.

"tutup mulut kotormu, pemburu!" sergah salah satu kurcaci, "jika kalau pun iya kau punya uang, kau akan menghabiskannya untuk membeli minuman." Lanjut kurcaci itu.

"turunkan kami dulu, dan akan aku tunjukkan." Jawab Siwon dengan ngotot.

"dasar kau pembohong!" sergah kurcaci yang lain.

"katakan yang sebenarnya saja Siwon. Kita tak punya waktu lagi, Changmin pasti masih mengejar kita." Sela Yesung dengan kesal.

"baiklah, aku harus membawa wanita ini ke hadapan bangsawan Cho. Dia tak aman disini…" mulai Siwon.

"kau semakin membuatku geram." Potong salah satu kurcaci, memotong penjelasan Siwon. "kita cincang saja mereka, dan berikan pada serigala." Lanjutnya.

"siapa wanita ini?" Tanya kurcaci yang sepertinya mulai penasaran dengan identitas Yesung.

"dia berharga!" tekan Siwon. "dia seperti pundi emas yang sangat banyak bagiku! Dan dengan senang hati akan kubagi dengan kalian, kurcaci bodoh" lanjut Siwon seraya memaki para kurcaci.

Dengungan tak terima karena dikatai bodoh oleh Siwon terdengar ramai. Mereka mulai memukul perut Siwon secara bergantian.

"emas takkan berarti banyak, jika kalian mati!" ujar Yesung tiba-tiba, menghentikkan para kurcaci yang sedang memukuli Siwon. "Prajurit ratu memburu kami! Dan mereka sudah dekat!" tekan Yesung dengan terburu.

"diamlah wanita!" ujar kurcaci yang paling depan memukuli Siwon.

"apa kalian pendukung Ratu?" Tanya Yesung dengan tercekat.

"oh! Tentu saja bukan! Kami membenci Ratu!" ujar salah satu kurcaci dengan tertawa remeh, bahkan ada yang meludah karena mendengar pertanyaan Yesung.

"berarti kalian melawan Ratu?" Tanya Yesung lagi.

"tak ada yang berani melawan Ratu!" jawab kurcaci yang berdiri di depan Yesung.

"kami kehilangan segalanya saat Raja meninggal dunia!" ujar yang lain dan di iyakan oleh teman-temannya.

"kami berjuang demi diri kami sendiri!" ujar kurcaci bertopeng dan di lagi-lagi di iyakan oleh yang lainnya.

"ayahku adalah Raja Kim." Ujar Yesung dengan pelan tapi cukup membuat para kurcaci itu mendengarnya.

Para kurcaci itu tertawa remeh ketika mendengar pernyataan Yesung, bahkan ada yang dengan terang-terangan tertawa dengan kencang untuk meledek pernyataan absurd Yesung barusan. Namun, saat tak ada respon apapun dari Yesung dan Siwon. Para kurcaci itu mulai melihat wajah Yesung dengan teliti untuk memastikan sekali lagi.

"Muir, apa wanita itu mengatakan yang sebenarnya?" Tanya salah satu kurcaci pada si kurcaci bertopeng.

"ya, dia adalah keturunan Raja Kim!" jawab kurcaci bertopeng yang ternyata bernama Muir seraya membuka topengnya, dapat terlihat jika matanya berbeda dari kurcaci yang lain. Matanya memiliki iris yang aneh! Saat Muir mengatakan itu, kurcaci yang lain melirik lagi pada Yesung dengan kaget. "dia telah ditakdirkan, Beith! Aku bisa melihat akhir dari masa kegelapan Ratu saat ini!" lanjut Muir dengan senyuman yang terukir di wajahnya. Para kurcaci itu memandang langit dengan sendu saat mendengar ucapan Muir. Akhirnya masa kegelapan ini akan segera berakhir pikir mereka.

Saat suasana sunyi, setiap yang ada disana tengah bergelut dengan pikirannnya masing-masing. Suara ringkikan kuda dapat terdengar.

"pasukan berkuda!" ujar Beith seraya melihat keseliling, menyadarkan setiap yang ada disana.

"mereka menemukan kami!" jerit Yesung tertahan. "jika kau tak melepas kami, kita semua akan terbunuh!" lanjut Yesung pada kurcaci di depannya.

"aku tak suka ini Beith, terdengar seperti masalah bagi kita!" ujar Duir.

"kau akan mendapat banyak emas, jika kau melepaskan kami sekarang!" ujar Yesung dengan kalut membuat Duir melirik kearahnya.

"diamlah Tuan Putri!" ujar Gort.

"Pasukan berkuda Ratu! Dan mereka menuju kemari!" ujar kurcaci yang lain.

"Kita bawa wanita ini tapi tidak dengan pemburu ini!" putus Duir.

"tidak!" cegah Yesung. "bawa Siwon juga!" lanjutnya.

"baiklah, lepaskan mereka berdua Gort!" perintah Duir dengan gusar pada Gort. "cepat kita pergi dari sini!" lanjutnya.

Gort segera melakukan apa yang di perintahkan Duir, melepaskan ikatan tangan dan kaki pada Yesung dan Siwon. Lalu segera berlari menyusul Muir yang sudah berjalan lebih dulu diikuti oleh Siwon dan Yesung yang sesekali melirik kebelakang untuk melihat keberadaan pasukan prajurit yang semakin dekat.

.

.

.

.

.

TeBeCe

See U in the next chapter~